Carabella Anisha ( berparas cantik,suci dan murni) itulah arti dari nama gadis cantik yang memiliki paras sesuai dengan namanya, itulah alasan sang ibu memberinya nama itu,tapi sayang,jalan hidupnya tak seindah mamanya.
Tinggal di tempat yang terkenal dengan rumah nya para wanita malam, membuatnya menjadi remaja yang pendiam, tertutup juga introvert.
Anak pelacur...julukan itu yang selalu ia terima bahkan sejak ia masih duduk di sekolah dasar, untung ia pintar sehingga dengan mudah bisa mengenyam pendidikan di sekolah elite dan bergengsi.
" Sha... baik-baik saja bunda,mi..kalian tidak perlu khawatir, mereka hanya tidak mau berteman tapi tidak melukai sha,dan sha masih punya sahabat baik " itulah kata-kata yang paling sering ia ucapkan pada dua wanita hebat nya.
lalu bagaimana kah kehidupan nya saat ia terlibat masalah dengan seniornya yang terkenal dingin tak tersentuh.
kaivan ivander( lelaki tampan dan terbaik) persis seperti rupanya,namanya seakan menggambarkan dirinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arisha Langsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32
Ara meninggalkan pondok kelapa tempat ia bertemu dan mengobrol dengan pria yang mengaku sebagai ayahnya,ada rasa bahagia, haru dan bercampur bingung,antara ia yang harus menceritakan pada bunda nya atau tetap merahasiakan pertemuan mereka seperti permintaan ayahnya.
Tapi apapun itu dalam hati terdalam nya ia merasakan kebahagiaan yang tak terkira, akhirnya ia bisa memeluk seseorang yang di sebut ayah,ayah kandungnya,ya saat perpisahan mereka tadi,tuan Abraham lagi-lagi meminta sesuatu padanya yaitu memeluknya,tuan Abraham meminta Ara memeluknya.
Ternyata semalam ini mungkin mereka merasakan rindu yang sama,Ara juga masih ingat dengan penjelasan tuan Abraham tentang masalah kedua orang tuanya itu dan juga cerita tentang seseorang,abang,tuan Abraham mengatakan bahwa ia memiliki kakak laki-laki yang berusia lima tahun di atasnya.
Ara menjadi sangat penasaran seperti apa rupa abang yang katanya beda ibu dengan nya,terlebih tuan Abraham mengatakan bahwa abang nya itu sejak dulu sangat menyayangi nya,sangat bahagia saat ia hadir ke dunia ini dan sangat sedih saat ia menghilang,bahkan sampai sekarang abang nya itu masih sangat berharap bisa bertemu kembali dengan adik dan ibu sambung nya.
" Qausar" Ara terus mengulang menyebut nama itu dalam hati nya, sesekali ia tersenyum bahagia,namun sesekali ia juga murung, mengingat apakah bunda nya akan menerima mereka kembali seperti ia yang merasa sudah mulai bisa menerima ayah dan abang nya.
Memasuki penginapan nya,Ara masih tersenyum bahagia,masih terlihat binar bahagia di mata indah wajah gadis berusia 17 tahun itu.
" Seneng banget wajahnya,dapat jackpot atau ketemu cowok cakep nih?" teman satu kamarnya menggoda Ara melihat wajahnya yang begitu bahagia.
Ara semakin tersenyum " Dua-duanya.." jawab nya asal, membuat Nindi mencebikkan bibir nya mendengar jawaban Ara.
Ara menuju ranjangnya, merebahkan tubuhnya sesaat seraya menunggu tibanya waktu shalat Maghrib,ia membuka ponselnya dan melihat nomor baru yang masuk di daftar kontak ponselnya,nomor yang ia beri nama Ayah.
****
" Para penumpang yang terhormat,kami akan segera mendarat,mohon pastikan sabuk pengaman anda terpasang dengan aman,meja lipat dan sandaran kursi dalam posisi tegak,dan semua perangkat elektronik dimatikan, terimakasih atas pilihan Anda untuk terbang bersama kami hari ini,dan kami berharap semoga Anda memiliki kenyamanan selama tinggal di kota tujuan Anda( Dear passengers, we will be landing soon, please make sure your seat belts are securely fastened, the folding tables and seat backs are in the upright position, and all electronic devices are in the safe place,Thank you for choosing to fly with us today, and we hope that you have a comfortable stay in your destination city." itulah kata-kata singkat yang di ucapkan oleh pramugari dan di tambah dengan beberapa kata lain nya.
Penerbangan perdana captain Kaivan Ivander si gunung es berhasil dengan nilai sempurna,ini penerbangan perdananya membawa penumpang,perdana ia bekerja sama dengan perusahaan penerbangan,dan Erik lah yang menjadi co pilot nya.
" Keren,Lo hebat bro..congratulations on your maiden flight" Erik mengucapkan selamat atas kesuksesan sahabat nya.
Yang di puji dan di beti selamat justru bersikap acuh,cuek dan seperti biasa tanpa ekspresi.
" Gue laper,Lo cari gih dimana tempat yang menyajikan makanan enak di negara ini,gue belum pernah jelajahi negara ini" bukan nya mengucapkan terimakasih atau merasa bahagia dengan pujian dari sahabatnya,kai justru to the poin mengatakan bahwa dirinya tengah kelaparan, sungguh sahabat yang sangat tengil menurut Erik.
" Asem Lo memang ya,gue udah semangat 45 ngasih selamat buat Lo,ga tau aja Lo jantung gue rasanya maraton tau ngak pertama flight langsung sama pilot junior kayak Lo" Erik mengumpat kesal dengan sikap sahabat lucknut nya.
" Banyak omong banget sih Lo, cepetan gue laper ini,kita disini cuma empat jam" kai benar-benar tak menghiraukan ocehan Erik.
Walaupun sebal, akhirnya Erik menuruti apa yang sahabat sekaligus bos nya perintahkan,dan sekarang mereka menjadi partner kerja,namun Erik tidak akan mungkin berani membantah perintah kai, bagaimanapun ia tetap asisten kai yang bertugas di luar kantor.
" Nih..gue udah pesan taksi nya juga,buruan" Erik menunjukkan rekomendasi restoran paling ternama dan elite di negara itu, sedangkan Kai, tengah sibuk memakai hodie nya agar menutupi seragam pilotnya.
" Kenapa di tutup? Malu Lo? Bukannya ini salah satu hobi Lo ya" ledek Erik saat melihat Kai sibuk memakai hodie nya dan menyimpan topi kebesaran nya.
kai tak menjawab ledekan Erik,ia justru fokus pada layar ponselnya,mengecek email yang masuk dari Leon dan asistennya yang lainnya yang berada di beberapa negara lainnya.
****
📱-" Mi...kalau Ara ketemu ayah, Ara harus gimana mi?" Ara bertanya dengan nada serius pada mami Dona,saat ini ia tengah melakukan panggilan video call dengan sang mami.
📱-" ketemu ayah? Terserah Ara mau gimana,kalau menurut mami ya tergantung seperti apa ayah Ara memperlakukan Ara di pertemuan perdana kalian,kenapa Ara nanya gitu Hem? Ada sesuatu? Ceritakan ke mami" mami Dona sudah sangat paham dengan karakter carabella Anisha,ia begitu tidak pandai memendam rahasianya.
Ara mengangguk pelan,ada sedikit keraguan di wajahnya saat di minta untuk menceritakan tentang alasan pertanyaan nya pada sang mami.
📱-" katakan jika kamu tidak merasa terbebani,tapi jika kamu merasa sulit untuk bercerita jangan kamu paksakan, ceritakan saat kamu sudah siap untuk cerita" mami Dona memberikan pilihan yang sekiranya bisa membantu menenangkan pikiran gadis cantik yang berusia 27 tahun itu.
📱-" Ara ketemu ayah mi, katanya dia ayah Ara,dia juga nunjukin foto-foto saat bersama bunda dan juga foto-foto pas waktu Ara masih bayi,saat bunda masih bersama nya"
📱-" Kamu percaya itu ayah kamu?"
Ara mengangguk pelan📱-" Wajahnya sama seperti pria yang ada dalam sebuah foto yang bunda simpan di dalam berkas-berkas pribadi milik Ara,sama juga dengan foto yang berada di dalam buku nikah bunda dan ayah, katanya ia berasal dari negara timur tengah, apakah benar mi?"
📱_" kapan kamu melihat semua foto-foto itu?" bukannya menjawab pertanyaan Ara,mami Dona justru penasaran dengan cerita Ara.
📱_" waktu bunda tiba-tiba masuk rumah sakit,kan diminta identitas,Ara ga tau bunda dimana menyimpan nya, makannya Ara cari ke dalam map yang selalu bunda simpan dengan rapi, bercampur dengan data-data pribadi punya Ara" Ara menceritakan semuanya pada mami Dona.
hanya tahu kritik apa yg trlihat oleh mata,