Mantan Tapi Menikah

32

Tidak ada aliran listrik yang mengaliri tubuh Celine dan Marvel. Tapi, ciuman yang diberikan Marvel secara tiba-tiba mampu membuat sekujur tubuh Celine lemas bahkan hampir tidak berdaya menatap Marvel. Ya, kedua mata Celine menjadi saksi ketika mata pria itu terpejam mencium bibirnya.

Resapan demi resapan yang dilakukan Marvel membuat aliran darah Celine menghangat bersama irama jantung yang berdetak lebih cepat seperti genderang mau perang. Suara decakkan yang diciptakan kedua bibir itu terdengar menggelitik jiwa Celine.

Celine merasakan ada sensasi lain yang ia sendiri tidak bisa menggambarkan seperti apa rasanya. Marvel seolah menguasai oksigen dan pernapasannya membuat ia sesak dan mulai kesulitan bernafas. Tangannya hampir tidak bisa bergerak sampai akhirnya Celine sekuat tenaga mendorong Marvel hingga pria itu menjauh dari wajahnya. Seketika da da Celine naik turun tidak karuan sebab ia mulai menghirup oksigen sebanyak-banyaknya.

Saat Marvel melihat Celine menatapnya sambil membersihkan bibirnya barulah ia menyadari apa yang baru saja ia lakukan beberapa menit yang lalu. Dirinya baru saja mencium Celine dan itu ia lakukan dalam keadaan sadar, bahkan ia menikmatinya. Marvel tidak tahu kenapa ia bisa melakukan itu. Marvel merebut foto dari tangan Celine kemudian menjauhi Celine yang masih mematung di tempatnya.

"Sebelumnya aku sudah bilang, jangan sampai aku mengambilnya dengan caraku! Sekarang jangan salahkan aku karena sudah menciummu tanpa izin. Dan tidak seharusnya aku minta maaf karena sebenarnya aku berhak melakukan itu!"

"Berhak?" cetus Celine tanpa sadar, ia tidak tahu kenapa Marvel bisa bersikap biasa setelah berhasil mencuri ciumannya.

Alis Marvel terangkat sebelah, haruskah ia mempertegas posisinya?

"Bukankah aku suamimu? Ok, kalau kau tidak menerimanya lebih baik kita lupakan saja. Lagipula aku yakin itu bukan ciuman pertamamu 'kan?"

Ingin sekali Celine mengutuk Marvel yang sudah mengeluarkan ucapan yang menyakitinya lagi, tapi percuma sebab pria itu sudah berbalik badan dan keluar dari kamar.

"Kau mau aku menerimamu ketika kau masih sama seperti dulu, kau belum berubah, Marvel. Bisa-bisanya kau mengatakan itu setelah mencuri ciuman pertamaku!"

Celine langsung menghapus setetes cairan bening yang sudah keluar dari wadahnya, ia berusaha tetap tenang menghadapi Marvel yang sikapnya masih membingungkan.

.

.

.

.

.

Marvel menyimpan foto itu di dalam laci meja kerjanya, ia berdiri dengan kedua tangan mengepal di atas meja.

"Kenapa aku bisa menciumnya?" Kepala Marvel tertunduk, pikirannya kacau. Celine sudah mengobrak-abrik hati dan pikirannya.

"Dia bersikap seolah-olah itu ciuman pertamanya, aneh sekali," decihnya.

Dan yang lebih aneh lagi adalah, sudah dua minggu mereka menikah tapi Celine tidak pernah sekalipun menggodanya. Bahkan ketika malam tiba wanita itu selalu memakai piyama lengan panjang dan menuntut untuk tidur pisah ranjang. Malam tadi pun Celine masih memakai tank top padahal seharusnya wanita itu tidak memakai sehelai benangpun kan?

"Celine tidak seperti itu. Dia bahkan menjaga jarak dariku, apa karena Celine memang sudah tidak mencintai aku? Atau dia bukan wanita seperti yang aku pikirkan selama ini...."

Memikirkan ini membuat dada Marvel menjadi sesak, ia seperti tidak rela kalau Celine sudah tidak mencintainya lagi. Kenapa harus seperti itu?

***

"Kau gila, Daisy! Kenapa kau datang ke sini?" Begitu membuka pintu Elma langsung menyembunyikan Daisy di balik pilar paling sudut dari pintu utama. Elma tidak mau kedatangan Daisy membuat Marvel curiga tentang apa yang mereka sembunyikan dari Marvel.

"Kau yang gila, kenapa kau buat semua usaha kita selama bertahun-tahun menjadi sia-sia? Aku sudah berhasil memisahkan Celine dan Marvel, tapi kau ...."

Daisy melipat kedua tangan di bawah dada dan menggeleng keras.

"Kau malah yang menyatukan mereka dalam ikatan pernikahan!"

"Diamlah, kau jangan menyalahkan aku. Kau tau kan nenekku tidak bisa ditentang," jawab Elma tidak terima disalahkan.

Daisy berdecih. "Harusnya kau bisa mencegah pernikahan ini, Elma. Atau kau memang sengaja membiarkan mereka menikah karena kau tidak mau Natan dekat dengan kak Celine 'kan?"

"Mangnya kau tau apa tentang Natan? Jangan bawa-bawa Natan karena dia tidak ada hubungannya dengan semua ini. Lebih baik kau pergi sebelum aku panggil pengawal untuk mengusirmu!"

Elma menarik tangan Daisy, tapi Daisy menepisnya. Kedua wanita ini saling tarik menarik.

"Panggil saja, kau pikir aku takut? Dengan senang hati aku akan teriak memanggil Marvel dan membongkar semuanya, aku akan bilang kalau kau yang menyuruhku mengarang cerita tentang Celine yang sudah disentuh banyak lelaki supaya Marvel membencinya, padahal itu tidak benar!"

Pyar!!!!

Vas bunga hias mahal kesayangan nenek pecah hampir mengenai kaki Daisy dan Elma. Sekujur tubuh kedua wanita itu gemetar melihat pelaku yang sudah melemparkan vas bunga itu ke arah mereka.

Tamat riwayat kalian 🤣🤣