NovelToon NovelToon
HUJAN DI REL KERETA

HUJAN DI REL KERETA

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Romantis
Popularitas:788
Nilai: 5
Nama Author: Toekidjo

Hujan deras membasahi batu kerikil dan kayu bantalan rel kereta, sesekali kilatan petir merambat di gelapnya awan.

Senja yang biasanya tampak indah dengan matahari jingganya tergantikan oleh pekatnya awan hitam.

Eris berdiri ditengah rel kereta tanpa mantel hujan, tanpa payung, seluruh pakaiannya basah kuyup sedikit menggigil menahan dingin.

Di Hadapannya berdiri seorang gadis memakai gaun kasual berwarna coklat.

Pakaiannya basah, rambutnya basah, dan dari sorot matanya seperti menyimpan kesedihan yang mendalam, seolah menggambarkan suasana hatinya saat ini.

Wajahnya tertunduk lesu, matanya sembab samar terlihat air mata mengalir di pipi bercampur dengan air hujan yang membasahinya.

“Eris, apapun yang terjadi aku tidak ingin kehilangan kamu” ucap Fatia

Bagaimana kisah lengkapnya?
Selamat membaca!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Toekidjo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Narasumber Radio Part 1

Tatap mata kosong dari balik tirai jendela, menatap titik-titik hujan berjatuhan dari langit.

Tatapan itu begitu kosong, seakan menatap angin yang tidak berwujud. Mungkin seperti itulah perasaan yang Fatia rasakan saat ini.

Mencoba memahami, bahwa penantian yang dilakukan sedari tadi, sudah tidak berarti.

Keinginan hati sudah tidak mungkin terjadi, kekasih hati sepertinya tidak mungkin datang malam ini

Mungkin hujan menahannya, atau mungkin karena alasan lainya. Semua pertanyaan hanya menjadi ganjalan, rasa kecewa dan rindu tertahan.

“Sudahlah, nak Eris tidak mungkin datang. Karena hujan deras begini” ucap ayah Fatia yang melihat anak gadisnya duduk diruang tamu menatap kearah luar melalui jendela.

“Sebaiknya kamu masuk kamar dan beristirahat” ucap ayah Fatia

Ayah Fatia yang menyadari kegelisahan yang dirasakan anak gadisnya tersebut. Karena sudah lebih satu jam Fatia duduk disana, diam dan tidak mengeluarkan satu patah kata.

Masih teringat jelas satu jam yang lalu Fatia begitu bersemangat, karena Eris berjanji akan datang malam ini.

“Iya ayah, Fatia akan masuk kamar saja” jawab Fatia dengan lesu kemudian melangkah masuk ke kamar.

Fatia yang hatinya begitu gelisah, mencoba membaringkan badannya diatas tempat tidur.

Matanya menatap setiap sudut langit-langit kamarnya, tapi tidak menemukan apapun yang menjadi keinginan hatinya.

Matanya berpindah ke arah dinding-dinding kamar, tidak juga ditemukan.

Kemudian berpindah ke arah jam beker yang berada di atas meja kamarnya, hanya dapat dilihatnya jarum jam menunjukan jam delapan kurang lima menit

Matanya kembali mengembara, menjelajahi setiap jengkal bagian kamarnya sejujurnya Fatia juga tidak tahu apa yang dia cari.

Hingga matanya tertuju pada sebuah kotak yang menggantung di dinding, sebuah kotak dengan angka-angka berbaris menyamping, sebuah kotak dimana terdapat dua bulatan tombol bertuliskan tuning.

“Sejak kapan disana ada radio, bahkan selama ini aku tidak menyadarinya” ucap Fatia dalam hati 

Perlahan tangan Fatia mencoba meraih radio tersebut, menyalakanya, kemudian mencoba mencari channel radio. Memutar dan terus memutar hanya sesekali menemukan chanel dengan suara tidak jelas.

Mungkin karena di daerah pelosok jadi chanel susah didapatkan, atau mungkin juga karena hujan jadi sinyal hilang.

Tapi Fatia tidak menyerah dan akhirnya menemukan chanel dengan suara jernih 

Sebuah lagu sedang diputar, lagu dari pance pondaag yang berjudul ada rindu untukmu.

Dengan mendengar lagu itu hati Fatia sedikit merasa lebih tenang, tanpa sadar kadang mulutnya ikut menyanyi mengikuti lirik lagu tersebut.

Tiba saat lagu berakhir, penyiar radio mulai terdengar bersiaran.

“Selamat malam buat sobat muda dimanapun kamu berada, jumpa lagi dengan aku Bayu di acara bedah cinta” ucap penyiar radio

“Untuk bedah cinta malam ini akan membahas tentang mengungkapkan cinta” ucap penyiar radio

“Tentunya aku tidak akan sendiri, aku akan ditemani oleh narasumber malam ini yaitu Dewa” ucap penyiar radio

“Selamat malam Dewa, bagaimana kabar kamu malam ini?” Tanya penyiar radio

“Halo selamat malam, baik” ucap Dewa

“Tapi sebelum acara kita mulai, Dewa ingin menyampaikan pesan terlebih dahulu dan mengirimkan sebuah lagu, silahkan Dewa” ucap penyiar radio

Fatia yang belum menyadari hanya mendengar sepintas apa yang sedang penyiar radio tersebut bicarakan.

“Eh baik, terima kasih bayu. Halo semuanya perkenalkan aku dewa umur dua puluh enam tahun. Nanti bareng bayu bakal bedah habis apa itu mengungkapkan cinta. Tapi sebelum itu aku pengen nyampein dulu ucapan permintaan maaf buat pacar aku karena malem ini gak bisa datang” ucap Dewa

“Udah gitu doang, gak disebutin nama pacarnya siapa?” Tanya bayu

“Nanti aja bro” jawab Dewa

“Ok, ok,  kita masih punya banyak waktu sampai jam sepuluh malam nanti. Jadi buat sobat muda semuanya tetap stay tune di sembilan lima poin lima bumiayu fm, lagu berikut di request oleh Dewa spesial buat pacar nya yang ada di desa kalijurang sana sebagai permintaan maaf karena malam ini tidak bisa datang. Lagu yang berjudul kangen dari dewa sembilan belas”

Fatia yang masih belum mengenali suara Eris karena jika di radio memang suara Eris sedikit berbeda, atau mungkin juga suaranya disamarkan.

Hati Fatia benar-benar terhibur dengan siaran radio tersebut, karena Fatia merasa dia tidak sendirian mengalami hal tersebut.

Ternyata ada orang lain yang juga pacarnya tidak bisa datang karena hujan.

Sambil menikmati lagu yang diputar, dan meresapi setiap liriknya Fatia ikut bernyanyi.

“Kembali di sembilan lima poin lima bumiayu fm, lagu dari dewa sembilan belas dengan kangen. Semoga bisa menemani sobat muda semuanya.” Ucap penyiar radio setelah lagu berakhir

“Kembali ke topik utama, menurut kamu mengungkapkan cinta itu seperti apa” penyiar radio bertanya

“Sebenarnya itu mudah bro, tinggal bilang aku suka kamu maukah kamu menjadi kekasihku. Tapi jika seperti itu tok dan tidak ada faktor pendukung lain, aku pikir akan mudah juga kata-kata itu dilupakan. “Ucap Dewa

“Faktor pendukung lain seperti apa itu bro?” Tanya penyiar radio

“Banyak bisa dari pemilihan kata, pemilihan momen tertentu, dan juga pemberian sesuatu benda” ucap Dewa

“Pemilihan kata itu seperti apa bro?’ tanya penyiar radio

“Sebelumnya saya minta maaf ya, bukanya sok pinter atau menggurui, aku cuman mau share saja” ucap Dewa

“Santai bro, diluar sana tentunya masih banyak sobat muda yang bingung mencari referensi untuk mengungkapkan perasaan cintanya. Karena tujuan bedah cinta malam ini adalah untuk hal itu” ucap penyiar radio

Fatia yang sedari tadi menyimak dengan seksama, sepertinya begitu tertarik dengan pembahasan tersebut.

Terlebih seolah firasatnya mengatakan sedikit familiar dengan gaya bahasa dan intonasi setiap kalimat dari narasumber.

Tapi seperti entah pernah mendengarnya dari mana dan siapa.

“Untuk pemilihan kata, tersedia banyak pilihan kata, tentunya masing-masing orang punya pemikiran sendiri. Aku hanya akan mencoba share trik nya saja. 

Pertama mudah diingat, kedua unik, ketiga simple.

Usahakan ketiga faktor tersebut terpenuhi dalam proses pemilihan kata” ucap Dewa

“Contoh penggunaan katanya seperti apa bro?” Tanya penyiar radio yang sepertinya juga sangat tertarik dengan pemikiran sahabat di hadapannya ini, seolah tidak percaya bahwa pembahasan ini jauh melebihi dari apa yang diharapkan, dan mungkin juga narasumber yang sebelumnya tidak akan mampu melakukanya.

“Setelah tiga faktor ini dipenuhi dan dirangkai menjadi sebuah kata ungkapan perasaan, dimana kata-kata tersebut nantinya akan selalu terngiang-ngiang dalam ingatan. 

Untuk contoh kata-katanya misal 

Untuk yang suka romantis : 

Hati ini untukmu.

Ijinkan tanganku menggenggam jemarimu selamanya di sisiku.

Biarkan dada ini menjadi sandaran kepalamu.

Kalau yang suka humor bisa juga dengan kata-kata lucu : 

Kamu seperti rentenir yang memberi hutang cinta kepadaku, semakin lama hutang itu semakin membesar.

Kamu seperti kopi pahit banyak orang tidak suka tapi aku cinta mati

Bisa juga dengan pantun : 

Bunga melati putih berseri

Harum semerbak di pagi hari

Kaulah cinta yang aku cari

Mengisi ruang di sudut hati

Dan masih banyak lagi yang lainya” penjelasan dari Dewa yang cukup panjang

“Wow, super sekali. Semoga bisa dijadikan referensi buat sobat muda semua. Tetep stay tune di sembilan lima poin lima bumiayu fm, sebuah lagu dari radiohead dengan creep” ucap penyiar radio

1
Astarestya
/Sob/
Astarestya
/Smile/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!