Caca Cantika berniat membalas dendam pada Julie Abraham yang telah mengkhianati kakaknya Baim sampai sang kakak meninggal karena gantung diri.
Tak rela Julie berbahagia di atas penderitaan keluarganya, Caca pun berniat merebut suami Julie, Azhar Malik.
Berbagai cara Caca lakukan demi membalas dendamnya, namun sayangnya Caca malah benar-benar jatuh hati dengan Azhar. Bagaimana kelanjutan kisah Caca?
Dukung karya ini dengan add favorit, like, komen dan ⭐⭐⭐⭐⭐
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mizzly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tetangga Baru
"Siapa bilang aku gila? Aku sangat amat serius sekarang! Ayo! Dijamin aman!" ajak Azhar.
"Ya tapi-" Caca tak bisa membantah karena Azhar sudah menghujaninya dengan ciuman bertubi-tubi.
Azhar yang sudah tak sabaran bahkan sudah membuka beberapa kancing kemeja Caca. "M-Mas!" Caca berusaha menahan Azhar namun suaminya tersebut bagai orang yang sedang dalam pengaruh obat terlarang. Sedang kecanduan dan tak bisa dilarang lagi.
Caca berpikir daripada mereka melakukan di ruangan kerja dan beresiko ketahuan, lebih baik menuruti saja kemauan Azhar untuk melakukannya di kamar pribadinya. Caca tahu apa yang dilakukan di dalam sana kedap suara. Lebih aman.
"Oke. Di dalam saja ya!" Caca menyerah. Azhar tersenyum penuh kemenangan. Cepat-cepat ditariknya tangan Caca dan diajak ke dalam ruangan yang baru kali ini Caca masuki.
Rima mengajari Caca semua tentang Azhar namun melarangnya masuk ke dalam kamar pribadinya. Hanya OB pribadi Azhar yang diijinkan masuk untuk membersihkan. Itu pun kalau Azhar suruh.
Ruangan kamar tersebut lumayan besar dengan toilet pribadi di dalamnya. Sebuah tempat tidur pribadi yang sangat nyaman tersedia beserta lemari pakaian yang berisi beberapa baju ganti milik Azhar.
Caca tak sempat melihat banyak karena Azhar tak bisa menahan dirinya lagi. Ia membawa Caca ke tempat tidur dan mulai melucuti pakaiannya sendiri sebelum melucuti seluruh pakaian Caca.
Azhar dengan mudah menguasai permainan. Tahu mana titik kelemahan Caca dan membuat Caca menikmati setiap permainan yang Azhar lakukan. Ya, dengan Caca, Azhar adalah pemimpinnya.
Azhar membuat Caca bermandi peluh demi melayani hasrat menggebunya yang seakan tak pernah surut. Siang ini saja sudah dua kali Azhar mengajak Caca berhubungan.
Caca sangat lelah sekali, namun ia berkewajiban melayani Azhar. Selain itu, ia juga menyukai setiap sentuhan yang Azhar berikan pada tiap inchi tubuhnya. Begitu membuatnya melayang ke langit ke tujuh.
Selesai melakukan tugasnya, Caca pun membersihkan dirinya. Mengeringkan rambutnya dengan hair dryer yang sudah Azhar sediakan.
"Sudah puas?" tanya Caca seraya mengancingkan kemeja bajunya yang agak kusut sedikit namun masih bisa ia pakai kembali.
"Belum. Masih mau lagi dan lagi." jawab Azhar seraya mengecup pipi Caca.
"Tenagaku hampir habis nih. Kayaknya pulang kerja aku langsung tidur deh."
Azhar tersenyum, "Ia. Tidurlah. Istirahat, biar kamu cepat pulih dan bisa kapanpun melayani aku!"
Azhar keluar ruangan lebih dahulu baru mengetuk pintu menyuruh Caca keluar karena situasi aman. Azhar lalu mengerjakan pekerjaannya bersama Caca. Beberapa kali Caca menguap karena ngantuk dan kelelahan. Azhar tak tega melihatnya.
"Kita selesai sekarang saja ya!" ujar Azhar seraya menutup map yang sedang mereka bahas.
"Loh bukannya belum selesai ya?" tanya Caca.
"Kamu sudah lelah begitu. Toh sudah mau jam pulang kantor. Siap-siap lah! Langsung pulang ya! Jangan nongkrong dulu!" pesan Azhar.
"Iya." jawab Caca lemah seraya berdiri dan hendak kembali ke mejanya namun tangan Azhar mencekalnya.
"Cium dulu dong!" Azhar menunjuk pipi sebelah kanannya.
Caca menurut saja. Ia mencium pipi Azhar lalu pergi setelah Azhar mengijinkan. Caca pulang kerja tepat waktu. Hal yang sangat jarang ia lakukan sejak menjadi sekretarisnya Azhar.
Banyak yang heran melihat Caca pulang cepat. Bahkan ada yang menawari untuk mengantar Caca. Siapa lagi kalau bukan lelaki hidung belang centil.
Caca menolak tawaran pulang bareng dan memilih naik taksi untuk pulang. Azhar yang melihat Caca menolak para fansnya tersenyum senang.
Caca sudah sangat mengantuk. Di taksi saja ia ketiduran dan dibangunkan supir taksi. Setelah membayar taksi, Caca pun turun.
Caca menekan lift menuju lantainya. Matanya terasa berat untuk disuruh melek. Ngantuk berat.
Caca yang mengantuk dan tidak fokus akhirnya menabrak orang yang sedang membawa kardus.
Bruuukkkk
Barang yang dibawa pun jatuh. Beruntung tak ada barang pecah belah, hanya beberapa buku.
"Maaf! Maaf! Aku benar-benar minta maaf!"
"Tidak apa-apa. Masih bisa aku bereskan lagi kok " suara berat seperti Iwan Fals menjawabnya.
Caca mengangkat wajahnya dan melihat siapa yang ia tabrak. Rupanya seorang pria muda, mungkin sebaya dengan Azhar. Parasnya lumayan tampan dan terlihat lelaki baik-baik.
"Biar aku bantu ya!" Caca merapihkan buku yang ia jatuhkan dan menaruhnya di kardus. "Penghuni baru ya?"
"Iya. Ini apartemen aku."
"Wah tetanggan dong kita. Aku di sebelah kamu." jawab Caca dengan ramah.
"Oh ya? Berarti kenalan dulu ya kita. Nama aku Reza. Panggil aja Eza." cowok itu mengulurkan tangannya.
"Aku Caca." Caca membalas uluran tangan Eza.
"Kamu baru pulang kerja? Kayaknya lelah banget sampai enggak fokus dan nabrak aku!" Eza mengajak Caca mengobrol seraya memunguti barang miliknya yang jatuh karena Caca.
"Iya. Lelah banget. Udah kangen kasur." jawab Caca.
"Sama nih! Dari pagi aku juga udah beresin barang-barang dan masih belum selesai proses pindahannya. Udah kangen banget aku juga sama kasur."
"Maaf ya, gara-gara aku kamu malah lebih lama ketemu kasurnya." sesal Caca.
"Santai. Bayarnya traktir aku es kopi aja, jangan yang mahal cukup beli di minimarket bawah!"
"Murah banget sih! Oke, nanti aku beliin!" Caca sudah selesai memunguti barang Eza. Ia pun lalu berdiri. "Tapi nanti ya! Aku udah kangen kasur banget."
Eza ikut berdiri dan tersenyum. "Siap. Jangan lupa, mandi air hangat dulu dan bersihin make up di wajah kamu. Kalau tidak, bisa timbul jerawat dan besok pagi kamu akan bangun dengan wajah yang enggak banget!"
"Setuju! Oke deh tetangga, aku pulang dulu ya! Semoga betah! Tunggu es kopi dari aku ya!"
"Siap tetanggaku!"
Caca tersenyum lalu masuk ke dalam apartemennya. Ia menghela nafas lega, setidaknya kini ia punya teman baru. Tetangga yang meski belum lama ia kenal namun ia yakin tetangganya orang yang baik.
***
Azhar menemani Julie makan malam di salah satu restoran yang berada di dalam Mall. Julie memilih restoran mahal dengan menu paketan yang harganya fantastis.
"Hmm... Enak banget loh caviarnya. Terasa segar. Aku suka banget! Makasih ya udah mau temani aku makan malam hari ini, padahal aku tahu kamu pasti lelah banget sehabis kerja seharian."
"Iya. Benar-benar banyak pekerjaan aku hari ini, namun demi kamu aku cepat-cepat bekerja untuk bisa temani kamu makan malam." Azhar mulai jago berbohong. Sengaja banyak memuji agar apa yang ia sembunyikan tidak terlihat.
"So sweet! Kamu memang suami paling romantis yang ada di muka bumi ini. Sayang, habis ini kita ke toko perhiasan ya! Aku mau lihat koleksi baru." ajak Julie seraya bergelatut manja pada Azhar.
"Kamu belanja sendiri saja ya! Uangnya sudah aku transfer bukan? Aku tunggu di sini saja. Aku lelah." tolak Azhar.
"Yah... Kalau kamu enggak ikut, aku malas deh pergi ke sana."
"Jangan begitu dong! Yaudah kalau kamu mau aku temani, ayo aku antar!" bujuk Azhar.
"Nah begitu dong! Ayo Sayang!"
****
daripada panjang bertele tele
juli boleh la😊
yg di dukung😅