NovelToon NovelToon
Dinikahi Kakek Impoten

Dinikahi Kakek Impoten

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Cinta Terlarang / Cinta Seiring Waktu / Fantasi Wanita / Disfungsi Ereksi
Popularitas:7.9k
Nilai: 5
Nama Author: Danira16

Rani yang masih berusia 18 tahun, dengan rela dinikahi Malik yang berusia 50 tahun, pria yang baik dan pernah menyelamatkan hidupnya. dimana Malik, pria tua itu selama lima tahun menderita disfungsi yang tak bisa disembuhkan. Dan Rani lah orang yang dapat menyembuhkan penyakit itu

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Danira16, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Manusia Licik

Begitu masuk rumah Susi menemukan suaminya sedang memegang sapu dan menyatu, keningnya pun mulai berkerut.

"Tumben nyapu mas, baru bangun ya?" Tanya sang istri.

Tikno berpura-pura baru bangun tidur, Susi melewati suaminya dan masuk ke dalam kamar. Tikno segera mengikuti istrinya takut ia memergoki Winda di dalam sana.

Winda adalah sosok wanita yang sering Tikno bawa pulang untuk melampiaskan na f$u nya, rumah wanita itu hanya beberapa langkah dari rumah peninggalan orang tua Rani.

"Kenapa ngikutin aku mas, lanjut lagi sana nyapunya. Yang bersih kalo nyapu tuh." Titah Susi yang kemudian ia sibuk membuka pintu lemari pakaiannya.

Dari bawah kolong tempat tidur Winda sudah ketar ketir, ia takut dengan suara Susi yang menggelegar itu. Sudah banyak desas desus mengenai wanita yang berstatus suami Tikno itu terkenal kejam dan galak.

Susah banyak yang tahu Rani diusir oleh Susi yang seharusnya ia melindungi Rani, dan mereka juga susah paham bahwa rumah peninggalan Rani direbut oleh ibu tirinya.

"Kamu mencari apa?" Tanya Tikno.

"Sudah kamu diam saja, nanti aku ceritakan." Tukas sang istri.

Tikno pun berpura-pura melanjutkan pekerjaannya, sambil sesekali ia melirik pada istrinya yang sibuk sendiri.

Dan ketika Susi telah mendapatkan sertifikat rumah, ia pun membawanya dan pergi berpamitan pada suaminya.

"Jaga rumah, aku mau keluar ada urusan bisnis." Perintah Susi pada suaminya yang sudah menyapu sampai depan.

"Ehmm kamu lama gak perginya?" Tanya sang suami.

"Belum tahu, memang kenapa? Jangan macem-macem kamu mas?" Selidik Susi yang penuh kecurigaan.

Tikno segera mendekati istrinya, ia memeluk bahu besar Susi, seolah ia ingin menenangkan kecurigaan sang istri.

"Kamu tenang saja, saya tanya karena kebetulan saya sudah lapar ingin makan rendang sapi buatan kamu." Dalih Tikno.

Bahkan Susi melupakan suaminya menyuruhnya memasakan rendang daging sapi, ia menepuk jidatnya karna lupa hal itu. Dan itu semua karena uang yang membuatnya lupa.

"Hampir saja lupa, ini daging sapinya taruh kulkas dulu. Nanti aku langsung beli yang mateng saja di rumah makan Padang." Jawab Susi seenaknya menyerahkan kantung plastik berisi daging sapi segar.

Dengan terpaksa Tikno mengambil plastik yang berisi daging sapi itu, Susi pun segera pergi naik ojek yang tadi membawa dirinya balik kerumah nya.

"Pak balik ketempat semula ya?"

"Oke Bu...."

Motor pun melaju saat Susi telah menaiki motor tukang ojek, dari kejauhan Tikno melihatnya. Bibirnya mencebik setelah sang istri berlalu pergi dan lepas dari pandangannya.

"Dasar tukang penyuruh...!!" Gerutu Tikno dengan mulu tak berhenti ngedumel sambil berjalan menuju kulkas dan menaruh plastik itu ke dalam freezer.

"Aman nih...." Tikno pun langsung mengunci pintu. Pria itu langsung menuju ke dalam kamarnya, ia mendekati Winda yang masih sembunyi di kolong tempat tidur.

"Sayang keluarlah sudah aman." Lirih Tikno.

Winda pun keluar dari tempat persembunyiannya, Tikno juga terlihat membantu Minda untuk bisa keluar dari kolong tempat tidur.

"Hati-hati sayang."

Winda keluar dengan aman dan hati yang tenang, dia terlihat lega bisa keluar dari tempat persembunyiannya.

"Hampir aja katahuan om, lagian om ini main gak tau aturan." Gerutu Winda mencebik.

"Ayo kita lanjutkan lagi yang tertunda!" Ajak Tikno dengan tak sabaran dan menarik tangan Winda untuk dibawanya ke tempat tidur.

Akhirnya seperti yang sudah-sudah Tikno dan Winda kembali mengulang percintaan terlarangnya.

Susi telah sampai di rumah Malik kembali, di sana Malik dan Rani sudah menunggu wanita culas itu. Dan tepat 1 jam kurang 5 menit Susi telah ada sampai dikediaman besar yang megah itu.

"Lihat ibu tiri kamu itu, begitu gesit dan cekatan kalo menyangkut dengan uang." Sarkas Malik menunjuk pada Susi dari kejauhan yang bagus turun dari motor ojek.

"Kakek yakin dia tidak akan ganggu Rani lagi nanti setelah dapat uangnya?" Cemas Rani.

"Jangan cemas dia tak akan macam-macam lagi, saya yakin." Tukas Malik menenangkan istri mudanya.

"Rani cuma takut karena Rani yang kakek habis."

"Kalo habis karena kamu memangnya kamu akan meninggalkan saya?" Tanya Malik dengan menatap istrinya.

Malik juga ingin tahu reaksi Rani saat ia mengatakan itu, masalahnya yang Malik butuhkan adalah cinta yang nyata dan tulus tanpa embel embel uang.

"Tidak mungkin kek, walau kakek jatuh miskin nantinya Rani akan selalu bersama kakek, karena hanya kakek yang tulus menyayangi Rani." Ucap Rani tulus.

Ucapan Rani membuat Malik terenyuh, ia merasa senang akan ketulusan Rani, walau usianya masih muda tapi istrinya itu begitu sederhana dan mau menemaninya yang sudah menua dan renta.

"Rasanya ingin cepat membawamu ke Bali sayang, dan mengajakmu berkeliling disana."

Rani hanya sanggup mengangguk bahagia, ia begitu dicintai dan diperhatikan oleh suami tuanya itu.

Malik pun kembali tersenyum pada istrinya, hingga Susi datang dan menyerahkan sertifikat rumah milik ayah Rani.

"Ini sertifikatnya." Ucap Susi.

Malik dan Rani memeriksa surat sertifikat itu, dan ternyata itu adalah benar sertifikat milik ayahnya.

"Baik ini ATM, uangnya sudah ada disini. Kau bisa periksa."

"Anda tidak bohong kan?"

"Tentu saja, silahkan menuntut saya jika di dalam ATM ini tidak ada uang sama sekali."

Atm itu diambil  Susi, dan Malik pun memberi pin kartu ATM nya. Sekaligus meminta Susi untuk tanda tangan untuk tidak lagi menghubungi maupun menemui Rani lagi. Hubungan keduanya sebagai ibu dan anak tiri telah usai.

"Baiklah saya akan tanda tangani." Ucap Susi, setelah ia setuju tidak akan menganggu Rani lagi.

Susi pun tanda tangan disurat perjanjian yang telah Malik buat khusus untuk Susi, supaya wanita itu tidak memeras atau pun meminta uang Rani dengan alasan ia adalah ibu nya.

Setelah itu Susi pergi dari rumah Malik, namun ia sebelum pulang, Susi memutuskan untuk pergi ke ATM guna memeriksa isi saldo nya.

Dan benar apa yang di katakan Malik bahwa uang yang dijanjikan senilai 500 juga itu telah ada di atm dengan nomer rekening yang telah disiapkan oleh Malik untuk Susi.

"Akhirnya aku bisa kaya raya dan tak perlu bekerja lagi." Kekeh Susi di tempat mesin ATM bergumam sendiri.

Tok tok tok

"Bu cepatan ambil uangnya, saya mau ambil juga...." Seru salah satu ibu-ibu yang sewot karena Susi kelamaan berada di depan mesin ATM.

"Iya iya bentar....dasar gak sabaran." Dumel Susi yang kemudian mengambil atmnya kembali dari mesin itu.

Susi pun menaruh atmnya di dompetnya, lalu ia pergi ke warung makan Padang untuk memesan nasi bungkus yang berisi rendang sapi, seperti yang ia janjikan pada Tikno.

Tepat menjelang sore Susi pulang dengan wajah bersinar senang, ia pun mendekati suaminya yang sedang menyesap rokok dan bersantai minum kopi hitam buatan nya sendiri.

"Ini nasi bungkus Padang isi rendang sapinya mas, sudah ayo kita makan dulu." Titah sang istri memberikan nasi bungkus itu pada Tikno.

"Dari mana saja kamu? Hampir seharian baru datang?" Cecar Tikno kesal, namun dalam hati ia begitu senang karena bisa memakai waktu luang di tinggal Susi untuk main kuda kudaan dengan Winda.

"Ada bisnis penting." Jawab Susi.

Keduanya sibuk makan nasi Padang dengn sangat lahap, terutama Tikno yang tenaganya habis buat bergelut bersama Winda.

Dan setelah mereka menyelesaikan makanannya sampai habis tak tersisa, barulah Susi menceritakan semuanya. Mata Tikno membulat sempurna.

"Apa jadi rumah ini sudah dibeli oleh Malik?" Seru Tikno.

"Iya, kita bisa pindah ditempat lain. Cari harga 150 juta saja. Nanti sisanya buat modal usaha aku jualan di pasar." Terang Susi yang seakan menyuruh suaminya mencari rumah yang murah.

Susi pun menceritakan Malik memberikan uang 500 juta, dan ia tak diperkenankan untuk menganggu Rani lagi. Karena jika sampai mengganggunya lagi mereka akan di penjarakan.

Tikno tersedak saat ia minum air putih mendengar kata dipenjara, ia mulai dihinggapi rasa takut.

Pasalnya ia akan kembali ingin memeras Malik dengan video panasnya saat uangnya nanti habis. Dasar mereka manusia licik.

1
Ara putri
semangat kak, jgn lupa mampir juga ya keceritaku PENJELAJAH WAKTU, HIDUP DIZAMAN AJAIB
vita
suka ceritanya menarik
Soraya
semangat thor lanjut
Alyanceyoumee: Assalamualaikum. Thor permisi, ikut promo ya🙏.

Kaka, Jika ada waktu luang, boleh coba baca karya ku yang berjudul "PARTING SMILE" ya,

Berkisah tentang penyanyi religi yang terjerat pernikahan kontrak dan cinta masa lalunya yang sangat rumit. Ditambah dia tipe yang gengsian dan menyebalkan, hiih dah lah.

di tunggu ya ☺️🙏
total 1 replies
Soraya
mampir thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!