NovelToon NovelToon
Patricia Chavez

Patricia Chavez

Status: tamat
Genre:Misteri / Balas Dendam / TKP / Tamat
Popularitas:383.3k
Nilai: 5
Nama Author: Bas_E

Anthony Chavez, ibunya Barbara, istrinya Dorothy dan kedua anak lelakinya Ethan Chavez dan Fred Chavez, ditemukan polisi sudah tidak bernyawa dengan tubuh lebam kebiruan di dalam kamar. Keempat jenazah itu saling bertumpuk di atas tempat tidur. Di dalam tubuh mereka terdapat kandungan sianida yang cukup mematikan. Dari hasil otopsi menyatakan bahwa mereka telah meninggal dunia lebih dari 12 jam sebelumnya. Sedangkan putri bungsu Anthony, Patricia Chavez yang masih berusia 8 bulan hilang tidak diketahui keberadaannya. Apakah motif dari pembunuhan satu keluarga ini? Siapakah pelakunya? Dan Bagaimanakah nasib Patricia Chavez, anak bungsu Anthony? Temukan jawabnya di sini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bas_E, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32. Sean Conley Profesor Misterius ?

Kita mampir sebentar ke kota California, San Francisco. 1885,4 mil dari Minnesota.Tepatnya di University of California, San Francisco (UCSF)، Amerika Serikat.

Profesor Jylan Jackson, termenung di depan meja kerjanya. Layar komputer yang ada di hadapannya saat ini, terpampang nyata berita kematian tragis yang menimpa seorang ahli biologi bernama Sean Conley, beserta rekan sejawatnya Anna Howard yang terjadi beberapa hari yang lalu.

"Ya Tuhan. Kenapa baru sekarang aku mengetahui hal sepenting ini." Jylan mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangannya, sembari menghempaskan tubuhnya ke sandaran kursi.

"Bagaimana aku menyampaikan kabar ini pada Alyssa ? Dia pasti akan terpukul mendengar berita ini."

Sekelebat ingatan masa lalu terlintas di benak Jylan. Ia dan Sean adalah sahabat baik semasa sekolah menengah. Mereka adalah dua remaja yang sama-sama tertarik dengan dunia science. Ketertarikan dalam bidang yang sama membuat mereka kerap disatukan dalam kelompok diskusi mata pelajaran science di sekolah.

Rasanya baru kemarin mereka melemparkan toga saat merayakan kelulusan. Rasanya baru kemarin mereka mengucapkan kata sampai jumpa lagi, setelah berpisah di bandara saat mereka menuju kampus pilihan masing-masing.

Jylan menarik laci yang ada di bawah mejanya. sebuah foto berbingkai emas tersimpan di sana. Foto lawas seorang gadis cantik diapit oleh dua orang remaja pria yang sama-sama mengenakan toga dengan latar belakang plang sekolah yang bertuliskan California Academy of Mathematics and Science. Ketiga remaja itu tampak berbahagia dengan senyuman lebar menghias wajah muda mereka.

Mata Jylan berkaca-kaca memandangi foto jadul itu. Butiran bening meluncur dari sudut matanya. Semakin lama semakin deras. Tubuhnya pun berguncang. Jylan Jackson menangis sesegukan. Ia bersedih. Ia berduka. Sahabat baiknya sekaligus kakak iparnya telah berpulang.

Ya. Jylan Jackson mengukuhkan persahabatan mereka dengan menikahi adik semata wayang Sean Conley, Alyssa Conley, 10 tahun kemudian setelah ia menyelesaikan program studi doktoralnya. Pada waktu itu, dengan butiran air mata Sean mengantarkan Alyssa ke altar pernikahan untuk menyerahkan adik semata wayangnya pada sahabatnya sendiri. Sebelum melepaskan adik perempuannya itu, di depan Altar Sean berpesan pada Jylan,

"Jika suatu saat kau berubah pikiran dan tidak mencintai adikku lagi, jangan katakan padanya, katakan padaku saja, dan aku akan menjemputnya pulang."

Semua kenangan itu bagaikan kaset video yang berputar tanpa henti di benak Jylan. Pria 38 tahun itu menengadahkan kepalanya ke langit-langit, berharap tangisannya dapat terhenti. Namun semua itu tak berhasil. Menghembuskan nafas berat, Jylan berusaha melepaskan sesak di dadanya.

"H u u h... H a a h... H u u H... H a a h.. "

Berusaha untuk menyudahi kesedihan hatinya, Jylan bangkit dari duduknya. Ia melangkah menuju toilet yang ada di sudut ruangan. Di dalam toilet, Jylan membasahi wajahnya dengan air yang ada di wastafel berkali-kali. Jylan berharap energi yang terdapat di dalam air bisa berpindah padanya. Menengadahkan wajahnya menghadap cermin, Jylan menemukan dirinya yang ternyata serapuh itu.

Tidak terlihat di sana seorang Jylan sang profesor ahli forensik yang biasa menangani orang meninggal tak wajar. Yang konon katanya harus memiliki ketegaran sekeras batu karang. Namun ternyata tidak. Di hadapannya saat ini berdiri seorang pria lemah yang sedang kehilangan sahabat terbaiknya.

Pada menit ke 10 detik ke 19, Jylan memutuskan untuk pulang. Ia harus segera memberitahukan hal penting ini pada Alyssa. Jylan kemudian kembali ke ruangannya. Ia membereskan peralatan yang terdapat di atas meja kerja. Menutup komputer jinjingnya dan memasukan ke dalam tas. Setelah itu ia mengambil ponsel dari dalam saku celananya. Menggulir satu persatu nama yang berada dalam list kontak terakhir, Jylan segera melakukan panggilan suara menggunakan aplikasi hijau. Tak lama berselang layar ponselnya menunjukkan status panggilannya pada saat itu. Asisten "Ringing". Tak membutuhkan waktu lama, panggilan itu pun tersambung.

"Ya. Prof... " Suara seorang wanita terdengar dari seberang.

"Kau sekarang sudah berada di kampus?"

"Sudah Prof. Aku baru saja sampai."

"Aku minta tolong, kau mengisi kelasku selama beberapa hari ke depan."

"Prof. mau kemana? "

"Aku baru mendapatkan kabar buruk. Kakak iparku berpulang beberapa hari yang lalu. Aku berencana melayat ke rumah duka di Minnesota."

"Ya Tuhan. Aku ikut berduka cita, Prof."

"Terima kasih, Sora. Tolong bantu aku beberapa hari ini, ya?"

"Baik Prof. Kapan rencananya Prof akan berangkat?"

"Secepatnya aku usahakan terbang ke sana."

"Baiklah, Prof. Hati-hati di jalan."

"Terimakasih Sora. Sudah, ya. Aku harus segera pulang."

"Baik Prof."

Profesor Jylan Jackson bisa bernafas lega. Asistennya, Fumiko Sora adalah seorang yang dapat diandalkan. Sejak wanita Jepang itu mengisi posisi asisten dosen yang ia tawarkan, tugasnya sebagai pengajar di University of California, San Francisco (UCSF) menjadi lebih ringan.

Panggilan suara itu pun terputus. Jylan memasukkan ponsel ke dalam saku celananya kembali. Ia pun bergegas keluar dari ruangannya. Sembari menyilangkan sling bag di tubuhnya, Jylan mempercepat langkah kaki menuju lahan parkir di basement kampus. Begitu berada di dalam mobil, ahli patologi forensik itu dengan cepat mengarahkan kendaraannya, pulang.

.

.

"Tidak mungkin!!!.. Itu tidak mungkin terjadi!!! Tidak mungkin...!!! "

Alyssa menjerit histeris begitu sang suami pulang lebih awal dengan membawa berita yang mengejutkan. Wanita 34 tahun itu mundur beberapa langkah, kemudian merosot ke lantai begitu tubuhnya tertahan dinding kamar. Kedua telapak tangannya menutup wajahnya yang basah dengan air mata. Tubuhnya berguncang hebat. Menumpahkan kesedihan yang mendalam.

"Sayang.Tenanglah." Jylan melangkah pelan ke arah istrinya berada. Ia kemudian menyejajarkan tubuhnya dengan berlutut di hadapan istrinya. Tak kuasa menyaksikan sang istri dalam kesedihan mendalam, Jylan menarik Alyssa ke dalam pelukannya. Tidak ada yang dapat Jylan katakan selain hanya diam dan mengusap lembut punggung wanita itu. Ia lebih memilih membiarkan wanita yang telah menemani hari-harinya beberapa tahun terakhir itu melepaskan semua emosi yang menyesakkan di dalam da da.

Tangisan itu perlahan mereda dan berhenti satu jam kemudian. Jylan mengangkat wajah Alyssa dari da danya. Dengan tatapan penuh kasih, Jylan mengusap wajah Alyssa yang sembab.

"Sayang kita harus segera ke Minnesota. Sean sudah berhari-hari menunggu kita di sana. Kita harus segera mengurus pemakamannya. Kau harus kuat. Kau harus ikhlas menerima kenyataan ini. Bisa ya..?"

Alyssa mengangguk pelan. Tubuhnya lemah. Energinya terkuras hingga ke titik nol. Rasanya tak sanggup untuk mengangkat bobot tubuhnya. Namun apa yang Jylan ucapkan benar adanya. Sean telah menunggu kedatangan mereka di Minnesota. Dengan dibimbing Jylan, Alyssa bangkit dari duduknya. Ia harus segera mempersiapkan keberangkatan mereka.

" Sayang. Ada satu hal yang harus aku sampaikan padamu." Ucap Jylan tanpa melepaskan pandangan dan genggaman tangannya. Alyssa membalas tatapan suaminya tanpa bersuara. Menunggu pria itu melanjutkan ucapannya.

"Sean pergi dengan meninggalkan seorang anak perempuan yang saat ini telah berusia 12 tahun."

Alyssa menatap Jylan tak percaya. Sejak kapan Sean memiliki anak. Sedangkan selama ini Sean tidak pernah menceritakan kehidupan pribadinya selama menetap di Minnesota. Jangankan menikah, memperkenalkan seorang wanita sebagai kekasihnya saja belum pernah. Saat melakukan panggilan telepon, Sean selalu menghindar jika ditanya masalah teman hidup. Ia selalu beralasan masih menikmati kehidupan sebagai seorang peneliti dan obsesinya yang besar terhadap obat awet muda.

Sembari mempersiapkan segala kebutuhan yang akan dibawa ke Minnesota, dalam hati kecil mereka bertanya, rahasia besar apa lagi yang Sean sembunyikan dari mereka?

.

.

.

.

1
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒
kasian Betty belum tentu dia yg salah tapi malah udah meninggoy duluan 🤦 sebenarnya ada apa ...apa ada kang hipnotis di sekolah itu 🤣
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒
kasian jadi Betty ...apa jangan jangan dia di hipnotis ya
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒
aku kira Dani yg ngambil buku nya ternyata Betty ...tapi kok Kya janggal ya
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒
semua gara gara bapake ini Dani jadi punya rasa iri sama orang lain yg di sayang sama orang tua nya ....kasian juga si dia
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒
jgn jgn nnti Dani berubah jadi bocah kecil menggemaskan yg awet muda karna minum cairan nya habis sebotol 🤣🤣🤣
ㅤㅤ: tau dong makanya suruh liat🤣
total 3 replies
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒
belum itu cuman kecelakaan yg di lakukan atas kecerobohan Dani sendiri...tapi semua juga gara gara km Conley 🙄🙄kesel ih sama si conley ...susah amat ya nyebut nm bpak nya 🤣🤣
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒
banyak terjadi di dunia nyata ketika seorang anak kurang perhatian atau kasih sayang dari orang tua nya dia akan melakukan apapun untuk mendapat perhatian dari orang tua nya tapi banyak orang tua yg tidak mengerti apa yg di ingin Kan anak nya banyak orang tua egois yg Tidak peduli dengan anak demi kesenangan nya sendiri
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒
ngenes ya jadi Dani ..punya ayah tapi Kya ngk punya ...apa kalok ayah nya tau kejadian yg menimpa Dani ini ayah nya akan menyesal
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒
Dani ini Patricia bukan ya
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒
Waduuuh Waduuuh bahaya ini klok Dani Melakukan apa yg dia fikirkan 🤣
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒
kereeeeen
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒: lha serius ...di tunggu cerita baru nya lagi kak elin ...req yang ber bau bau action mafia mafia gitu 🤣🤣
total 2 replies
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒
banyak ilmu yg kita dapet dari baca novel ini ...tapi maaf ya Thor otak ku ngk nyampe ke sana 🤣
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒
Waduuuh racun sianida siapa pelakunya ya
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒
pas baca judul ku kira bela ini pelakor tak tau nya 🤣🤣
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒
telat dikit bacanya ngk papa ya Thor 🙈
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒: ada angin segar 🤣
total 2 replies
Via Octavia
Luar biasa
Via Octavia: sama2 kakak 🙏👍
total 3 replies
aas
ceritanya bener2 keren 👍 cuma kurang aja cerita sama maximnya 🤭 padahal kan lg sweet2nya hehe
aas: yaaah 😩
total 4 replies
aas
eeeh ternyataaa Emma Clementine
aas
waduh siapa yg pegang hp Milo yaak
aas
😍😍😍😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!