NovelToon NovelToon
DARI SAMPAH MENJADI TERKENAL.

DARI SAMPAH MENJADI TERKENAL.

Status: sedang berlangsung
Genre:Kultivasi Modern / Action
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Wang Lee

Rahul adalah Seorang pemuda tingkat kelas bawah, tidak sengaja memperoleh bokor kecil dan mengubah segalanya.

Ia menguasai jalan kultivasi, pengobatan, teknik abadi yang mengguncang langit dan bumi.

Simak jalan ceritanya, lucu, lugu, penuh trik dan intrik.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wang Lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku Tidak Tertarik.

Bagian.25.

"Indira...Aku mau pergi, mau ikut ngak" Tanya Rahul sambil mengeluarkan permen dari dalam tasnya. Ia tidak yakin apakah Rubah kecil itu mau ikut.

Ia juga tidak tau, apakah Indira mengerti dengan ucapannya itu. Tapi tidak ada salahnya mencoba, hewan ini jelas memiliki sifat manusia, pasti mengerti akan ucapannya.

Ciittttt....!

Rubah kecil itu mencicit, mengendus-ngedus udara lalu melompat dan mendarat di bahu Rahul. Matanya terpaku pada permen yang ada di tangan Rahul.

Ekpresinya sanga manusiawi, rakus.

Rahul tersenyum, mengupas permen yang ada di tangannya lalu menyuap kedalam mulut Indira.

Melihat bagaimana binatang itu menikmati makanannya, Rahul sangat yakin, membawa kabur Indira tidak akan membawa hambatan.

Terlebih lagi Indira tidak menunjukkan ketakutan di bahunya, entah karena ia berani atau karena merasa dekat dengannya. Bagaimanapun juga ini hal yang sangat menguntungkan.

Beberapa jalan ia melangkah, Indira melompat naik lagi keatas pohon buah dekat pegang.

Rahul berpikir, rubah kecil rakus ini sangat menyukai buah merah mirip buah dekat pegang itu, lalu ia naik keatas pohon itu dan memetik buah itu semuanya, kemudian menyimpan kedalam ruang penyimpanan.

Ciittttt....!

Indira sempat protes, mencicit marah, Namun Rahul tersenyum. Mengeluarkan dua buah dan memberikan buah merah itu kepada Indira, lalu berkata.

"Indira...Tenang saja, semuanya aku simpan untuk kamu, kamu kamu lapar tinggal bilang saja. Buah merah itu sangat banyak, ada ratusan!"

Ciittttt...!

Rubah kecil itu mengangguk pelan seolah Benar-Benar memahami, ia meraih satu buah yang ada di tangan Rahul langsung memakannya.

Karena penasaran, Rahul langsung mengigit buah itu kedalam mulutnya, rasanya sangat enak, berair banyak, sangat lezat melebihi buah yang di jual di pasaran manapun.

Rahul sangat heran, ternyata ada buah selezat ini di dalam hutan alam liar ini. Bahkan rasanya lebih unggul dari buah yang di jual di manapun di bumi ini.

Tiba tiba sebuah ide muncul di benaknya.

Jika tanah yang ada di dalam ruang Lampu Ajaib bisa menanam pohon merah itu kedalam Ruang Lampu Ajaib.

Sebagai orang yang menyerap banyak informasi ilmu pengobatan dari gurunya, meskipun belum bisa di sebut dokter ajaib.

Dari rasa dan efek buah tersebut, ia menganalisis bahwa buah itu bisa menyegarkan pikiran, meningkatkan nafsu makan dan sangat cocok buat perempuan.

Rahul berpikir untuk menyimpannya kelak buat adiknya.

Segera saja ia berdiri di dekat pohon itu dan memusatkan pikirannya dan beberapa saat kemudian pohon merah itu telah berpindah kedalam ruang Lampu Ajaib.

Kini setelah berhasil memindahkan pohon dekat pegang itu, Rahul sangat yakin dengan keistimewaan Lampu Ajaib ini.

Sayang sekali kultivasinya masih rendah, ia belum memahami sepenuhnya tentang Lampu Ajaib ini.

Rahul juga memindahkan beberapa tanaman obat kedalam Lampu Ajaib sebagai cadangan kelak.

Selama ia turun gunung, Indira telah menghabiskan banyak permen dan terus mencicit minta lagi, begitu tiba di desa.

Rahul langsung memborong banyak permen, membuat rubah kecil itu kegirangan.

Untuk menghindari masalah, terpaksa Rahul memasukkan Indira kedalam Lampu Ajaib.

Setelah naik bis dan sampai di rumah kontrakannya, Rahul mengeluarkan Indira. Rubah kecil heran melihat ruang yang bersih dan luas dan langsung melompat-lompat kegirangan di atas kasur.

Rahul membiarkan Indira bermain-main di sana, ia lebih fokus pada meramu pil kecantikan.

Sebenarnya mempelajari teknik meramu pil kecantikan ini lebih miripnya membuat semacam eliksir, yang sedang ia pelajari saat ini adalah teknik yang sangat sederhana. Yaitu, Membuat pil yang sangat sederhana.

Namun karena bahan bahannya tidak memadai, seperti kuali obat yang bagus, terpaksa Rahul merebusnya dalam wajan biasa dan menyatukan dengan energi spiritualnya membentuk pil-pil kecantikan.

Rahul tengah menyiapkan kompor gas untuk merebus berbagai ramuan herbal, lalu memadatkan menjadi satu tumpukan herbal.

Setelah itu ia memasukkan tumpukan herbal itu kedalam wajan dan membakarnya hingga percobaan pertama ia benar-benar gagal total.

Percobaan kedua ia berhasil, Ramuan herbal itu tidak hangus lagi seperti pertama.

Kini ia sedang menunggu cairan ramuan itu mengental dan dingin di dalam wajan.

Setelah beberapa saat, ia membuka tutup wajan dan mematikan kompor gas.

Aroma bau obat herbal sangat pekat memenuhi seluruh ruangan, terpaksa Rahul membuka jendelanya.

Kini ia hanya menunggu beberapa saat agar cairan itu dingin. Lalu fokus membentuk banyak pil kecantikan, kalau proses ini berhasil, maka ia benar benar berhasil.

Huffff....!

Rahul menghela nafas berat, kemudian mengangkat wajan dan mulai mengedarkan energi spiritual melingkupi wajan dan wajan pun mulai bergetar, Karana bola bola kecil mulai terbentuk di dalamnya.

Pil-pil kecil mulai terbentuk di dalamnya, setelah membuka tutup wajan itu.

Rahul menghela nafas panjang.

Huffff....!

Energi spiritualnya belum cukup membuat pil kecantikan asli, ini pil kecantikan setengah jadi, yang memiliki efektivitas lima puluh persen saja.

Setelah memasukkan kedalam botol kaca kosong, ternyata ia telah berhasil membuat seribu enam ratus salep pil Kecakntikan.

Membeskan sampah-sampah ramuan herbal yang gagal, hati Rahul ngilu membayangkan banyak uangnya yang telah hilang.

Ketika Rahul baru saja selesai membersihkan sisa-sisa sampah.

Terdengar ketukan pintu beberapa kali.

Tok...Tok...Tok...!

Rahul mengira pemilik rumah sewa datang menagih sewa yang pada hari ini, ia menghitung uang yang tinggal satu juta lagi. Rahul menjadi panik.

Setelah membuka pintu, ia jadi tertegun.

Bukan pemilik rumah kontrakan yang datang dan muncul di depannya.

Melainkan seorang wanita cantik, ia tidak menyangka dalam kegundahannya dalam mencari seseorang menguji efek salep pil kecantikannya.

Justru ada seseorang yang datang menawarkan diri.

Rahul tersenyum geli. Benar seperti pepatah, saat mengantuk pasti mata terpejam.

Wanita cantik yang ada di depannya ini berdiri diam tanpa ada sepatah katapun, Namun Rahul bukanlah pria biasa lagi, kini dia seorang kultivator, pewaris dewa Krisna yang sudah memasuki level pertama pemurnian Qi.

Kepekaannya jauh melampaui manusia biasa, kadis dia tau dan mengenali siapa wanita ini. Walaupun wanita ini tertutup masker dan penutup kepala.

Pretty, sang Dewi kampus. Salah satu kecantikan yang menjadi teman Rahul baru baru ini.

"Di bungkus kayak gitu, apa ngak takut terkena biang berkeringat?" Tanya Rahul santai.

Pretty melangkah masuk mengabaikan komentar Rahul dan berkata.

"Rahul...Kamu anjing pelacak ia, bagaimana begitu cepat mengenali aku?"

"Ngapain kamu kesini?" Tanya Rahul sambil memiringkan kepalanya.

Pretty melepas kacamata Naco, penutup wajah dan menyibakkan penutup kepalanya.

"Dasar tak tau berterimakasih, perempuan secantik aku datang. Orang lain pasti berterimakasih dan bersyukur. Kenapa kamu pasang muka jijik begitu? Apa aku seburuk itu?"

"Ahhh...!" Rahul mendesah malas dan berkata.

"Cepat duduk, tiap kali kamu datang pasti sial selalu menimpaku. Jangan bilang kamu kesini karena merindukanku?"

"Aku memang merindukanmu!" Jawab Pretty sambil tersenyum genit.

Beberapa hari ngak liat kamu, rasanya setahun aku mendem kangen bin rindu kamu.

"Kamu bisa saja menipu orang lain, itu tidak denganku! aku ngak tertarik" Jawab Rahul dingin.

Mendengar itu, wajah Pretty langsung berubah geram.

"Ahhh...Kau, Rahul! Aku benar benar marah nih..Aku...Aku...!"Pretty mengeram marah, sebentar kemudian dia hampir menangis dan mengayunkan tinju bedaknya dengan gaya lebay.

Tapi, Rahul segera menangkap tangan lembut itu dan tidak sengaja menariknya.

Pretty yang memang sudah tidak punya tenaga lagi karena keseimbangan tubuhnya langsung tersandung jatuh kedalam pelukan Rahul.

Simak terus kelanjutan jalan cerita ini pada episode selanjutnya, Bersambung ke Bagian 26.

1
Aksara_Dee
spill rebusannya apa aja
Aksara_Dee
aku jd ingat cerita pendekar tampan yang sombong🤔
Aksara_Dee
heh?! lanin kamu yakin?
Aksara_Dee
akhirnya pretty percaya bahwa rahul tabib sakti
Aksara_Dee
pemuka apa ?
Aksara_Dee
pretty si super star
Aksara_Dee
aku baru bangun, belum paham
Aksara_Dee
slow motion ya ka
Aksara_Dee
cewe ngerepotin
Aksara_Dee
wkwkwk malah dpt hadiah
Aksara_Dee
eehh... hayoloo
-_𝑰𝒏𝒊 𝑻𝒂𝒎𝒊💋
Alamak 😭😭😭
-_𝑰𝒏𝒊 𝑻𝒂𝒎𝒊💋
Aduhh siapa tuh? 💃
-_𝑰𝒏𝒊 𝑻𝒂𝒎𝒊💋
Pantessss
-_𝑰𝒏𝒊 𝑻𝒂𝒎𝒊💋
On time amat dah Si Rahul² ini
Wang Lee
Iya nih
🇮🇩2Z◌ᷟ⑅⃝ͩ●🤎⃟dí́ժαհᄂ⃟ᙚ🥑⃟𝐐⃟
Dewi Fortuna memihakmu rubah.....untung ketemu Rahul jadi kamu selamat
🇮🇩2Z◌ᷟ⑅⃝ͩ●🤎⃟dí́ժαհᄂ⃟ᙚ🥑⃟𝐐⃟: iya Rahul dewa penyelamat 🤗
total 2 replies
Aksara_Dee
aku kayak nonton film india rasa drakor
Wang Lee: Kok sama ya,🤣
total 3 replies
Aksara_Dee
juatru dia lagi kerja
Wang Lee: Jadi adek, kerja di bar juga...Jam berapa masuknya?
total 3 replies
Aksara_Dee
wadih selamatkan lah itu
Wang Lee: Nampakkan dong wajahnya...pless
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!