NovelToon NovelToon
RAHASIA CINTA SANG DOSEN

RAHASIA CINTA SANG DOSEN

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Nikahmuda / Poligami / CEO / Obsesi / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Qireikharisma

"Aku tidak bisa mencintainya, karena sejak awal hatiku tidak memilihnya. Semua berjalan karena paksaan, surat wasiat ayah, janji ayah yang harus aku penuhi."

"Semua yang terjadi bukan atas kemaunku sendiri!"

"Dengarkan aku, Roselyn... hanya kamu yang mampu membuatku merasakan cinta."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qireikharisma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23. Terdesak

Sudah lama Roselyn tidak pernah masuk ke ruangan dosen meskipun beberapa kali Jayden memanggilnya, namun kali ini ia memberanikan dirinya untuk datang, lalu saat hendak membuka pintu ruangan tampak Jayden tengah duduk santai di kursinya, dengan tatapannya dingin dan menusuk, seolah ada sesuatu yang ingin segera dikatakannya.

“Ada apa Bapak memanggilku?,” tanya Roselyn polos, suaranya sedikit bergetar.

Jayden memberi isyarat dengan mengangkat jarinya ke arah Roselyn. "Sini mendekat," perintahnya singkat.

Dengan ragu, Roselyn melangkah mendekat dan berdiri tepat di samping kursinya, Jayden langsung mencondongkan tubuhnya lalu berbisik di telinganya, “Roselyn, saya rindu kamu, saya ingin kita memiliki hubungan.”

Mata Roselyn langsung melebar terkejut wajahnya memanas pipinya merona, dadanya bergetar tak karuan. “Apaan sih, Pak Jayden, jangan begitu, ah!, Ini di kampus, nanti ada gosip lagi!” sergahnya cepat.

Jayden hanya tersenyum tipis, seolah menikmati kegugupan yang ditunjukan oleh sikap Roselyn.

“Mau ya, nanti sore pulang bareng sama saya?”

“Enggak ah! Nggak mau Pak, sore nanti aku di jemput kakak." tolak Roselyn dengan tegas.

Jayden mengangkat alisnya pura-pura tidak tahu tentang keluarga Roselyn. “Kamu punya kakak?”

“Ya punya, Memangnya kenapa Pak?” sahut Roselyn, mencoba terdengar berani.

“Kalau begitu, nanti saya ingin bertemu dengan kakakmu, ya," ucapnya datar, raut wajah Jayden tenang.

Roselyn terkesiap. “Untuk apa? Bertemu dengan kakakku?” tanyanya penasaran.

Jayden menatapnya lekat, dengan datar berkata, “Hanya ingin bicara kalau saya suka sama kamu, Roselyn.”

Roselyn terdiam. Jantungnya seolah berhenti sejenak sebelum kembali berpacu lebih cepat. Ia mundur selangkah, mencoba mengatur jarak agar tidak larut dalam kata-kata manisnya.

“Pak Jayden, cukup. Kalau tidak ada hal penting atau tugas, aku mau kembali ke kelas mengerjakan banyak tugas. Lagian, Bapak ini dosen nggak pantas bicara suka apalagi ingin menjalin hubungan dengan sorang mahasiswi,” ucapnya dengan terbata meski sebenarnya hatinya justru senang mendengar perkataan yang dilontarkan oleh Jayden.

Jayden menyipitkan mata. “Kenapa saya nggak pantas bilang suka sama kamu? Memangnya ada aturan dosen nggak boleh menjalin hubungan dengan mahasiswinya? kamu kan single, yang memutuskan boleh tidaknya hanya status. Misalkan kamu sudah bersuami, saya tidak pantas berbicara seperti itu.” Jawab Jayden serius sambil mengendalikan emosinya agar tetap tenang.

Roselyn terdiam menundukan kepalanya, ia tak berani menatap mata Jayden dan tak berani berkata lagi, tangannya meremas buku yang digenggamannya.

"Kamu juga sebenarnya suka kan sama saya?, apa kamu gak capek mengelak terus menutupi perasaan kamu terhadap saya? Apa sulit kita bersama?" lanjutnya dengan tegas, suaranya dalam penuh penekanan menatap Roselyn yang masih menunduk.

Hati Roselyn kembali berdesir mendengar ucapan Jayden yang faktanya benar, memang hatinya juga merasakan hal yang sama terhadapnya, namun ia berusaha menepisnya kembali perasaan itu lalu berkata dengan cepat memberanikan dirinya menatap Jayden.

"Pak jangan pernah berpikir aku suka sama bapak ya, bapak terlalu percaya diri. Aku menganggap bapak hanya sebagai dosen biasa, sama seperti yang lain," jawabnya seolah meyakinkan Jayden bahwa hatinya biasa saja.

Senyum tipis Jayden perlahan pudar. Ia menghela napas, namun nada bicaranya tetap tegas dengan lekat menatap Roselyn.

“Jadi, semua yang kita lewati bersama selama ini nggak berarti apa-apa bagimu? Kita jalan bersama, berduaan di mobil, makan bersama, bahkan saya ajak kamu ke rumah saya, semua itu gak cukup buat hati kamu terkesan gitu?,” ucapnya dengan terheran sorot matanya tajam dan dingin mengarah pada Roselyn.

Roselyn menelan ludah, menenangkan debaran jantung yang kian berdegup kencang, suaranya terdengar ragu.

“Y-ya, biasa saja. Kan Bapak yang ngajak aku, lagi pula aku mau karena Bapak yang suka mengancam juga kan?” Roselyn menarik napasnya mencoba tenang.

Jayden mendengus, mencoba menahan emosinya, amarahnya menyeruak dalam hatinya setelah mendengar ucapan Roselyn yang cukup tajam mengiris hatinya.

"Lalu kenapa, setiap kali saya bicara menggoda kamu, pipimu selalu memerah dan kamu menjadi salah tingkah?, kalau semua itu nggak berarti bagimu. Jika kamu tak memiliki perasaan terhadap saya kenapa gestur tubuhmu selalu berlawanan, menunjukan hal yang berbeda dengan perkataanmu, Roselyn?” ucap Jayden tegas, berusaha mengendalikan napasnya yang memburu cepat, nadanya tenang namun penuh penekanan dalam setiap kata-katanya.

Roselyn tercekat. Ia terdesak tak bisa menyangkal lagi perasaannya, Pipinya semakin memerah, jantungnya berdegup lebih kencang, dan perkataan Jayden barusan mengenai tepat di hatinya, perasaannya yang selama ini ia coba pungkiri akhirnya terungkap.

“Aku harus ke kelas pak, ada tugas yang harus aku kerjakan,” sangkalnya sambil melangkah mundur, lalu menarik kenop pintu dan membukanya cepat, suara langkahnya terdengar tergesa nyaris seperti sedang berlari seolah ingin secepatnya kabur dari sana.

Jayden masih duduk terpaku di kursinya, membiarkan Roselyn pergi begitu saja. tatapan Jayden tajam menembus keheningan, bayangan Roselyn saat keluar dari ruangan barusan seolah menjadi jawaban dalam benaknya meyakinkan dengan sendirinya perasaan Roselyn terhadapnya benar-benar nyata, ia terdesak dan memilih untuk kabur.

"Kamu kabur begitu saja tanpa bisa menjawab, mulai sekarang kamu tidak akan pernah bisa lagi menyembunyikan perasaanmu, Roselyn," gumamnya, senyum getir muncul disudut bibirnya Jayden.

Lanjut Part 23》

1
KP - YUSUP IKBAL
Suka alur ceritanya.
Azure
Ceritanya keren, bahasanya juga mudah dimengerti!
KP - YUSUP IKBAL
Menarik
Black Jack
Membuat saya terharu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!