kisah gadis bernama Ayana yang harus rela disebut seorang pelakor karena menikah dengan sahabatnya sendiri disaat sang sahabat masih memiliki seorang istri yang bernama Alena.
Ayana Ghaniyah dan Abimanyu Pradipta terpaksa menikahan dadakan disebuah rumah sakit karena papah dari abimanyu terkena serangan jantung dan itu merupakan permintaan terakhir sang ayah sebelum akhirnya meninggal
sementara ayana terpaksa menerima permintaan terakhir dari ayah sahabat nya itu untuk dinikahi putra nya untuk balas budi karena telah menolong keluarganya sewaktu dalam masa masa sulit
bagaimana kah kisah ayana dalam menjalani rumah tangga dengan sahabatnya sendiri??mampukah ayana menjalani hari harinya sebagai seorang pelakor??dan bisakah ayana meluluhkan hati bima yang begitu mencintai alena??
yuu ikuti terus kisah nya yuu...
jangan lupa like dan ❤ nya ya...
🌸 Happy Reading...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Omelan Mamah Risma
bima menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan nya,bahu nya terlihat bergetar menandakan kalau dia kini tengah menangis sesegukan
.
Tanpa bima sadari ada sepasang mata yang tengah memperhatikan nya dengan mata yang telah berkaca kaca
"semoga kamu sadar kalau ayana adalah jodoh yang terbaik untuk kamu nak,mamah akan selalu mendukung kamu maaf kalau apa yang akan mamah lakukan akan lebih menyakiti kamu tapi ini yang terbaik nak,kamu harus tahu siapa sebenarnya wanita yang kamu cintai dan kamu perjuangkan itu"gumam mamah risma dibalik pintu kamar nya
mamah risma yang tadi meninggalkan bima rupanya tidak benar benar pergi
dia terus mengawasi anak bungsu nya itu dari balik pintu kamarnya yang tidak tertutup rapat karena dengan sengaja mamah risma membuka sedikit pintu kamarnya agar bisa melihat apa yang dilakukan bima setelah membaca surat yang ayana berika untuknya.
malam kian larut namun rasa kantuk kini entah kemana pergi nya sehingga bima hanya bisa menatap langit langit kamar nya dengan perasaan yang entahlah sudah tidak karuan lagi
antara kecewa,marah,namun juga sakit yang teramat saat mengetahui kalau ayana telah pergi dengan membawa sejuta kenangan pahit yang telah dia berikan
sungguh menyesal rasanya saat bima tahu kalau apa yang alena bilang tentang ayana yang hanya mengejar kakayaan bima hanyalah fitnah semata
terbukti dengan ada nya 2 buah kartu didalam amplop yang ayana tinggalkan tanpa ayana gunakan sekali pun
dada bima semakin terasa sakit saat mengetahui kekeliruan nya pada ayana 'bodoh' hanya satu kata itu yang pantas dia sematkan untuk dirinya sendiri
padahal sudah bertahun tahun dia mengenal ayana dan keluarga nya namun tidak pernah sekali pun ayana atau keluarga nya memanfaatkan kedekatan mereka untuk mendapatkan ke untungan dari keluarga hernawan
bima kembali menutup wajahnya dengan lengan nya yang dia lipat di arah mata.
kembali air bening itu lolos lagi dari ujung mata bima yang tertutup lengan nya.
.
Entah jam berapa bima akhirnya bisa tertidur yang pasti bima mengerjapkan matanya disaat ponselnya terus menerus berbunyi menandakan kalau seseorang tengah menghubungi nya
dan benar saja,nama alena terpangpang dilayar benda pipih miliknya itu dam dengan malas bima pun menggeser tombol warna hijau untuk menyambungkan telpon nya dengan alena
"halo,ada apa?"ucap bima dengan nada dingin saat sambungan telpon nya terhubung dengan alena
"halo sayang,kamu kamana?kok pergi tidak pamit sih?"tanya alena dengan suara manja ciri khas nya
"maaf aku buru buru ada pertemuan penting"jawab bima lagi masih dengan suara dingin nya
"kamu kanapa sih sayang?kok ketus gitu?"
"maaf len aku sibuk nanti aku hubungi kamu lagi"jawab bima berbohong
dan bima pun menutup telpon nya tanpa menunggu jawaban dari alena dan kembali menarik selimutnya untuk melanjutkan tidur nya.
merasa lelah dengan semua yang dia alami kemarin membuat bima enggan meninggalkan kasur king size miliknya
bahkan bima masih setia bergelung dibawah selimutnya padahal waktu sudah menunjukan pukul 12 siang
tok tok tok...
terdengar suara ketukan dari pintu kamarnya yang mampu membuat kedua matanya perlahan tapi pasti terbuka dengan sempurna
bima pun akhirnya turuan dari ranjang dan berjalan gontai ke arah pintu yang tidak berhenti bersuara
ceklek...
bima pun membuka pintu kamar itu dan menampilkan sang mamah berdiri tegak didepan Kamarnya
"ada apa mah?kok berisik sekali sih?"gerutu bima pada sang mamah yang karena sudah mengganggu tidur nya
"ini sudah jam berapa bim?kenapa masih tidur,kamu nggak kekantor?"cerca mamah risma pada bima yang masih terlihat tampan walaupun dengan wajah bantalnya
"aku lagi kurang enak badan mah jadi aku ijin nggak masuk kantor dulu ya,please?"
"kemana istri tercinta kamu itu?suami tidak sehat malah mangkir coba kalau ada ayana pasti kamu ada yang urus disaat saat kaya gini bim.mamah heran kok bisa bisa nya kamu bertahan sama wanita yang urus suami sakit aja nggak bisa,inget ya bim tugas istri itu bukan cuma bisa muasin suami saat diatas ranjang aja tapi harus bisa ngurusin saat suami sedang sakit juga"gerutu mamah risma saat mengetahui anak bungsunya tengah kurang sehat namun kekesalan nya malah memuncak kala dia ingat karena ulah alena ayana pergi meninggalkan bima.
.
*****
bukannya kedua keluarga saling kenal bail ya Thor?