Agares Everett adalah salah satu iblis yang tidak memiliki inti sihir, karena tidak memiliki inti sihir membuat Agares tidak bisa menggunakan sihir seperti iblis pada umumnya.
karena tidak bisa menggunakan sihir Agares menjadi iblis yang sangat lemah, ia sampai di khianati oleh pacarnya sendiri dan di buang ke hutan.
siapa sangka di hutan itu, Agares mendapatkan sesuatu yang tidak pernah ia bayangkan dalam hidupnya, yaitu darah Kraken sosok monster yang di anggap mitos namun ternyata benar benar ada.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
hangatnya pertemanan
"Menurut dari ceritamu itu sepertinya Sekte The Dark Demon adalah sekte yang sangat berbahaya, lalu apa keuntungan mereka menyembah Dewa Ashura? Bukankah kita bangsa iblis, tidak semua ras di haruskan hanya boleh menyembah sang maha pencipta.
Ya walaupun leluhur para iblis dahulu di kenal sangat sombong karena menolak sujud kepada manusia pertama yang di ciptakan oleh sang pencipta. Namun setidaknya setiap generasi sudah memperbaiki diri... dan setidaknya kita masih menyembah sang pencipta walaupun di hari akhir kami semua akan di lempar ke neraka oleh sang pencipta dan di tikam dengan bebatuan dari neraka oleh para Malaikat Zabaniah." Jelas Mamon yang membuat semua iblis di tempat itu menundukan wajahnya.
Bahkan beberapa terlihat ada yang meneteskan air mata, mereka teringat tentang cerita para nenek moyang mereka, bahwa iblis di ciptakan dengan nyala api yang sangat panas tanpa asap, mereka juga di laknat oleh sang pencipta dan di usir dari surga dikarenakan kesalahan para leluhur mereka yang menolak sujud kepada manusia pertama yang di ciptakan sang pencipta.
"Sudah Tidak perlu meratapi takdir kalian yang harus menjadi iblis, setidaknya kita tidak membuat kesalahan yang sama dengan para leluhur kita. Tidak perlu menangisi hal ini, tegakan kepala kalian dan tataplah masa depan, masa depan kalian masih sangat panjang ingat kalian adalah para Kstaria yang menjaga Dunia Abyss bukan para iblis yang bertugas menyesatkan manusia! Sekali lagi Kalian harus ingat kalian berbeda, kalian adalah para ksatria yang berjuang menjaga kedamaian, bukan makhluk yang terlaknat!" Ujar Gamigin yang mencoba memberikan semangat kepada semua iblis di sana.
Seketika itu juga semua iblis di sana kembali menegakan kepalanya, dengan tangan yang memegang gagang pedang mereka dengan sangat erat.
"Sekarang lebih baik kita bawa mayat mayat ini ke istana Alon untuk di selidiki lebih lanjut apa penyebab kematian mereka." Ucap Mamon yang langsung di balas anggukan kepala semua prajurit.
***
Sementara itu masih di hutan Larangan, Agares terlihat duduk di pinggir sungai kecil, di depan Agares terdapat daging dari Oswald yang berputar putar di atas nyala api.
Ya Agares sedang membakar kedua daging Oswald itu.
Sementara untuk tanduknya, Agares rebus di api unggun lainnnya. Agares membuat dua api unggun, satu untuk membakar daging Oswald dan satunya untuk merebus tanduk Oswald sesuai arahan di buku yang di berikan Issabella.
Tampak Amel duduk di atas batu dekat api unggun sembari menatap daging Oswald yang sedang di bakar itu.
Beberapa kali Amel menelan ludahnya melihat daging Oswald itu yang terlihat sangat enak.
Agares kemudian berucap, "Amel, aku sama sekali tidak menyangka di dunia manusia ada panci juga." Ucap Agares sembari menunjuk Panci yang di gunakan untuk merebus tanduk Oswald, Agares mendapatkan panci itu dari dalam Liontin miliknya.
Amel menatap Agares, "emm.. memangnya di sini tidak ada?" Tanya Amel penasaran.
"Ada... Namun bahan yang kami gunakan bukan logam seperti itu, namun terbuat dari batu Obsidian, kristal atau mungkin emas."
"Em.. emas?!" Amel kaget bukan kepalang.
"Ya emas, biasanya yang panci yang terbuat dari emas hanya di miliki oleh keluarga besar dan para keluarga Bangsawan."
"Oh..." sahut Amel, dia kembali menatap fokus daging Oswald yang masih belum matang di depannya.
Agares hanya menggeleng pelan, dia memilih untuk membuka buku pemberian Issabella.
"Sepertinya buku itu adalah buku yang sangat berharga." Ucap Amel.
"Ya benar." Jawab Agares tanpa menoleh, "buku ini setara dengan harta karun, buku ini seharusnya hanya di miliki oleh para petinggi istana karena di dalamnya menjelaskan tentang monster, letak inti sihir monster, dan bagaimana cara memanfaatkan sumber daya yang ada di dalam tubuh monster itu sendiri." Ucap Agares.
"Hmmm.... artinya kamu adalah petinggi istana karena memiliki buku ini?"
Agares menggeleng pelan, dia tersenyum tipis, "tidak." Jawabnya singkat.
"Lalu kamu mendapatkannya dari siapa?"
"Gadis iblis yang aku selamatkan, setelah ini aku akan kembali menemuinya."
Amel tidak lagi bertanya, dia kembali fokus dengan daging Oswald itu.
Hingga singkat cerita baik dua daging Oswald itu maupun dua tanduk Oswald itu Akhirnya sudah matang.
Terlihat Amel dengan rakus dan bringasnya memakan daging Oswald di tangannya dengan penuh semangat 45, hingga terdapat bercak bercak di sekitar bibirnya.
Note: buat yang heran kenapa Amel bisa makan, padahal ia adalah Arwah. Itu karena terserah author, novel ini adalah imajinasi author dan mengikuti aturan author, bukan aturan realistis yang memang orang yang sudah meninggal tidak akan bisa makan, namun sekali lagi ini adalah aturan di novel author.
"Daging Oswald ini benar benar sangat enak Agares!" Ucap Amel sembari mengangkat paha Oswald yang sudah terdapat bekas gigitan besar di dagingnya.
Agares hanya tersenyum samar, dia kembali menutup buku di tangannya. Pandangannya kini fokus kepada dua tanduk Oswald yang terdapat di hadapannya.
Menurut petunjuk di buku itu, Tanduk Oswald ini akan meningkatkan kekuatan fisik apabila rutin mengkonsumsinya.
Agares mengambil salah satu tanduk Oswald, dia merasa panas akibat tanduk itu yang baru saja matang, namun Agares yang memang berasal dari Ras iblis masih bisa menahan panas itu.
Agares menatap sesaat isi di dalam tanduk itu, yang ternyata mirip seperti sum sum sapi dan terlihat kenyal kenyal seperti jeli.
Tanpa basa basi lagi Agares langsung menyedot isi di dalam tanduk Oswald itu, Agares melebarkan matanya ketika merasakan isi tanduk Oswald ini sangat enak, gurih, dan sedikit manis dengan tekstur yang lembut creamy dan halus.
Agares langsung menyedot isi tanduk Oswald itu hingga habis begitu pula dengan satu tanduk lainnya. Namun Agares tidak merasakan perubahan apapun pada fisiknya ketika dia selesai menyedot isi tanduk Oswald itu, Agares sendiri tidak merasa heran, karena dia baru mengkonsumsi tanduk Oswald saat ini, tidak ada yang instan di dunia ini semuanya butuh proses.
Setelah menyedot kedua tanduk itu Agares lanjut memakan Oswald miliknya. Bersamaan dengan itu Amel tampak baru saja selesai memakan Oswald miliknya, Amel makan benar benar sangat cepat.
Tatapan mata Amel langsung terarah ke Oswald yang ada di depan Agares.
Agares yang menyadari tatapan itu langsung memotong paha kanan Oswald itu, kemudian sisanya ia serahkan kepada Amel.
"Untukmu Amel..." Ucap Agares.
Amel langsung menggeleng, "tidak Agares, aku sadar diri. Itu adalah bagianmu tidak mungkin aku mengambilnya, aku bukanlah manusia yang serakah."
Agares tersenyum samar, "ini bukan bagianku, ini adalah hadiah dariku untukmu... makan saja lagi pula sebenarnya aku juga tidak terlalu lapar." Ucap Agares.
Amel tersenyum, "terimakasih Agares." Ucapnya kemudian dengan rakus dia memakan sisa Oswald milik Agares.
"Semoga saja, aku selamanya bisa merasakan kehangatan pertemanan ini. Selama aku kecil, aku hanya dekat dengan Lucifer tidak ada iblis yang mau berteman dengan diriku hanya karena aku tidak memiliki inti sihir. Aku harap pertemanan ini abadi hingga selamanya." Batin Agares wajahnya menengadah menatap langit Dunia Abyss yang sangat cerah, secerah senyuman author eeeyyyaaa.
