Valeria Isabella, wanita cantik yang di khianati oleh kekasihnya dengan sebuah perselingkuhan.
ria, wanita cantik dan kaya. sayangnya dia kalah dengan wanita ketiga yang hadir di hubungan nya dan arlo jasper. entah di mana kelebihan wanita itu sehingga arlo lebih memilih wanita itu dari pada ria.
karena tidak ingin terlihat menyedihkan dan ingin membuat arlo menyesal dan cemburu. ria mengikuti sebuah idel konyol yang muncul di benaknya. dia meminta bosnya Arlo untuk menikahinya.
bagaimana kisah Selanjutnya ? akankah bos nya Arlo mau menikahi ria? atau akankah Arlo menyesal?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa19, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 27_ cemburu
" kita akan buktikan, dan jika aku mendapatkan nya kamu harus melakukan apa yang aku minta" ujar Felix.
Valeria mengangguk ragu " oke siapa takut" jawab Valeria seorang tidak takut, padahal aslinya dia takut.
Mereka berjalan ke mesin capit. Felix memasukkan koin yang di beli tadi saat masuk ke dalam mesin capit yang di dalamnya terdapat banyak boneka.
" kamu ingin boneka yang mana?" tanya Felix sebelum memainkan mesin capit nya.
" boneka kelinci itu" ujar Valeria menuju pada boneka kelinci berwarna putih berpadu pink yang ukurannya sedang.
" oke, aku akan mendapatkan nya " ujar Felix lalu mulai memainkan mesin capit nya berusaha untuk mendapatkan boneka nya.
Lumayan susah untuk mendapatkan nya, tapi Felix terus berusaha. hingga akhirnya usahanya membuahkan hasil, dia mendapatkan boneka tersebut.
" kamu hebat! " puji Valeria. dia senang karena mendapatkan boneka kelinci yang dia inginkan itu. Sampai dia melupakan dengan taruhan yang baru saja dia buat dengan Felix.
Felix mengambil boneka itu lalu memberikannya pada Valeria. Valeria mengambil boneka tersebut dan memeluknya.
" dia sangat lucu kan? sekarang aku sudah memiliki 2 boneka kelinci" ujar Valeria " nanti aku akan mengambil boneka kelinci yang di berikan oleh dimas dulu di rumah agar dia memiliki teman" ujar Valeria.
" Dimas pernah memberikan mu boneka?" tanya Felix tidak suka.
Valeria mengangguk" iyaa, boneka kelinci yang menjadi hadiah terakhir dari Dimas sebelum kita berpisah " ujar Valeria.
dulu sebelum Dimas pergi ke luar negeri, Dimas pernah memberikan Valeria boneka kelinci yang lucu yang ukurannya lebih besar dari ini. dulu saat masih di rumah orang tuanya, boneka itu di jadikan teman tidur oleh Valeria.
" masih kamu simpan?" tanya Felix.
Valeria dengan santai mengangguk " masih, tapi nggak aku bawa ke sini" Jawab nya dengan santai tanpa menyadari perubahan mood Felix.
" kita pulang saja" ujar Felix dingin.
" sekarang?" tanya Valeria binggung. Pasalnya tadi mereka berencana untuk nonton bioskop terlebih dahulu.
" yaa" jawab Felix singkat lalu berjalan duluan.
Valeria binggung sendiri melihat perubahan Felix. Perasaan tadi Felix masih baik Baik aja deh, kenapa tiba tiba jadi kembali ke setelan pabrik.
" kek nya dia punya alter ego deh" ujar Valeria lalu ikut pergi.
Valeria duduk di kursi penumpang samping kemudi. dia melirik Felix yang nampak fokus mengemudi dengan wajah dinginnya. Valeria jadi menebak nebak apa yang membuat Felix begini.
" oh iya! Tadi dia kan bilang mau ciuman kalo berhasil dapati boneka nya. gimana ni? Apa gw cium sekarang biar dia nggak semakin ngambek?" batin Valeria.
Valeria berfikir perubahan mood Felix karena Valeria tidak memberikan ciuman setelah Felix Berhasil mendapatkan boneka ini.
Valeria mengigit bibir atasnya merasa gugup. Apa dia harus melakukan nya? Valeria menatap bibir Felix yang memang terlihat menggoda. " ingat Valeria, Felix adalah suami lo. Lo nggak boleh membantah suami" batin Valeria .
Setelah meyakinkan dirinya sendiri. Valeria secara perlahan mendekatkan wajahnya ke arah wajah Felix.
Felix menoleh menatap binggung pada Valeria. " ma_"
Cup!
Ucapan Felix terhentikan saat tiba tiba bibir Valeria membungkam mulut nya. Felix terkejut, dia benar benar terkejut dengan kelakuan Valeria yang susah di tebak.
Valeria menjauhkan dirinya, dia menatap malu malu pada Felix " aku sudah memberikan ciuman seperti yang kamu minta, jadi sekarang jangan marah lagi"
Felix tersenyum samar. dia kembali fokus mengemudi. dia tidak menyangka jika Valeria berfikir dia marah karena hal itu. tapi karena Valeria memberikan dia ciuman Felix jadi tidak marah lagi. Hatinya yang tadi panas dengan api cemburu, kini berubah menjadi taman yang di penuhi bunga bunga.
" aku tidak marah" ujar Felix.
" benarkah? Aku pikir tadi kamu marah karena tiba tiba bersikap dingin. apa kamu memang sering berubah ubah?" tanya Valeria " atau kamu punya alter ego?"
Felix tertawa mendengar pertanyaan Valeria. Kenapa Valeria sampai berfikir kesitu. Mana ada dia punya alter ego. Tau alter ego aja tidak. dia Hanya tahu jika alter ego itu adalah orang yang memiliki 2 kepribadian. Tapi dia tidak tahu bagaimana orang yang memiliki alter ego.
" tidak, aku tidak memiliki alter ego" jawab Felix.
•••••••••
Hana baru saja selesai mandi sore. Dia duduk di depan cermin mengeringkan rambutnya yang basah.
Pintu kamar tiba tiba terbuka. Noel yang baru saja pulang kerja masuk kedalam dan melemparkan tas dan jasnya ke atas ranjang.
Hana melirik Noel melalui cermin. selama di rumah ini mereka belum pernah berkomunikasi selain semalam saat Noel menyuruh nya untuk tidak berisik. Setelah itu mereka tidak pernah berkomunikasi lagi.
" rumah tangga macam apa ini? apa rumah tangga Valeria dan Felix juga seperti ini?" batin hana.
Hana memang bukan cewek yang berisik. tapi berada di situasi hening seperti ini juga bukan kesukaan Hana. dia tidak suka keramaian atau berisik, tapi dia juga tidak suka seperti ini.
Hana suka cowok berisik seperti fazzal. Cowok yang selalu punya topik, cowok yang tidak pernah mengeluh dengan sifat pendiam nya.
" hmm" Hana berdehem untuk menarik perhatian Noel.
namun sialnya Noel sama sekali tidak menganggap nya ada. noel malah mengambil handuk lalu bergegas ke kamar mandi meninggalkan Hana di sana.
" sampai kapan gw hidup di rumah tangga seperti ini? Ini bukan rumah tangga impian gw" ujar Hana mengeluh.
setelah selesai mengeringkan rambutnya hana mengambil ponselnya. Dia membuka galeri melihat foto foto dirinya dan fazzal yang kini menjadi kenangan.
" gw kangen banget sama Lo zal, rasanya gw mau mati karena terlalu lama memendam rasa ini" gumam hana lirih.
Hana membuka aplikasi WhatsApp, dia membuka room chat dirinya dan fazzal yang berada paling atas. Hana melihat status WA fazzal bertulis online. berarti fazzal sedang membuka wa.
" apa gw chat ya? atau gw telpon aja? Setidaknya gw bisa denger suara dia" ujar Hana berfikir.
Setelah berfikir beberapa detik, akhirnya hana memberanikan dirinya untuk menelpon fazzal. Hana menunggu dengan berharap cemas saat nada tunggu berbunyi.
" hallo"
Deg!
Jantung hana berdetak kencang saat mendengar suara wanita yang menjawab panggilan nya. Ini bukan suara Valeria ataupun ibunya fazzal. Ini suara wanita yang tidak hana kenali.
" gimana? Udah selesai?"
air mata Hana menetes saat mendengar suara fazzal yang sepertinya berbicara pada wanita tadi.
" belum, ini ada yang nelpon Lo"
" siapa? "
" Hana Joshi "
Hana tersenyum getir. Fazzal menyimpan nomor nya dengan nama lengkap? Itu berarti dia sudah seperti orang asing bagi fazzal.
" hallo han, ada apa?" tanya fazzal dengan nada santai tanpa beban apa lagi rasa rindu.
" nggak papa, aku salah tekan nomor tadi" ujar Hans beralasan.
" ohh gitu, nggak papa " jawab fazzal.
" aku matiin ya" ujar hana berusaha keras agar suaranya tidak terdengar seperti orang yang sedang menangis.
" oke" jawab fazzal lalu panggilan Lansung di akhiri.