NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Tetangga Tampan

Mengejar Cinta Tetangga Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Murni / Romansa / Idola sekolah
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Story Yuu

Kiara dan Axel berteman sejak kecil, tinggal bersebelahan dan tak terpisahkan hingga masa SMP. Diam-diam, Kiara menyimpan rasa pada Axel, sampai suatu hari Axel tiba-tiba pindah sekolah ke luar negeri. Tanpa memberitahu Kiara, keduanya tak saling berhubungan sejak itu. Beberapa tahun berlalu, dan Axel kembali. Tapi anak laki-laki yang dulu ceria kini berubah menjadi sosok dingin dan misterius. Bisakah Kiara mengembalikan kehangatan yang pernah mereka miliki, ataukah cinta pertama hanya tinggal kenangan?

*
*
*

Yuk, ikuti kisah mereka berdua. Selain kisah cinta pertama yang manis dan menarik, disini kita juga akan mengikuti cerita Axel yang penuh misteri. Apa yang membuatnya pindah dan kembali secara tiba-tiba. Kenapa ia memutus hubungan dengan Kiara?.

MOHON DUKUNGANNYA TEMAN-TEMAN, JANGAN LUPA LIKE, DAN KOMEN.

Untuk menyemangati Author menulis.

Salam Hangat dari tanah JAWA TENGAH.❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Story Yuu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5 Misi Mengejar Cinta Pertama

Dikelas sebelah, Kiara menerima pesan dari Rafa.

Matanya berbinar, sudut bibir atasnya terangkat tipis. “Baiklah... rencana pertama kita mulai,” gumamnya, sorot matanya penuh keyakinan.

Kiara mulai beraksi dengan Via, keduanya mendatangi ruangan tim pemandu sorak.

Didepan pintu ruangan, Via ternganga seolah tak percaya.

“Ra, jangan bilang...”

Belum sempat menyelesaikan kalimatnya, Kiara langsung menyela. “Kamu benar, aku ingin gabung tim ini,” ucapnya sudah bertekad.

Via sontak melotot, kaget mendengar ucapan sahabatnya itu. “Kamu gila?! Aku aja pengen keluar dari tim ini, Ra,” serunya cepat berbalik hendak meninggalkan ruangan itu.

Kiara langsung menarik lengan sahabatnya itu. “Ssttt... Vi, Axel mau gabung ke tim basket Rafa. Kalau mau nempel ke dia aku harus gabung tim ini,” sahutnya, dengan tatapan sendu mencoba merayu Via.

Via mengalihkan pandangannya, sudut bibirnya melengkung tajam. “Wah, cegil satu ini,” gumamnya, hanya bisa geleng-geleng kepala.

Kiara bersimpuh dilantai, menyodorkan kedua tangannya yang mengatup rapat, tanda permohonan. “Ayolah... bantu aku Vi,” bujuknya di hadapan Via.

Tak kuasa melihat Kiara yang bersimpuh, dengat berat hati akhirnya Via menuruti kemauan teman cegilnya itu. Gadis itu menghela napas berat sebelum akhirnya bersuara.

"Oh Tuhan, dosa apa aku sampai punya temen gila begini," gerutunya, sambil membantu Kiara berdiri.

Dengan bibir manyun dan sikap kekanak-kanakannya, Kiara berhasil membujuk sahabatnya.

"Tencu Via tayang..." ucapnya manja sambil mencubit kecil pipi Via.

Via hanya membalas dengan helaan berat.

Begitu masuk, mereka disambut oleh ketua tim pemandu sorak. Jessica, gadis cantik idola sekolah, tapi terkenal judes diantara para siswi. Ia hanya ramah kepada siswa/siswi tertentu.

“Siapa kalian?” tanyanya jutek, matanya mengamati Kiara dari ujung rambut hingga ujung kakinya.

Kiara mengangkat alis, tampak ragu hendak menjawab. “Ah, kami...”

Via langsung memotong, “Aku Via, anggota tim baru. Yang daftar minggu lalu,” ucapnya dengan senyum yang tampak kaku.

Jessica mengangkat alisnya. “Oh, kamu anak baru itu. Lalu kamu?” tanyanya menunjuk Kiara.

Kiara langsung maju selangkah, “Saya... ijin mau gabung ke tim pemandu sorak,” jawabnya antusias.

Jessica menatap lekat Kiara, tangannya memainkan rambut curly nya. “Oww...” balasnya dengan irama panjang, kemudian melanjutkan. “Tim kami memang kekurangan anggota, tapi... kami memerlukan seleksi, tidak bisa menerima sembarang orang.”

Kiara memiringkan kepala, “Seleksi? Perlu seperti itu?” tanyanya seolah tak percaya harus melewati seleksi.

Jessica menyeringai, sudut bibirnya terangkat jelas mengejek. “Tentu saja perlu, untuk mencegah supaya tidak ada upik abu yang gabung dengan tim kami,” cetusnya, suaranya terdengar meremehkan.

Kiara mengerutkan dahi, Upik abu? batinnya kesal, sorot matanya menajam, menatap gadis sombong di depannya.

Jessica membalas tatapan sinis ke Kiara. “Silakan, daftar saja dulu. Nanti tim kami akan mengabari kalau kamu bisa lolos seleksi,” tukasnya menyeringai, lalu pergi meninggalkan ruangan.

Kiara terus menatap Jessica yang berlalu pergi, “Huh! Upik abu? Kamu pikir kamu siapa mengataiku upik abu?!” dengusnya kesal, kedua tangannya mengepal geram.

Via hanya menghela napas, “Sudah kubilang, tim ini nggak bagus,” sahutnya sambil menyeret langkah berat menuju ruang pendaftaran.

Hari itu, Kiara mendaftar ke tim pemandu sorak, ia langsung mengikuti pelatihan untuk seleksi peserta. Tekatnya sudah bulat, dengan percaya diri dia yakin akan lolos seleksi.

“Kamu yakin, Ra? Cheerleader itu nggak gampang,” tanya Via, sorot matanya menyiratkan kecemasan, tak yakin sahabatnya itu bisa lolos.

Kiara mengangguk mantap, “Aku yakin,” sahutnya, langsung melangkah maju menuju tempat latihan.

Via menghela napas lagi, “Oke, lakukan yang terbaik kalau kamu yakin.”

Kiara dan Via bersiap lalu memasuki ruang latihan.

Begitu masuk ke tempat latihan, mata Kiara langsung membulat. “Whoa...” gumamnya takjub, “Wow, mereka melempar orang seperti itu?!” ujarnya sambil menutup mulutnya yang ternganga, ia kaget sekaligus takjub melihat tim yang sedang berlatih.

Via menyeringai pahit, “Sudah kubilang, cheerleader itu nggak gampang!” bisiknya pelan, suaranya nyaris tak terdengar. Sebenarnya ia ingin sekali buru-buru keluar dari ruangan, namun sahabatnya malah meyeretnya masuk.

“Halo~” Seorang pelatih menghampiri mereka, “Kamu... peserta baru?” tanyanya ramah menatap Kiara.

Via reflek menoleh, “Ah, benar coach. Dia Kiara temanku, peserta baru,” jawabnya memperkenalkan Kiara.

Pelatih itu mengangguk pelan, “Okey, bersiap di sebelah sana,” perintahnya dan langsung memberi arahan.

Mereka pun mulai berlatih, Via dan Kiara berada di tim yang beda, Via berlatih dengan anggota resmi. Dan Kiara bergabung dengan para pemula.

Saat melangsungkan pelatihan, Kiara sangat kaku dan sulit mengikuti arahan pelatihnya. Ia sesekali juga kehilangan keseimbangan, sampai akhirnya...

Brak! Ia terjatuh,

“Akkhhh...” rintihnya kesakitan

Semua mata sontak tertuju pada Kiara saat itu. “Kamu tidak apa-apa?” tanya pelatihnya, seraya mendekat lalu membantu Kiara bangkit.

“Ah, maaf coach saya kehilangan keseimbangan,” ujar Kiara, sambil menunduk menahan sakit sekaligus malu.

Sang pelatih menggeleng pelan. “Itu sangat wajar, kamu masih pemula. Tapi, kamu yakin bisa melanjutkan?” tanyanya, matanya tertuju pada kaki gadis itu yang mulai tampak memincang.

Kiara mengangguk cepat, ia masih ngeyel ingin melanjutkan latihan. “Iya coach! Saya mau lanjut!” serunya masih bersemangat.

Sang pelatih memicingkan mata, menatap ragu ke arah Kiara. “Baiklah,” sahutnya ragu-ragu.

Kiara mulai berlatih lagi, kini gerakannya sudah lumayan bisa mengikuti arahan. Tapi, kakinya tampak tidak baik-baik saja. Ia terus memegang pergelangan kakinya, pelatih yang menyadari itu langsung menghentikan gerakan.

Ia melangkah mendekati Kiara, yang terlihat terus mengernyit menahan sakit. “Kiara, sampai disini dulu, kamu... tidak terlihat baik-baik saja.” tegasnya menyuruh Kiara berhenti.

“Ah, maaf coach,” jawabnya, wajahnya tertunduk.

“Istirahat dulu, kita lanjutkan besok,” ujar sang pelatih sambil menepuk bahunya, mencoba memberi semangat.

Kiara mengangguk dengan berat hati, “Baik coach,” jawabnya akhirnya.

Akhirnya Kiara keluar dengan kakinya yang sedikit pincang. Ia duduk sejenak di kursi lorong sekolah, sambil memijat pelan pergelangan kakinya.

“Aisshh! Kenapa jatuh segala sih, pertandingan basket sebentar lagi. Aku harus lolos seleksi agar bisa mendukung Axel tanding,” gumamnya sambil mengerucutkan bibir.

Dika yang baru saja keluar dari ruang ganti tim basket, melihat Kiara. Ia menatap gerak-gerik gadis itu yang terus memijat kaki dengan wajah cemberut.

“Heh, gadis itu...” gumamnya tersenyum tipis, lalu menghampirinya. “Kamu butuh bantuan?” tanyanya lembut.

Kiara reflek menoleh, suara Dika membuatnya terkejut. “Astaga!” ujarnya kaget, namun langsung tersenyum setelah melihat pria itu. “Oh, Dika. Hai.”

Dika mengangkat alis, menatap Kiara sejenak. “Kenapa kamu disini?” tanyanya lagi.

“Oh, aku mengikuti latihan Cheerr. Dan terjatuh tadi, kayaknya keseleo,” jawabnya, memegang pergelangan kakinya yang terluka.

Dika membelalak, “Benarkah? Coba kulihat,” ujarnya langsung jongkok dan memeriksa kaki Kiara.

Kiara terbelalak, matanya membulat kaget melihat tindakan Dika yang tiba-tiba.  “Nggak perlu!” serunya, cepat-cepat menghindari sentuhan pria itu.

Dika mendongak, “Oh, maaf. Apa aku lancang?” ucapnya ragu.

Kiara mengerjap cepat, mencari-cari alasan untuk menjelaskan. “Bukan... maksudku, aku baik-baik aja,” ucapnya terbata, takut Dika akan salah paham.

Dika terdiam sejenak, kemudian berdiri. “Kamu bisa berdiri?” tanyanya seraya mengulurkan tangannya.

“Hah?” Kiara mendongak, mulutnya terlihat ternganga, bingung harus menjawab apa.

Dari kejauhan, Axel dan Rafa berdiri didepan ruang ganti. Mereka memerhatikan interaksi Dika dan Kiara.

Rafa langsung membuka mata dengan  lebar. “Ada apa dengan mereka? Sejak kapan mereka dekat?” gumamnya penasaran.

Axel hanya menatap diam penuh arti, “Huhh...” dia menghela napas panjang lalu pergi.

Sepanjang menyusuri lorong bersama Axel, Rafa terus bergumam dan berspekulasi liar, Mereka aneh sekali, apa Kiara mempermainkanku? Dia bilang masih menyukai Axel, tapi sebenarnya tidak. Dia... hanya ingin menyiksaku dengan ancaman konyol itu? pikirnya mulai curiga.

“Apa mereka pacaran?!” teriaknya tiba-tiba sambil menutup mulut dengan kedua tangannya.

Mendengar itu, Axel sontak menghentikan langkahnya. Ia menoleh dan menatap tajam Rafa “Diamlah, kamu berisik!” cetusnya dengan nada sarkas.

“Hah, oh, sorry,” tukas Rafa, buru-buru mengehentikan ocehannya.

**Cieh ada mulai memanas nih**

...****************...

Bersambung...

Mohon Dukungannya Teman-teman Sekalian...

Jangan lupa Like, Vote Dan Coment! Untuk Menyemangati Penulis...

Salam Hangat Dari Author, 🥰🥰

1
Anna
alahh modus ee si Axel ..
Anna
cerita nya fress, alur nya simple sukaa pollll ..
Yuu: makasih kakak sudah mampir🥰🥰
total 1 replies
Fausta Vova
thor, bisa ga yah up tiap hari???
🤣
ak pasti menunggunya thor
Fausta Vova
jangan ribet-ribet thor
otakku baru bangun nih
Yuu: Terimakasih sudah mampir, 🥰
total 1 replies
Duane
Gila, endingnya bikin terharu.
Yuu: Terimakasih ka. nantikan update selanjutnya ya🥰
total 1 replies
Maris
Plot yang rumit tapi berhasil diungkap dengan cerdas.
Yuu: Terimakasih 🥰🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!