THE KING

Setelah acara wisata sekolah Darren dan Freya selesai, mereka kembali pulang bersama Andrew, Tidak ikut dengan romobongan bis sekolah.

"Nona Scarlett, terima kasih kerena sudah mengizinkan Darren dan Freya tidak ikut bus sekolah." Ucap Andrew.

"Ya, sama-sama Tuan Andrew, dan senang bertemu denganmu." Ucap Nona Scarlett.

"Semoga kelak kita bisa bertemu kembali." Ucap Scarlett.

Andrew hanya tersenyum lalu pamit seraya menggandeng kedua kakak beradik itu masuk ke mobil mereka. Di dalam mobil Darren dan Freya terpulas karena terlalu lelah bermain menikmati wahana dunia bawah laut.

Sesampainya di Rumah utama Andrew melihat sebuah mobil tiba, dan melihat Mayleen keluar dari mobil tersebut. "Nona Mayleen kembali." Ucap Andrew dalam hati.

"Tapi kenapa tidak ada yang membicarakan soal kepulangan Nona Mayleen." Pikir Andrew

Celina yang melihatnya juga merasa aneh. "Sayang, kau kembali. Kenapa tidak mengabari kami sebelumnya ?" tanya Celina.

Mayleen memandangi Andrew yang sedang menggendong Freya dan salah satu pengawal mereka yang sedang menggendong Darren. Lalu beranjak ke ruang Keluarga.

"Mom, aku ingin membatalkan pertunanganku dengan William." Ucap Mayleen seraya merebahkan tubuhnya ke sofa sambil memejamkan matanya.

"Hei ada apa ini ? begitu dengan tiba-tiba ingin membatalkan pertunangan ?" tanya Celina lagi.

Mayleen tak ingin menangis di depan Mommynya. "Mom aku sedikit lelah, aku akan beristirahat dulu di kamarku". Ucap Mayleen seraya pergi ke kamarnya.

"Ada masalah apa ini ?" tanya Celina dengan hati tidak tenang.

Mayleen merebahkan dirinya di tempat tidur besarnya. "William". Ucap Mayleen lalu menutupi wajahnya dengan kedua tangannya dan mulai menangis lagi. Tangisan Mayleen terhenti ketika mendengar samar-samar suara gaungan Singa.

"Singa." Ucap Mayleen.

"Aah aku pasti tengah berhalusinasi, karena terlalu banyak menangis." Ucapnya lagi.

Namun dia mendengar suara gaungan itu lagi, Mayleen keluar dan berdiri di Balkon kamarnya. Dari kejauhan nampak Paman Singa tengah mondar-mandir di hutan mini rumah utama.

"Singa, ini sejak kapan pelihara singa disini." Pikir Mayleen.

Dengan tergesa-gesa Mayleen keluar kamarnya dan berlari ke arah rumah Paman Singa. Sementara Celina sibuk menghubungi Evereet memintanya agar segera pulang. Setelah itu menghubungi Bibi Ryuko dan memberitahukan Situasinya.

Evereet dan Bibi Ryuko segera bergegas pergi ke rumah utama. Mayleen memperlambat langkahnya ketika akan sampai di rumah Paman Singa.

" Ah, ini Singa asli. Tapi ini peliharaan siapa ?." Tanya Mayleen.

Mayleen pun berjongkonk di balik pagar kawat rumah Paman Singa. Mayleen menatap sendu ke Paman Singa karena memang hatinya sedang sendu. Seakan Paman Singa mengerti lalu mendekatinya perlahan dan duduk bersimpuh di depan Mayleen yang hanya dibatasi oleh pembatas pagar kawat.

"Apakah kau sedang bersedih juga ?" tanya Mayleen.

Mendengar Mayleen berbicara Paman singa menaikan kepalanya dengan tetap masih duduk.

"Aah, tidak sedang sedih yah, berarti hanya aku seorang diri saja yang merasa sedang sedih". Ucap Mayleen.

"Wajahmu nampak menyiratkan kebijaksanaan, dan menenangkan. dan kalau di lihat-lihat kau juga sepertinya tampan." Ucap Mayleen.

Paman Singa mengaung kecil, seakan-akan mengiyakan semua perkataan Mayleen.

"Astaga kau menganggetkan ku saja." Ucap Mayleen sambil tertawa.

Setelah banyak bicara mengeluarkan segala bentuk emosi jiwanya ke Paman Singa, secara ajaib Mayleen merasa hatinya lebih ringan.

"Hmm, kau ternyata sangat keren." Ucap Mayleen kepada Paman Singa.

"Esok aku akan kembali lagi dan bermain denganmu." Ucapnya lagi.

🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒

AUTHOR SERAHKAN RANGKING NOVEL INI DI TANGAN KALIAN YAH.

Ayoo vote -vote - vote yah

Jangan Lupa like dan beri bintang 5 juga yah

LIKE DAN VOTE DARI KALIAN AKAN SANGAT MEMBANTU RANGKING NOVEL INI LHO.

Arigato

Love you All