TAMAT!!!
Duaaarrrrr!
Suara petir tiba-tiba bergelegar seolah menggetarkan seluruh jagat raya, seketika itu juga Cara berteriak dan merasakan tubuhnya semakin bergetar.
Cara sangat tidak menyukai hujan, terlebih angin dan petir, entah mengapa setiap kali dirinya mendengar suara petir tubuhnya reflek langsung bergetar, jantung nya berdebar begitu kencang dengan napas yang memburu.
"Mamiiii!" Teriak Cara dan langsung menutup kedua telinganya sambil menekuk kaki nya ke kursi.
Mobil segera berhenti menepi dan reflek tubuh Cara langsung di tarik dan di dekap oleh cowok tersebut. Hangat dan nyaman, itulah yang Cara rasakan.
"Sssttthhh i'm here," bisik nya di telinga Cara seketika membuat air mata Cara menetes.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pacaran yuk
"Ra, lo mau ikutan camping itu gak?" tanya Felly sambil memakan cilok nya.
"Gak tau, lo sendiri gimana?" tanya Cara.
"Gue izin dulu sama ayang beb, kalau dia izinin gue ngikut. Kalau enggak ya sudah gue gak ikut, rebahan aja di rumah nonton Drakor," kata Felly santai.
"Njirr, orang mah izin ke orang tua! lo malah izin sama pacar!" ucap Cara tak habis pikir.
"Hehehe, kalau Mama sama Papa mah udah pasti ngasih izin, tapi Javier belom tentu hehehe," kata Felly nyengir.
"Fel, gue jadi pengen punya pacar," rengek Cara memanyunkan bibir nya.
"Carilah, banyak kandidat nya kan?" ucap Felly santai.
"Siapa?" tanya Cara mengerutkan dahinya.
"Jo, Excel, dan—" Felly tampak sedang berfikir sambil mengetuk ngetukkan jarinya di dagu.
"Satria," imbuhnya.
"Excel? gak mungkin!" jawab Cara ketus.
"Jo? haisss gue cuma nganggep dia temen doang," kata Cara.
"Satria? dia mesum!" ucap Cara memanyunkan bibir.
"Tapi mesum begitu lo doyan kan cip**annya?" goda Felly sukses membuat wajah Cara merona.
"Hahaha muka lo gak bisa bohong ege!" sindir Felly tertawa.
"Sialan lo!" kata Cara malu.
...🌿🌿🌿...
"Bagaimana keadaan Cahaya?" tanya Dimas, saat ini dirinya tengah menikmati makan siang berdua dengan Chen.
"Masih sama, belum ada perubahan," jawab Chen menghela napasnya dengan berat.
"Saka?" tanya Dimas.
"Dia bahkan kini semakin membenciku karena aku berpihak pada kakak nya," jawab Chen.
"Sabar lah, Aku yakin suatu saat nanti dia akan mengerti dan akan menyesali semuanya," kata Dimas.
"Hemm semoga saja," ucap Chen. "Oh ya bagaimana Caramel sekarang?" tanya Chen.
"Dia sudah mulai mengingat sedikit, dan kemarin dia menanyakan siapa Saka," kata Dimas pelan.
"Be—benarkah? apakah dia sudah mengingat Saka?" tanya Chen sedikit takut.
"Entahlah, aku tidak tau. Kemarin dia hanya menanyakan siapa Saka aja," kata Dimas.
"Aku berharap semua ini segera berakhir, agar Nayla bisa tenang di sana," ucap Dimas.
"Yah, sejak kepergian nya, hidupku benar benar hancur. Bahkan Saka kini sudah tidak seperti Saka yang dulu," gumam Chen lemah.
...🌾🌾🌾...
"Kampret tunggu!" teriak Cara saat menuju parkiran.
"Apa?" kata Satria mengerutkan dahinya.
"Anterin balik dong?" ucap Cara mengedipkan matanya beberapa kali memasang wajah imut nya.
Jangan tanya bagaimana perasaan Satria, tentu saja ia sangat bahagia karena sedikit demi sedikit sifat Cara mulai kembali seperti dulu. Tapi ia berusaha untuk tidak terlalu terlihat bahagia.
"Si Redy kemana?" tanya Satria pasang wajah cuek.
"Redy di rumah, dia gak mau gue ajak ke sekolah, katanya capek. Frozen juga belom jajan makanya ngambek. Tadi gue berangkat sama Kakak, sekarang kakak masih kerja. Ya kali gue mesti nunggu kakak sampai pulang kerja, mau ngapain gue disini? nemenin pak Joko jaga gerbang," celoteh Cara seperti biasa membuat Satria menyunggingkan sedikit senyum.
"Apa bayaran nya kalau gue anter bakik?" tanya Satria dengan senyum smirk nya.
"Lo mau apa? mau cip ok gue lagi? gue gak nolak," kata Cara dengan senyum menampilkan deretan giginya membuat Satria seketika membulatkan bola matanya.
"Kenapa otak lo jadi mesum sih!" ucap Satria menoyor kening Cara dengan gemas.
"Iks kan elo yang ngajarin gue cipo kan kampret!" kata Cara mengusap kening nya sambil cemberut.
"Astaga!" Satria mengusap dadanya frustasi.
"Kalau lo gak mesumin gue waktu itu, gue gak akan ketagihan," kata Cara santai lagi lagi membuat Satria membulatkan matanya dan menatap tajam ke arah Caramel.
"Kampret, kita pacaran aja yuk!" ucap Cara memegang tangan Satria, membuat tubuh Satria langsung menegang sempurna.
"Lo udah cium gue kan, dan gue lihat lihat lo ganteng. Gue juga cantik nya gak ketulungan, yuk ah daripada jomblo berkelanjutan mending kita pacaran," kata Cara panjang lebar.
"Lo gak salah minum obat kan?" tanya Satria mengerutkan dahinya dan menyentuh kening Cara dengan punggung tangan nya.
.
.
.
Maaf ya mommy blom bisa update rutin, mommy belum sepenuhnya pulih dan skrg anak mommy ikutan sakit 😪🙏🏻🙏🏻