NovelToon NovelToon
Pewaris Terhebat 3

Pewaris Terhebat 3

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Balas Dendam / Menantu Pria/matrilokal / Crazy Rich/Konglomerat / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi
Popularitas:18.8k
Nilai: 5
Nama Author: BRAXX

Pertempuran sengit di akhir musim kedua mengubah segalanya. Xander berhasil menundukkan Edward dan sekutunya, namun harga yang harus dibayar sangat mahal: darah, pengkhianatan, dan tumbangnya Evan Krest—sekutu terkuat yang selama ini menjadi sandaran kekuatannya.

Kini, di season ketiga, badai yang lebih besar mulai berhembus. Cincin takluk yang melilit jari para musuh lama hanyalah janji rapuh—di balik tunduk mereka, dendam masih menyala. Sementara itu, kekuatan asing dari luar negeri mulai bergerak, menjadikan Xander bukan hanya pewaris, tapi juga pion dalam permainan kekuasaan global yang berbahaya.

Mampukah Xander mempertahankan warisannya, melindungi orang-orang yang ia cintai, dan menjaga sisa-sisa kepercayaan sekutu yang tersisa? Ataukah ia justru akan tenggelam dalam lautan intrik yang tak berujung?

Pewaris Terhebat 3 menghadirkan drama yang lebih kelam, pertarungan yang lebih sengit, dan rahasia yang semakin mengejutkan.

SAKSIKAN TERUS HANYA DI PEWARIS TERHEBAT 3

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BRAXX, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32

Larvin tampak sibuk menyiapkan penampilannya sejak pagi. Ia akan pergi ke kediaman utama untuk berziarah ke makam adiknya, Larvin. Senyum tak lepas dari bibirnya sejak ia bangun.

Sementara itu, Larson tampak was-was karena Cortez tiba-tiba menghilang. Ia sudah meminta Xylo mencari pria itu, tetapi hingga sekarang ia belum mendapatkan informasi apa pun.

"Dasar brengsek! Kenapa kau terlihat santai? Kau harus segera bersiap-siap!" Larvin melempar bantal ke arah Larson.

Larson dengan mudah menangkap bantal, melemparkan benda itu ke sofa. "Kau hanya akan pergi ke pemakaman, bukan untuk bertemu dengan seorang kepala negara. Kau tidak seharusnya tampil sempurna!"

"Kau tidak punya selera dalam berpakaian. Untuk itulah, tidak ada wanita yang mau denganmu. Kau memiliki kelainan!"

"Sialan! Kau masih saja membahas hal tidak berguna itu!"

Larson pergi ke toilet, membasuh wajah. Ia tersenyum saat melihat Larvin yang tampak bersemangat. Ia sebenarnya gak takut ketika Xander memberi izin untuk pergi ke kediaman utama.

Larson keluar dengan wajah segar, mengganti pakaian. "Aku sudah bersiap-siap "

"Tidak ada yang berubah darimu. Kau tetap menjijikkan."

"Tutup mulutmu pria tua!"

Pintu ruangan terbuka.

Charles memasuki ruangan.

"Aku akan memeriksamu sebelum kau berangkat, Tuan Larvin. Aku juga akan menemanimu saat perjalanan dan saat kau berada di kediaman utama."

Larson dan Larvin terkejut.

"Kau akan pergi ke kediaman utama? Apa Alexander yang menyuruhmu?" tanya Larson.

"Ya, Alexander memintaku untuk memastikan keadaan Tuan Larvin. Dia tidak ingin sampai Tuan Larvin mengalami hal buruk."

"Kau tampak dekat dengan Alexander. Apa hubunganmu dengan Alexander?"

"Alexander adalah sepupuku." Charles memeriksa keadaan Larvin.

"Brengsek! Kau pasti bekerja sama dengan Alexander ketika kejadian tempo hari. Aku akan melaporkanmu pada pemilik rumah sakit ini."

"Aku yang pertama kali menyadari hubungan Tuan Larvin dengan mendiang Tuan Larvin dan memberitahukan hal itu pada Alexander dan Lizzy."

Charles tersenyum. "Aku adalah pemilik rumah sakit ini."

"Brengsek!" Larson tampak kesal karena sudah dibohongi oleh Charles.

"Tutup mulutmu, Larson.” Larvin melotot tajam.

Charles, Larson, dan Larvin keluar dari ruangan. Mereka dijaga ketat oleh pasukan Xander yang sudah menunggu di luar.

Mereka berangkat ke kediaman utama dengan pengawalan luar biasa. Puluhan mobil mengikuti dari belakang, termasuk beberapa helikopter.

Beberapa menit kemudian, mobil memasuki jalanan kediaman. Mobil yang dinaiki oleh Larson dan Larvin mendadak gelap. Hanya sopir dan Mikael yang berjaga di kursi depan yang bisa mengetahui keadaan jalan.

"Apa yang terjadi? Kenapa tiba-tiba gelap?" Larson bersiaga.

Berbeda dengan Larson, Larvin justru tampak tenang.

"Keadaan akan kembali ke keadaan semula ketika kalian tiba di kediaman utama," kata Mikael.

"Sialan! Kenapa Alexander selalu saja membuatku jengkel?"

Larson dan Larvin beberapa kali mendapatkan pemeriksaan sepanjang jalan.

Di tempat berbeda, Cortez menepikan mobil ke sisi jalan. "Ke mana Larson dan Larvin pergi? Saat aku akan menjenguk mereka, mereka tiba-tiba saja pergi dengan banyak orang."

"Aku mengikuti mereka, tapi jalan yang aku lewati justru tertutup dan tidak bisa dilewati. Penjagaannya sangat ketat."

Cortez dengan cepat memacu mobil ketika sebuah mobil mendekatinya. "Brengsek! Apa yang sebenarnya terjadi padamu, Larson?"

"Apa Alexander seberbahaya itu hingga kau bahkan tidak bisa berkutik?"

Cortez menghubungi Xylo. "Katakan, kemana Larson dan Larvin pergi?"

"Aku tidak tahu ke mana mereka pergi. Mereka tidak mengatakan apapun padaku," jawab Xylo di ujung telepon.

"Sialan! Aku bahkan tidak bisa menghubungi Larson sekarang. Aku semakin penasaran dengan apa yang terjadi padanya."

Beberapa menit kemudian, Larson dan Larvin tiba di kediaman utama. Kondisi kembali terang benderang.

Larson dan Larvin melihat Xander, Lizzy, Alexis, dan beberapa orang tengah menunggu mereka di teras.

"Kakek!" Alexis melambaikan tangan, melompat kegirangan.

Larson mengamati Samuel dan Sebastian. "Jadi, pria itu yang bernama Samuel Ashcroft dan disebelahnya adalah Sebastian Ashcroft."

Larson dan Larvin keluar dari mobil. Mereka disambut oleh Lizzy dan Alexis.

"Kakek." Alexis memeluk Larvin. "Akhirnya kau datang."

Alexis menginjak kaki Larson, memeletkan lidah.

"Dasar anak nakal! Kenapa kau menginjak kakiku?" Larson memelotot.

"Larson, diamlah!" Larvin memelotot.

"Aku akan memperkenalkan kalian pada mertuaku," ujar Lizzy.

Larvin membungkuk saat berpapasan dengan Samuel, Sebastian, menarik paksa Larson agar melakukan hal yang sama.

"Kau sangat mirip dengan Larvin. Aku sangat menyayangkan karena kalian tidak bisa berjumpa," ucap Samuel.

"Terima kasih atas semua kebaikan Anda pada adikku. Aku sangat berterima kasih."

"Larson, kau juga sangat mirip dengan ayahmu. Aku harap kita bisa berteman dengan baik." Samuel tersenyum.

"Aku akan berusaha."

Larvin menginjak kaki Larson. Alexis juga dengan jail melakukan hal yang sama.

Alexis tertawa sembari berlari ke arah Xander.

Xander, Lizzy, Larson, Larvin, Alexis, Govin, Charles dan beberapa pengawal mengunjungi pusara Larvin.

Larvin tak bisa menahan tangis meski berusaha ditahan sekuat mungkin. Ia memeluk nisan dengan sangat erat.

Larson menunduk dalam. Meski tidak pernah bertemu dengan Larvin, ia ikut merasakan kesedihan yang mendalam.

Alexis menaburkan bunga ke pusara, memeluk Larvin dan Larson.

Larson tampak jengkel meski pada akhirnya luluh dengan sikap Alexis. Ia hanya memiliki dirinya dan Larvin selama ini, tetapi saat ini ia memiliki Lizzy dan Alexis.

"Alexander, bolehkah meminta sesuatu darimu?" ujar Larvin tanpa menoleh sedikit pun.

"Kau bisa mengatakannya," sahut Xander.

Larvin mengelus tanah kosong di samping pusara Larvin. "Bisakah aku dimakamkan di samping adikku? Aku ingin bersamanya untuk mengganti waktu perpisahan kami."

"Kau mendapatkan apa yang kau mau."

"Terima kasih."

Larvin menatap Larvin yang larut dalam kesedihan. Ia memeluk ayahnya untuk pertama kali setelah sekian lama.

Suasana haru berganti suasana bahagia.

"Gendong aku, Paman." Alexis langsung menaiki punggung Larson.

"Apa yang kau lakukan, anak nakal?"

"Kau pasti tidak bisa mengangkatku karena sudah tua," ledek Alexis.

"Jangan menantangku." Larson seketika berdiri. "Aku tidak akan melepaskanmu meski kau menangis sekalipun."

Xander, Lizzy, Alexis, Larson, dan Larvin berjalan-jalan di sekitar kediaman utama. Mereka mengunjungi danau, hutan, asrama pengawal, dan taman.

"Ibuku adalah seorang pengawal hebat. Dia sudah menjalankan misi yang berbahaya selama ini. Dia bahkan bisa memecahkan berbagai kode sulit. Ibuku pasti bisa mengalahkanmu, Paman," ucap Alexis yang masih dalam gendongan Larson.

"Aku tidak pernah kalah oleh siapa pun. Aku juga sering menghadapi bahaya."

Xander tertawa sesaat, mengalihkan pandangan ke sisi lain.

"Dasar breng ... ah." Larson memelotot ketika Larvin memukul kepalanya. Ia hampir berkata kasar di depan Alexis.

"Paman, kenapa kau belum menikah?"

"Pertanyaan itu tidak boleh diajukan anak kecil sepertimu, Alexis. Jika kau ingin menjadi pria hebat, kau harus rajin belajar dan berlatih."

"Kakek, apa Paman sering belajar dan berlatih?"

"Pamanmu adalah pemalas. Kau tidak boleh menirunya.”

"Dasar ...." Larson jengkel meski bahagia di saat yang sama.

Alexis turun dari gendongan Larson, berlari ke arah Lizzy yang membawa kue.

Xander mendekat pada Larson. "Kau sangat menikmati liburan ini, Larson. Sayangnya, temanmu Cortez tidak bisa ikut bersamamu."

Larson sontak terkejut. "Brengsek! Apa yang kau inginkan?"

"Aku dan ayahku belum mempercayaimu sepenuhnya. Untuk itu, aku sudah mempersiapkan sesuatu untukmu."

"Kenapa aku harus melakukan perintahmu, Alexander?"

"Kau tentu ingin membahagiakan ayahmu, bukan?"

"Brengsek! Katakan!"

"Dengarkan aku baik-baik.”

1
Ablay Chablak
lanjut thor
Gusman Yuslizar: lanjut...semoga makin berkembang
total 1 replies
Suris
Good.. Lanjut thor... /Good/
Suris
Lanjutkan thor
Ablay Chablak
keren thor....sayangnya cm 2 bab sehari
MELBOURNE: insyaallah kalau ada waktu luang kita kasih bonuss
total 1 replies
Ablay Chablak
cm 1 bab doang thor....
Wulan Sari
ceritanya bener2 cip 👍 trimakasih salam sehat selalu ya Thor semangat 💪❤️🙂🙏
MELBOURNE: kakaknya jugaa sehat sehat jugaa
semangat juga bacanya😘😘
total 1 replies
Suyudana Arta
kau bukan orang jahat. karena berani mengaku kalah.
bahkan ada keluarga yg sudah kalah tapi gak mau mengakui kekalahan.
Suyudana Arta
belum juga perang, sudah kalah😂😂😂
Ashwarya
keren thor... 2 bab ini yg aq tunggu. pengen tau endingnya ketika akhirnya keluarga serravia bertemu😍
MELBOURNE: semangat terus bacanya KK😘😘
total 1 replies
Ablay Chablak
sempurna ini cerita... klw dibuat film kayanya bagus jg...
MELBOURNE: disupport terus ya kk
total 1 replies
cokky
up thor
cokky
seeuu
cokky
seruu
cokky
🔥🔥🔥🔥🔥
Rocky
Luar biasa alur cerita yang terangkai Thorr..
Sungguh di luar prediksi pembaca..
Tetap semangat & sehat selalu Thorr...
MELBOURNE: terimakasih support nya kk
total 1 replies
Akta Fernanda S
👍👍👍
Suyudana Arta
nah kan, sodaraan larvin x larvino.
livy sepupu larson
Ashwarya
keluarga serravia muncul. bagaimana nanti Larsson pas ketemu govin sama Lizzy? nantikan kelanjutannya pemirsa... hahahaaa
MELBOURNE: terimakasih kak
tetap saksikan teruss
total 1 replies
Rocky
awal dari permasalahan muncul dengan pertanyaan Ezra Blair 🤣🤣🤣
Rahmat BK
nah looooo...ruby jelasin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!