Semua telah terjadi, Zhang Gu Yue tersadar akan segala kebodohan nya, namun semua telah sia-sia. Kini dengan tubuh yang telah hancur dan bayi nya yang bahkan belum sempat melihat dan merasakan bagaimana hangat nya sinar mentari, mereka sama-sama terkapar di atas tanah yang begitu dingin bak tak memiliki perasaan. Tubuh itu mati dengan segala rasa penyesalan dan rasa sakit yang tak terbayang lagi.
Namun kini ia, Zhang Gu Yue kembali diberi kesempatan terlahir kembali. Ia berjanji akan menebus segala kesalahan dan kebodohan nya di masa lalu.
📌 Note :
1. Jangan plagiat
2. Kalau gak suka ya udah gapapa gak usah di baca
3. Selamat baca bagi yang mau
4. Jangan lupa vote dan komen nya
5. CERITA FIKSI (KHAYALAN PENULIS)
THANK YOUUU🤍
《 va_jiyoon 》
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon va_jiyoon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
《 23 》 Nona Kedua?!
...~ happy reading ~...
...♧♧♧...
Sreett
Brughh
"Mau lari kemana, Tuan. Bukan kah tadi kau menginginkan ku?" ucap Zhang Gu Yue setelah berhasil melepaskan jarum perak nya untuk melumpuhkan lawan.
Sebuah seringai yang tersembunyi di balik cadar dan tatapan tajam itu berhasil membuat emosi ketua perampok memuncak. Para warga yang kebetulan lewat di jalan itu pun segera menyingkir, saat melihat perampok yang membuat mereka hidup tidak nyaman selama ini tiba-tiba muncul. Namun mereka juga terkejut mengetahui bahwa perampok itu berhasil dijatuhkan oleh seorang gadis yang bahkan terlihat begitu kurus dan menyedihkan.
Merasa harga dirinya diinjak-injak, perampok itu pun berusaha berdiri dan menatap gadis ingusan di hadapan nya sembari mengeluarkan sebilah pedang.
"Dasar bocah ingusan!" umpat nya lalu maju menyerang Zhang Gu Yue.
Dengan gesit Zhang Gu Yue menghindar, sehingga mengakibatkan sasaran pedang itu meleset dan mengenai sebuah meja yang digunakan untuk menjual beberapa kue-kue. Kini meja itu terbelah menjadi dua dan kue-kue yang tadinya tersusun rapih menjadi berserakan di tanah.
Kembali kepala perampok itu menodongkan pedang nya ke arah Zhang Gu Yue, yang berhasil di tangkis oleh Zhang Gu Yue dengan mudah. Orang-orang yang berada di sekitar pun menghindar dan mendukung gadis kecil itu, karena meraka sudah benar-benar muak dengan ada nya perampok yang begitu semena-mena di lingkungan mereka.
Hingga tak lama kemudian terdengar suara derap langkah kuda berdatangan dan terlihat lah segerombolan orang khas pasukan keamanan ibu kota datang.
Ketua perampok yang melihat kedatangan pasukan keamanan datang pun langsung berniat kabur. Namun gagal sebab sebuah jarum perak kembali menancap di leher nya, yang mana membuat kelumpuhan sementara bagi tubuh.
"Ada apa ini?" tanya orang yang ternyata itu adalah Paman Yebai, orang kepercayaan ayah nya.
Yebai menatap gadis kecil di hadapan nya dan menggernyit, ia seakan merasa familiar dengan gadis bercadar itu, "Anda?"
"Apakah keamanan di sini begitu renggang sehingga para perampok ini dengan mudah berkeliaran?" tanya Zhang Gu Yue.
"Maaf Nona, saya kurang paham untuk wilayah di sini. Saya baru kali ini berpatroli disini, karena sebelumnya bukan saya yang bertugas mengontrol wilayah ini. Tunggu, anda..." jawab Yebai.
Yebai terbelalak menyadari jika gadis di depan nya itu adalah seseorang yang dulu sering ia temani untuk sekedar bermain, "Nona Kedua, maaf tidak menyadari kehadiran anda" ucap Yebai.
Sontak banyak orang terkejut mengetahui hal tersebut. Warga yang ada di sana pun begitu penasaran bagaimana rupa orang yang berhasil melumpuhkan perampok itu sekaligus orang yang berhasil menemukan cara menyembuhkan wabah mematikan di Negri Jianrou ini.
"Paman, bawa dia dan beberapa masih berada di Minyong Pu" ucap Zhang Gu Yue.
"Baik Nona, tapi bagaimana kondisi anda. Apakah anda baik-baik saja?" tanya Yebai khawatir saat melihat ada beberapa bercak darah di baju putih kebiruan itu dan tangan yang masih mengalirkan darah segar.
"Tidak masalah, hanya luka kecil. Tapi Paman, sepertinya seseorang yang berjaga di sini harus diselidiki" jawab Zhang Gu Yue.
"Benar benar! Tuan, tolong lindungi wilayah kami. Para perampok itu sudah begitu meresahkan" ucap salah seorang warga memberanikan diri maju dan berbicara mewakili warga yang lain.
"Sepertinya ucapan Nona Kedua Zhang benar, penjaga itu harus diselidiki"
"Iya, aku pernah melihat para perampok itu justru bersekongkol dengan Tuan Hoo beberapa hari yang lalu"
"Baik, saya Yebai akan melaporkan ini pada Tuan Zhang Yan dan segera menyelidiki. Nona Kedua, mari saya antar kan anda untuk pulang dan segera mengobati luka anda" ucap Yebai.
"Tidak perlu Paman. Aku bisa mengatasi ini dan aku masih ada beberapa urusan, Paman bisa kembali terlebih dahulu" ucap Zhang Gu Yue.
"Baiklah, kalau begitu harap Nona Kedua berhati-hati" pesan Yebai.
Zhang Gu Yue hanya mengangguk dan pergi kembali ke Minyong Pu, selain untuk menjemput Ruyin dia juga memiliki hal lain yang harus ia kerjakan.
"Ah! Nona itu memberi ku uang, sungguh Nona Kedua Zhang begitu murah hati" ucap seorang wanita yang barang dagangan nya menjadi berserakan akibat pertarungan antara Zhang Gu Yue dan perampok itu.
Dari situ mulai tersebar lah tindakan Zhang Gu Yue yang membantu wilayah itu menangkap perampok dan membayar kerugian akibat kerusakan yang ada.
...♧♧♧...
