NovelToon NovelToon
Gadis Incaran Tiga CEO Kembar

Gadis Incaran Tiga CEO Kembar

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Romansa Fantasi / Nikah Kontrak / Diam-Diam Cinta / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Harem
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Fitria callista

Gricelin Noah Fallon ingin merayakan ulang tahun Calon Tunangannya Harley Gunawan dihotel, tak disangka Harley yang ditunggu tidak datang dan malah tiga pria lain yang masuk ke dalam kamar hotel yang dia pesan.

Dia yang sudah diberikan obat perangsang oleh ibu kandungnya tidak bisa menolak sentuhan pada kembar dan sangat hebat diatas ranjang.
Tak disangka, semua hal yang terjadi malam itu adalah konspirasi ibu kandungannya Marina Fallon, yang ingin menghancurkan hidupnya dan membuat Harley berpaling pada anak tirinya Diandra Atmaja.
Semua itu, ibunya lakukan untuk mendapatkan cinta dari suami dan anak tirinya.
Tapi takdir berkata lain, Gricelin yang hamil anak ketiga kembar itu malah dicintai secara ugal-ugalan, bahkan ketiga kembar itu membantunya balas dendam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitria callista, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 21

Diandra yang panik saat rektor menemuinya dan meminta karya sulamannya.

Jadi otaknya sekarang ini sudah tidak bisa berpikir jernih.

Sementara Gricelin yang mendengar omong kosong Diandra, hanya bisa tersenyum sinis.

Akhirnya dia menyadari, otak Diandra itu bodoh seperti Norman.

Tapi Diandra dan Norman hanya mengandalkan kelicikan mereka untuk bertahan hidup.

Seperti menipu dirinya dan ibunya.

Tiba-tiba Gricelin malah semakin mengeraskan tawanya, saat mengingat kebodohannya yang mudah tertipu oleh Diandra.

Dia merasa konyol karena dengan mudah ditipu oleh orang bodoh seperti Diandra.

"Mulai sekarang kamu nggak akan bisa lagi menipuku," guman Gricelin dalam hatinya penuh tekad.

Dia yang malas, memilih mengabaikan Diandra dan keluar dari dalam kamar mandi.

Diandra yang kesal karena diabaikan, kedua tangannya terkepal.

Dengan langkah kaki lebar, dia mengejar Gricelin memegang pergelangan tangan Gricelin dengan erat.

"Cepat, serahkan karya sulaman mu terbaru padaku! Kalau tidak ... " Diandra tidak bisa melanjutkan ucapannya.

Gricelin menatap Diandra penuh minat, lalu dia menaikkan satu alisnya. "Kalau tidak kenapa?"

Diandra malah panik, bahkan wajahnya dipenuhi keringat dingin.

"Kalau tidak, kamu bakalan merebut Harley. Bukankah kamu sudah berhasil merebutnya?" imbuh Gricelin.

Dia menepis kasar tangan Diandra, lalu tangan satunya memegang handle pintu.

Dia merasa menanggapi orang bodoh akan membuatnya ikut bodoh.

Diandra tidak ingin Gricelin pergi, bagaimana pun juga dia harus mendapatkan sulaman itu.

Kalau tidak nama baiknya bisa hancur.

Gricelin terus menarik handle pintu dengan satunya, sementara tangannya yang lain malah ditarik Diandra.

Gricelin menoleh ke arah Diandra, lalu berkata dengan nada dingin. "Aku sudah tahu tentang penyakit kotor mu! Jangan pegang tanganku dengan tangan kotor mu itu!"

Diandra sebelumnya memasang wajah marah, saat mendengar ucapan Gricelin.

Tapi Gricelin merasa aneh, saat tiba-tiba Diandra mengubah wajahnya menjadi sedih, bahkan Diandra juga menjatuhkan tubuhnya sendiri.

"Gricelin, kenapa kamu mendorongku?" ucap Diandra dengan suara yang menyedihkan.

Gricelin tidak peduli, dia yang sudah diambang pintu malah bertatapan dengan Regan.

"Regan ... " Gricelin hanya mampu berkata dalam hati, dia memilih acuh dan pergi begitu saja.

Baru saja selangkah melewati pintu.

Regan berkata dengan nada dingin. "Ternyata benar, apa yang dikatakan para mahasiswa di kampus? Kalau kamu hanya seorang pembuat onar disini!"

Deg. Gricelin yang sedang dalam suasana hati buruk bingung, merasa sakit hati dengan ucapan Regan.

Padahal biasanya dia sering dicaci dan ejek dengan kata-kata buruk.

Tapi semua itu tidak pernah membuat hatinya sesakit ini.

Saat ingin menjelaskan sesuatu, Regan sudah menggendong tubuh Diandra dan membawanya ke unit kesehatan kampus.

"Menjelaskan apapun tidaklah penting! Kalau Regan memandang ku dengan buruk bahkan membenciku, harusnya aku senang. Karena dia tidak perlu menikah denganku," gumam Gricelin dalam hatinya, untuk menyemangati dirinya sendiri.

Akhirnya lamban laun wajahnya berangsur-angsur membaik.

Sementara itu, diruangan lain.

Harley yang sedang pusing, karena harus membayar ganti rugi pada keluarga Astria.

Walaupun uangnya sangat banyak, tapi sebagai pengusaha mengeluarkan uang sebanyak itu sungguh kerugian yang sangat besar.

Tiba-tiba telepon dikantornya berbunyi.

Harley mengangkat telepon, tapi wajahnya yang sebelumnya hanya kesal tiba-tiba berubah masam setelah mendengarkan apa yang dikatakan orang dari balik telepon.

"Soal Diandra ... Aku sudah nggak ingin ... " Ucapan Harley terhenti.

Dia langsung mematikan telepon dan pergi ke unit kesehatan yang ada dikampus.

Disana Harley bertemu dengan Regan dan menatapnya dengan tatapan dingin.

"Wah ... Kamu sudah membuatku mengganti rugi, dan sekarang malah mendekati tunanganku!" celetuk Harley dengan tatapan tajam saat dirinya baru sampai di unit kesehatan kampus.

"Aku hanya menolong orang yang membutuhkan!" kata Regan datar.

Dokter dan perawat disana buru-buru pergi.

Dan Regan juga ingin ikut pergi, lagi pula sedari tadi Regan juga tidak saling berbicara dengan Diandra.

"Kak Harley, dia tadi menyelamatkanku karena Gricelin mendorongku ... "

Harley yang marah langsung menyela ucapan Diandra, "Diandra cukup! Apa kamu nggak bosan terus-terusan menganggu Gricelin?"

Regan menghentikan langkah kakinya, setelah mendengar Harley memanggil wanita yang ditolongnya dengan panggilan Diandra.

"Apakah itu wanita yang dia cari?" Mengingat karya Diandra Atmaja sangat terkenal dan inspiratif.

Di perusahaan miliknya, hanya ada dua penyulam inti.

Penyulam inti itupun hanya bisa membuat 1 karya dalam 3 bulan.

Walaupun dia memiliki 100 pengrajin yang bisa menyulam diperusahaan miliknya

Tapi menciptakan sebuah karya tidak mudah, mereka hanya bertugas untuk memperbanyak hasil karya dari penyulam inti itu.

Regan berdiri didepan Diandra, saat Harley ingin menghampirinya.

"Walaupun sekarang dia itu tunanganmu! Nggak seharusnya kamu kasar seperti itu!"

Ucapan Regan membuat kedua alis Gricelin menyatu, ntah sandiwara apa yang telah dilakukan oleh Diandra sehingga membuat Regan terperdaya.

Gricelin yang pusing memutuskan untuk pergi ke unit kesehatan sekolah, tapi dia malah bertemu dengan Diandra dan Regan.

Awalnya, Gricelin kira Regan akan langsung g membawa Diandra kerumah sakit.

Tapi malah bertemu di unit kesehatan sekolah.

Tapi sekali lagi dia sudah tidak ingin tahu apapun yang terjadi dengan Diandra.

Gricelin memilih acuh dan pergi, tapi saat dia melangkahkan langkah kakinya.

Diandra menjerit kesakitan.

"Perutku ... Darah ... Darah ... Kak Harley, aku nggak bohong. Gricelin benar-benar mendorongku dan ingin melenyapkan anak kita karena dia marah. Percayalah padaku, ini sangat sakit!"

Ekspresi wajah Harley yang sebelumnya marah saat menatap ke arah Diandra sekarang berubah khawatir.

Lalu dengan panik dia menggendong Diandra, berniat membawanya ke rumah sakit.

"Gricelin, aku pergi dulu membawa Diandra karena dia mengandung anakku. Bagaimana pun juga aku nggak menyalahkan mu," ucap Harley saat berpapasan dengan Gricelin.

Ekspresi Gricelin menjadi muram, setelah mendengar perkataan Harley.

Harley seolah-olah menyalahkannya sekarang ini dan lebih mempercayai Diandra.

Gricelin mengejar Harley. "Harley, kamu salah paham. Aku sama sekali nggak mendorong Diandra."

Mendengar Gricelin yang memanggil namanya tanpa embel-embel "kak". Wajah Harley muram.

"Kak Harley, aku itu tahu. Kalau selama ini aku salah, tapi sekarang aku juga memahami kok. Kenapa Gricelin itu mendorongku? Dia marah karena kakak sekarang ini benar-benar berada dipijak ku."

Ucapan Diandra bagaikan bensin yang sekarang ini membakar dalam diri Harley.

Harley yang sebelumnya kesal karena Gricelin yang tidak memanggilnya dengan embel-embel "kak".

Sekarang dia yang makin marah akhirnya mengabaikan Gricelin.

Tanpa mengucapkan sepatah kata, Harley pergi seraya menggendong Diandra.

Karena darah banyak sekali keluar dari sela-sela pahanya.

Gricelin ingin mengejar, dia sudah bertekad untuk tidak lagi diam saat di fitnah.

Tapi Regan menghampirinya.

"Bukankah kamu akan menjadi istrinya Kak Rava? Dan kak Rava bilang untuk jangan menemui Harley, aku nggak nyangka. Ternyata dibalik wajah yang menyedihkan, kamu suka sekali membully orang di kampus ini," celetuk Regan.

"Bahkan kamu juga tidak mematuhi perkataan kak Rava," imbuh Regan.

Kedua bola mata Gricelin membulat sempurna, dia tidak pernah menyangka Regan akan mengatakan hal seperti itu padanya.

Bukankah awalnya Regan yang terlihat begitu peduli padanya? Tapi kenapa secepat itu berubahnya.

1
Isolde
Author jago banget bikin cerita gini, 😍terharu
Fitria Callista: Terimakasih banyak untuk komennya kak, bikin semangat.
total 1 replies
SGhostter
Suka banget sama karakter di cerita ini, tambah banyak lagi ya thor!
Fitria Callista: terima kasih banyak kak sudah mau komen, jadi semangat mau nulis.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!