Gelang Bintang Pemikat Hati

zelin tadi mendapatkan telpon dari Afkar. Suara afkar bergetar seperti orang yang ketakutan. Itu membuat Zelin cemas dan khawatir. Karena itu dia segera pergi ke rumah afkar. Untungnya masih ada taxi di jam Tengah malam seperti ini.

Zelin menekan bel pintu karena pintu di kunci. Tidak lama pintu terbuka dan terlihat afkar terlihat panik dan ketakutan.

" zel, di kamar aku ada setan" ujar afkar tanpa di tanya.

zelin menghela nafas panjang. ternyata cuma perkara setan doang. Ko ada cowok sepenakut ini. Biasanya kan cowok pemberani tidak akan takut sama setan.

" seriusan? Karena hantu doang kamu sampai kek gini?" ujar zelin tidak habis pikir.

" hantu doang kata kamu? Ini bukan doang zel. wajah tu hantu serem, nggak setampan wajah aku dan wajah varel dulu " ujar afkar.

zelin memutar bola matanya. Padahal Afkar sedang ketakutan loh, tapi sempat sempat nya dia bersikap kepedean seperti ini. sifat pedenya sudah berdarah daging memang.

" namanya juga hantu, ya pasti seram lah " ujar Zelin.

Mereka berdua masuk ke dalam, Afkar lansung menutup pintu dan menguncinya. Dia takut ada setan yang numpang masuk. padahal tanpa membuka pintu pun setan tetap bisa masuk.

" zel, kamu harus usir itu hantu" ujar Afkar.

" gw bukan dukun yang bisa ngusir ngusir hantu " ujar Zelin.

" yaudah kalo gitu lepasin gelang ini, gw nggak mau lihat hantu lagi " pinta afkar menjulurkan tangannya ke depan Zelin.

zelin menatap pergelangan tangan afkar yang terdapat gelang bintang tersebut. lalu dia menatap Afkar " kamu mau gelang ini terlepas?" tanya zelin .

Afkar mengangguk tanpa ragu " yaudah kamu bunuh diri aja " ujar Zelin santai.

Hanya itu satu satunya cara agar geleng itu terlepas. jika Afkar ingin gelangnya terlepas berarti dia harus mati dulu.

" yang benar aja! aku mau lepas gelang ini biar hidup tenang. bukan mati menderita" ujar Afkar.

Dia ingin melepaskan gelang itu agar hidupnya tenang tanpa ada makhluk halus seperti hantu hantu itu. Klo harus mati dulu buat apa dia melepaskan gelang nya?

" terserah kamu mau mati atau hidup"

Mereka duduk di sofa ruang tamu. Afkar tidak berani masuk ke kamarnya lagi. Dia takut akan bertemu dengan setan tadi.

Afkar menoleh pada Zelin, dia menatap gadis itu yang sedang menguap karena ngantuk. Afkar melihat jam dinding yang ternyata sudah jam 1 lebih, hampir jam 2.

" kamu ngantuk?" tanya Afkar.

zelin mengangguk " tadi aku udah mau tidur, tapi tiba tiba kamu nelpon" ujar Zelin jujur.

tadi dia memang sudah mau tidur, tapi afkar menelpon nya dan membuat dia khawatir. afkar menepuk paha nya membuat Zelin binggung " apa?"

" tidur sini" ujar afkar.

" nggak usah, gw masih bisa nahan ko" tolak Zelin.

Tidur di paha afkar? Yang benar saja. Yang ada jantung nya akan maraton sepanjang malam dan matanya tidak akan tertutup.

" tidur aja nggak usah malu" ujar Afkar membawa Zelin untuk membaringkan kepala Zelin di atas paha nya. Dia juga menyuruh Zelin agar menaikan ke 2 kaki nya ke atas sofa " tidur, nggak perlu takut aku apa apain"

Itu mah zelin tidak takut. Jika afkar kurang hajar saat dia tidur, Zelin akan meninju bibir Afkar. tapi yang jadi masalah nya adalah, jantung Zelin tidak aman secara.

" pejam matanya zel" perintah afkar.

Zelin menurut, dia memejamkan matanya. Begitu matanya terpejam dia dapat merasakan usapan lembut di kepala nya yang membuat Zelin nyaman.

entah terlalu nyaman atau memang karena sudah sangat mengantuk. tanpa butuh waktu lama Zelin lansung tertidur.

" zel?" panggil afkar untuk memastikan jika Zelin sudah tertidur. Benar saja, Zelin benar benar sudah tertidur.

Afkar dengan hati hati mengendong Zelin lalu membawakan ke kamarnya. Jika ada Zelin dia tidak akan takut. Afkar berbaring di samping Zelin lalu memeluk tubuh gadis itu.

" good night, baby" bisik afkar lalu mengecup kening Zelin. Setelah itu dia ikut memejamkan matanya dan ikut ke dunia mimpi.