NovelToon NovelToon
Kalau Memang Serius Lamar Aku Pada Ayahku.

Kalau Memang Serius Lamar Aku Pada Ayahku.

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Murni
Popularitas:147
Nilai: 5
Nama Author: DP aja

perjuangan seorang gadis yang merantau ke kota,dan hampir di lecehkan oleh pacar sendiri,hingga akhirnya dia di selamatkan oleh seorang pemuda. apakah meraka bisa menjalin kasih?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DP aja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab29

Dani dan asri mencari meja yang sekiranya dapat di lihat dengan mudah dari luar,tak berapa lama pelayan mengantarkan pesanan mereka.ketika sedang asik makan mereka di kejutkan dengan kedatangan rizal.

"Assalamualaikum, mas dani mbak asri?wah kalian makan ndak nunggu aku ya! sungguh terlalu." sapa rizal yang sudah tidak merasa sungkan dengan kakak iparnya itu.

"Waalaikumsalam," sahut dani dan asri bersamaan

"Zal, udah sampai? ayo sekalian pesen aja,sebentar," jawab dani lalu memanggil pelayan dan memesankan pesanan rizal.

"Zal,gimana, sehat? ibu sama ayah sehat kan?" lanjut asri.

"Alhamdulillah mbak semua sehat,oiya toko pupuk ayah juga sudah jalan,lumayan rame kak,soalnya kalau dari kampung kita yang jual pupuk agak jauh." terang rizal menceritakan keadaan di kampungnya kepada kakaknya.dan pesanan rizal pun datang.

"Mas, rumah mas masih jauh kah?" tanya rizal kepada dani.

"Ndak juga sih, paling cuma setengah jam  udah nyampe." jawab dani,sedang asri masih asik menghabiskan makanya.

Tanpa mereka sadari dari kejauhan ada beberapa orang yang memperhatikan mereka.

"Bos kelihatannya mereka bertiga itu banyak duit bos,lihat baju mereka aja kayak orang kaya." kata salah satu orang yang mengawasi dari sudut lain.

"Yaudah kita tunggu mereka keluar kita cegat Tempat sepi."

Tak lama dani,asri dan rizal keluar menuju mobilnya,sebenarnya dani merasa ada yang janggal dia merasa ada yang mengawasi. Benar saja begitu mobil dani keluar tak lama,ada yang mengikuti dari belakang,dan dani menyadari itu.

"Yang sudah di pakek sabuk pengamannya?zal sabuknya di pakek." ucap Dani memberitahu untuk mereka memakai sabuk pengaman

"Iya mas sudah," sahut mereka berdua.

"Bagus kita akan bersenang senang sedikit." Lalu dani menancap gasnya. Menyadari itu mobil yang mengejarnya tak membiarkan mereka lolos dan akhirnya kejar kejaran pun terjadi, asri sedikit ketakutan sedang rizal tak menyangka keahlian kakak iparnya membawa mobil dengan sangat lihai.

Ternyata para preman itu bukan tandingan dani karena preman itu sudah tak terlihat.

"Sialan. cepet banget larinya." ucap preman yang mengejar mereka.

"Gila bos. padahal gue udah kenceng,tapi dia kayak pembalap aja heran gue."

"Yaudah biarin aja kita cari yang lain."

Dan akhirnya preman preman itu pergi.

"Mas,kamu kalau bawa mobil kayak gini terus ya?aku takut tau!"

"Maaf sayang. ini tadi kepepet. biasanya mas pelan kok.

"Yaudah lain kali jangan ngebut ngebut gitu lo"

"Tapi mas dani keren lo,kayak pembalap aja mas." suara rizal menyaut.

"Emang dulu  mas hobi balapan ya balap motor ataupun  mobil,mobil ini adalah mobil pertama mas yang mas pakai balapan,jadi biar mereka ngejar nggak kekejar."

"Wah berati dulu pembalap dong? kok ndak di lanjutin mas?" lanjut Rizal.

"Ndak zal kasian mbakmu ketakutan,dulu mas ikut balapan tujuannya untuk ngumpulin modal usaha,jadi setelah punya usaha maju ya pensiun." jawab Dani akhirnya.

Lalu tak lama mereka telah sampai dan masuk ke halaman sebuah rumah sederhana tapi asri dan nyaman.di halaman sudah terparkir mobil meni cooper terbaru.asri sedikit bingung karena tidak tahu itu mobil siapa,dikira mobil tamu atau punya kakak iparnya.di depan pintu bu fatimah dan pak pradipta sudah menunggu kedatangan mereka.

"Assalamualaikum." sapa mereka lalu menghampiri kedua paruh baya itu,lalu menyalimi dengan takzim.

"Waalaikumsalam." jawab keduanya."wah akhirnya nak rizal sampai juga di rumah,gimana perjalanannya?ayah sama ibu sehat kan?"

"Alhamdulillah sehat pak, bu. dapat titipan salam dari ayah dan ibu." jawab rizal selanjutnya.

"Waalaikumsalam, yaudah mari masuk sebentar lagi maghrib." ajak bu fatimah dan mereka semua akhirnya masuk,rizal di antar ke kamar tamu,sedang asri dan dani masuk ke kamarnya.untuk mandi dan maghrib,mereka keluar kamar setelah isya untuk makan malam.

"Yang rizal mana? panggil gi ajak makan malam  sekalian." perintah dani pada istrinya.

"Iya mas,bentar tak pangile rizal."

Tok.tok.tok

"Dek, keluar dulu, ayok makan dulu dah di tunggu yang lain lo!" ucap Asri dari luar kamar.

"Iya mbak bentar ya," sahut rizal pada kakaknya  dari dalam kamar. Setelah asri mendengar jawaban rizal asri kemudian kembali ke meja makan.

"Loh mana nak rizal?" tanya pak pradipta.

"Sebentar yah masih di belakang," jawab asri sambil membantu menyiapkan makan malam.

"Udah kamu duduk aja,biar bibik yang menyiapkan," ucap bu Fatimah.

"Ndak apa apa buk,biar cepet selesai," tolak asri tetep membantu menyiapkan makanan di meja makan. Setelah selesai dan rizal datang mereka memulai makan malam bersama, setelah selesai makan lalu berkumpul di ruang kluarga dan ngobrol.

"Maaf yah,ibuk,mbak aisyah dimana?" Tanya asri ke mertuanya setelah ingat di depan ada mobil plat putih,yang di kira mobil kakak iparnya.

"Lah mbak aisyah ya di rumahnya," jawab bu fatimah sedikit bingung dengan pertanyaan menantunya.

"Kenapa yang? Kamu kangen sama kak aisyah ya? kalau  kangen besuk kita kesana aja sama sama." jawab dani yang belum sadar kalau istrinya penasaran dengan keberadaan mobil di depan.

"Bukannya gitu, ya kalau diajak kesana aku mau mau aja sih,soalnya kangen sama farid, lucu soalnya,pipinya itu lo ngegemesin. tak kira tadi kak aisyah kesini soalnya di depan ada mobil lain,tak kira mobil kak aisyah gitu." jelas asri.

"Oh itu, itu mobil kamu sayang,buat belajar nanti biar di ajarin rizal, iya kan zal." jawab dani santai,asri dan rizal kaget,mobil yang harganya milyaran buat belajar,kalau lecetkan berabe. Tapi tidak dengan bu fatimah dan pak pradipta,mereka sudah biasa dengan itu semua.

"Eh, iya mas, tapi apa ndak sayang kalau belajar pake mobil itu? Lagian saya sendiri takut bawa mobil begituan kalau lecet hamsyong saya,ndak jadi kuliah." jawab rizal.

"Mas, mas sadar ndak?itu mobil harganya mahal mas!aku mau mobil yang biasa aja itu ya allah,agya,datsun.atau mobil murah yang lain,bukan mobil milyaran gitu."

"Ndak papa sayang,kalau mobil bagus setidaknya lebih nyaman dan sefti jadi kamu pakek itu aja."

"Ndak! pokoknya yang biasa saja buk tolong bantu asri membujuk mas dani." rengek asri ke mertuanya,rizal tambah kaget melihat sikap manja kakaknya, sedangkan dani malah tersenyum ternyata asri bisa sedekat itu dengan ibunya.

"Iya sayang, gini ibuk bilangin, kamu nurut aja,sama suamimu, percaya deh pasti suamimu punya pertimbangan sendiri untuk itu,selain ingin memanjakan istri tercintanya.jadi kamu nikmati aja kekayaan suamimu,kan dia kerja buat kamu dan anak-anak kalian nanti jadi jangan kuatir ya!" jelas bu fatimah panjang lebar dan asri hanya manggut manggut.

"Benar nak asri, suamimu itu seorang bisnisman handal,dia pasti sudah punya perhitungan sendiri,jadi ndak mungkin dia akan bangkrut gara gara beliin kamu satu mobil harga semilyar." Timpal pak pradipta yang kagum dengan menantunya yang sederhana, padahal suaminya kaya raya tapi tetap tidak mau berlebihan.

"Oiya nak rizal, ibu dengar kamu mau tinggal di apartemen kakakmu ya? Kenapa ndak di sini aja sama kita kan bapak sama ibu itu tinggal sendirian,apalagi tu,rumah kakakmu kalau sudah jadi pasti mereka akan pindah." tanya bu fatimah kepada rizal,yang sebenarnya ingin kalau rizal tinggal dengan mereka.

"Iya nak rizal,biar bisa buat temen bapak ,biar ndak sepi,jadi kami bisa seperti punya anak lagi."

"Yah,ayah sama ibuk itu udah tua,kenapa ingin punya anak lagi!" Interupsi dani ke ayahnya.

Cetak,suara tangan pak pradipta. Menyentil kening dani.

"Aduh,sakit yah!"

"Heh cah gemblung! siapa yang ingin punya anak lagi?lagian ayah sama ibuk juga udah tuwir,udah Expired thu ndak?"

"Lah itu tadi?"

"Maksut ayah nak rizal biar di sini nemenin ayah sama ibuk biar kami tetap seperti punya anak yang belum nikah.gitu lo." jelas pak pradipta.

"Oh,gitu to?kirain.iya zal kamu di sini aja,"

"Gimana ya,aku sebenarnya nggak enak selalu nyusahin kluarga mas dani," jawab rizal sungkan.

"Ndak apa apa nak rizal,kamu itu seperti asri udah seperti anak sendiri bagi kami jadi baik kamu,dani,asri sama bagi kami," sahut bu fatimah.

"Iya zal menurut mbak bagus juga kamu di sini biar ada yang memantau,jangan sampai kamu belok jalan,sebenarnya mbak takut kamu salah pergaulan dek,jadi menurut mbak kamu sebaiknya tinggal di sini sekalian nanti bisa bantu bantu ayah kalau ada kerepotan." timpal asri yang sedikit kawatir tentang pergaulan adiknya nanti.

"Yaudah deh kak,aku tak tinggal di sini aja." jawab rizal yang akhirnya nurut juga untuk tinggal di sini.dan karena waktu sudah agak malam akhirnya mereka bubar ke kamar masing-masing, bu fatimah dan pak pradipta masuk kamar dengan senang karena mereka akan dapat anak baru.rizal masuk kamar tamu dan tidur karena besuk pagi dia harus ke kampusnya untuk registrasi mahasiswa baru.sedang dani dan asri masuk kamarnya,seperti biasa mereka mulai ngobrol hal hal random agar suasana lebih santai,sebelum mereka memulai kegiatan yang sangat menyenangkan bagi pengantin baru,dan mereka tertidur lelah setelah sama-sama kelelahan.

******

Di tempat lain lutfi,cristin dan meli bertemu di sebuah kafe,lutfi menyampaikan niatnya untuk berbuat sesuatu untuk balas dendam,dan meli di mintai bantuan oleh lutfi,awalnya meli menolaknya dia takut akan ketahuan,tapi lutfi berhasil membujuknya yang akhirnya meli setuju juga,karena meli kira lutfi ingin melihat asri di ceraikan dani,jadi nanti meli bisa mendekati dani,karena menurut meli lutfi sudah dekat dengan cristin. Tanpa mereka ketahui bahwa mereka sudah di pantau oleh anak buah giyo.

"Kak lutfi,tapi belum bisa waktu dekat ini,soalnya asri kalau di kantor masih sering sama si yuni,lagian mas dani sama asprinya giyo masih sering ke sana,jadi untuk saat ini kayaknya belum bisa deh."

"Ya sudah kamu infoin aja nanti.'

"Iya kak." jawab meli,sedang cristin  tertawa dalam hati,karena menurut cristin lutfi sama meli ini orangnya gampang di bodohi,lutfi cukup kasih jata h sedikit aja langsung nurut,meski cristin juga tidak menampik bahwa lutfi cukup bisa membuat dia puas.dasar cowok otak sl*ngk*ng*n.yang ada di otak cuma mesum.batin cristin tersenyum dalam hati.setelah mereka selesai makan mereka pergi meninggalkan kafe tersebut lutfi sudah memberikan sesuatu pada meli,lalu dia dan cristin pergi meninggalkan meli.sedang anak buah giyo hanya mengikuti meli,karena setelah lapor pada giyo,giyo memilih membiarkan mereka dulu,biar mereka mau main main.

1
Merpati Putih
jangan pernah memandang sesuatu dari luarnya,pasti tertipu
Merpati Putih
menerima kekurangan masing masing
Merpati Putih
lanjut tor
Merpati Putih
contoh cowok jentle,langsung datangi orang tuanya ,dan minta secara baik baik
Merpati Putih
👍
Merpati Putih
menginspirssi,kehidupan nyata
Merpati Putih
bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!