NovelToon NovelToon
My Husband, The Mysterious Casanova

My Husband, The Mysterious Casanova

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Perjodohan / Cintamanis
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Myra Eldane

Lovy Crisela Luwiys—gadis ceplas-ceplos yang dijuluki Cegil—dipaksa menikah dengan Adrian Kaelith Evander, pewaris dingin sekaligus Casanova kelas kakap.

Bagi Lovy, ini bencana. Wasiat Neneknya jelas: menikah atau kehilangan segalanya. Bagi Kael, hanya kewajiban keluarga. Namun di balik tatapan dinginnya, tersimpan rahasia masa lalu yang bisa menghancurkan siapa saja.

Niat Lovy membuat Kael ilfil justru berbalik arah. Sedikit demi sedikit, ia malah jatuh pada pesona pria yang katanya punya dua puluh lima mantan. Casanova sejati—atau sekadar topeng?

Di tengah intrik keluarga Evander, Lovy harus memilih: bertahan dengan keanehannya, atau tenggelam di dunia Kael yang berbahaya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Myra Eldane, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Operasi Bikin Ilfil Gagal

Mobil kerabat keluarga Evander dan tamu yang lain meluncur tenang meninggalkan mansion Evander. Menyisakan Lovy, Samuel, Kael dan orang tua Kael yang akan menginap di mansion lagi. Gaun pesta yang ia kenakan terasa berat, tumitnya nyeri, tapi kepalanya masih dipenuhi suara Donovan dan kata-kata Kael di balkon.

Rumah keluarga Evander bagian yang tidak terusik pesta, sudah gelap saat mereka tiba, hanya beberapa lampu lorong yang menyala. Lovy melangkah masuk dengan langkah pelan. Samuel menutup pintu, sementara Kael langsung mengganti jasnya dengan gerakan tenang.

"Besok kamu harus bangun pagi," kata Kael singkat, tanpa basa-basi.

"Pagi?" Lovy memegang tumit kakinya yang pegal. "Kael, aku bahkan nggak tahu kapan terakhir kali aku bangun pagi tanpa alasan darurat."

Kael menoleh sebentar. "Fitting gaun pengantin. Kita cuma punya lima hari."

"Oh iya..." Lovy menghela napas, separuh malas, separuh deg-degan. "Lima hari lagi aku bakal jadi Nyonya Evander. Wow. Rasanya kayak countdown menuju kiamat kecil."

Samuel tertawa lirih dari sofa. "Kiamat kecil tapi mewah."

Lovy menoleh ke Kael lagi. "Kamu sendiri nggak deg-degan?"

Kael menatapnya datar. "Tidak."

"Wah, keren banget kamu. Hatiku udah kayak popcorn, kamu malah kayak kulkas."

Kael hanya menghela napas, lalu berjalan ke tangga. "Tidur, Lovy. Besok kita mulai lebih awal."

Lovy menatap punggung Kael yang menjauh, lalu berteriak setengah bercanda, "Oke, Tuan Evander! Tapi kalau aku mimpi buruk gara-gara fitting, aku nuntut kamu!"

Kael hanya mengangkat tangan, isyarat tanda dengar tanpa menoleh.

...

Sinar matahari menembus tirai kamar tamu tempat Lovy tidur. Gadis itu mengerang, meraih bantal, mencoba menutup wajah. Tapi suara ketukan keras mengusir sisa kantuknya.

"Bangun!" suara Samuel terdengar. "Kopi dan sarapan udah datang. Kalau kamu nggak bangun, Kael bakal masuk sendiri dan aku yakin dia nggak ngerti konsep 'privacy'."

Lovy bangun dengan rambut berantakan, menyambar bantal dan melemparkannya ke pintu. "Aku bangun! Aku bangun! Jangan ancam aku pake Kael!"

Dia turun ke ruang makan dengan mata setengah terpejam, disambut aroma kopi dan croissant. "Sam, ingetin aku... kenapa semua fitting gaun harus jam pagi buta? Kenapa nggak jam siang pas matahari udah semangat?"

"Ck, Sam? Lupa manggil Kakak?"

"Iya, aku lupa kak. Maklum baru bangun tidur." Lovy mengucek matanya seraya tersenyum lebar.

Samuel menyerahkan cangkir kopi. "Karena hidup keluarga Evander penuh jadwal ketat. Dan mulai sekarang, hidup kamu juga."

Lovy mengambil kopi dan menatap cangkirnya dalam, lalu menghela napas panjang. "Oke Lovy. Ini hidup baru. Ini hari pertama kamu berhenti pura-pura norak saat lihat barang mewah milik keluarga Evander."

Ia meneguk kopinya dalam sekali teguk. "Let's go. Aku siap jadi pengantin—atau setidaknya aku akan terlihat seperti itu."

Samuel diam memperhatikan dengan bingun.

Lovy menggunakan tangannya untuk menyisir rambutnya yang berantakan seperti singa baru bangun tidur. "Kak... mulai hari ini, Operasi Bikin Kael Ilfil resmi bubar!"

Lovy sendiri nggak nyangka, misi konyol itu justru bikin dia malah makin suka sama Kael—bukannya bikin cowok itu ilfil, dia yang jatuh duluan.

Samuel meletakkan kopi di meja, menaikkan alis. "Operasi bikin ilfil? Itu kamu serius ngerencanain? Jadi semua norak-norak kamu selama ini..."

"Pure acting." Lovy menatap kosong ke dinding. "Tapi ternyata percuma. Kael itu... bukan tipe cowok yang bisa dibuat ilfil cuma karena aku teriak 'waw chandilernya kayak es batu raksasa!' Dia malah kayak nonton komedi situasi."

Samuel menahan tawa. "Jadi sekarang mau ganti operasi? Operasi apa? Operasi Bikin Dia Tergila-gila?"

Lovy meneguk kopinya. "Aku cuma... mau berhenti pura-pura. Aku akan tetap lucu, tetap absurd, tapi versi asliku. Versi yang lebih mahal."

Samuel mengangguk dramatis. "Versi limited edition."

"Loh sejak kapan kakak sepupuku yang dingin ini bersikap dramatis?" heran Lovy.

"Hanya sesekali jika diperlukan."

Lovy menganggukkan-anggukkan kepalanya mengerti. "Tapi yah, kayaknya mulai sekarang aku harus belajar jadi 'Lovy yang asli' tanpa kepura-puraan. Biar kalau Kael suka, ya suka sama aku beneran."

****

Butik desainer itu terlihat seperti museum kaca: putih, berkilau, dan terlalu wangi. Lovy masuk dengan langkah percaya diri. Bukan norak. Bukan 'wow-wow' lagi. Kali ini lebih seperti "oke, ini butik mahal, I belong here."

Seorang pelayan butik menyapa, "Selamat datang, Miss Luwiys."

Lovy mengangguk elegan... lalu langsung merusak momen dengan kalimat, "Wow, AC-nya dingin banget, aku takut maneken di sini masuk angin."

Isabelle Evander, yang sudah menunggu di sofa beludru, menatapnya. Bibirnya melengkung samar—samar sekali. Dia tertawa? Lovy hampir berteriak kegirangan, tapi ia menahan diri. Tetap elegan, ingat.

Gaun pertama dipakaikan. Payetnya berkilau. Lovy menatap bayangannya di cermin besar.

"Hm..." Lovy mengerling ke Isabelle. "Ini bagus, tapi payetnya mirip nasi ketan. Kalau nanti ada tamu yang laper, bahaya juga."

Pelayan butik hampir tersedak ludah. Isabelle, untuk pertama kalinya, benar-benar mengeluarkan tawa kecil. "Komentar kamu... unik, Lovy."

Gaun kedua lebih sederhana, satin dengan potongan anggun. Lovy berjalan pelan, mencoba gaya 'pengantin elegan'. Dua langkah sukses... langkah ketiga hampir tersandung karpet.

"Aku baik-baik saja!" teriak Lovy sambil mengangkat jempol, padahal jelas kaget sendiri. "Ini bagian dari fashion show, drama kecil biar semua orang deg-degan."

Isabelle menutup mulut dengan jari, jelas menahan senyum.

Lovy sadar — Isabelle menyukainya. Bukan karena pura-pura norak, tapi karena Lovy yang asli: spontan, absurd, dan apa adanya.

Pintu butik terbuka. Kael masuk. Semua pelayan butik seperti otomatis berdiri lebih tegak.

Lovy masih sibuk menatap gaun ketiga yang sedang dipasangkan ke tubuhnya—gaun off-shoulder dengan ekor panjang. Saat menoleh, ia mendapati Kael menatapnya.

Tatapan itu bukan tatapan dingin CEO di ruang rapat. Tatapan itu... terdiam.

Mata Kael turun dari bahu Lovy ke ujung gaun. Lalu kembali ke matanya.

Lovy menaruh tangan di pinggang, memasang gaya dramatis. "Jadi, Tuan Evander... ini reaksi kamu lihat aku jadi pengantin? Diam seperti patung? Harusnya jatuh tersungkur dong."

Samuel, yang duduk di pojok, berbisik, "Lovy, dia bukan pangeran Disney."

Kael melangkah mendekat. Bibirnya melengkung tipis—hampir tak terlihat, tapi Lovy menangkapnya.

"Gaunnya bagus," katanya pelan.

Lovy menatapnya, pura-pura tersinggung. "Hanya gaunnya yang bagus?"

Kael menatapnya lebih lama. "Dan kamu."

Hanya dua kata, tapi cukup membuat Lovy mengalihkan pandangan buru-buru sambil berdehem. "Hhhmm... ya, aku memang mahal."

Samuel hampir batuk tersedak tawa.

Saat Lovy sedang ganti gaun, ponsel Isabelle bergetar. Ia melihat layar — nama yang muncul: Donovan.

Isabelle menjauh untuk mengangkat telpon. Menjawab dengan suara rendah. "Kau terlalu sering muncul akhir-akhir ini," katanya dingin.

Suara Donovan terdengar dari ponsel, rendah dan tenang. "Lima hari, Isabelle. Pastikan kau siap."

Isabelle menoleh sekilas ke ruang ganti Lovy, wajahnya kaku. "Kau terlalu banyak bicara."

Lalu telepon ditutup.

Bayangan Donovan terasa seperti kabut di butik yang serba putih itu.

****

Sore itu, Lovy duduk di mobil bersama Kael. Gaun pengantin sudah dipilih. Bahkan jas pengantin untuk Kael juga. Bayangan Lovy tentang betapa tampannya Kael memakai jas pengantin membuatnya tersenyum tapi perasaan canggungnya juga masih tersisa.

Ia menatap bayangannya di jendela. Rambutnya sedikit kusut, tapi wajahnya terlihat berbeda: tidak ada kepura-puraan norak, hanya dirinya sendiri.

"Kael," katanya pelan, "aku berhenti pura-pura norak. Tapi kalau aku berhenti pura-pura..." Ia menoleh, menatap pria itu, "...apa aku benar-benar siap jadi pengantin kamu?"

Kael diam sebentar. Lalu, dengan suara tenang, ia menjawab, "Kamu yang asli lebih baik, Lovy. Bahkan jika kamu berpura-pura norak. Toh, aku tau kamu hidup dalam kemewahan juga."

Lovy tersenyum kecil. Senyum absurd. Senyum dramatis. Senyum Lovy yang sesungguhnya.

Dan entah sejak kapan, Kael bukan lagi sekadar 'target misi', tapi alasan kenapa dia berhenti berpura-pura.

.

.

.

1
Rihana
buset kaya bener 🤣🤣🤣
Rihana
seret bang muel adek mu itu 🤣
Rihana
kenapa yah yang baca kurang, padahal tulisannya bagus, rapi, sesuai peubi, typonya gak banyak, pokoknya bagus lah. dan updatenya juga rutin. aku suka banget, smoga makin banyak yang baca yah kak 🩷
Rihana
ini karakter lovy, cegil bucin 😭😭😭
Rihana
gak berasa udah sampai sini wkwk... penasaran. aku lanjut duluu. alurnya menarik
Rihana
awal yang menarik
𝐌𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭𝐨᷼𝐨𝐧
aku udah kirim satu kopi yah, biar gak ngantuk thor
𝐌𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭𝐨᷼𝐨𝐧
Si lovy gak nyangka sekeren ini tapi si kael kenapa yah perginya. aduhhh kasian banget di tinggal di hari pernikahan😭
𝐌𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭𝐨᷼𝐨𝐧
up kak
@✯⃟ 🕊ྂ༊ᶦᵇmina♡⃝
Satpam😭 GGS INI MAH (ganteng ganteng satpam)/Drool/
@✯⃟ 🕊ྂ༊ᶦᵇmina♡⃝
nemu sampah di mana sih lovy 😭 kok bisa pacaran 8 tahun woy kayak kredit rumah
@✯⃟ 🕊ྂ༊ᶦᵇmina♡⃝
akhirnya putus, lagian kok sanggup sih pacaran 8 tahun?
@✯⃟ 🕊ྂ༊ᶦᵇmina♡⃝
syukur deh samuel. seret aja tuh lovy, dari pada makin akut bucinnya
@✯⃟ 🕊ྂ༊ᶦᵇmina♡⃝
bucin akut wehhh😭
Saidil M🍇
gilas banget bisa ngasi hadiah segitunya si donovan. berartu dia udah mempelajari kesukaan lovy aka targetnya? keren sih, suka banget kakak penulisnya creazy up terus.... jadi maraton bacanyaaa enak bangettt 😍😍😍 lanjut kak
Saidil M🍇
meskipun terlambat, kuucapkan selamat atas pernikahanmu lovy dan kael 😍 sekarang aku maratoon bacanya
Saidil M🍇
terharu gueee makk😭
Saidil M🍇
syegi ini jadi sahabat asik banget. bisa nyairin suasana woy.... mau sahabat kayak dia😭
Saidil M🍇
hahahaha mau ciuman gak jadi 🤣🤣🤣
Saidil M🍇
barang bawaan syegi astaga😭 inj orang gue kira kalem di awal. ternyata kalem kalem sama aja kayak lovy, pantesan sahabatan 😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!