Bagaimana cinta tak sedalam ini,,karena hatiku sudah kuserahkan kepadamu,,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neisa Krestianningrum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
# 32.
Sepasang suami istri itu menuju ke apartemen milik Bastian
"Sayang sementara kita tinggal disini dulu ya" kata Bastian.
"Iya mas gakpapa aku dan Mateo ikut saja"
"Sekarang kamu dan Mateo istrahat dulu, kamu pasti capek".
"Oh iya mas, apa aku memiliki mama mertua?"tanya Ara.
"Tidak Ara kamu hanya mempunyai aku" bohong Bastian.
Bastian memang sengaja membohongi istrinya itu, ia tidak mau pernikahannya dihancurkan mama Lena karena Bastian tahu mama Lena tidak menyukai Ara dan lebih menyukai Soraya sebagai menantunya.
"Oh ya mas kulkasnya kosong" beritahu Ara
"O iya aku belum berbelanja sayang, nanti aku suruh Toni belanja,.kamu catet aja apa yang kamu butuhkan"
"Baik mas".
"Ara, aku sangat bahagia bisa bersamamu dan anak kita" sambil mengecup kening sang istri
"Iya mas aku juga bahagia bisa bertemu lagi denganmu lagi"
1 bulan kemudian.
Kehidupan Ara sangatlah bahagia, mempunyai suami yang penyayang dan anak yang lucu, hari hari ia habiskan menjadi ibu rumah tangga.
"Halo Ra ..kamu dirumah?" tanya ibu Grace ditelpon.
"Iya bu ..aku diapartemen Casablanka, ada Bu?"..
"Ra ibu kangen Mateo kita jalan yuk, ibu dirumah sendiri Evan dirumah sakit, ibu kesitu ya biar jemput kamu".
"Ya udah Ara siap siap dulu ya Bu.."
"Oke anakku sampai jumpa nanti ya"
Ting Tong Ting tong
"Sudah siap Ara?"
"Sudah Bu yuk..". Kedua orang itu pun memasuki mall dekat apartemen Casablanka.
"Ra, masuk ke toko tas itu yuk ibu pengen membelikan kamu tas,,"
"Gak usah Bu" tolak Ara.
"Sudah ayoook" , mau tak mau Ara pun mengikuti ibu Grace. "Ra pilihlah satu buat kamu..!" perintah ibu Grace.
"Gak usah Bu, ibu saja yang beli" tolak Ara halus.
"Kamu pilih apa ibu yang pilihin..".
"Iya iya Bu", akhirnya ia memilih tas warna hitam yang kalem dan tentunya harga nya tak lumayan tinggi. Tanpa sengaja ia sengaja Ara menabrak seseorang, seseorang itu tak lain adalah Soraya.
"Kau kau ...araaaaa" kata Soraya gagap.
"Maaf nona,, saya tidak sengaja,." kata Ara.
"Ara,,kamu sudah pilihnya ?" suara ibu Grace dari arah belakang.
"Sudah ibu,," Ara segera meninggalkan Soraya yang masih termangu.
Mereka pun menuju ke kasir dan membayar tas yang sudah mereka pilih. Setelah membayar mereka berdua menuju ke foodcourt untuk makan siang.
"Gimana suami kamu, kamu sudah mulai ingat Ara ?" tanya ibu Grace sambil mengunyah makanan.
"Mas Bastian baik ibu,,sampai saat ini aku belum bisa mengingatnya bu" sendu Ara .
"Baiklah gakpapa Ra ,pelan pelan saja"
Setelah makan siang selesai mereka pun berpisah.
"Hati hati dijalan ya Bu dan trimakasih tasnya"
"Iya sama sama nak salam buat suami kamu ya".
"Iya bu"
Ara tak menyadari bahwa orang yang ditabraknya tadi membuntutinya sampai apartemen.
Dimansion..
"Ma.....mama" teriak Soraya
"Iya sayang ada apa kenapa teriak teriak?" tanya mama Lena.
"Ma hari ini aku ketemu Ara dan bayinya,,dia masih hidup , masih hidup ma.." sembari frustasi
"Trus kamu labrak dia?"
"Dia seperti gak kenal aku ma"
"Soraya kita harus segera bertindak kita harus menyingkirkan wanita itu, dia tidak boleh menghalangi kita Soraya"
"Kamu tau rumahnya dimana?"
"Aku tahu ma,, aku mengikutinya tadi"
"Kita harus punya rencana,kita tidak boleh terburu buru, pelan tapi pasti kita menyingkirkan wanita sial itu"
"Oek oek .." bayi Soraya menangis.
"Soraya itu anak kamu menangi kamu datangi gih"
"Malas ma, suruh baby siter saja" Soraya pun melangkah ke kamarnya sendiri.
"Anak itu, gimana Bastian cinta sama dia, sama anak saja ia acuh" gumam mama Lena.