⚠️Warning! MC badboy garis keras!
Lelah dengan sulitnya hidup, Yofan memutuskan melakukan pesugihan mbah jenggot. Mencari tumbal perawan, itulah yang harus dilakukan oleh Yofan.
Dengan wajah tampan dan kekayaan, Yofan menjebak banyak gadis untuk dijadikan tumbal. Gadis itu akan ditiduri olehnya, lalu meregang nyawa. Yofan sudah terbiasa dengan sesi penumbalan setiap bulan purnama. Namun semuanya berubah saat Yofan bertemu Amel dan Rona, kedua gadis itu berbeda dari wanita yang pernah dia temui.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 31 - Bukti?
Yofan menarik sudut bibirnya. Dia berjalan lebih dekat ke hadapan Amel. "Pesugihan? Apa maksudmu? Bicaramu semakin melantur, Mbak!" ucapnya.
"A-aku..." Amel tergagap dan bahkan tak sanggup bicara lagi saat wajah Yofan semakin dekat. Jarak wajah di antara keduanya kini hanya beberapa senti.
"Apa kau sengaja bersikap begini untuk menarik perhatianku? Kalau benar begitu, kau berhasil!" cicit Yofan. Menatap Amel dengan tatapan elangnya. Tajam dan menggoda.
Amel menenggak salivanya. Dia mencoba mundur untuk menghindar. Akan tetapi Yofan menahannya dengan cara memegang pinggang Amel.
"Kau tak perlu berpura-pura. Aku hanya tak mau orang baik seperti Mbak Safira menjadi korbanmu. Jauhi dia," ucap Amel.
"Kalau kau yakin aku memang seperti yang kau pikirkan, bisa kau tunjukkan buktinya dahulu? Kau pikir orang-orang akan percaya omonganmu kalau nggak ada buktinya? Pergilah dan jangan ikut campur!" balas Yofan. Dia segera masuk ke mobil dan beranjak pergi.
Sementara Amel masih berdiri di tempatnya. Kedua tangannya terkepal erat. Tiba-tiba saja dia terpikir untuk mengikuti Yofan.
Dengan motor matiknya, Amel ikuti mobil Yofan. Dia berhasil mengikuti sampai ke rumah mewah Yofan tinggal.
"Di sini ternyata rumahmu. Oke, aku akan biarkan kau dahulu dengan urusanmu. Tapi bila ada sesuatu terjadi pada Mbak Safira, aku nggak akan tinggal diam," gumam Amel.
...***...
Di rumah, Yofan langsung mengajak Jamal bicara. Kala itu Marvel tidak ada karena sedang kuliah. Yofan menceritakan perihal Amel pada Jamal.
"Gadis itu sepertinya sakti, Fan! Hebat sekali dia bisa tahu mengenai pesugihan yang kau lakukan," ujar Jamal.
"Itulah yang membuatku heran. Aku harap dia tidak mengganggu. Kalau misalnya dia tak menyerah, maka aku nggak akan tinggal diam," sahut Yofan.
"Apa dia perawan? Kalau dia perawan, maka kita bisa jadikan dia tumbal," usul Jamal.
"Aku juga berpikir begitu. Menurutku dia masih perawan. Gadis itu terlihat polos," tanggap Yofan.
Bertepatan dengan itu, Marvel datang. Dia tidak sendiri, ada Bella yang ikut bersamanya. Cewek tersebut langsung memeluk Yofan. Bella bahkan tak segan bersikap manja pada lelaki tersebut.
"Dia lagi gatal kayaknya, Fan! Ngebet banget pengen ikut ke sini," cetus Marvel.
"Tahu aja kamu, Vel. Tuh! Kau dengar itu kan, Kak? Aku kangen banget loh sama Kak Yofan," ungkap Bella sambil bergelayut manja di lengan Yofan.
"Bisa-bisanya kau bersikap begini di depan lelaki. Kamu nggak punya harga diri, Bel?" timpal Jamal.
"Kalau pas di depan Kak Yofan, nggak tuh. Mau di acak-acak kayak gimana pun aku rela," sahut Bella.
"Bel, kau mulai berlebihan sekali sekarang. Kebetulan aku lagi capek. Pengen istirahat," kata Yofan. Dia segera beranjak masuk ke kamar.
Mendengar itu, Jamal dan Marvel tergelak. Jelas terdengar sebagai ejekan bagi Bella.
"Ketawa lagi kalian!" geram Bella.
"Kalau gatal banget, sama Jamal aja nih. Dia masih perjaka ting ting loh!" ucap Marvel.
"Hush! Apaan sih kau!" Jamal langsung menggeplak kepala Marvel.
"Ya iyalah masih perjaka. Orang tampangnya model kayak tempurung kelapa gini kok," tanggap Bella.
"Eh, Bel! Ngejek boleh, tapi ngehina jangan dong. Kau pikir mukamu itu cantik banget gitu? Standar aja kali!" balas Jamal yang merasa terhina.
"Haha! Standar? Bukannya pas pertama kali kau melihatku, kau terpesona?" Bella tak mau kalah.
"Kalian lucu banget. Kalau berakhirnya di ranjang, seru kali ya," celetuk Marvel.
"ENGGAK!" Jamal dan Bella berseru bersamaan.
...____...
*Guys, aku baru aja up novel baru. Yuk mampir! Bakalan seru pokoknya!
Ibarat pepatah "menyelam sambil minum air".
Biasanya yg sering terjadi pelaku pesugihan akan hidup dalam ketakutan konstan karena mereka selalu dibayangi oleh arwah korbannya dan seringkali berakhir dengan kesengsaraan dan ketidakbahagiaan bagi pelakunya.
Selain itu, kesialan dan musibah akan menghantui hidup mereka, seolah-olah harga yang harus dibayar untuk mencapai tujuan dengan cara yang sangat gelap.
🤔🤔🤔