Gharial El Barrack, seorang pria yang dijodohkan dengan selebriti papan atas. Namun, hasratnya justru hanya bangkit ketika bersama sang adik, Liliyana.
Hingga suatu kejadian membawa Liliyana terjebak dengan kegilaan Gharial.
Akankah mereka bersatu? Sementara di mata umum, cinta mereka adalah cinta terlarang?
Noted : Banyak umpatan kasar, dan kata-kata nyeleneh. Kalau tidak suka harap skip!
Salam anu 👑
Follow Ig @nitamelia05
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ntaamelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33. Konferensi Pers
Ghara sedang fokus pada layar laptop yang ada di depannya. Namun, tiba-tiba ponsel yang ia simpan di atas meja berdering dengan nyaring, tanda ada panggilan masuk.
Ghara melirik sekilas, dan ternyata Keysha yang sedang berusaha menelponnya. Dengan seringai tipis, Ghara meraih benda pipih tersebut, lalu mengangkatnya. "Kenapa?!"
"Sayang, kamu udah tahu berita itu 'kan? Aku minta maaf yah," ujar Keysha tanpa tahu malu, membuat Ghara langsung berdecih jijik. Tak habis pikir kenapa Marcell bisa mencintai wanita rubah licik ini.
"Bodo amat, gue gak peduli. Yang gue tanyain kenapa lu nelpon gue?!"
"Oke, biar aku jelasin dulu, jadi karena berita itu sudah menyebar luas, bahkan pihak agensi aku merasa dirugikan, mereka mutusin buat bikin konferensi pers. Mereka minta sama aku, buat datengin kamu juga, kamu mau yah," terang Keysha, mulai merealisasikan rencana liciknya untuk kembali menjebak Ghara.
Karena sebenarnya itu semua hanya akal-akalan dia saja.
Sementara di ujung sana Ghara tampak berpikir. Jangan kira dia adalah mahkluk yang bisa dibodoh-bodohi oleh Keysha. "Lu ngadain konferensi pers buat apa?!"
"Ya buat ngasih tahu ke media kalo semua itu gak bener lah, Sayang. Please, kali ini bantu aku."
"Kapan?"
"Besok pagi di lobby utama FS Models," jawab Keysha dengan wajah sumringah, karena dia merasa senang, Ghara mau diajak bekerja sama dengannya.
"Okey, gue usahain dateng."
"Makasih ya, Sayang," ujar wanita itu dengan suara manja. Namun, Ghara tidak menanggapi itu semua, sebab detik selanjutnya panggilan itu sudah ditutup secara sepihak.
"Lu berani lawan cucu buaya, itu artinya lu siap kalah!" gumam pria itu dengan bibir yang tertarik sempurna.
***
Hari sudah mulai gelap, langit pun sudah menghapus senja dari bagiannya. Namun, malam itu Lily masih setia berdiri di depan jendela, dengan lelehan air mata yang membasahi pipi mulusnya.
Dia sudah mendengar kabar mengenai Ghara dan Keysha, tetapi tidak ada penjelasan apapun dari pria itu. Lalu apa maksud Ghara kemarin? Apakah semuanya hanya main-main?
"Lagian ngapain juga aku nangis? Gak ada gunanya!" ujar Lily, merasa kesal dengan dirinya sendiri, mulutnya mengatakan bahwa dia tidak mencintai Ghara. Akan tetapi dia malah merasa sangat kecewa mendengar kehamilan Keysha.
Lily tergugu, karena dia merasa dibohongi oleh Ghara. Dia mengusap bibirnya dengan kasar, menyesal karena sudah menerima ciuman kakak angkatnya.
"Cih, harusnya aku gak usah percaya sama omongan Kak Ghara! Dia itu tukang ngibul, kamu yang bego, Li."
Gadis cantik itu menatap keluar, berharap sang pria kembali datang. Namun, apalah daya terkadang harapan manusia tidak sesuai dengan kehendak yang kuasa.
"Kak Ghara jahat sama Lily!!!"
***
Pagi datang.
Keysha sudah menyiapkan tempat di mana dia akan mengadakan konferensi pers. Sebelumnya dia kembali mengalami mual-mual yang hebat, membuat yang lain percaya bahwa kehamilan Keysha benar adanya.
"Kita tinggal tunggu Ghara," ucap Keysha pada managernya. Dan wanita yang ada di sampingnya pun mengangguk sambil tersenyum.
Tak berapa lama kemudian, Ghara datang dan langsung diserbu oleh para wartawan. Namun, kali ini dia mendapatkan sebuah pengamanan, hingga dia bisa berjalan lebih leluasa.
Melihat Ghara datang, Keysha merasa sangat senang, karena dia sudah mencium bau-bau kemenangan.
"Sayang, kita langsung duduk aja," ucap Keysha sambil meraih lengan Ghara. Akan tetapi Ghara selalu memiliki celah untuk menepis itu semua.
"Gue dateng bukan buat rangkul-rangkulan!"
Setelah berkata seperti itu, Ghara langsung berjalan lebih dulu. Sementara Keysha hanya bisa menghela nafas, dengan hati yang menyeringai sinis.
Sebentar lagi kamu gak akan bisa ngomong kayak gitu lagi, Ghar!
Akhirnya Keysha mengekor pada Ghara, lalu duduk dengan elegan. Dan pada saat itu juga, banyak kamera yang langsung menyorot ke arah keduanya.
Keysha memberikan senyum terbaiknya, berbeda dengan Ghara yang nampak acuh tak acuh. Karena dia tidak akan mungkin berada di sini, jika dia tidak memiliki tujuan.
"Ah, Nona Keysha, acara sudah bisa dimulai," ucap salah satu kru yang bertanggung jawab.
Keysha pun mengangguk ramah, dia hendak bicara tetapi Ghara segera menghentikan wanita itu. "Tunggu!"
Keysha menoleh ke samping dengan kening yang mengeryit. "Ada apa, Sayang?"
"Satu orang lagi belum dateng."
Wanita yang ada di sampingnya langsung mendelik. Apa maksud Ghara bicara seperti itu? Dan semuanya terjawab, ketika seseorang datang dari balik pintu.
"Marcell?"
***
Caplokkk, Bang🙄🙄🙄
"maen apa dad?? "😆😅