NovelToon NovelToon
Dua Raga Satu Jiwa

Dua Raga Satu Jiwa

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Romansa Fantasi / Time Travel / Transmigrasi / Cinta Istana/Kuno / Ruang Ajaib
Popularitas:10.9k
Nilai: 5
Nama Author: Datu Zahra

👍 Like
⭐️ Rate
🔔 Subscribe
👑 Vote

Bagaimana jika seorang putri calon ratu masa depan dari era moderen, berpindah keraga bayi merah yang baru lahir dizaman kuno...?

Apakah ia akan bisa menyesuailan diri..? karena keluarga barunya dizaman kuno ini hanya orangtua yang sederhana...?

Apakah ia bisa memenuhi tanggung jawab dalam membawa perubahan untuk zaman ini...?

Akankah kehidupannya akan jauh lebih menyenangkan atau malah sebaliknya...?

Jadilah orang yang menjadi skasi kisah perjalanan calon ratu masa depan yang kembali kemasa lalu, dalam novel ini....!!!



TERIMA KASIH.....!!!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Datu Zahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kakek pembuat pil

Keberadaan Yu Shu dan Holi diibukota, sampai ketelinga Duan Zheng. Ternyata mata-mata yang dikirim Wei Sinu, ada yang mengenali Duan Holi sebagai putranya.

Duan Zheng menggebrak meja diruang keluarga lalu melempar guci yang ada disebelahnya.

"Dasar anak tidak tau diuntung, sudah aku beri makan, aku besarkan dari bayi merah, malah menghianatiku." geramnya dengan netra nyalang terhunus tajam.

Wei Nilu pun meradang, ia amat tak menduga kalau putranya yang selama ini pergi ternyata tinggal bersama adik iparnya.

"Aku fikir orang tidak berguna itu sudah mati diluaran sana karena kelaparan." kata Duan Niru dengan wajah cemberut.

Raut wajah Wei Nilu yang semula jelek, tiba-tiba berubah. Ada seringaian licik disudut bibirnya dan kilauan culas dinetra hitam dengan satu alis naik keatas.

"Bukankah orang-orang kita sedang mencari informasi dari desa Zi-tong...?" tanya Wei Nilu memastikan.

"Iya...!" jawab Duan Zheng menatap aneh istrinya. Hingga beberapa detik kemudian senyuman jahat ia torehkan.

"Akhirnya anak itu akan ada gunanya juga." kata Duan Zheng.

"Maksud ayah apa...?" tanya Duan Niru.

Duan Zheng dan Wei Nilu menjelaskan perihal rencana dan apa yang seharusnya mereka lakukan. Duan Niru pun paham, dan pada akhirnya mereka sama-sama mengeluarkan tawa yang mengandung sejuta makna dan maksud.

Sementara itu, lagi lagi kegaduhan terjadi akibat munculnya pil awet muda. Baru sehari setelah kabar disebar luaskan, pil itu sudah habis terjual. Semua diborong kekaisaran Han, Dong dan Tang dengan harga 3.500.000 koin emas per butirnya.

Tiga paviliun dikekaisaran itu naik pitam. Baru dua minggu pil regenerasi dan panjang umur, sudah ada lagi pil awet muda sepuluh tahun. Rasanya mereka ingin meruntuh langit, menggulingkan dunia, jika saja mereka memiliki kemampuan.

Sedangkan kaisar Song dibuat geleng-geleng kepala dan pusing karena permaisuri serta putrinya merajuk.

"Bocah nakal, lama-lama aku bisa gila karena kejeniusanmu." ucap kaisar Song memijit pangkal hidungnya.

Permaisuri dan putri ketiga merengek, karena tak kebagian pil awet muda. Kemarin mereka mendapat pil kencantikan dari kaisar yang diberi gratis oleh Yu Shu. Untuk kali ini jelas ia belum memiliki.

"Kalian tahu bagaimana kondisi kekaisaran, bukannya aku tidak mau membeli untuk kalian. Tapi koin emas sebanyak itu akan lebih baik digunakan untuk membantu rakyat bukan..?"

Ucapan kaisar memberi pengertian. Itulah kaisar yang selalu bijak dalam mengeluarkan koin emas dan perak. Ia tak pernah berfoya-foya, membeli barang tak perlu atau sesuatu yang diperlukan tapi bernilai mahal.

Begitu juga permaisuri, ketiga pangeran dan kedua putri.

Beruntung benua timur dikuasai dinasti Song, walau pun menjadi kekaisaran paling miskin, setidaknya pemimpin mereka amat bijak, baik dan sangat memperhatikan rakyat.

Bahkan kaisar tidak pernah memiliki selir, seperti kaisar lain. Alasannya, selain sangat mencintai permaisuri, ia tidak mau dipusingkan soal harem.

Menurut kaisar salah satu hal yang bisa meruntuhkan kekuasaan adalah wanita.

Lagi pula akan sangat disayangkan mengeluarkan banyak koin emas hanya untuk memenuhi kehidupan mewah para selir dan juga keturunannya.

Sudah cukup satu istri dan lima anak. Terlebih istri dan anak-anaknya mempunyai hati yang bersih dan berbudi luhur, itu semua sudah lebih dari cukup.

Hanya saja kekaisaran Song banyak memiliki pejabat korup. Dari kepala desa, bupati, walikota hingga pejabat pemerintahan dan istana. Itulah kenapa tingkat kemiskinan dikekaisaran Song sangat tinggi.

"Tapi kalau ayah dapat hadiah lagi dari kakek pembuat pil, berikan padaku ya...?" kata Putri ketiga, yang mengira jika alkemis hebat itu seorang pria tua.

"Tidak, berikan padaku. Yang tua harus mengalah kepada yang muda." sahut putri kelima.

"Tidak bisa begitu, dimana-mana yang tua yang lebih dulu." sahut sengit putri ketiga.

"Kalau yang tua lebih dulu, berarti seharusnya untuk ibu." timpal permaisuri menggoda.

"TIDAK...!" jerit serempak putri ketiga dan kelima.

Kaisar, permaisuri dan kedua pangerang terbahak, sedangkan kedua putri semakin berenggut kesal.

Putra mahkota kali ini absen, karena sedang melakukan pelatihan bersama jendral besar Bao Long.

Derap langkah mendekat, mengalihkan atensi mereka yang sedang duduk bersantai digazebo taman istana.

"Yang mulia...!" hormat sosok yang tak lain adalah Yun.

"Permaisuri, pangeran, putri...!" sapa Yun sedikit membungkukan badannya.

Permaisuri dan putra putri menganggukkan kepala, tanda menjawab sapaan.

"Ada apa...?"

Yun mendekat lalu membisikkan sesuatu kepada kaisar.

"Dimana...?"

Yun menunjuk kearah pohon besar yang ada disudut paviliun kaisar dengan ekor matanya.

Kaisar terkekeh "dasar bocah nakal..!"

Yun mengeluarkan 38 botol porselen.

"Hadiah untuk yang mulia permaisuri, ketiga pangeran dan kedua putri. Satu pil awet muda untuk yang mulia kaisar...!"

"Ah, kakek pembuat pil memang paling pengertian. Terimakasih kakek...!" teriak putri ketiga senang.

Yun tercengang dengan alis menukik tajam dan bibir terlipat menahan tawa, sementara kaisar sudah terbahak-bahak. Sedangkan yang dipanggil kakek, wajahnya berubah jelek dengan bibir manyun tertekuk.

Pil yang diberikan Yu Shu

3 pil pembentuk Qi, 3 penguat tulang, tiga pengumpul tenaga dalam, 3 pil penguat otot, untuk ketiga pangeran.

6 pil awet muda untuk semua.

5 pil penawar racun, 5 pil penyembuh, 5 pil panjang umur, dan 5 pil regenerasi, untuk permaisuri, ketiga pangeran dan kedua putri.

Yu Shu sengaja memberi itu untuk para pangeran, permaisuri dan putri, karena ia tahu bahwa kaisar tidak membeli pil buatannya. Bukan karena tidak mampu, tapi lebih memikirkan rakyat, walau pil-pil itu amat dibutuhkan, terlebih untuk keluarga kekaisaran yang banyak memiliki musuh.

"Simpan baik-baik dan pergunakan dengan benar. Ini adalah berkah untuk kekaisaran kita, karena sang jenius berhati baik lahir disini." kata kaisar menasehati.

"Baik suamiku...!"

"Baik ayah...!"

1
Putri Mayang Sari
semangat thor
Enah Siti
💪🏿💪🏿💪🏿💪🏿💪🏿😍😍😍😍😍😍
Lia raga Lomi
lanjut Thor💪💪💪 semangat😍🥰🥰😘
Lia raga Lomi
sedikit skali Thor upnya😭😭
Lia raga Lomi
lanjut Thor🤭🤭
Enah Siti
mantap💪🏿💪🏿💪🏿💪🏿💪🏿💪🏿😍😍😍😍😍
Nana Nana
numpang baca kakak cantik😄
Datu Zahra: itu yang daku mau kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!