NovelToon NovelToon
CINTA YANG TERSEMBUNYI

CINTA YANG TERSEMBUNYI

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikah Kontrak / Dijodohkan Orang Tua / Cinta setelah menikah
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Three Flowers

Pertemuan pertama Alana dengan Randy terjadi secara kebetulan, dimana Alana langsung terpesona dan jatuh cinta pada pandangan pertama. Tak disangka - sangka, ternyata Randy adalah pemuda yang dijodohkan dengannya oleh nenek mereka berdua karena persahabatan. Namun saat Randy mengajak Alana berbicara empat mata, pemuda itu mengakui bahwa ia telah memiliki seorang kekasih, dan ia bersedia menikahi Alana hanya karena tak ingin mengecewakan neneknya. Pada akhirnya Alana pun terjebak dalam pernikahan yang semu, yang membuatnya harus menyembunyikan cintanya di balik kisah asmara Randy dan kekasihnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Three Flowers, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PENDEKATAN

Keesokan harinya, Alana masih menyiapkan minuman hangat dan baju kerja untuk Randy, meski hatinya masih kesal pada suaminya itu. Ternyata Randy sudah ada di meja kerjanya, terlihat baru selesai mandi dengan rambutnya yang masih basah dan bau wangi sabun dan shampoo yang semerbak. Sementara Alana sendiri sudah berpakaian rapi, siap untuk berangkat ke kampus.

"Tugasmu sudah selesai semua?" tanya Randy.

"Sudah," jawab Alana singkat.

"Tidak ada yang ketinggalan?" tanya Randy lagi.

"Baru saja aku periksa, sudah lengkap," jawab Alana.  Randy melirik jari tangan Alana, tidak ada cincin yang diberikannya kemarin lusa.

"Mana cincinmu?" tanya Randy.

"Aku simpan di dalam dompet. Kata Eric ini terlalu mencolok, takut disita senior pada masa orientasi seperti ini," jawab Alana beralasan.

"Eric lagi ..., kalau tidak ada peraturan yang melarang menggunakan perhiasan, kenapa dilepas? Itu kan hanya cincin," ujar Randy dengan mimik kesal.

"Memang belum ada larangan memakai cincin, tapi kalau melihat barang semewah itu, mungkin saja menimbulkan aturan baru," sahut Alana.

"Ya, bisa jadi Eric lah yang akan membuat peraturan seperti itu," ujar Randy.

"Ayolah, Randy ... jangan mulai lagi," pinta Alana, "Tidakkah kamu merasa tidak adil padaku? Aku hanya berteman dengan Eric, sedangkan kamu dengan Delia justru lebih dari itu. Yah, aku paham kondisinya sejak awal memang sudah seperti itu. Tapi aku kan juga tidak melanggar perjanjian kita. Eric adalah temanku, dia juga modelmu. Jangan sampai menimbulkan suasana yang tidak kondusif dalam pekerjaan kalian nanti."

Randy memandangi wajah Alana yang memelas. Tidak ada kekesalan di mata gadis itu, yang ada hanya tatapan mata yang memohon dan pasrah. Mungkin ia memang tidak bermaksud apa - apa terhadap Eric. Dalam hati ia juga membenarkan perkataan wanita yang berstatus sebagai istrinya itu.

"Baiklah, aku percaya padamu, Alana," ujar Randy pada akhirnya. Wajah Alana seketika berubah menjadi ceria.

"Terimakasih, Randy," ia berkata dengan senyuman di bibirnya, "kalau begitu, aku pamit dulu, Randy. Pak Tony sudah menungguku. Selamat bekerja juga, semoga harimu menyenangkan,"

Alana segera melangkah keluar dari ruangan setelah melihat anggukan kepala Randy yang mempersilahkannya pergi. Hatinya sudah lega, tidak ada ganjalan lagi.

Sesampainya di kampus, Meta menyambut kedatangan Alana dengan ceria.

"Aku kemarin berduaan dengan Kak Eric setelah kamu pulang," ceritanya dengan mata berbinar - binar.

"Oya? Kalian mengobrol tentang apa saja?" tanya Alana ikut bersemangat.

"Kasihan dia, ibunya sakit. Suatu saat aku akan menjenguknya. Dia bilang boleh, jadi aku akan ke rumahnya, tentu saja denganmu juga. Mau, ya?"

"Tentu saja aku mau,"

"Nanti dia juga mengajak kita ke kafe lagi, dia yang akan traktir," ujar Meta.

"Tapi kan aku kemarin sudah terlebih dahulu janji akan membayar ? Jadi nanti aku yang akan mentraktir kalian," sahut Alana.

Akhirnya, sepulang acara orientasi kampus mereka kembali berkumpul di kafe untuk sekedar mengobrol. Pada awalnya Meta banyak bicara, sedangkan Alana banyak diam untuk memberikan kesempatan bagi Meta melakukan pendekatan pada Eric. Eric menanggapi Meta dengan baik dan obrolan mereka terlihat seru, sampai akhirnya Meta menanyakan hal yang menjurus ke masalah pribadi.

"Kak Eric, apakah kamu sudah punya kekasih?" tanya Meta tanpa segan, mungkin karena merasa sudah terlalu nyaman dan akrab.

"Tidak, aku hanya sibuk bekerja dan kuliah sampai belum memikirkannya," jawab Eric santai, "kalau kamu?"

"Aku juga belum punya kekasih, mungkin karena aku terlalu tomboy, jadi tidak ada lelaki yang mau mendekat, hihi.." jawab Meta sambil menertawakan dirinya sendiri.

"Makanya, yang feminin sedikit, coba kalau panjangkan rambutmu, pasti banyak pria yang mendekat. Kamu cantik, kok," saran Eric sambil memuji Meta. Meta yang mendengar hal itu langsung tersipu malu dan memerah pipinya. Alana tersenyum geli melihatnya, namun ia senang karena sudah tampak kemajuan dalam hubungan Eric dan Meta.

"Kalau Alana, apakah sudah punya kekasih?" tanya Eric sambil mengalihkan pandangannya pada Alana.

"Uhuk!" Alana langsung tersedak minumannya saat mendengar pertanyaan itu, lalu buru - buru menjawab, "aku belum memikirkannya. Aku mau fokus kuliah saja,"

"Wah, sayang sekali gadis secantik ini tidak punya kekasih," ledek Eric. Dalam hati ia tertawa, Alana yang malang tidak dicintai oleh suaminya sendiri.

"Dia memang belum ingin, Alana terlalu serius menjalani hidupnya," jelas Meta sambil tertawa.

"Aku bebas, Meta. Kapan saja aku siap dan bila bertemu orang yang tepat, barulah aku akan membuka hatiku," sahut Alana sambil tersenyum.

"Aku sebenarnya juga malas, tapi aku harus segera mencari kekasih sebelum aku dijodohkan dengan orang lain oleh ayahku," Meta mulai memancing perhatian.

"Dijodohkan?" tanya Eric.

"Ya, dia harus mencari kekasih dalam waktu dekat. Atau mungkin sementara cari orang untuk berpura - pura menjadi kekasihmu?" Alana mulai memberi ide yang menjurus pada misinya untuk mendekatkan Eric pada Meta, "barangkali Eric mau berpura - pura untuk menjadi kekasih Meta? Paling tidak hanya untuk ditunjukkan pada ayahnya Meta agar tidak jadi mencarikan jodoh putrinya,"

Meta melotot pada Alana, tidak menyangka gadis yang kelihatannya polos bisa punya ide seagresif itu.

"Oh, rupanya Alana suka berpura - pura, ya?" sindir Eric langsung pada Alana sambil tertawa.

"Uhuk!" Alana tersedak minumannya lagi. Sialan Eric, kok malah jadi bumerang buatku? pikir Alana kesal.

"Alana, hati - hati minumnya, dari tadi tersedak melulu?" tanya Eric terus menggodanya.

"Yah, seharusnya aku tidak mengobrol sambil minum, " sahut Alana. Meta hanya tertawa, namun sesungguhnya ia menanti jawaban Eric dengan hati berdebar.

"Jadi bagaimana dengan ideku tadi, Eric?" tanya Alana lagi.

"Yah, bolehlah, aku akan bantu teman sebisaku," sahut Eric, "kalau hanya berpura - pura, itu mudah saja, tapi tidak gratis, loh ...,"

"Maksudmu?" tanya Meta serius.

"Aku hanya bercanda," sahut Eric tanpa mau melanjutkan ucapannya tadi.

"Baguslah!" ujar Alana, "jadi nanti kalau Meta pulang ke rumah orang tuanya, kamu bersedia ikut, kan?"

"Alana ..., secepat itu?" tanya Meta seakan tidak percaya.

"Tidak masalah, tapi kalau aku tidak sibuk bekerja, ya?" sahut Eric. Alana tersenyum penuh arti pada Meta.

"Baiklah, terserah kakak saja, aku tidak keburu, kok," ujar Meta sambil tersipu malu, "terimakasih, ya."

"Sama - sama, " sahut Eric. Dalam hati pemuda itu tertawa geli, dengan dekat kepada Meta tentu saja memberi alasan baginya untuk dekat dengan Alana juga. Kamu akan segera masuk perangkapku, Alana, batinnya dengan penuh percaya diri.

Hari demi hari berlalu, Alana telah melewati masa orientasi kampusnya dengan baik. Sementara Randy selalu sibuk bekerja dan jarang berkomunikasi dengan Alana. Sampai akhirnya Alana harus berpamitan kepada Randy untuk menginap di puncak bukit bersama teman dan panitia kegiatan orientasi kampus untuk acara penutupan. Randy mengijinkannya, tetapi Alana harus menjelaskan secara detail di mana lokasi acara tersebut.

Dengan penuh semangat, Alana dan Meta mengikuti kegiatan tersebut hingga acara puncak penutupan. Setelah acara itu selesai, pada malam hari itu seluruh peserta dibebaskan untuk menikmati keindahan alam dari puncak bukit.

Meta memberanikan diri menelepon Eric untuk minum kopi bersama di salah satu spot wisata di bukit itu.

"Kak Eric, apakah kakak mau minum bersama kami?" tanya Meta dalam teleponnya.

"Tentu saja, kalian dimana? Aku akan ke sana," sahut Eric.

Tak lama kemudian, mereka sudah kembali berkumpul bertiga seperti biasanya. Suasana malam di atas bukit penuh dengan gemerlap bintang di atas langit dan juga kilau lampu - lampu kota di bawah bukit. Di tengah suasana yang syahdu itu, diam - diam Alana ingin memberi kesempatan pada Meta untuk berduaan saja dengan Eric.

"Sebentar, ya, aku mau ke toilet dulu," pamit Alana.

"Perlu aku antar?" tanya Meta.

"Tidak perlu, kamu tunggu di sini saja sama Eric," sahut Alana sambil memberikan senyuman penuh arti pada Meta.

"Baiklah," sahut Meta, "hati - hati, ya .."

"Siap!" Alana segera berjalan cepat menuruni bukit untuk meninggalkan mereka.

Meta menjadi canggung karena hanya berduaan dengan Eric. Sementara Eric terlihat lebih tenang karena sudah berpengalaman berurusan dengan wanita. Dengan wajah tampan dan postur yang tinggi, pria itu selalu dikelilingi banyak wanita yang berusaha mengambil hatinya. Sebenarnya, dari tatapan mata Meta selama ini terhadapnya, ia juga sudah menyadari bahwa ada perasaan lain yang dirasakan gadis itu. Tapi Eric membiarkannya, karena ia akan memanfaatkannya untuk mendekati Alana.

"Akhir pekan minggu depan, jadi ke rumahku untuk menjenguk ibuku?" tanya Eric pada Meta.

"Boleh, aku sudah bilang Alana kalau kita berencana menjenguk ibumu," sahut Meta dengan penuh semangat.

"Ya, setelah itu kita rencanakan kapan aku akan diperkenalkan pada ayahmu sebagai kekasihmu," ujar Eric, membuat kedua mata Meta semakin berbinar.

"Baik, Eric .., maaf merepotkanmu," sahut Meta.

"Kamu pasti anak orang kaya," ujar Eric, "kira - kira ayahmu galak tidak?"

"Ah, biasa saja, " Meta tertawa, "ayahku baik, kok. Beliau akan senang sekali kalau tahu putrinya normal, maksudku menyukai lawan jenis. Karena selama ini aku terlalu tomboy dan cuek. Padahal itu salah ayahku sendiri, sejak kecil aku sering dibawa ke bengkelnya dan berteman baik dengan anak buahnya yang laki - laki semua,"

"Punya bengkel mobil?" tanya Eric.

"Iya, bengkel dan showroom mobil bekas," jawab Meta.

Eric mengangguk - angguk. Meta memang anak orang yang cukup kaya, tapi Alana lebih menjanjikan. Suaminya termasuk orang terkaya di kota itu, bahkan usahanya berkembang di berbagai negara. Menjadi lelaki simpanan wanita kaya akan sangat menguntungkan baginya. Uang dan segala fasilitas mewah mengalir deras tanpa ia harus bertanggung jawab terhadap wanita itu. Ia juga masih bebas menjalankan kehidupannya dengan statusnya yang masih single. Eric memang masih sangat muda dan berpikiran sempit.

Beberapa kali pemuda itu melihat ke arah bawah tempat Alana tadi melangkah. Ia tampak berharap Alana segera kembali bersama mereka lagi.

Sementara itu Alana sibuk mencari kedai di bagian tengah bukit untuk membeli makanan. Suasana di bukit itu ramai karena memang merupakan tempat wisata yang terbuka untuk umum. Banyak pengunjung yang datang selain para mahasiswa dari kampus Alana. Beberapa lampu jalan cukup untuk menerangi jalan perbukitan dari satu tempat ke tempat lainnya.

Sebaiknya aku menuju ke kedai yang lain untuk membeli snack agar Meta dan Eric bisa mengobrol lebih lama, sekalian membawakannya untuk mereka, ujar Alana dalam hati.

Alana akhirnya menemukan kedai yang dirasa tepat baginya untuk mengungsi sejenak dari Meta dan Eric. Tapi sebelum sampai di kedai itu, tiba - tiba tangannya ditarik oleh seseorang, membuat Alana terkejut dan hampir berteriak.

1
Siswanto Sun
Alur ceritanya rapi...kisahnya bergulir tertata.. membuat pembaca ingin terus mengetahui kisah selanjutnya... berharap happy ending tuk semua tokohnya kecuali tuk tokoh jahatnya tentunya
manda atha
lanjutt plss
Maria Luisa
Aku geram banget sama si antagonis di cerita ini, tapi itu membuatku ga bisa berhenti baca!
Vanne Mcguire
Gila seru!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!