Juan Prakoso, seorang siswa miskin dan bodoh lantaran nilai-nilai yang selalu jelek, wajahnya yang tidak tampan juga dirinya yang menjadi bahan pembullian teman-teman di sekolahnya.
Hal itu dikarenakan Juan harus menjadi tulang punggung untuk dirinya serta kedua adiknya yang masih sekolah menengah pertama lantaran kedua orang tua mereka telah meninggal dunia. Maka dari itu, Juan mau tidak mau harus bekerja dan sekolah.
Hingga suatu waktu, Juan mendapatkan sebuah system yang dimana mampu para penggunanya untuk meningkatkan kekuatan fisik, meningkatkan daya tarik dan meningkatkan IQ serta Daya ingat.
Dengan system' itu lah kehidupan Juan berubah dan dia pun ingin menunjukan kepada semua teman-temannya bahwa dirinya bisa menjadi yang terbaik.
Inilah kisah dari seorang pemuda bernama Juan Prakoso dan Extraordinary System nya.
Season 1: The Students Cheater Bab 1 - Bab 50.
Season 2: Yakuza Madness Bab 51 - Bab 84
Season 3: A Man In Two Worlds Bab 85 - Bab 99.
Season 4: Merubah Takdir Bab 100 - Bab 120.
Season 5: Extraordinary Era Bab 121 - 128
Season 6: Desa kabut Bab 129 - On Going.
Extraordinary System is Back
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon [ Fx ] Ryz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Extraordinary System Bab 32
...Bab 32. Evil Island Project....
Di ruang OSIS ....
Juan bersama dengan Roman menghadap Alex disana dengan surat izin penambahan peralatan klub. Alex pun membaca surat itu lalu, seusai membaca Alex meletakkan kertas itu diatas meja.
"Saya mengerti. Juan! Jadi, kamu ingin membantu klub game?" tanya Alex.
"Iya, secara kebetulan aku memang lagi belajar untuk membuat game," jawab Juan.
"Meski, ada dirimu peraturan tidak berubah. Roman, jika klub game tidak mendapatkan penghargaan. Maka, klub game akan saya hapus. Kalian mengerti?!" ucap tegas Alex.
"Iya, aku mengerti." jawab santai Juan.
"Iya," sambung roman.
"Ini surat izin nya!" seru Alex yang memberikan surat izin.
"Iya, terimakasih." ucap Juan seraya mengambil surat.
Tidak lama setelah itu, Juan dan Roman meninggalkan ruang OSIS lalu, kembali ke ruang Klub yang mana Tae Woong dan Haruka sudah menunggu kabar dari Juan.
"Kita telah diizinkan," jawab Juan.
Semua pun sontak senang dan tersenyum lebar.
"Oke, mari kita bereskan dahulu!" Seru Juan.
"Baik," jawab serempak Roman dan lainnya.
Roman pun menulis di ujung tengah papan putih.
#Day -23 for Festival game indie.
Pada hari itu, Klub game merapihkan semua barang-barang, membeli komputer dengan spesifikasi yang tinggi, pen table dan peralatan lainnya dan itu Roman yang mengaturnya dibantu oleh Juan.
Tae Woong mempelajari koding di perpustakaan. Juan menugaskan dirinya untuk pengaturan menu pada karakter.
Sedangkan, Haruka menelusuri internet untuk mencari musik yang pas untuk tema survival
Juan mempersiapkan konsep tertulis dan alur cerita pada game yang juga ada di perpustakaan.
Ditengah menulis alur, Alina menyapanya.
"Juan, kursi ini kosong?"
Juan pun menghentikan penulisan nya dan melihat kearah Alina, "Iya, kosong."
Alina tersenyum dan duduk disamping Juan sambil menaruh buku yang dibawa nya.
Juan pun kembali menulis Konsep. Alina yang ada disamping Juan, dia pun penasaran dengan apa yang Juan tulis.
"Juan, sekarang apa lagi? menulis rumusan kimia lagi?"
Dengan tatapan yang masih tertuju pada buku, Juan pun menjawabnya, "Aku sedang menuliskan alur cerita game dan konsepnya untuk festival game indie nanti."
"Eh ... sudah kuduga. Kamu mengerjakan sesuatu yang tidak biasa. Lalu, tema game nya apa?" ucap Alina sambil memainkan pulpen dan melihat Juan.
"Survival," jawab santai Juan yang masih terus menulis alur.
Mendengar itu, Alina tersenyum lebar. "Apakah sejenis game resident evil, walking dead?"
"Yups," jawab santai Juan.
"Juan, bolehkah aku bergabung?"
Juan pun menghentikan aktifitasnya dan melihat Alina dengan ekpresi ragu. "Kamu yakin? pekerjaan ini akan menganggu jam belajarmu lho?"
"Memang nya kamu tidak?" balas Alina.
"Eh ... itu?" Juan tidak bisa menjawabnya bahwasannya tanpa harus belajar Juan akan dibantu sistem untuk mengerjakan soal-soal ujian.
"Menganggu kan. Maka nya, aku juga ingin bergabung." Alina melihat keatas, "Aku ingin ada kenangan di masa sekolah ini. Jika, lulus tanpa ada kenangan maka terasa hambar."
Juan pun tersenyum, "Baiklah. Aku akan bicarakan kepada Roman."
Alina pun melihat kerarah Juan dan tersenyum, "Terimakasih, Juan."
#Day -22 for Festival game indie.
Roman memperkenalkan Alina kepada lainnya.
"Hari ini Alina bergabung dengan kita."
Alina pun tersenyum dan menganggukan kepalanya, "Saya Alina Naysa. Salam kenal!"
Tae Woong dan Haruka pun tersenyum lebar dan menyambut Alina dengan gembira. Tapi, tidak dengan Juan. Dia menggaruk-garukan kepalanya dan memasang ekspresi masam. Tapi, Alina yang melihat itu pun tersenyum kepada Juan.
Dan, rapat pun dimulai yang dipimpin oleh Juan yang berdiri disisi papan tulis.
"Baiklah, rapat dimulai. Aku telah membuat perencanaan game ini dengan tema survival. Yang mana alur nya seorang pria muda biasa yang mengalami kecelakaan dan terdampar di sebuah pulau yang berisikan zombie. Pria itu harus bertahan hidup dan mencari jalan untuk keluar pulau. Pulau itu terdiri dari 4 pulau yang mana masing-masing pulau akan membantu pria ini untuk bertahan hidup termasuk salah satu pulau merupakan lab bawah tanah hingga akhirnya, pria ini menemukan pesawat bekas dan dia pun harus memperbaikinya dengan itu pria ini bisa keluar pulau dan itu jugalah akhir dari game.
Alina yang mendengar itu, dia mengacungkan tangan nya, "Berapa karakter yang ada di game?"
"Aku berencana sendiri saja. Apa ada ide lain?" ucap Juan.
"Saya pikir minimal ada dua yang mana itu karakter wanita sehingga ada sedikit unsur roman nya," sambung Haruka.
"Itu masih kurang. Saya rasa empat. Dua pria dan dua wanita," Roman pun menyambungkan nya.
"Aku setuju. Lebih baik empat, Juan." Alina memperkuat pendapat Haruka dan Tae Woong.
"Baiklah, empat karakter." Juan menulis empat di papan tulis. "Ada pendapat lain?"
"Juan, judul dari game ini apa?" tanya Alina.
"Aku memberikan judul Evil Island. Ada yang keberatan?" ucap Juan.
"Aku setuju." jawab Alina.
"Saya pun setuju," jawab Haruka.
"Iya, setuju." sambung Tae Woong.
"Nama yang keren.Tentu tidak keberatan," jawab Roman.
"Baik, Projects game Survival Evil Island. Dimulai!" seru Juan.
"Baik!" jawab serempak Haruka dan Lainnya.