NovelToon NovelToon
Obsession Deril

Obsession Deril

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Bad Boy
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Dela Siti padilah

"Kak please jangan kayak gini" cicitnya saat deril memeluk Almira dari belakang dan mengendus ceruk lehernya menghadap jendela kelas yang tembus ke lapangan sekolah.

"Why? padahal lo nikmatin posisi ini kan?" ucap Deril sambil menyunggingkan bibirnya.

"Aku mohon kak ja- hmmmptt" ucapannya terpotong dan tesumpal oleh benda kenyal milik Deril.

Deril melumat bibir Almira dengan rakus dan menuntut, yang membuat si empu terbelalak kaget tak bisa bergerak.

-----
Yahhhh, bagaimana ceritanya ketika seorang Almira yang pindah sekolah tujuan ingin mencari ketenangan tetapi malah menemukan kemalangan dengan bertemu dan mengenal seorang Deril sendiri.

Mau tau kelanjutannya? yukkk baca novel Obsession Deril ini!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dela Siti padilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

Setelah Almira selesai berpakaian dengan rapih dia bercermin di balik kaca. Terlihat matanya yang sembab, mukanya yang pucat.

"Huhhh gue gak bisa buat ngelawan. Kenapa gue lemah banget sih." Almira bermonolog.

Kini Deril sedang menyandarkan dirinya di sofa yang ada di ruangan tersebut. Rasa bersalah dan hawa nafsu yang belum reda membuat dirinya terpejam lelah.

Cklek

Saat pintu kamar terbuka, mata Deril juga spontan terbuka. Menampilkan wanita cantik yang matanya sedikit sembab dan hidungnya yang memerah.

Almira berjalan menuju pintu keluar. Namun, saat dia memutar knop pintu tersebut, Almira langsung menoleh ke arah Deril.

"Buka pintunya." Tak ada jawaban apapun.

"Buka PIN-TU-NYA." Sedikit menekan dikata tersebut, namun tetap tidak mendapatkan jawaban. Hingga akhirnya Almira berteriak.

"DERIL EVANANDRA BHASKARA BUKA PINTUNYA BRENGSEK." Almira marah, dan hal itu juga membuat sang singa tidur murka.

"Lo teriak sama gue?" Nadanya rendah tak sama seperti Almira yang berteriak. Tapi, hal itu yang membuat Almira lebih takut.

"Bukain pintunya kak, gue mau ke kelas." Kini nadanya sudah kembali seperti biasa, lembut namun tegas.

"Ada syaratnya." Almira yang semula menoleh ke samping, langsung tertoleh ke arah Deril.

"Maksud lo apa kak? Mau ngambil kesempatan lagi?"

"Yah kenapa tidak, kalo lo mau keluar dari sini jadi pacar gue." Mata Almira membola mendengar ungkapan itu.

Dirinya tidak munafik jika Deril adalah salah satu cowok type nya. Akan tetapi atas semua yang dilakukannya akhir-akhir ini membuat dia takut akan sosok Deril. Apalagi jika dirinya mengingat kejadian tadi pagi yang Deril mengatakan akan menghamilinya, kemudian ketika tadi di kamar yang mereka melakukan hal-hal yang hampir melampaui batas.

"Maaf kak aku belum bisa jawab sekarang."

Senyum Deril muncul dengan mengerikannya. Kemudian dia melenggang berjalan ke arah samping, hal itu membuat Almira panik apakah dia akan dikurung.

Namun, saat Deril berhenti di salah satu laci dan membukanya, dia mengambil kunci.

"Oke gapapa, tapi gue tunggu jawaban lo sampe besok. Lo harus memilih yang gak akan ngerugiin lo. Kalo lo salah pilih siap-siap dengan konsekuensinya."

Deril membuka kunci pintu, dan pintu terbuka lebar. "Sekarang lo bebas."

Almira tidak menyia-nyiakan waktu lagi dia segera keluar dari ruangan tersebut menuju kelasnya. Almira keluar dengan pakaian baru yang sangat rapih. Tapi berbeda dengan wajahnya yang menunjukan se berantakan apa dirinya.

"Lo dari mana aja Almi?" Tanya Yura saat Almira baru mendudukan dirinya di kursi.

"Aku dari toilet ganti baju."

"Boong banget kayaknya, lo pasti diajak sama kak Deril kan?" Senyum jahil Yura muncul.

"Apasih lo? Udah mending lo belajar, sebentar lagi ulangan harian, pusing tau rasa lo." Sebenarnya Almira hanya sekedar pengalihan saja.

Tak berapa lama guru pelajaran pun masuk mengisi pelajaran. Hari ini, akan ada ulangan harian yang akan menguras energi peserta didik.

-----

Bel tanda pulang sudah berbunyi seluruh siswa berhamburan dari kelasnya masing-masing. Begitupun dengan Deril kini dirinya pergi dari kelas menuju parkiran. Deril menunggu Almira dengan posisi duduk diatas kap mobil miliknya.

Dari kejauhan Deril bisa melihat Almira sedang berjalan dengan Yura. Tapi sebelum sampai di parkiran seorang siswa laki-laki menahan jalan Almira dengan mencengkram tangan Almira.

"Tunggu Al gue mau ngomong sesuatu sama lo." Tangannya mencengkram tangan Almira.

Melihat hal itu Almira segera menepis tangan cowok tersebut. Takut akan ketahuan oleh Deril. Apa? Takut ketahuan Deril? Siapa dia? Kenapa harus takut.

"Ngomong aja." Ucap Almira tanpa menoleh ke arah lelaki tersebut.

"Al gue suka sama lo mau gak lo jadi pacar gue, kalo lo mau jadi pacar gue lo bakal setiap hari di antar jemput sama gue. Bahkan sekarang juga gue bakal anter lo pulang." Ungkapan perasaan ia sampaikan pada Almira. Sampai tiba-tiba....

Bughh

Badannya di tarik kebelakang dan langsung kena hantaman kepalan tangan Deril.

"Arghhhh... Kak jangan, stop." Lerai Almira saat perkelahian ia lihat dengan mata kepala sendiri.

1
Dede Azwa
bagus..lanjjuttt kak👍🥰
Delpapa: makasih kakak tetap stay buat nunggu up yahhh
total 1 replies
Hiro Takachiho
Bikin baper, deh!
Delpapa: Makasih kak
total 1 replies
Setsuna F. Seiei
Bikin baper 😍
rofik 1234
Ceritanya menghibur sekali.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!