NovelToon NovelToon
Sistem Uang Tidak Terbatas

Sistem Uang Tidak Terbatas

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Sci-Fi / Sistem / Ahli Bela Diri Kuno / Menjadi Pengusaha
Popularitas:17k
Nilai: 5
Nama Author: MZI

*Khusus Bacaan Dewasa*

Sinopsis: Make, pemuda tampan dan kaya, mengalami kebangkrutan keluarga. Dia menjadi "anak orang kaya gagal dan terpuruk" dan dibuang pacarnya yang berpikiran materialistis adalah segalanya. Namun, nasib baik datang ketika dia mendapatkan "Sistem Uang Tidak Terbatas".

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MZI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32: Kembali Kekeluarga

Lutut Make melemah, membawanya tersungkur di lantai kayu yang dingin. Air mata .mengalir deras membasahi wajahnya, meninggalkan jejak mengkilap di antara debu tipis. Kenangan itu... begitu nyata, begitu menyakitkan. Ia melihat tawa ayahnya, senyum lembut ibunya, kehangatan pelukan mereka. Dan kemudian... kehancuran, kehilangan yang menganga menelan semuanya.

Rasa bersalah menyayat hatinya seperti pisau tajam. Bertahun-tahun... ia hidup tanpa mengingat mereka, tanpa menyadari cinta dan pengorbanan yang telah mereka berikan. Ia merasa seperti anak yang tidak tahu diri, merupakan akar dan asal-usulnya. Air matanya semakin menderas, menumpahi album foto yang kini melekat erat di dadanya.

Foto-foto itu menjadi satu-satunya kenangan dengan masa lalunya yang hilang, dengan keluarga yang telah menyayanginya dengan sepenuh hati.

Di tengah isak tangisnya yang memerihkan, suara pintu terbuka memecah kesepian rumah.

Langkah kaki mendekat perlahan. "Raka? Apa kamu di sini, Nak?" suara lembut Lia menyapa, diikuti oleh suara Ratna yang menimpali dengan nada khawatir.

Lia dan Ratna membeku di ambang pintu ruang tamu melihat pemandangan yang menyayat hati. Make, pria tegap yang baru beberapa hari lalu tampak dingin dan kebingungan, kini berlutut di lantai sambil memeluk sebuah album foto erat-erat, air mata mengalir membentuk sungai di wajahnya. Kesedihan menyelimuti ruangan itu seperti kabut tebal.

Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Make mengangkat wajahnya yang basah. Matanya memerah menatap kedua wanita yang menatapnya dengan penuh kecemasan dan kasih sayang.

Dengan suara serak yang menyayat hati, ia memanggil nama mereka.

"Ibu... Nenek..."

Kemudian, tanpa memikirkan apa pun lagi, Make menjatuhkan album foto itu dan bangkit dengan melompat. Ia lari menuju Lia dan Ratna, mеmerangkap mereka dalam pelukan erat yang penuh penyesalan dan kerinduan. Air mata mereka bertiga menyatu, membasahi pakaian satu sama lain.

"Maafkan aku, Ibu... maafkan aku, Nenek," isak Make berulang kali, suaranya tercekat oleh air mata dan rasa bersalah yang menggerogoti hatinya. "Aku... aku tidak mengingat kalian. Aku melupakan kalian... Melupakan Ayah..."

Lia dan Ratna membalas pelukannya dengan erat, mengusap punggung Make dengan lembut. Air mata mereka juga mеnderas, merasakan kesedihan dan penyesalan yang mendalam atas kehilangan yang mereka alami bertahun-tahun yang lalu. Namun, di tengah kesedihan itu, ada kelegaan yang menghangatkan hati. Anak dan cucu yang mereka cari selama ini akhirnya kembali, meskipun dengan luka menganga di jiwanya.

"Tidak apa-apa, Nak... tidak apa-apa," bisik Lia menenangkan, suaranya bergetar oleh air mata.

"Yang penting kamu kembali. Kami mengerti... kamu tidak bersalah."

Ratna menambahkan dengan suara bergetar, "Kami menyayangimu, Nak. Kami tidak pernah menyalahkanmu."

Dalam pelukan erat itu, mereka bertiga melepaskan semua kesedihan dan kerinduan yang mendalam. Air mata mereka menjadi bahasa yang menyatukan kembali hati yang telah lama terpisah. Di tengah kehancuran masa lalu, mereka menemukan harapan baru dalam kasih sayang keluarga yang mengikat mereka menjadi satu kembali. Rasa sakit kehilangan masih terasa menyayat, namun kehangatan pelukan itu memberikan sedikit mengurangi beban di hati mereka.

Setelah beberapa saat berpelukan erat, mereka bertiga merenggangkan diri, menatap wajah satu sama lain yang basah oleh air mata. Ada kelegaan dan kehangatan yang menyelimuti ruangan itu, meskipun kesedihan atas kehilangan masih terasa menyayat.

Lia mengusap lembut pipi Make, menyingkirkan sisa-sisa air mata di sana. "Ayo, Nak. Kita duduk. Ibu buatkan teh hangat," ujarnya dengan nada mengayomi.

Ratna merangkul bahu Make dari samping. "Iya, cucuku. Kita bicara baik-baik. Ceritakan semua yang kamu ingat."

Make mengangguk lemah, merasa seperti anak kecil di bawah tatapan penuh kasih sayang kedua wanita itu. Mereka bertiga menduduki sofa usang di ruang tamu. Lia bergegas ke dapur, meninggalkan Make dan Ratna berdua.

Ratna menggenggam tangan Make dengan erat, merasakan dinginnya tangan cucunya. "Jangan menyalahkan dirimu, Nak.

Kecelakaan itu... itu bukan salah siapa-siapa. Kami hanya... Menyesal kamu mengalami semua ini sendirian."

Air mata kembali mengalir di mata Make. "Tapi aku... aku melupakan kalian. Aku hidup mengira orang lain adalah keluargaku..."

"Ssshh..." Ratna meletakkan jari telunjuknya di bibir Make dengan lembut. "Mereka merawatmu dengan baik, bukan? Kamu tumbuh menjadi pria yang baik. Itu yang terpenting."

Lia kembali dari dapur membawa nampan berisi teko teh dan tiga cangkir. Aroma teh melati memenuhi ruangan, memberikan sedikit kehangatan dan ketenangan. Ia menuangkan teh ke dalam cangkir dan menyodorkannya kepada Make.

Sambil menyeruput teh hangat, Make memulai ceritanya. Ia menceritakan tentang kehidupannya selama ini, tentang ayah dan ibu angkatnya yang telah merawatnya, tentang kebingungannya mengenai masa lalunya, dan akhirnya tentang pertemuannya dengan Lia dan Ratna. Ia juga menyebutkan tentang foto masa kecilnya dengan foto-foto di rumah ini.

Lia dan Ratna mendengarkan dengan seksama, sesekali mengangguk dan mengusap lengan Make dengan penuh kasih sayang. Ketika Make menceritakan tentang kehilangan ingatannya, air mata kembali mengalir di mata Lia.

"Kami mencari kamu ke mana-mana, Nak," ujar Lia dengan suara bergetar. "Kami menyusuri pantai, bertanya kepada setiap nelayan... tapi kamu hilang seperti ditelan ombak."

Ratna menambahkan, "Kami tidak pernah menyerah mencarimu. Kami selalu berharap suatu hari kamu akan kembali."

Make menatap kedua wanita itu dengan air mata membentuk sungai di wajahnya. Ia merasakan cinta dan kerinduan yang dalam dari hati mereka. Meskipun ia baru saja mengingat masa lalunya yang menyakitkan, ia juga merasakan kehangatan keluarga kandungnya yang menerimanya kembali dengan tangan terbuka. Di tengah kehancuran dan kehilangan, ia menemukan harapan dan cinta yang mengatakan. Ia tahu, perjalanan memulihkan ingatannya dan menyembuhkan luka hatinya baru saja dimulai, namun ia tidak lagi sendiri. Ia memiliki keluarga yang akan selalu menyayanginya.

Saat kehangatan dan haru itu menyelimuti rumah sederhana itu, tiba-tiba terdengar suara wanita lembut memanggil dari luar.

"Nenek? Bibi? Apa kalian ada di rumah?" Suara itu menyentuh memori samar Make, merasa kenal namun tak terlacak jelas di ingatannya.

Lia menatap Make dan Ratna dengan senyum hangat. "Itu pasti Dinda," ujarnya sebelum beranjak menuju pintu.

Saat pintu menganga, seorang wanita cantik dengan senyum ramah di wajahnya berdiri di ambang pintu. Ia membawa keranjang anyaman berisi buah-buahan segar. "Selamat pagi, Nenek, Bibi. Saya bawakan sedikit oleh-oleh dari kota," ujarnya sopan.

"Dinda, Nak! Kamu datang lagi, Sayang," Ratna menyambut Dinda dengan hangat, merangkulnya erat.

"Nenek senang sekali kamu menyempatkan diri kesini."

Dinda membalas pelukan Ratna dengan sayang. "Nenek sudah seperti keluarga saya sendiri. Saya pasti menengok setiap ada waktu luang, Bibi juga." Ia melempar senyum lembut pada Lia.

Kemudian, mata Dinda tertuju pada Make yang memandangnya dengan wajah bingung. "Bibi. Maaf, ini... siapa?" tanyanya sopan, melihat pria asing di rumah itu dengan sedikit rasa ingin tahu.

Lia menarik napas dalam-dalam, menatap Make dengan haru.

"Dinda, kenalkan... ini Raka dan sekarang namanya Make. Anak Bibi... Raka kecil yang dulu hilang."

Mata Dinda melotot menunjukkan keterkejutan yang luar biasa. Ia menatap Make dengan seksama, seolah mencari jejak bocah laki-laki berusia lima tahun yang melekat dalam memorinya. "Raka...? Ya ampun...? Ini... sungguh kamu?" Ada nada tak percaya dan sedikit malu dalam suaranya.

Make merasa jantungnya berdebar kencang. Nama itu... Raka. Nama yang menyebut dirinya dalam foto-foto masa kecilnya. Ia menatap Dinda dengan wajah bingung. "Maaf, aku... aku tidak mengingatmu." Ada nada menyesal dalam suaranya.

Ekspresi Dinda menunjukkan sedikit kesedihan dan kecanggungan. "Ah... tidak apa-apa, Make. Sudah lama sekali..." Ia menatap ke lantai sejenak, merasa Raka yang kecil nakal sekarang terlihat tampan dan dewasa.

"Selamat datang kembali."

Ratna menarik Dinda mendekat dan merangkulnya bersama Make.

"Dinda memang anak yang baik, Nak. Sejak kamu hilang, dia yang selalu menjaga kami. Dia bekerja di bank di kota dekat desa, jadi dia bisa setiap hari menengok kami. Dia sudah seperti keluarga kami sendiri."

Lia menimpali dengan nada menyayangi, "Dinda memang malaikat penolong kami. Apalagi setelah orang tuanya meninggal dalam kecelakaan... Kami menjadi satu-satunya keluarga yang dia punya, Nak."

Make menatap Dinda dengan rasa terima kasih yang mendalam. Wanita ini, teman masa kecilnya yang bahkan tidak ia ingat, ternyata telah menjadi pilar kekuatan bagi ibu dan neneknya selama bertahun-tahun ia hilang. Sebuah perasaan hangat menyentuh hatinya, bercampur dengan sedikit rasa bersalah karena tidak mengenalinya.

Bersambung...

1
Halik M
angka love lagi
MZI: Terima kasih, akan segera di perbaiki agar mudah di pahami.
total 1 replies
Halik M
angka love love
MZI: Iya di dalam bentuk love ada angka yang menunjukkan loyalitas target 😁❤️
total 1 replies
MZI
Terima Kasih Semuanya.
Ahmad Sarman
oke lanjut thor
Ahmad Sarman
terim kasih thor
MZI: Sama-sama semoga suka dengan ceritanya😁
total 1 replies
Hiu Kali
99 milyar thor.. mana 100 trilyun...ngantuk pasti ini
( KANG SESAD ): lu gak bikin novel lagi?
MZI: Terima kasih atas masukannya, akan segera di perbaiki 😁
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!