Syara gadis jutek yang cantik dan pintar. Yang banyak masalah dalam hidupnya. Lantaran Ia menolak menikah dan kabur di hari pernikahannya. Yang membuat orang tua malu dan marah. Sehingga Syara terpaksa belajar hidup mandiri. Lalu bagaimana dengan calon suaminya . Penasaran, ikuti kisahnya.......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hidayati Yuyun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
Cukup lama Syara terdiam. Membuat Ken yang selesai mandi langsung mendekat dan menjentik kening Syara. Sehingga Syara terkejut di buatnya.
" Auw...kak," pikik Syara mengusap keningnya
" Kenapa melamun, ayo cepat mandi sana!! " Ken tersenyum.
" Hah. ...ah..iya kak," kata Syara tergagap. Karna ia sempat memikirkan sifat kedua mertuanya.
Lalu Syara pun beranjak dan cepat masuk ke kamar mandi. Sehingga Ken menggelengkan kepalanya. Sambil mengenakan pakaiannya.
" Anak itu ada saja yang ia pikirkan, entah apa yang ada dipikirannya," kata Ken yang belum banyak mengenal tentang Syara. Namun Ken sangat tahu istrinya itu gadis yang sangat baik dan polos.
Setelah Syara selesai mandi dan berpakaian rapi keduanya pun pergi keruang makan. Untuk makan malam bersama bunda dan ayah Ken. Syara terlihat anggun dengan gaun yang dikenakannya. Membuat Ken terpesona, begitu juga dengan bundanya.
" Pi....pantas saja putramu itu memilih putri bungsu Narendra ketimpang putri sulungnya. Rupanya dia sangat imut dan anggun ," bisik bunda sembari mengisi piring tuan Kusama
" Hmmm...kau ini, kita makan dulu saja," kata tuan Kusuma tersenyum. Melihat putranya itu terlihat bahagia duduk bersama Syara
" Makan yang banyak sa, bunda sudah menyuruh bibi menyiapkan semua ini untukmu dan Ken," kata bunda
" Hah ...semua ini bun, tapi Sasa ngak mungkin kuat untuk menghabiskannya," kata Syara
" Hmmm...tidak semua sayang. Semampu mu memakannya," Ken tersenyum. Karna Syara mengira ia di suruh menghabiskan semua makanan di atas meja
" Hehehe....maaf kak, Ok Syara akan makan banyak hari ini," kata Syara berbisik pelan.
" Tidak perlu malu nak, banyak makan itu baik untuk mu,' kata tuan Kusuma
" Ya yah" angguk Syara sembari tersenyum. Rupanya kedua mertuanya itu ternyata sangat baik padanya. Sehingga membuat Syara merasa nyaman saat berkumpul bersama. Seperti ia sedang berada dirumahnya sendiri.
***************
Pagi seperti biasanya. Syara dan Ken masing masing pergi bekerja seperti biasanya. Syara langsung diantar sopir kerumah sakit . Sedangkan Ken menghadiri rapat dengan keluarga Gee pagi ini. Sebelum ia kembali ke kantor karna ada urusan penting yang harus ia selesaikan terlebih dulu.
" Pagi pak, silahkan lewat sini. Semua orang sudah menunggu anda ," kata seorang pria mempersilahkan Ken masuk bersama Mark
" Terimakasih," kata Ken melangkah menuju ruangan yang dituju. Dan benar saja, disana banyak para petinggi rumah sakit yang sudah menunggu kedatangannya. Dalam acara menandatangani pembukaan peresmian pembangunan gedung Farmasi yang akan di buka untuk kepentingan umum
" Astaga dia masih muda, jadi dia yang bernamanya tuan Ken?" bisik seseorang yang duduk di sebelah dokter senior
" Ya bu Nea, sebaik nya anda jaga sikap pada presdir," kata wanita itu memberi isyarat untuk Nea agar tidak banyak bicara.
" Hmm....."' dehem Nea pelan. Membuat Gee menoleh padanya
" Jangan berisik," kata Gee
Ken yang sudah duduk. Mulai mengambil nafas sebelum bicara. Lalu ia membahas tentang kerjasama antar perusahaan itu dengan singkat. Karna perusahaan Kusuma akan mendukung sepenuhnya kerjasama dari kedua belah pihak.
" Gee apa Ken merupakan putra tunggal pewaris keluarga Kesuma?" tanya Nea setelah pertemuan selesai.
" Ya kenapa, kejar saja jika kau tertarik.Agar pertunangan kita tidak perlu terlaksana,"' kata Gee melirik Nea
" Ok....lagian dia lebih keren darimu. Kita sepakat untuk tidak sepakat," kata Nea tersenyum tipis. Lalu beranjak meninggalkan Gee begitu saja
" Dia pikir aku mau dengannya, dasar wanita matre. Apalagi tuan Ken," batin Gee sembari menatap punggung Nea yang menjauh.
Sedangkan Ken baru saja keluar dari ruangan ketua yayasan yang menghimpun persatuan kedokteran senior.
" Sampai bertemu lagi tuan muda," kata pria paruh baya yang mengantar Ken ke depan pintu untuk melepas Ken.
" Terimakasih tuan Shi, sampai bertemu lagi," Jawab Ken tersenyum para pria paruh baya itu. Lalu melangkah pergi kearah lorong menuju ke arah parkiran, di ikuti Mark di belakangnya.
" Hai tuan Ken " sapa Nea yang melewati lorong yang sama dengan Ken. Lalu menjejeri langkah Ken.
Ken hanya diam dan terus melangkah. Matanya hanya menarik garis senyum tipis di bibirnya.
" Astaga ...hei saya dokter Nea tuan, apa kita bisa berkenalan?" kata Nea mengikuti langkah Ken Membuat Mark hanya menarik nafasnya Melihat tingkah dokter wanita yang mendekati tuannya.
" Maaf saya sibuk," jawab Ken tanpa menoleh Apalagi untuk berhenti melangkah.
" Ngak apa apa tuan, apa saya bisa minta nomor ponsel anda?" tanya Nea basa basi.
" Nona ... maaf, kami sedang sibuk. Jika anda membutuhkan sesuatu dan ingin membicara masalah proyek, silahkan hubungi dokter Gee saja.," kata Mark yang berjalan di belakang memberitahu Nea.
" Oh begitu, baiklah terimakasih," kata Nea yang merasa Ken mengabaikannya. Lalu berhenti mengikuti Ken
" Aish sombong sekali," kata Nea menggerutu. Membiarkan kedua pria yang di ikutinya itu lewat.
" Wajar dia sombong dok, selain masih muda, kaya dan tampan. Dia juga orang hebat dan berpengaruh, apalagi dia pengusaha sukses. Di tambah pewaris tunggal. Bagaimana dia bisa bersikap ramah pada kita. Waktunya habis untuk kepentingan bisnis. Jadi pantas saja dia cuek pada dokter Nea," kata seorang dokter senior yang menghampiri Nea saat melihat Ken dan Mark menjauh.
" Tapi dok, apa dia tidak punya waktu untuk bersenang senang," kata Nea
" Mana aku tahu, ayo keruangan tuan Bima. Kita ada pertemuan disana. Karna tadi dokter Gee menyuruh kita untuk menyusul," kata dokter senior Nea melangkah pergi
" Membahas apa lagi?" susul Nea
" Kurang tahu, mungkin susunan staf yang akan mengurus perusahaan Farmasi," kata dokter senior itu. Sehingga dokter Nea pun mengikuti langkahnya.
Sedangkan Ken yang sudah duduk di mobil menatap keluar jendela. Melihat sekilas rumah sakit tempat pertemuan mereka.
" Siapa wanita tadi?" tanya Ken
" Nona Nea putri tuan Askara tuan," jawab. Mark
" Tidak sopan , dia sepertinya biasa dimanjakan oleh orang tuanya," kata Ken
" Ya begitulah tuan, dia baru saja pulang dari Australia baru baru ini,"' kata Mark sembari fokus menyetir
" Hmm ....jauh kan dia dari ku, jika ada pertemuan. Aku merasa tidak nyaman dekat dengannya..Sepertinya dia orang yang mudah terobesesi," kata Ken
" Baik tuan," kata Mark yang tahu pasti tuan mudanya itu risih dengan orang orang yang mendekatinya. Berbeda dengan nona muda nya yang malah menghindari tuan mudanya. Ketika banyak wanita mengejarnya. Syara berani mengabaikan tuan mudanya. Yang membuat Ken tertarik pada Syara. Sehingga itu membuat Ken penasaran pada gadis belia yang tomboy itu.
" Kita langsung ke kantor Mark," kata Ken menyandarkan bahunya.
" Ya tuan muda," angguk Mark. Lalu melajukan mobilnya menuju kantor pusat.
*************
Siangnya Syara yang lagi beristirahat makan bersama Naura. Duduk santai sambil menikmati makan siang di kantin para dokter. Sambil menceritakan kesibukan mereka hari ini, saat melayani pasien
" Hei.. rupanya kalian disini" kata Nea yang duduk di depan meja Naura dan Syara
" Mau apalagi, mau mancing keributan" kata Syara melirik Nea
" Tidak, aku mau mengajak kalian bekerja sama di rumah sakit yang baru di bangun, apa kalian mau membantu. Aku dengar kalian dokter dokter berbakat," kata Nea
" Ngak , kami sudah betah disini. Cari saja orang lain," kata Syara
" Tapi disana ada dokter Gee, apa kau tidak tertarik. Dia itu tampan dan kaya, juga baik dan kalian bisa cepat naik jabatan. Jika dekat dengannya. Dan aku akan membantu kalian berdua, jika mau ," kata Nea
Membuat Naura dan Syara saling pandang. Namun setelahnya Syara langsung menggelengkan kepala
" Kenapa ?" kata Nea yang berpikir Naura dan Syara akan tertarik dengan tawarannya
Dia belum tahu kalau Syara pawangnya
Aku penasaran reaksi dokter Gee dan dok Nea ,saat tahu Syara adalah istri kesayangan tuan muda Ken
Ingat Syara ,jika kumpul keluarga dijaga sikap dan tata bicara ya nona muda
Biar jadi istri kesayangan dan kebanggaan
Kau cari penyakit saja
Plis Syara ,dengarkan apa kata suamimu ya
Dan jangan kasih celah pihak ke 3 tuk merusak rumah tangga kalian
Pelakor sekarang lebih ngeri dari dedemit
Adikmu jadi tahu kalau kamu ngarep banget sama Ken
Tetap kalem ya Syara cantik baik pintar
Jangan kepancing ocehan orang mabok
Jangan ya dok ,plis urungkan niatmu
Sainganmu berat Tuan Muda Ken
Dasar kadal buntung modus doang
Jangan cemburu pas lihat sepupu suami yang cewek ya
Tunjukkan pesonamu
Siapakah Kak Gee ini ?
Syara Syara ,selamat kesandung cinta suami dosenmu
Dah lah terima nasib jadi istri kesayangan dosenmu ya Syara
Seperti apa reaksimu Syara saat tahu dosenmu adalah suami sahmu ?