Tidak bisa di pungkiri bahwa hari itu datang, hari dimana Delima mengetahui bahwa Suami tercinta nya sedang melakukan hubungan intim dengan Vini, Sahabat karib nya sendiri.
"Mas" panggil nya dengan lirih dan air mata yang berderai.
.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hnislstiwti., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
Terdengar isak tangis di kamar Ibu Vini, disana Vini menumpahkan semua nya di pangkuan sang Ibu. Dia sadar, bahwa hanya Ibu lah yang selalu ada untuk nya setiap saat.
"Aku sudah gak sanggup, Bu. Ini sakit untuk ku" ucap Vini lirih.
"Bertahanlah, suatu saat nanti Randi pasti berubah, Nak" balas Ibu dengan lembut.
"Ini sudah 1 tahun, Bu. Aku memang tidak mempersalahkan dia yang mencari Delima dan Raka, aku juga senang dengan karena itu aku bisa meminta maaf pada mereka. Namun aku hanya ingin Mas Randi tak mengacuhkan aku, aku disini sudah seperti pajangan ataupun pembantu saja" jelas Vini sambil terisak.
Ibu mengusap lembut pundak Putri nya, dia juga ikut merasakan sakit melihat Putri nya yang begitu terpukul.
"Ini adalah teguran untuk kamu, Nak. Ini balasan dari perbuatan mu dulu yang sudah merebut Nak Randi dari orang sebaik Bu Delima" ucap Ibu.
"Ya ini adalah karma untuk ku, tapi apa aku salah jika aku menyerah? Aku terlalu lelah dan aku juga tak sanggup lagi, Bu" balas Vini menundukan kepala dengan derai air mata.
"Aku juga ingin sekali bertemu dengan Delima, aku ingin meminta maaf padanya. Aku menyesal Bu, aku ingin sekali memeluk dan mengucapkan kata maaf padanya" lirih Vini memeluk kembali Ibu nya.
Sang Ibu hanya bisa mengusap lembut bahu Putri nya yang bergetar karena menangis, dia juga memeluk Putri nya dengan erat.
**
Sedangkan Randi, dia sudah sejak tadi berangkat bersama dengan Ferdi. Mereka akan pergi ke tempat dimana anak buah nya berkumpul.
Randi akan ikut serta mencaritahu Delima, dia sudah sangat hampir putus asa akan keberadaan mereka.
Bahkan anak buah terhebat nya pun tak menemukan dimana keberadaan Ayah, Delima dan Putra nya.
"Oh iya, bagaimana dengan kabar pencarian Alfans?" tanya Randi.
"Dia ada di Indonesia sejak 3 bulan yang lalu, tak ada yang mencurigakan bahkan dia juga belum menikah" jawab Ferdi.
"Apa dia masih berhubungan dengan Delima? Dulu dia sangat dekat dengan mereka?" tanya nya lagi.
Ferdi menggelengkan kepala nya.
"Aku rasa mereka sudah tak dekat, karena aku sering melihat dia keluar masuk kanto nya sendirian dan teman-teman nya juga tak ada yang tahu apapun" jelas Ferdi kembali dengan jujur.
"Heh syukurlah, berarti Delima masih sendiri. Aku yakin bahwa dia masih cinta padaku" ucap Randi dengan begitu yakin.
Ferdi hanya diam, entah harus apa yang dia lakukan dengan kegilaan Tuan nya kali ini.
"Dulu saja di buang, bahkan di duakan. Sekarang? Mau di pungut pun susah" batin Ferdi terkekeh geli.
Tak berselang lama mereka sampai juga di Rumah yang jauh dari mana-mana, bahkan Rumah tersebut masuk kembali ke hutan pinus yang cukup sejuk.
"Ferdi, langsung saja ke ruangan ku" ucap Randi.
Ferdi mengangguk, dia kemudian memanggil tangan kanan nya untuk ikut serta.
"Bagaimana?" tanya Randi pada anak buah nya.
"Nihil Bos, Nyonya dan Tuan muda seolah di telan bumi. Aku sama sekali tidak mendapatkan jejak nya" jawab pria di hadapan Randi.
"Apa semua nya sangat susah?" tanya Randi kembali dingin.
Hufh.
"Bukan masalah susah nya, namun mereka seperti di sembunyikan dengan seseorang di atas kita. bahkan kita sudah menyusuri hampir di pelosok Jepang" jawab nya lagi dengan sangat tegas.
Randi mendesah kecil, kenapa sangat sulit seperti ini. Dia menyuruh anak buah dan Ferdi pergi dari sana. Dia akan menyendiri dengan poto dirinya dan anak, Istri.
.
.
.
.
.
.