NovelToon NovelToon
Lorenzo Irsyadul

Lorenzo Irsyadul

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri
Popularitas:471
Nilai: 5
Nama Author: A Giraldin

Seorang pria bernama Lorenzo Irsyadul, umur 25 tahun hidup seorang diri setelah ibunya hilang tanpa jejak dan dianggap tiada. Tak mempunyai ayah, tak mempunyai adik laki-laki, tak mempunyai adik perempuan, tak mempunyai kakak perempuan, tak mempunyai kakak laki-laki, tak mempunyai kerabat, dan hanya mempunyai sosok ibu pekerja keras yang melupakan segalanya dan hanya fokus merawat dirinya saja.

Apa yang terjadi kepadanya setelah ibunya hilang dan dianggap tiada?

Apa yang terjadi kepada kehidupannya yang sendiri tanpa sosok ibu yang selalu bersamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon A Giraldin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Volume 3 Chapter 27: Surprised

Wajahnya tiba-tiba menjadi datar dan langsung tersenyum kecil saat melihat bagian depannya yang dipenuhi dengan balon, dan hal-hal ulang tahun lainnya. “Entah kenapa, seperti aku ulang tahun saja.”

Tiba-tiba... DOR, DOR, DORR... suara tembakan muncul. Tembakan itu mengeluarkan kertas-kertas kecil berupa origami serta beberapa bahan pesta lainnya.

Isi tembakan menutupi wajah Lorenzo dan membuatnya meniup apa yang ada di depan wajahnya yang hampir masuk ke dalam mulutnya. Mereka semua yang ada di depannya langsung berteriak kecil. “Selamat sudah menang, Lorenzo!”

Semuanya langsung tepuk tangan bahkan Lorenzo sendiri ikutan tepuk tangan untuk memeriahkan acaranya yang susah-susah dibuat oleh mereka semalaman penuh. “Walaupun desainnya seperti desain anak kecil...” mereka semua langsung menundukkan kepalanya dengan suasana suram tergambar jelas di wajah mereka.

“Ini bagus. Terimakasih sudah menyiapkan ini semua untukku, semuanya,” ucapnya sambil tersenyum lebar ke arah mereka semua.

Mereka semua langsung kembali seperti semula dan langsung tersenyum lebar, kecuali Liliana seorang. Lorenzo lanjut berbicara. “Lalu, ayo makan kue itu bersama-sama!” ajaknya kepada mereka semua.

Kue ulang tahun dengan gambar muka Lorenzo di atas kue akan dimakan bersama-sama. Mereka semua menganggukkan kepalanya dan sebagai balasan, ia tersenyum kecil sambil menutup rapat matanya.

Mereka semua berjalan menuju ke situ, memotong kue menjadi enam bagian. Liliana, Lorenzo, Barto, Xerphone, Zero, dan Jason mendapatkan masing-masing satu bagian kue yang sangat besar.

Kue bolu hitam dengan dikasih coklat manis serta krim putih juga garis-garis abu muda sebagai penghias bagian atas yang bertuliskan “D.A.E” berarti, kemungkinan besar dibuat dan disiapkan oleh masing-masing anggota D.A.E. kecuali Lorenzo seorang.

Setelah makan-makan, mereka duduk di meja makan dan Lorenzo yang duduk sama seperti sebelumnya langsung bertanya kepada Liliana. “Jadi, tujuanku ke tempat para pelacur berada itu apa? Saat aku menceritakannya, kalian seperti tak tahu apa-apa, jadi... misi ini bukan resmi darimu kah, Liliana?”

Pertanyaan-pertanyaannya itu langsung dijawab tanpa ekspresi. “Tujuan kami mengirimmu kesana adalah untuk mengetahui kau akan menerima tugas atau tidak dari kami. Apakah kau akan mengerjakannya atau tidak, lari atau tidak, berarti... pada akhirnya ini semua hanyalah test untukmu.”

Melanjutkan jawabannya. “Dibalik test-test yang akan datang nanti, kalau berbicara tentang misi ini dari siapa, yahh... tentu saja dari pusat. D.A.E. itu memiliki pusat bernama All For You.”

Lorenzo bingung dan langsung bertanya kepadanya. “Berarti singkatan dari A.F.Y. bukan? Lalu, hanya memberi tugas kepada kita kah?”

Menganggukkan kepalanya dan langsung menjawabnya. “Ya, benar sekali. Sisanya kurang lebih... sumber dana, perlindungan, dan lain sebagainya.”

“Begitu ya. Sekarang, apa yang akan kita lakukan selanjutnya?” tanyanya kepadanya.

Menatap tajam Lorenzo serta meletakkan kedua tangannya di bawah dagu. “Lorenzo, aku tahu kau baru saja pulang dan baru istirahat sebentar, tapi... ada misi lagi. Kau mau ikut misi ini kah!” tawarnya kepadanya.

Lorenzo berpikir sejenak dan langsung menjawabnya dengan tatapan serius. “Boleh saja. Apa misi kali ini?” tanyanya kepadanya setelah menerima tawarannya.

Langsung menjawabnya dengan kondisi yang sama. “Kita semua akan melawan langsung semua senjata pemerintahan.”

Jawabannya membuatnya langsung terkejut dan semua anggota sisanya hanya bisa menundukkan kepalanya dengan menunjukkan wajah serius. Tatapan lurusnya langsung ia tundukkan sebentar, menghela napas, mengangkat kepalanya, dan tersenyum lebar.

Ia langsung bertanya kepadanya. “Akankah aku bisa membalaskan dendamku kepada para brengsek yang membunuh Ibuku, Ibu & Istri Widlie Martin, Liliana Wezalsky?”

Menghela napas, tatapan tanpa emosi tetap, tapi pandangan lurus ke arahnya sangat serius. “Tentu saja. Jadi, apakah kau mau melihat saja atau ikut bersama kami, Lorenzo Irsyadul?”

Menggebrak meja dengan kedua tangannya, berdiri agak membungkuk ke belakang, dan tatapan lurus ke arahnya dengan wajah tetap tersenyum lebar serta semangat membara tergambar di dirinya. “Tentu saja aku akan ikut, Liliana. Jadi, kapan kita akan pergi?” tanyanya setelah menjawab pertanyaannya.

Berdiri dan langsung berjalan menuju lift dibarengi dengan anggota D.A.E lainnya yang mengikuti Liliana dari belakang. “Sekarang. Ayo kita pergi, Lorenzo!” ajaknya sambil terus berjalan ke arah lift.

“Oke.” Lorenzo berjalan ke arah tersebut dan setelah semuanya masuk, mereka saling berdesakan dan sesak napas karena ukuran liftnya yang kecil.

Siksaan pertama didapatkan dari lift yang sangat kecil ini. Lorenzo bertanya kepada semuanya. “Kenapa... huh, huh, huhh... kita masuk secara berbarengan?” tanyanya dengan agak ngos-ngosan.

“Biar keren saja... huh, huh, huhh,” jawab mereka semua dengan ekspresi senyum kecil, kecuali Liliana yang tetap menjaga imagenya di manapun itu.

Lorenzo menjadi agak kesal dan berbicara sendiri di dalam hatinya. “Ternyata seperti itu. D.A.E. itu, para orang dewasa yang masih seperti anak kecil... aku juga sama ya!”

Setelah lift terbuka, satu persatu mau keluar dengan cepat. “Oyy!!” teriak kecil Lorenzo. “Satu-satu, jangan semuanya sekaligus!” perintahnya kepada mereka semua.

Jason membantahnya. “Barengan saja, jadi ayo.”

Xerphone berusaha keluar tapi tak bisa. “Kenapa lift ini sempit sekali? Oh iya, sekarang sudah toilet tanpa toilet ya!”

Zero hanya bisa memperlihatkan dirinya putih bersih. “Pengen muntah.”

Barto hanya bisa ikut mendesak. “Oyy, siapapun itu cepatlah keluar?!”

Liliana menatap dingin mereka semua. Barto yang ada di depan keluar pertama, lanjut Xerphone, Jason, Lorenzo, Liliana, dan diakhiri dengan Zero yang langsung berlari lurus ke arah semak-semak yang ada di sekitarnya.

“Hoeek.” Mengeluarkan semua muntahannya dan semua orang hanya bisa membelakanginya. Setelah itu, mereka semua berkumpul dengan posisi Liliana di tengah. Kiri tiga adalah Barto, Xerphone, dan Zero. Kanan dua adalah Lorenzo dan Jason.

Liliana langsung menatap Lorenzo yang ada di sebelah kanannya, lalu menatap Barto yang ada disebelah kirinya, serta memandang mereka dengan wajah dingin. “Entah kenapa, seperti superhero yang akan menyelamatkan bumi.”

Hal itu membuat mereka senang dan langsung berbicara hal yang sama kepadanya. “Anda berpikiran seperti itu juga ya. Kami juga sama.” Mereka semua langsung menatap masing-masing dan tertawa bersama.

Liliana menghela napas. “Yahh... sekarang waktunya kita pergi menuju Helikopter yang sudah kusiapkan.”

“Baik,” balas serentak akan ucapannya. Lorenzo langsung agak bersemangat. “Sebentar, helikopter! Apakah sangat keren?” tanyanya kepada Liliana.

“Biasa saja,” jawabnya dengan wajah datar. Lorenzo menjadi sedikit kecewa. “Biasa saja ya, aku kecewa.”

“Haahh,” menghela napas. “Ayo pergi!” ajaknya kepada mereka semua.

“Ayoo!” teriak kecil penuh semangat dari mereka semua, kecuali Lorenzo. Ia membalas ajakannya dengan suara kecil tanpa semangat. “Ayoo.”

Mereka semua berjalan lurus ke arah lebih depan tempat ini. Melewati jalanan setapak, jalanan kendaraan, perumahan, dan akhirnya sampai setelah menempuh jarak sekitar 2 km.

Berada di atas gedung tua yang dalamnya banyak benda rusak, tapi atasnya... tak rusak, melainkan dalam kondisi bagus. Lorenzo langsung menjadi bersemangat. “Wohohoho,” pukaunya saat melihat bentuk helikopter yang akan dikendarainya. Ada yang bagus dan ada yang buruk. “Warna hitam elegan. Kita akan menaiki yang itu kan? Bukan yang merah jelek!”

Liliana menepuk pundak kirinya. “Ya, tentu saja...”

Lorenzo langsung menjadi senang sekali. “Yang hitam kan!” semangatnya.

Mereka semua berada di dalam helikopter merah. “Yang merah ternyata.” Kesal dan cemberut terus.

Dibagian depan terdapat pengemudi yaitu Jason dan Zero hanya ikut-ikutan duduk di depan saja. Bagian belakang berarti diduduki oleh Liliana dan Lorenzo yang duduk di kiri serta Barto dan Xerphone yang duduk di kanan.

Semuanya tersenyum, kecuali Lorenzo yang masih sama keadaannya serta Liliana yang datar selalu ekspresinya. Mesin dinyalakan dan suara baling-baling helikopter terdengar sama seperti suara helikopter pada umumnya. Helikopter sekarang berada di atas langit.

Lorenzo menatap kaca terbuka yang ada di belakangnya dengan posisi membelakangi Xerphone dan langsung bersemangat. “Wohohoho,” pukaunya. “Walaupun desainnya jelek, yang penting terbang.”

Liliana menghela napas. “Tutup jendelanya Lorenzo!” perintahnya kepadanya.

“Aku mengerti.” Lorenzo langsung menutup jendela dan langsung duduk normal lagi.

Setelah semuanya duduk, Liliana menarik napas dalam-dalam dan mengembuskannya dengan cukup lama. Setelah itu, ia langsung mengatakan sesuatu. “Kalau begitu, perjalanan... dimulai.”

Semuanya tersenyum dan terlihat dibagian luar, helikopter sedang terbang menuju ke arah timur. Dengan semangat membara, semuanya langsung membalas perkataannya dengan jawaban sama. “Yeayy.” Menatap masing-masing dan... “Ahahaha.” Tertawa terbahak-bahak semuanya.

Perjalanan pun dimulai. Kemana mereka akan pergi pertama?

Bersambung...

1
Siti H
tadi matanya dicongkel, kenapa masih bisa terbuka, Thor?

Tulisanmu bagus, Loh... semoga sukses ya...
ayo, Beb @Vebi Gusriyeni @Latifa Andriani
Kaginobi: siap 😁
Siti H: aamiin..
tetap semangat...
total 5 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!