Totok Pembangkit

Visual Gadis

"Alhamdulillah... Alhamdulillah... Alhamdulillah,"

suara serempak keluar dari bibir para undangan diiringi tepuk tangan meriah.

"Eleh eleh selamat Gadis, sekarang maneh mah sudah jadi istri seorang Raja hehehe," ucap Bu Ndut yang duduk persis di sebelah Gadis sambil memberikan kecupan tempel cipika-cipiki.

"Jadi istri yang sholehah, jangan lupa yang patuh sama suami Neng, ulah ngalawan pamali Gadis," pesan Bi Nur sambil cipika-cipiki.

"Lamun kitu sekarang Gadis mah bukan Gadis lagi, kan udah nikah?" celetuk nyai Fatimah sang ratu ghibah, karena di kampung Gadis dia itu ibarat mbah Google tanpa wifi atau paket data tapi servernya menguasai seluruh kampung.

"Eh Fatimah, atuh Gadis Ma masih Gadis sekarang. Kan baru aja sah," sela Bu Endut meralat kata-kata Fatimah.

"Bu Endut, anak jaman sekarang mah banyak yang nikah di cicil dulu MP nya sebelum sah. Apalagi nikah sama orang kota. Pergaulannya bebas," Nyai Fatimah mulai mancing ikan asin punya tetangga ampe bikin empet orang yang dengar apalagi kalau tetangganya itu telinganya gampang panas pasti sudah terjadi gelut.

Hayati melirik Nyai Fatimah dengan ujung matanya bagaimanapun juga kata-katanya Fatimah bikin hatinya gerah, tapi Hayati Masih berusaha tenang sementara Gadis hanya memandang tak mengerti terhadap sang ratu ghibah.

"Ayo Neng, sekarang cium tangan Aa sebagai tanda hormat sama suami," suruh Pak penghulu sambil tersenyum menggoda kedua mempelai.

Gadis mengangkat wajahnya menengadah menatap wajah pria dewasa yang usianya terpaut 13 tahun, yang selalu dia panggil om selama ini, sekarang pria ini sudah menjadi suaminya.

Tiba-tiba Gadis menarik nafas panjang tampak jelas sekali kekecewaan atas pernikahan ini dan itu menarik perhatian orang hingga seketika bisik-bisik memenuhi ruangan.

biasa bisik-bisik Tetangga.

"Neng." Hayati berbisik dan menyenggol lengan Gadis.

Gadis mengambil tangan Raja dan kemudian menciumnya, sorak sorai pun terdengar.

"SUN NYA MANA....?" teriak seseorang dari belakang yang disambut oleh tamu undangan yang lain.

"DI SUN SING SEWE AA...," sahut yang lain

Suara-suara itu membuat rona merah di muka Raja dan juga Gadis. Raja melirik kearah Pak penghulu.

"Udah sah, Aa boleh cium Neng Gadis tapi di kening saja untuk yang lain nanti di kamar aja," sambil tersenyum geli pak penghulu menggoda Raja dan Gadis.

Raja memandang Gadis Aura dingin masih tampak di wajahnya lalu dengan sedikit menunduk dia mencium kening Gadis. Seketika aroma Lily menguar dari tubuh Gadis saat Raja mendekatkan hidungnya di kening Gadis.

"Njiir kenapa dengan Junior Gue, kok perasaan bereaksi," batin Raja saat tiba-tiba adrenalin darahnya meningkat begitu mencium aroma Lily yang bercampur dengan tubuh Gadis.

Untuk sepersekian detik Raja seperti terbuai oleh aroma tubuh Gadis, hingga membuat matanya terpejam dan terlihat sekali Dia sedang menikmati.

"Eleh eleh beneran lami pisan itu mah hahaha!" celetuk suara seorang bapak tidak bisa menahan tawanya.

"Oooiiiyyy yang jomblo di harap keluar takut nggak bisa nahan, hehehe," timpal suara bapak-bapak yang lain.

Riuh ruangan menyadarkan Raja, buru-buru dia melepaskan kecupan di kening Gadis dengan Rona merah di wajahnya menahan malu.

"Busyet, apa yang terjadi pada diri Gue. Kenapa hal kayak gini bisa ngaruh ke hal sensitif Gue," batin Raja dia sendiri bingung dengan tubuhnya dan apa yang terjadi dengan dirinya.

Gadis memalingkan wajahnya dia merasa tidak nyaman dengan acara akad nikah ini karena memang dia tidak menginginkannya.

Setelah sedikit ceramah dan petuah dari Pak penghulu serta doa yang dilantunkan oleh seorang ustad, acara pun diteruskan dengan menikmati hidangan. Acara yang biasanya paling ditunggu-tunggu oleh para tamu icip-icip menu hajatan.

Setelah selesai acara akad nikah yang sederhana dan hikmad, Gadis langsung masuk ke kamarnya untuk berganti pakaian karena dia tidak nyaman dengan kebaya dan kain yang di pakainya. Tanpa mengetuk pintu Raja langsung masuk ke kamarnya.

"Mau apa?" tanya gadis yang tiba-tiba tidak jadi membuka jilbabnya.

Raja tidak menjawab, dia malah memperhatikan kamar Gadis. Raja mengamati setiap sudut kamar yang berukuran cukup luas.

Dia pun semakin berjalan mendekati gadis membuat hati Gadis berdebar-debar sepertinya trauma akan kejadian masa lalu kembali ada di benak dan pikiran. Gadis lupa bahwa pria yang ada di depannya sekarang sudah sah menjadi suami dan boleh melakukan apapun terhadap dirinya.

"Lumayan juga kamarnya," Raja berucap sambil mengangkat salah satu sudut bibirnya.

Langkah Raja makin mendekat ke arah Gadis, Gadis pun sedikit melangkah mundur hingga tubuhnya mentok menabrak meja rias yang ada di samping ranjang.

"Ini awal kesempatan Gue buat balas dendam ke cewek psychopath ini, lihat aja Gue akan bikin dia menderita setelah apa yang dia lakukan sama junior Gue dan juga hidup Gue!" batin Raja

Tatapan dingin Raja dan wajah sangarnya membuat Gadis menatap tajam ke wajah suaminya.

"Om mau apa?" tanya Gadis membuat mata Raja mendelik seketika.

Bersambung..

Hayo apa yang bikin Raja mendelik, mau tahu kan? Gimana serunya malam pertama mereka kalau masih kepo yuk simak terus episode berikutnya

Makasih yang udah hadir dan ninggalin 👣

semoga cerita ini bisa menghibur kakak semua

see you 😘😘🙏🙏