NovelToon NovelToon
The Great Wife (Istri Hebat)

The Great Wife (Istri Hebat)

Status: sedang berlangsung
Genre:Bad Boy / Mata-mata/Agen / Dijodohkan Orang Tua / Pengantin Pengganti
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: Alisha Chanel

Mata elang Layla mengamati pria yang akan menjadi suaminya dari ujung kaki hingga ujung kepala. Tindikan di telinga, tato di lengan, dan aura berbahaya yang terpancar, adalah definisi seorang badboy. Layla mendesah dalam hati. Menikahi pria ini sepertinya akan menjadi misi yang sangat sulit sepanjang karir Layla menjadi agen mata-mata.

Tapi untuk menemukan batu permata yang sangat langka dan telah lama mereka cari, Layla butuh akses untuk memasuki keluarga Bagaskara. Dan satu-satunya cara adalah melalui pernikahan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31

"Kau sudah gila, Layla! Berani sekali kau meminta papa turun dari kursi CEO! Perusahaan ini berdiri dari hasil jerih paya papa sendiri!" Suara teriakan papa Indra menggema di seluruh ruangan yang merupakan ruangan petinggi perusahaan tersebut.

"Jerih payahmu? Papa yakin?" Layla tersenyum miring.

Layla berdiri tegak, matanya menyipit menatap sang ayah yang dahinya sudah dipenuhi oleh keringat dingin.

"Mungkin papa lupa kalau Budiman Crop bisa berdiri berkat jasa dari ibuku juga. Saat itu ibuku sudah sukses dengan karirnya sebagai seorang dokter, dan beliau ingin membangun kliniknya sendiri. Tapi semua uang tabungan yang telah ibu kumpulkan selama bertahun-tahun, ibu berikan pada papa untuk mendirikan Budiman Corp. Ibu merelakan semua mimpinya hanya demi mewujudkan mimpi papa.” Layla mengingatkan. Layla bisa mengetahui semua cerita itu tentunya dari nenek Puspa.

"Lancang!" Papa Indra mengangkat tangan, seolah ingin memukul Layla. Namun tangan berkeriput itu berhenti di udara, seakan ada tangan tak kasat mata yang menahannya.

“Itu pilihan ibumu sendiri! Papa tidak pernah memaksa ibumu untuk menyerahkan semua uang tabungannya! Papa juga bekerja keras untuk membuat perusahaan ini bisa berkembang sampai sebesar sekarang!” Ucap papa Indra tanpa ada rasa bersalah sedikitpun.

“Oh...ibuku yang malang. Apa yang ibu dapatkan setelah semua pengorbanan besarnya selama ini? Yang dia dapatkan hanya sebuah pengkhianatan dan kekecewaan saja.” Air mata layla mulai berderai, membasahi pipinya yang putih. Suara Layla terdengar lemah tapi penuh dengan tekanan.

Kata-kata Layla seakan menusuk tepat di jantung papa Indra. Rasa bersalah yang lama terpendam tiba-tiba meluap. Indra melihat bayangan Silvi ada dalam diri Layla. Wajah Silvi terlihat marah dan kecewa, seakan ingin menuntut balas atas semua ketidak adilan yang ia terima selama hidupnya.

“B-baiklah, ruangan CEO ini akan menjadi milikmu sekarang. Papa akan pindah ke ruangan lain saja.” ucap papa Indra dengan suara bergetar karena ketakutan.

Tanpa menoleh lagi, papa Indra keluar dari ruangan sang CEO yang semula ia pertahankan mati-matian, meninggalkan layla sendirian.

"Aneh!" Layla mengangkat kepala, mengusap air mata yang masih membasahi pipinya dengan jari. Sebuah senyum sinis muncul di bibir indahnya. Netra coklat Layla menatap lekat kursi kebesaran yang selama ini telah dikuasai oleh sang ayah.

"Bu, akhirnya ruangan ini menjadi milik kita, apa ibu bahagia di atas sana?" bisik Layla lirih.

"Papa bisa ketakutan seperti melihat hantu hanya karena aku merebut ruangannya? Padahal tujuanku yang sebenarnya bukan ruangan ini, tapi merebut semua saham yang saat ini masih ada di tangan papa.” Senyum Layla semakin lebar.

"Pah, aku akan membalaskan dendam ibu secara perlahan. Papa tunggu saja karena ini baru awalnya saja." Layla membuang bingkai foto berisikan foto papa Indra, mama Mita, serta Nadin yang terlihat seperti keluarga bahagia ke dalam tempat sampah. Kemudian meletakan foto mendiang sang ibu di tempat yang sama, yaitu di atas meja CEO.

***

Layla menekan ujung pena ke atas meja, matanya menyipit memeriksa berkas yang berisi rekening-rekening rahasia milik papa Indra. Setiap angka yang terbaca membuatnya menggigit bibir, uang perusahaan yang digelapkan bukan hanya sedikit, melainkan jumlah yang mencengangkan.

"Tok! Tok! Tok!"

Layla sedang mencatat poin-poin penting ketika terdengar suara pintu diketuk.

Suara ketukan pintu tersebut membuat Layla yang sedang fokus jadi sedikit terkejut. Wanita cantik itu segera menutup berkas dan menyembunyikannya di laci bawah meja, lalu bangkit dari kursi CEO yang baru saja dia duduki untuk membuka pintu yang memang sengaja ia kunci dari dalam.

Setelah pintu terbuka, Layla bisa melihat seorang pria paruh baya seusia papa Indra tersenyum hangat pada dirinya.

"Layla, akhirnya kau kembali. Sudah lama aku menunggu kedatanganmu." ucap pria itu.

"Maksud Anda apa? Apa kita saling mengenal sebelumnya?" Layla mengerutkan dahinya karena merasa bingung.

“Kau memang tidak mengenal aku, nak. tapi aku dan mendiang ibumu adalah sahabat baik.” Beritahu pria itu yang tak lain adalah pak Hendra, salah satu pemegang saham Budiman Corp.

"Kau sangat mirip dengan ibumu, Silvi." lanjut pria paruh itu lagi.

"Benarkah? Jadi anda dan ibuku bersahabat?" Senyum di wajah cantik Layla mengembang. Layla merasa senang karena akhirnya ia bisa bertemu dengan orang yang tahu tentang masa muda ibunya. Hendra menganggukan kepalanya sebagai jawaban.

"Bukan hanya bersahabat, tapi aku juga mencintai ibumu. Walaupun ibumu tidak pernah membalas perasaanku dan lebih memilih menikah dengan ayahmu." ucap Hendra malu-malu. Saat ini Pak Hendra dan Layla sudah duduk di sofa yang ada di ruangan tersebut.

Layla tidak tahu bagaimana harus menanggapi pengakuan pak Hendra, jadi ia tersenyum saja.

"Kalau begitu tolong ceritakan tentang ibu, padaku pak. Bagaimana ibu semasa hidupnya?" tanya Layla antusias.

“Silvi adalah wanita cantik dan penuh ambisi, persis seperti dirimu Layla. Tapi apa kau tahu, Layla? Aku selalu merasa kematian ibumu tidak wajar. Sudah belasan tahun aku berada di perusahaan ini, membeli saham Budiman Corp hanya untuk mengungkap kejanggalan itu, tapi aku tidak pernah berhasil menemukan bukti apapun.” ucap pak Hendra dengan suara beratnya.

Layla tertegun. Ternyata bukan hanya nenek Puspa saja yang merasakan ada kejanggalan dalam kematian sang ibu, tapi pak Hendra juga.

"Sekarang kau sudah kembali, nak. Jadi aku akan memberikan semua saham milikku padamu. Karena aku juga punya perusahaan sendiri yang harus diurus, dan aku percaya kau yang paling pantas melanjutkan apa yang Silvi mulai di masa lalu.” lanjut pak Hendra seraya mengambil amplop dari saku jasnya.

"Terima kasih pak." Layla menerima amplop tersebut, matanya penuh kekaguman dan rasa curiga. Semakin banyak yang terungkap, semakin jelas pula bahwa perjuangannya bukan hanya untuk kursi CEO saja, tapi untuk mengungkap kebenaran tentang kematian sang ibu.

Bersambung...

1
Anjani
OMG, cuma demi hp Nadin sampel rela tidur sama om-om
Alisha Chanel: Apa kabar dunia? sudah gila🤣
total 1 replies
Anjani
astaga, ternyata Nadin jadi ani-ani😱
Alisha Chanel: Ada-ada aja ya😌
total 1 replies
Anjani
semangat Layla💪
Alisha Chanel: Selalu kak
total 1 replies
Anjani
mungkin ibu kamu kena pelet layla 😂
Dew666
👩‍❤️‍👩👩‍❤️‍👩👩‍❤️‍👩👩‍❤️‍👩👩‍❤️‍👩
Anjani
pak Hendra kayaknya sangat mencintai ibunya Layla, kenapa ibunya Layla malah lebih milih mokondo kaya si indra
Alisha Chanel: Hanya ibunya Layla dan Author yang tahu🤭
total 1 replies
Anjani
pantesan perusahaannya gak berkembang, rupanya di korupsi toh
Alisha Chanel: Susah emang😌
total 1 replies
Anjani
ternyata Indra bisa merasa bersalah juga
Alisha Chanel: Indra juga manusia🤭
total 1 replies
Anjani
dasar laki mokondo gak tahu diri🤬
Anjani
layla keren, gak mudah di tindak kaya pemeran utama waita di novel lain😂
Alisha Chanel: Tapi kurang laris novelnya kak, kayaknya pembaca lebih suka pemeran utama wanita yang teraniaya🤭
total 1 replies
Anjani
semoga ya mom
Alisha Chanel: Aamiin
total 1 replies
Anjani
dasar bucin😂
Anjani
seberat apapun masalah suami istri, akan selesai di atas ranjang 🤭
Alisha Chanel: Betul sekali🤭
total 1 replies
Anjani
suami istri sama saja ternyata
Alisha Chanel: Mereka jodoh😄
total 1 replies
Anjani
emak-emak mau kaya atau miskin mulutnya lemes🤭
Alisha Chanel: Betul, udah bakat alami kayaknya🤣
total 1 replies
Anjani
tidak semudah itu ferguso
Anjani
hebat joshua ush jadi profesor di usia muda, adrian aja blm lulus kuliahnya. semoga layla gak berpaling
Anjani
jangan beri celah pada pebinor
Alisha Chanel: Betul👍
total 1 replies
Anjani
makanya jangan gantung perasaan wanita
Alisha Chanel: Betul
total 1 replies
Anjani
dasar nenek gatel, udah tua pake inplan
Alisha Chanel: Makin dua makin jadi🤔
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!