Rahmat seorang ustadz yang mencari keberadaan Sarah mantan kekasihnya di waktu kecil yang tiba-tiba mengirimkan sebuah surat dan buku catatan bahwa ia minta tolong di selamatkan hidupnya sehingga membawanya menjadi guru di sebuah pesantren Raudlatul jamiah tapi ketika ia kesana wanita yang ia cari memiliki keadaan yang sehat sehingga membuatnya bingung apakah itu Sarah teman sekaligus mantan masa kecilnya atau orang lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rusnarose, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
sisi gelap
hari itu suasana sholat Maghrib berjamaah seperti biasa Dewi yang duduk di antara kerumunan masih terbayang-bayang kejadian tadi sore ,semua anak yang ada di masjid setiap habis sholat Maghrib berkumpul ada yang mengaji ada juga anak yang menyetorkan hafalannya tapi sore itu hati Dewi sangat gelisah ia penasaran siapa pasangan yang berbuat dosa itu.
"kau kenapa Dewi?"ujar Icha teman sekamar Dewi , yang melihat sedari tadi temannya itu hanya melamun.
"tidak ..aku tidak apa-apa.!"jawabnya gugup.
"apa kau sakit?"tanyanya lagi karena Dewi terlihat pucat.
"mungkin iya."jawabnya supaya Icha tak bertanya lagi.
"ummi Dewi sakit"teriak Icha membuat salah satu ustadzah itu menoleh.mata Dewi langsung terbelalak mendengar ternyata Icha meneriakkan namanya .
wanita bercadar itu langsung menghampiri dua anak remaja yang duduk itu, berniat memastikan apakah anak itu sakit atau hanya pura-pura sakit.
"ada apa Dewi?coba ummi periksa"tangannya langsung menyentuh dahinya Dewi ia memang merasakan sedikit panas.
"apa kepala mu pusing?"tanyanya dengan lembut.
"iya ummi"sungutnya supaya di izinkan segera kembali ke asrama. Tiba-tiba seorang perempuan memanggil"ummi Sarah!!ummi di panggil pak kyai."seru wanita itu di depan pintu masjid.
"ada apa?"tanyanya balik.
"tidak tau ummi!!, ada pesan pak kyai menunggu mu di ruang kerja."jawabnya.ummi Sarah langsung bergegas menuju ruangan kerja suaminya ustadz satrio.ia berjalan sendirian melewati lorong-lorong tanpa sengaja berpapasan dengan Rahmat yang baru saja pulang dari masjid ingin kembali ke asramanya ,sedangkan ia menuju ke kantor yang menyatu dengan kediamannya .tapi tatapan tajam lelaki itu membuatnya melirik sekilas tapi ia tak memperdulikannya.
"Sarah!!"suara itu terdengar dengan jelas,seketika langkah kakinya langsung terhenti ,selama ini tak pernah ada yang memanggil nama itu secara langsung biasanya jika itu anak murid ataupun para pegawai di sini selalu memanggilnya dengan sebutan ummi Sarah.
"aku tau kamu bukan Sarah!!di mana dia sekarang?"mendengar ucapan itu membuat jantungnya berdegup kencang rasa cemas kini menguasai hatinya tapi ia harus mengendalikan diri supaya tetap tenang, ia menoleh dengan pelan menatap lelaki yang kini menatapnya dengan lekat.
"berani sekali kau bicara seperti itu padaku?"ucapnya dengan mata yang penuh selidik.
"kau yakin tak mengenal ku?", mendengar itu ia langsung terkejut ,di hatinya bertanya-tanya siapa pria ini, bagaimana ia bisa tau nama Sarah?bagai mana ia bisa tau siapa yang di balik cadar ,hatinya semakin resah,apa ini pria yang tak bisa di lupakan Sarah semua pernyataan itu tertulis lekat di kepalanya.
"maaf aku sudah lama tidak mengenal dunia luar , banyak wajah yang sudah ku lupakan."bohongnya dengan tangan yang mengepal dan tatapan tajam.
"Rahmat,!!"suara teriakan memecahkan suasana yang sedang tegang keduanya langsung menoleh, ternyata Jupri yang memanggil dan berlari menghampiri mereka berdua.
melihat Rahmat yang berdiri dan ternyata ada ummi Sarah juga yang sedang ada di sana .
"assalamualaikum ummi!!"ujarnya menyapa ummi Sarah wanita yang sangat di hormati di sini.
"waalaikumsalam, ustadz Jupri"jawabnya dengan tersenyum di balik cadarnya.
"ada apa kau di sini bersama ummi Sarah mat?"tanya Jupri yang penasaran pada Rahmat.
"ohhh ustadz Rahmat hanya sekedar menyapa ku, sebagai ustadz baru di pondok ini"ujar ummi Sarah dengan ramahnya.
"ohhh .. begitu, mungkin ummi belum tau ini Rahmat teman ku yang pernah ku ceritakan pada pak kyai dan ummi tempo hari yang lulusan Kairo."jawab Jupri.
"ahhh ... Ini dia rupanya orangnya.salam kenal ustadz Rahmat semoga betah mengajar di sini."ujarnya dengan ramah.
Jupri hanya tersenyum mendengar nya sedang kan Rahmat menjawab"tentu ummi" dengan tatapan tajam menyelidiki.
di tatap oleh Rahmat seperti itu membuatnya semakin risih."baiklah,kalau begitu saya pamit dulu. Assalamualaikum!!" ia langsung pergi meninggalkan dua orang itu ia tak mau semakin di curigai lagi oleh ustadz baru itu,kakinya melangkah cepat ia harus mencari tau tentang lelaki itu .
"ada apa kau memanggilku ku?"tanya Rahmat.
"ahhh aku hanya memberi tahu kan mu, besok kita berdua jadwal piket membangunkan para santri."jawabnya berjalan di samping Rahmat.
"ohh ya ,kau sudah berapa lama mengajar di sini?"tanya Rahmat.
"sudah sekitar dua tahun setengah,ya sudah hampir tiga tahun lah kira-kira.memangnya ada apa?"jawabnya.
"apa dulu memang ummi Sarah sudah bercadar?."tanya Rahmat penasaran sejak kapan Sarah sudah seperti itu.
"semenjak aku masuk sih iya.tapi aku pernah dengar cerita dulunya ummi Sarah tak bercadar orang bilang dia sangat cantik,dan Solehah tentunya. Jadi ia mulai menutup diri sekitar 3 tahun cerita orang, semenjak pak kyai sebelumnya jatuh sakit dan kini strok tak bisa lagi berbicara dan posisinya sekarang di ganti oleh ustadz Satrio."ujarnya menjelaskan apa saja yang ia tau.
"ohh begitu!!"Rahmat mengangguk-anggukkan kepala nya kini ia tau mungkin semenjak itu Sarah yang sekarang bukan lah Sarah.
"ngomong-ngomong kenapa kau bertanya tentang itu?"
"tidak ..aku hanya bertanya saja soalnya di sini yang menggunakan cadar hanya dia."jawab Rahmat ngeles.
"apa jangan-jangan..."matanya penuh selidik.
"jangan-jangan apa?"Rahmat malah balik bertanya.
"ummi Sarah adalah tipe calon istri mu nanti."ucap Jupri bercanda menggoda temannya yang masih lajang itu.
"kau ini bicara apa?"ujarnya mengelak tuduhan Jupri padanya.
"jujur saja hayoo..apa mau ku kenalkan pada wanita padamu biar tak terlalu lama menjomblo seperti ini?"mata Jupri melirik menggoda Rahmat lelaki yang pendiam dan pemalu itu.
"sudah.. bicara mu sudah mulai ngelantur."Rahmat mulai menghindari pembicaraan Jupri yang mulai memojokkan nya.
"hayo lah mat ku jodohkan yah..yah... tenang wanitanya pasti cantik."Jupri terus mengoceh mengikuti langkah Rahmat yang semakin cepat seperti menghindarinya.
***
malam itu Dewi dan Icha kesulitan tidur, Dewi yang masih membaca tentang cerita para cintanya nabi tiba-tiba merasa haus ia mengambil botol yang ada di dekat kasurnya ternyata sudah kosong ia langsung bangun dengan niat hati mengambil air di dapur asrama.
"kau mau kemana.?"tanya Icha yang juga belum tidur.
"aku mau mengambil air di dapur."jawabnya dengan cueknya tak mempedulikan keberadaan Icha yang juga belum tidur.
sesampainya di dapur ia segera mengisi air dengan penuh botolnya dan ingin kembali ke kamarnya,tanpa sengaja ia melihat seorang santri sedang mengendap-endap ke luar padahal ini sudah tengah malam.
"hey"seketika mulutnya langsung di bekap dari belakang "huzhhh...diam aku sudah mengintainya dari tadi."bisik seorang itu yang ternyata Icha yang sedang mendekapnya melarangnya untuk bersuara.
Icha perlahan melepaskan tangannya yang di gunakannya untuk menutup mulut Dewi.
"mau kemana dia di tengah malam begini?dan kenapa kau mengintainya?"tanya Dewi pelan seperti berbisik.
melihat santri tadi berjalan keluar "ayo kita ikuti "ucap Icha menarik tangan dewi pelan.mereka mengikuti anak itu dari belakang secara mengendap-endap menelusuri lorong sekolah yang gelap dengan penerangan yang seadanya.
"mau kemana dia ?apa yang ia lakukan malam-malam begini?"tanya Dewi pelan.
"aku sudah mengikutinya dari sebelumnya ia sudah sering keluar tengah malam seperti ini , biasanya ada lelaki yang menunggunya di ujung lorong sana ,tapi aku penasaran siapa lelaki yang di temuinya tengah malam begini.!!"ujar Icha berbisik.mendegar itu Dewi langsung syok menatap Icha yang berdiri di samping nya mereka berdua seperti detektif yang menyelidiki kasus ternyata banyak hal kelam di balik pesantren yang terkenal agamis ini.
sekali lagi makasih kak yah udah di koreksi insyaallah akan di perbaiki lagi 🙏
tapi sekali lagi makasih yah udah di koreksi insyaallah di perbaiki 🙏
izin tanya..Itu Si Rahmat kuliah di Arab Saudi atau di Mesir?