NovelToon NovelToon
Bayi Rahasia Sang Model

Bayi Rahasia Sang Model

Status: tamat
Genre:Tamat / Lari Saat Hamil / One Night Stand / Anak Kembar / Model
Popularitas:676k
Nilai: 4.6
Nama Author: Neoreul

Rebecca Alveansa adalah seorang model cantik yang lagi naik daun. Karir yang bagus harus terhenti sejenak karena kejadian yang tak terduga.

Ia terjebak cinta satu malam bersama seorang pria yang tak dikenalnya, sehingga membuatnya hamil dan melahirkan dua bayi kembar yang terpaksa ia rahasiakan keberadaannya.

Apa yang terjadi selanjutnya? Siapakah pria itu? Apakah sang bayi dapat bertemu dengan sang Ayah? Baca kisahnya hanya di sini ya!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neoreul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BRSM 32

Sore hari, Excel terbangun dari tidur siangnya. Dia menoleh ke sekeliling tidak ada siapapun. Setelah itu, Excel meraih remote televisi dan menghidupkannya. Excel mencari acara televisi untuk mengusir rasa bosan.

Lama mencari tak ada satupun acara yang disukainya. Lalu, tak sengaja Excel melihat acara variety show. Dia acara tersebut, Excel melihat sang Ayah sedang berfoto dengan Caroline. Excel mengepalkan kedua tangannya. Dia kesal melihat Reigner yang berpelukan dengan wanita lain.

"Baru saja menarik simpatiku. Tapi apa yang dia lakukan? Apalagi dengan wanita jahat itu, beraninya dia menghina Mommy. Tidak akan aku biarkan dia mengecewakan Mommy," gumam Excel dengan menekan tombol off pada remote itu.

Excel melempar remote televisi itu ke meja. Dia merasa kesal, ketiak Reigner dekat-dekat dengan wanita lain. Tak lama kemudian, Rebecca masuk ke dalam dengan membawa sebuah laptop. Dia baru saja keluar mengambilnya dari Paulina.

"Sayang, kamu sudah bangun. Apa kamu mencari Mommy?" tanya Rebecca berjalan menuju ranjang.

"Mommy dari mana?"

"Tadi Mom, keluar sebentar mengambil laptop ini dari Nenek. Kenapa? Apa kamu tidak enak badan? Mukamu pucat Nak," ucap Rebecca sembari menyentuh dahi Excel.

"No, Mommy! Aku baik-baik saja. Oh ya, Evelyn apa dia tidak datang?" tanya Excel mengalihkan pembicaraan.

"Sepertinya tidak, tadi Grandma mu menelepon Mommy kalau Evelyn masih tidur dan sangat sulit dibangunkan!"

Excel mendengus kesal. "Gadis jelek itu benar-benar sudah melupakan aku. Awas saja nanti!"

Rebecca heran dengan sikap putranya yang tiba-tiba berubah. "Apa ada yang membuatmu kesal, Sayang?"

"No Mommy, Excel hanya merasa bosan saja. Aku ingin cepat pulang, Mom!"

"Iya besok kamu sudah boleh pulang. Mommy kerja dulu ya, Sayang. Soalnya besok Mom ada jadwal bekerja. Tidak apa-apa ya, jika siang hari kamu ada di rumah tanpa Mommy."

"Ya, Mom! Its okey!" jawab Excel pelan.

Rebecca duduk di sofa sembari mengotak-atik laptopnya. Dia ada sedikit pekerjaan yang harus diselesaikan. Beberapa jam kemudian, Reigner datang dengan membawa makan malam. Dari kantor dia langsung menuju ke rumah sakit. Reigner tidak tahu kalau Evelyn sudah pulang ke rumah.

Sesampainya di sana Reigner segera masuk ke dalam. "Halo semua," sapa Reigner. Namun, di dalam ruangan dalam keadaan sepi, hanya ada Rebecca dan juga Excel yang tengah sibuk satu sama lain.

Reigner bingung tidak mendapati putrinya. "Evelyn dimana, Becca?" tanya Reigner.

Rebecca menjawab dengan pandangan lurus ke laptopnya. Dia tidak menoleh Reigner sedikitpun. "Evelyn malam ini tidak datang kembali. Kata Mom, dia tertidur dan sangat sulit dibangunkan."

Reigner menoleh ke arah Rebecca. Dia berjalan dan menghampiri wanita itu. Reigner tentukan kepalanya di depan laptop Rebecca. "Kamu memanggil apa? Apa tadi kamu menyebut kata "Mom" ?"

Rebecca terkejut melihat wajah Reigner yang tepat di depannya. "Kamu apa-apaan membuatku kaget saja. Minggir! aku mau kerja kembali, karena besok aku ada pemotretan."

Reigner berdiri, lalu dia menghampiri Excel yang berdiam diri membaca sebuah buku. "Hei, Boy! Kamu sudah makan belum?" tanya Reigner pada putranya. Akan tetapi Excel hanya diam tak menjawab.

Excel justru memanggil Ibunya."Mommy aku lapar! Ambilkan aku makanan!"

"Biar Daddy ambilkan untukmu, Boy!" sahut Reigner pada putranya.

Excel pun dengan cepat menolak tawaran sang Ayah. "No, aku ingin Mommy yang mengambilkannya untukku."

"Mom, cepatlah!" seru Excel tidak sabar. Dia masih kesal dengan apa yang dilihatnya tadi sore.

"Iya, kamu kenapa, Sayang? Kamu sedang kesal dengan siapa?" tanya Rebecca sedikit bingung.

Excel hanya diam tak menjawab pertanyaan Ibunya. Pandangannya lurus ke depan tanpa menoleh ke arah Reigner sedikitpun. Reigner pun merasa sedih karena Excel belum bisa menerimanya. Dia berjalan menuju ke sofa. Reigner duduk dan melihat Rebecca melayani Excel.

"Seburuk itukah aku di mata putraku sendiri? Kenapa dia belum bisa menerima ku? Penolakan Rebecca masih bisa ku terima dengan wajar. Tapi mengapa penolakan Excel membuat hatiku sedih. Aku harus berbuat apa agar bisa menarik perhatian putraku sendiri," gumam Reigner dalam hati.

Setelah melayani Excel, Rebecca duduk kembali di depan laptopnya. Reigner melirik ke arah wanitanya. Dia membaca jadwal dan juga dialog yang harus dibawakan Rebecca besok.

"Apa kamu masih akan melanjutkan kontrak ini Becca?" tanya Reigner.

Rebecca menoleh dan bertanya. "Apa maksudmu dengan melanjutkan kontrak? Bukankah itu bersifat wajib karena aku sudah menandatanganinya."

"Ya, kamu harus bersikap profesional. Besok datanglah bersamaku agar kamu tidak jalan dua kali."

"Apa maksudmu aku masih belum mengerti," sahut Rebecca bingung.

Reigner tersenyum, ternyata Rebecca belum tahu kalau dia ikut andil dalam setiap acaranya. "Kamu tahu, setiap jadwal yang telah disusun untukmu. Dimana pun itu pasti ada aku, karena aku yang bertanggung jawab secara langsung. Jadi menurut lah pada atasan."

Rebecca terkejut, dia baru sadar kalau R&M group adalah milik Reigner. "Oke, tidak masalah untukku. Aku akan bekerja secara profesional buat anda Tuan."

Rebecca tersenyum ramah lalu kembali menatap laptopnya, kemudian wajahnya berubah menjadi datar kembali. Reigner mengamati dua manusia yang sedang mengujinya itu.

Excel yang super cuek dan Rebecca yang tidak peduli sedikitpun. Hal itu berlanjut hingga Excel tertidur. Reigner yang sibuk dengan laptopnya. Ditambah lagi, Rebecca yang tak kalah sibuk juga. Dia sedang serius membuat desain rancangan baju untuk koleksi draftnya.

"Apa kamu selalu sibuk seperti ini ketika di California?" tanya Reigner memecah keheningan.

"Ya, setiap hari hanya bekerja dan bekerja. Aku sangat jarang sekali berada di rumah. Jangan tanya alasanku, karena jawabannya adalah demi Excel dan Evelyn," jelas Rebecca pada Reigner yang penasaran.

"Kamu boleh berhenti bekerja, aku bisa menanggung hidup kalian. Kamu hanya perlu bergantung padaku dan menjadi Mommy yang selalu ada untuk mereka berdua."

Rebecca menoleh dengan tatapan sengit. "Aku sudah bilang tidak segampang itu, kamu menawar hatiku. Apalagi dengan mengimingi diriku dengan hartamu. Sungguh aku tidak terpikat sedikitpun."

"Oke, baiklah! Bagaimana kalau kita membuat kesepakatan? Jika aku bisa menaklukkan hatimu dalam waktu satu bulan. Maka disaat itu juga kamu harus berhenti dalam dunia permodelan dan menikahlah denganku!"

Mendengar itu Rebecca dengan cepat menyambar ucapan Reigner. "Dan jika dalam waktu satu bulan aku belum bisa jatuh cinta padamu. Maka menyerah lah, jangan kejar aku lagi. Kamu tetap boleh menemui Excel dan Evelyn. Kamu boleh bertanggung jawab atas mereka. Namun, tidak untuk hidupku. Okey!"

Reigner tergelak, dia mendekat ke arah Rebecca. Dia menatap dalam wajah cantik itu, tangan Reigner membelai lembut pipi mulus Rebecca. Jantung Rebecca berdegup kencang melihat wajah Reigner yang terlalu dekat dengan wajahnya.

"Minggir," seru Rebecca. Namun, dengan cepat Reigner mengunci kedua tangan wanitanya.

"Aku akan membuatmu menyerah Rebecca. Aku tidak akan pernah melepasmu lagi. Aku akan membuatmu jatuh cinta padaku," bisik Reigner dengan suara lembut.

"Maka buktikan lah sebelum aku berubah pikiran. Sekarang minggir dari sini." Rebecca mendorong pelan tubuh Reigner dan dia beranjak dari sofa tersebut. Reigner hanya tersenyum tipis. Dia tahu kalau Rebecca sedang salah tingkah.

1
Omah Tien
bego2 sih
Omah Tien
lm2 jd malas
Omah Tien
cepat2 aja kawin biar g ada lg yg gangu cewe nya berlalu
Edeth Aja
lanjutannya mana tanggung bgt
雅婷郭
feeling Evelyn bener juga semoga beca msh hdp
雅婷郭
yah emg salamu Rei Dimna2na yg nmnya orgkya bnyk bodyguard udah tau Mario lwn yg berat KNPA gpke bodyguard kma2na
雅婷郭
hahhhh...Rei bener2 lemah kalah sama mario
雅婷郭
Alhamdulillah g sia2 perjuangan Evelyn ma excel
雅婷郭
Rebecca kalah akting SMA Evelyn KNPA g pura2 nurut supaya ngulur waktu
雅婷郭
pinter nya evelyn
雅婷郭
payah Rei .Rei bisa kalah sama Mario ckkk
雅婷郭
akhirnya suratu drama ternyata bukan penakut hhhh...
雅婷郭
huh...mana kekuasanmu Rei ko bisa kalah sama Mario hadeuh gereget
雅婷郭
hadeuh ini keamanan kantor Rei ko tulalit kabeh
雅婷郭
aduh Evelyn hati2 takutnya kena jebakan mario ckkk
雅婷郭
hadeuh..hrsnya rei g usah basi2 lgsg aja sergap tuh siamrio wkk
雅婷郭
semoga Edward dan kwn2 g terlmbat nyelamatin beca
雅婷郭
bikin tegang aka
雅婷郭
yaampun terne sifat Evelyn itu dari granma
雅婷郭
hhh...suratu dr6beraksi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!