Luke Alvarez laventez adalah anak satu-satunya dari keluarga laventez, dikabarkan kedua otangtuanya telah meninggal dunia saat dia berusia 14 tahun. Lalu Luke dirawat oleh pembantunya, dia memiliki tujuan ingin berkerja paruh Waktu agar tidak selalu merepotkan pembantunya itu.Sejak Luke duduk dibangku SMP sangat suka sekali dengan anime dan game, dia sampai mengumpulkannya hingga sekarang.
Lalu Luke memiliki rencana ingin membeli figur aksi anime yang baru saja rilis yaitu tensura dan dia segera bergegas agar tidak kehabisan. saat diperjalanan ia bertemu dengan seseorang yang ingin ditikam dan dia sangat tidak beruntung.
Akankah di kehidupan berikutnya Luke akan mendapatkan keberuntungan atau malah menjadi kesialan baginya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BUBBLEBUNY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ancaman Leon Cromwell
Meskipun kemenangan atas Clayman membawa sedikit kelegaan, Luke dan Diablo tahu bahwa ancaman sebenarnya baru saja dimulai. Intrik di Walpurgis masih membara, dan bayangan para Raja Iblis lainnya terus mengintai. Malam itu, di taman rahasia mereka, Diablo menatap Luke dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Luke," kata Diablo, suaranya rendah dan serius, "Aku bisa merasakan kekuatanmu berkembang pesat. Aku ingin melihat sejauh mana kau telah berkembang."
Diablo menyentuh dahi Luke, dan seketika, sebuah jendela informasi muncul di hadapan Diablo. Ia bisa melihat status Luke dengan jelas, sesuatu yang hanya bisa ia lakukan karena ikatan jiwa mereka yang mendalam.
Nama: Luke Alvarez Laventez
Usia: ∞
Ras: Dewa Kegelapan
BloodLine: Absolut Demon Gods
Tubuh: Abadi
Level: 50
Job: -
Title: Reincarnation, Pangeran Mahkota Kegelapan
Pasangan : Diablo (Primodial Iblis)
STR : Unlimited
AGL : Unlimited
LCK : Unlimited
MP : Unlimited
HP : Unlimited
INT : Unlimited
VIT : Unlimited
Skill
- Regenerasi Super
- Memory
- Mangekyeo Saringgan
- Saringgan
- Tomoe
- Rinenggan
- Kagebunshin
- Gluthonny
- Teleportasi
- Resistensi racun dan sihir
Skill Bawaan
- Sihir Ruang dan waktu
- Domain Demon
- Manipulasi Energi Kegelapan
Element: Api, Air, Angin, Tanah, Cahaya, Tanaman, Kegelapan
Penyimpanan: Pedang Kegelapan
Kekayaan: Unlimited
Sistem 01
Diablo terkejut melihat perkembangan Luke yang begitu pesat. "Manipulasi Jiwa?" tanya Diablo, menatap Luke dengan rasa ingin tahu. "Sejak kapan kau memiliki kemampuan itu?"
Luke tersenyum tipis. "Aku baru menyadarinya beberapa waktu lalu. Sepertinya itu adalah efek samping dari peningkatan kekuatanku sebagai Dewa Kegelapan."
"Dan Analisis Musuh?" Diablo melanjutkan.
"Itu membantuku memahami kekuatan dan kelemahan lawan dengan lebih baik," jawab Luke. "Ini akan sangat berguna dalam menghadapi para Raja Iblis lainnya."
Diablo mengangguk setuju. "Kau benar. Kita harus bersiap untuk segala kemungkinan."
"Kau juga memiliki skill yang ada di anime Naruto" Kata Diablo yang merasa sangat terkejut dengan status milik kekasihnya ini
"Memang benar dan ternyata kamu tau juga anime Naruto, jangan bilang kamu suka nonton anime" kata Luke yang terkejut tapi tetap dengan wajah tenangnya itu dan Diablo hanya menganggguk saja
Sementara itu, di suatu tempat yang jauh, Leon Cromwell sedang merencanakan langkah selanjutnya. Kekalahan Clayman telah membuatnya marah, dan ia semakin bertekad untuk menghancurkan Rimuru dan Tempest.
"Luke Alvarez Laventez," gumam Leon, matanya berkilat marah. "Dia adalah ancaman yang lebih besar dari yang aku kira. Aku harus menyingkirkannya."
Leon mulai menyusun rencana untuk menyerang Tempest sekali lagi, kali ini dengan kekuatan yang lebih besar dari sebelumnya. Ia tahu bahwa ia harus berhati-hati, karena Luke dan Diablo adalah lawan yang tangguh.
Kembali di Tempest, Luke dan Diablo terus melatih kemampuan mereka. Mereka tahu bahwa perang antar Raja Iblis akan segera pecah, dan mereka harus siap untuk melindungi orang-orang yang mereka cintai.
Suatu hari, Luke merasakan firasat buruk. Ia merasakan kehadiran energi yang kuat dan jahat mendekati Tempest.
"Diablo," kata Luke, suaranya penuh kekhawatiran, "Aku merasakan sesuatu yang buruk akan terjadi. Kita harus bersiap."
Diablo mengangguk, matanya memancarkan kewaspadaan. "Aku juga merasakannya. Sepertinya musuh kita telah bergerak."
Saat itu juga, langit di atas Tempest berubah menjadi gelap gulita. Petir menyambar-nyambar, dan angin bertiup kencang. Sebuah portal besar terbuka di langit, dan dari dalamnya muncul pasukan monster yang dipimpin oleh Leon Cromwell.
"Rimuru Tempest," teriak Leon, suaranya menggema di seluruh Tempest, "Disini aku datang untuk menghancurkanmu!"
Pertempuran besar pun tak terhindarkan. Luke dan Diablo berdiri di garis depan, siap untuk melindungi Tempest dari amukan Leon dan pasukannya. Dengan kekuatan penuh, mereka menghadapi musuh-musuh mereka, bertekad untuk tidak membiarkan Tempest jatuh.
Pertempuran antara pasukan Leon Cromwell dan para pembela Tempest meletus dengan dahsyat. Langit yang tadinya gelap kini diterangi oleh kilatan sihir dan energi yang saling bertabrakan. Luke dan Diablo, berdiri berdampingan di garis depan, memancarkan aura kekuatan yang menakutkan.
"Kita tidak akan membiarkan mereka menghancurkan rumah kita!" teriak Luke, suaranya menggelegar di atas hiruk-pikuk pertempuran. Ia mengaktifkan Mangekyou Sharingan-nya, matanya berputar dengan pola yang memukau, dan melesat maju dengan kecepatan yang luar biasa.
Diablo, dengan tenang namun mematikan, melepaskan gelombang energi kegelapan yang menghancurkan barisan musuh. Iblis-iblis primordial di bawah komandonya menyerbu ke depan, menebar teror dan kehancuran di antara pasukan Leon.
Leon, yang menyaksikan dari kejauhan, mendengus meremehkan. "Kalian pikir bisa menghentikanku dengan kekuatan seperti itu? Aku, Leon Cromwell, adalah Raja Iblis terkuat!"
Leon melompat ke medan pertempuran, auranya yang keemasan memancar dengan intensitas yang membakar. Ia menyerang Luke dengan kecepatan kilat, pedangnya menebas dengan presisi yang mematikan.
Luke dengan cekatan menghindari serangan Leon, menggunakan Kagebunshin untuk mengecoh lawannya. Bayangan-bayangan dirinya menyerang Leon dari berbagai arah, sementara Luke sendiri mempersiapkan serangan balik.
"Amaterasu!" teriak Luke, matanya terfokus pada Leon. Api hitam abadi muncul di sekitar Leon, membakar segalanya yang disentuhnya.
Leon terkejut dengan serangan itu, tetapi ia berhasil memadamkan api hitam dengan energi sucinya. "Serangan yang menarik," kata Leon, menyeringai. "Tapi itu tidak akan cukup untuk mengalahkanku."
Diablo bergabung dalam pertarungan, melepaskan rentetan sihir kegelapan yang memaksa Leon untuk bertahan. Luke dan Diablo bekerja sama dengan sempurna, serangan mereka saling melengkapi dan menekan Leon tanpa henti.
"Kalian berdua memang kuat," kata Leon, terengah-engah. "Tapi aku masih memiliki kartu truf."
Leon mengangkat tangannya ke atas, dan sebuah lingkaran sihir besar muncul di atas medan pertempuran. Energi yang sangat besar mulai berkumpul di dalam lingkaran itu, membuat semua orang merasakan ketakutan yang mendalam.
"Ini adalah sihir terkuatku," kata Leon, suaranya penuh dengan kekuatan. "Dengan ini, aku akan menghancurkan Tempest dan semua yang kalian cintai!"
Luke dan Diablo saling bertukar pandang, menyadari bahaya yang akan datang. Mereka tahu bahwa mereka harus menghentikan Leon sebelum ia menyelesaikan sihirnya.
"Diablo, aku punya rencana," kata Luke, berbicara dengan telepati. "Aku akan mengalihkan perhatian Leon. Sementara itu, kau harus mencari cara untuk menghancurkan lingkaran sihirnya."
Diablo mengangguk setuju. "Hati-hati, Luke. Aku tidak ingin kehilanganmu."
Luke tersenyum pada Diablo, lalu melesat maju menuju Leon dengan kecepatan penuh. Ia melepaskan semua kekuatannya, menyerang Leon dengan kombinasi serangan fisik dan sihir yang mematikan.
Leon, yang terfokus pada penyelesaian sihirnya, terpaksa mengalihkan perhatiannya untuk menghadapi Luke. Ia membalas serangan Luke dengan kekuatan penuh, dan pertempuran sengit pun terjadi di antara mereka.
Sementara itu, Diablo dengan hati-hati mendekati lingkaran sihir Leon. Ia menganalisis struktur sihirnya dengan Analisis Musuh, mencari titik lemah yang bisa ia eksploitasi.
"Aku menemukan celahnya," kata Diablo, berbicara dengan telepati kepada Luke. "Aku akan menghancurkannya sekarang."
Diablo mengumpulkan semua energi kegelapannya dan melepaskan serangan yang sangat kuat ke arah lingkaran sihir Leon. Serangan itu mengenai titik lemah lingkaran sihir, menyebabkan ledakan yang dahsyat.
Lingkaran sihir Leon hancur berkeping-keping, dan energi yang terkandung di dalamnya meledak ke segala arah. Leon terhuyung mundur, terkejut dan marah karena rencananya telah gagal.
"Tidak mungkin!" teriak Leon, suaranya penuh dengan kemarahan. "Bagaimana bisa kalian menghancurkan sihirku?"
Luke dan Diablo berdiri berdampingan, menatap Leon dengan tatapan dingin. "Kami tidak akan membiarkanmu menghancurkan Tempest," kata Luke, suaranya penuh dengan tekad. "Kami akan menghentikanmu, tidak peduli apa pun yang terjadi."
Pertempuran antara Luke, Diablo, dan Leon berlanjut dengan lebih sengit dari sebelumnya. Kekuatan mereka yang luar biasa mengguncang seluruh Tempest, dan masa depan kerajaan itu tergantung pada hasil pertarungan ini.