NovelToon NovelToon
Obsession Deril

Obsession Deril

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Bad Boy
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Dela Siti padilah

"Kak please jangan kayak gini" cicitnya saat deril memeluk Almira dari belakang dan mengendus ceruk lehernya menghadap jendela kelas yang tembus ke lapangan sekolah.

"Why? padahal lo nikmatin posisi ini kan?" ucap Deril sambil menyunggingkan bibirnya.

"Aku mohon kak ja- hmmmptt" ucapannya terpotong dan tesumpal oleh benda kenyal milik Deril.

Deril melumat bibir Almira dengan rakus dan menuntut, yang membuat si empu terbelalak kaget tak bisa bergerak.

-----
Yahhhh, bagaimana ceritanya ketika seorang Almira yang pindah sekolah tujuan ingin mencari ketenangan tetapi malah menemukan kemalangan dengan bertemu dan mengenal seorang Deril sendiri.

Mau tau kelanjutannya? yukkk baca novel Obsession Deril ini!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dela Siti padilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32 Hukuman

Di perjalanan Almira menatapi sekitar. Dia merasa asing dengan jalan ini, tentunya ini bukan jalan ke arah rumahnya tapi kemana? Almira jadi takut kemana Deril akan membawanya, sehingga dia memberanikan diri untuk bertanya.

"K-kak kita mau kemana? Ini bukan jalan ke rumah aku." Suara Almira rendah di tambah angin yang menghembus membuat suara sedikit teredam. Tapi Deril dengan pendengaran yang tajam mendengar apa yang di katakan Almira, tapi memilih untuk tidak menjawab.

"Kak jawab dong jangan bikin aku takut." Cicit Almira.

Hening, tak ada jawaban sama sekali dari Deril, sehingga Almira memilih untuk diam.

Beberapa menit berlalu mereka sampai di gedung pencakar langit. Almira melirik ke seluruh sisi gedung, dia bisa mengira bahwa ini adalah sebuah apartemen. Tanpa ia sadari ternyata helmnya sudah terlepas dan tangan di cekal oleh Deril.

"Turun!" Ucapnya dingin menarik Almira turun dari motornya.

Tanpa membantah Almira pun turun dari atas motor Deril dan mengikuti langkah Deril dari belakang. Mereka melewati lobby panjang hingga di ujung lobby Deril menghentikan langkahnya di depan lift. Mereka masuk ke dalam dan Deril mengklik lantai tertinggi yaitu lantai lima belas.

Seketika mata Almira melebar karena kaget, dia tidak bisa berpikir jernih. Semua pemikirannya berisi hal-hal negatif.

"Kak kita ngapain kesini?" Tanya Almira sedikit berani.

"Diam!" Ucap Deril dengan nada rendah tapi penuh penekanan.

"Tapi kak? Aku mau pulang aku gak mau kesini. Tadi kan kakak janji mau anterin aku pulang." Almira merengek seperti anak kecil membuat emosi Deril memuncak karena berisik.

"Diam kau Almira." Telak, setelah itu Almira memilih diam dan mengikuti setiap langkah Deril.

Mereka berjalan melewati lobby yang penuh pencahayaan tapi tetap temaram. Almira merasa hawa dingin menusuk kulitnya meskipun disana AC tidak menghembus hebat.

Di depan pintu apartemen yang sangat terpojok dan hanya ada satu pintu di pojok sana Deril membuka pintu apartemen mereka.

"Masuk!" Perintah Deril.

Almira tak bergeming dia masih diam. Dia ragu untuk masuk takut sesuatu akan terjadi pada dirinya.

"Almira. Masuk!" Sekali lagi Deril menyuruh Almira dengan nada sedikit tinggi membuat dia berjalan masuk.

Saat memasuki apartemen Deril, Almira berjalan pelan karena masih merasa takut hingga suara kunci terdengar membuat dia membalikan badannya.

"Kok di kunci?" Tanya Almira saat menghadap Deril yang berada dj belakangnya.

"Hari ini kamu harus di hukum sayang." Jelas suara Deril sudah berat menahan hasrat emosi yang meluap-luap.

Mendengar perkataan Deril Almira cukup terkejut. Dihuku? Kenapa? Dia merasa tidak melakukan kesalahan.

"Ke-kenapa?" Almira berjalan mundur karena Deril mendekat ke arahnya.

"Kenapa?" Deril menunduk sedikit terkekeh namun nada kecewa.

Kemudian Deril mengangkat kepalanya lagi dan terus maju mendekat ke arah Almira. Membuat dia menabrak sofa dan bersamaan lalu terjatuh di atas sofa bersamaan dengan bentakan Deril.

"Karena kamu udah biarin dia meluk kamu." Teriak Deril di depan wajah Almira.

Posisi mereka saat ini, Almira terbaring di atas sofa milik Deril, lalu Deril mengukung tubuh Almira di atasnya. Jarak wajah di antara mereka cukup dekat, bahkan hembusan napas Deril sangat terasa di wajah Almira.

"Kak jangan gini." Almora berusaha mendorong tubuh Deril.

"Apa jangan gini? Kamu kayak gini ke aku tapi ke cowok lain kamu bolehin buat meluk. Inget Al kita baru jadian tadi pagi dan kamu udah khianatin aku." Entah kenapa mengingat kejadian tadi membuat Deril emosi karena cemburu.

"Enggak kak aku gak khianati kakak. Aku gak ada apa-apa sama dia aku serius kak." Air mata Almira menetes di salah satu matanya.

"Gak ada apa-apa tapi kamu rela di peluk sama dia iya HAH?" Deril meneriakan kata terakhir di depan wajah Almira.

Mata Almira seketika tertutup menghasilkan buliran air mata menetes dari salah satu sudut matanya. Dia menangis karena takut serta bingung harus menjelaskan bagaimana lagi pada Deril agar dia tidak marah padanya.

Tapi lamunan Almira seketika pupus kala kedua tangannya di cengkram di atas kepala lalu dia merasakan benda kenyal nan hangat menempel di bibirnya. Matanya seketika terbelalak setelah merasakan apa yang di lakukan Deril.

"Emmmhhhpt."

Almira berusaha melepaskan ciuman itu. Namun mendengar suara Almira malah membuat nafsu Deril yang semula tidak ada menjadi ada. Dia memperdalam semakin menuntut dari ciuman tersebut.

Almira berusaha bergerak gelisah agar bisa terlepas dari cengkraman Deril. Tapi kekuatannya sangat jauh jika di bandingkan dengan Deril.

"Jangan melawan Al. Atau aku tidak akan bisa menahan batas ini." Ucap Deril memperingati.

Dengan sekejap Deril kembali melumat bibir ranum Almira yang menjadi candu sejak saat ini. Deril memejamkan matanya merasakan sensasi manis nikmat saat menyesap, melumat bahkan mendobrak bibir Almira yang terus tertutup rapat.

Karena Almira tidak membuka mulutnya, dengan sengaja Deril menggigit bibir Almira membuat dia membukakan mulutnya dan Deril langsung melesakan lidahnya masuk mengobrak abrik semua yang ada di dalam. Dia mengabsen setiap gigi Almira lalu sesekali membelit lidah Almira.

Ciuman itu berlangsung sangat lama hingga Deril merasakan napas wanitanya sudah kesulitan. Dengan perlahan dia melepaskan ciuman itu, dan di akhiri dengan kecupan lembut di bibir Almira.

Cup

"Maaf. Tapi jangan biarkan siapapun melakukan ini. Aku gak rela, bahkan lelaki manapun jangan kamu beri ruang untuk menyentuhmu." Bisik Deril.

Deril menempelkan dahi dan hidungnya di dahi dan hidung milik Almira. Ia tatap mata sayu itu dengan kelembutan. Tatapan gelapnya sudah hilang semenjak ia mengakhiri ciuman itu.

"Maaf kak." Akhirnya setelah menetralkan napasnya Almira bicara.

"No. Kamu gak salah. Aku yang salah karena udah buat kamu ketakutan kayak gini dan aku gak bisa jaga kamu dari cowok lain. Ini terakhir kali aku gagal jaga kamu. Kedepannya aku akan selalu jaga kamu." Ucap Deril dengan penuh kelembutan.

"Kamu istirahat dulu. Kita berangkat ke kage dari sini."

Kemudian Deril menegakan tubuhnya dan duduk di sofa. Almira juga duduk di sofa menatap ke depan dengan tatapan kosong. Dia memikirkan semua tindakan Deril barusan karena rasa cemburunya sungguh mengerikan.

"Kamu mikirin apa?" Tanya Deril saat melihat Almira melamun.

"Aku mikir, kamu emang kayak gini kalo punya pacar?" Almira menoleh ke arah Deril.

"Aku paling gak suka kalo milikin sesuatu berbagi sama orang lain." Ucap nya posesif.

"Udah sana kamu istirahat. Aku mau keluar dulu bawa baju kamu dan aku di butik."

"Loh kok?" Tanya Almira bingung.

"Udah sana. Aku pergi dulu yah. Kalo ada yang kesini jangan di buka pintunya, biarin aja dia nunggu kakak." Ucap Deril mengecup kening Almira.

Cup

Setelah itu dia berjalan keluar sambil membawa kunci motor dan menenteng jaket kulitnya. Almira menatap kepergian Deril lalu dia berjalan ke kamar. Almira tidak perlu bertanya karena kamar di apartemen milik Deril hanya ada satu. Jadi dia langsung masuk membersihkan diri dan istirahat di tempat tidur milik Deril.

1
Dede Azwa
bagus..lanjjuttt kak👍🥰
Delpapa: makasih kakak tetap stay buat nunggu up yahhh
total 1 replies
Hiro Takachiho
Bikin baper, deh!
Delpapa: Makasih kak
total 1 replies
Setsuna F. Seiei
Bikin baper 😍
rofik 1234
Ceritanya menghibur sekali.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!