Mengandung benih kekasih sahabatnya sendiri, sungguh bukanlah hal yang pernah terbayangkan oleh Meisya. Akibat obat perangsang yang tanpa sengaja ia minum di acara party membuatnya terjebak melewatkan malam panas bersama Kenzo. Teman sekaligus kekasih dari sahabat baiknya.
Niat hati ingin melupakan kejadian malam panas bersama Kenzo, Meisya justru mendapatkan kenyataan pelik karena ia dinyatakan hamil tepat sebulan setelah kejadian malam kelam itu.
“Menikahlah denganku demi anak kita, setelah anak kita lahir, kita akan berpisah.” Kata Kenzo ingin bertanggung jawab.
Tak punya pilihan, Meisya menerima tawaran Kenzo. Dengan syarat menutupi pernikahan mereka dari Bianca karena Meisya tidak ingin menyakiti hati Bianca bila dia mengetahuinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MBKS 31 - Bagaimana Kalau Tau?
Nyatanya, orang pertama yang sangat syok mendengar Kenzo dan Bianca akan menikah di podcast Mas Andi adalah Mama Larasati. Dia tidak menyangka jika Kenzo sudah merencanakan pernikahan tanpa membicarakannya dengan keluarganya lebih dulu. Karena menurutnya pernikahan adalah hal yang sangat sakral dan seharusnya Kenzo melibatkan keluarganya.
“Dari dulu aku udah bilang sama kamu kalau Kenzo itu sangat keras kepala. Dia juga gak menganggap kita sebagai orang tuanya. Buktinya saja dia mau menikah tanpa memberitahu kita!” Papa Firman begitu kecewa hingga mengungkapkan kekecewaannya dengan amarah yang begitu menggebu-gebu.
Mama Larasati tak langsung memberikan jawaban. Kali ini dia benar-benar dibuat sulit untuk membela Kenzo. Karena Kenzo sudah membuat keputusan yang tidak bijak.
“Semenjak dia memutuskan untuk menjadi penyanyi, dia sama sekali tidak menurut dengan perkataan kita sebagai orang tuanya. Dia menjadi anak yang sangat pembangkang!” Geram Papa Firman. Kembali mengungkapkan rasa kesal di dalam hatinya.
Mama Larasati menghela nafas. Rasanya dia sakit hati mendengar perkataan suaminya yang secara tidak langsung menjelekkan putra mereka. Meski Kenzo salah, tapi tidak seharusnya Papa Firman begitu menyalahkan putra mereka .
“Sudah cukup, Mas. Apa kamu begitu bencinya sama Kenzo sampai mengatakan hal seperti itu?” Tanya Mama Larasati.
Papa Firman diam dan mengalihkan pandangan ke arah samping. “Tidak ada orang tua yang membenci anaknya. Yang ada hanyalah orang tua yang kecewa dengan sikap anaknya.”
hembusan nafas Mama Larasati terbuang bebas di udara. “Aku mengerti kamu marah, kamu kecewa. Tapi aku harap kamu masih bisa menjaga perkataanmu, Mas. Karena bagaimana pun juga, Kenzo tetap anak kita.”
“Baik. Kalau kamu meminta seperti itu. Aku akan melakukannya. Tapi sekarang aku minta sama kamu untuk temui Kenzo dan minta penjelasan kepadanya kenapa dia ingin menikah tanpa melibatkan kita sebagai orang tuanya!”
Mama Larasati mengiyakannya. Dia berinisiatif untuk menemui Kenzo tanpa menunggu Kenzo menghubunginya lebih dulu. Saat sudah mendapatkan informasi jika Kenzo tidak sibuk malam itu, Mama Larasati langsung saja datang ke apartemen Kenzo.
“Mama.” Wajah Kenzo kelihatan kaget melihat keberadaan sang mama di depan apartemen. Setelah cukup lama tak bertemu dengan mamanya, akhirnya mamanya datang menemuinya.
“Kenzo.” Mama Larasati menatap wajah anak bungsunya dengan tatapan penuh kerinduan. Tapi dia berusaha untuk menahan diri agar tidak memperlihatkan rasa rindunya pada Kenzo.
“Silahkan masuk, Ma.” Ajak Kenzo. Dia tidak ingin mempertanyakan alasan mamanya datang lebih dulu.
Mama Larasati mengiyakannya. Dia segera masuk ke dalam apartemen. Tanpa berbasa-basi, Mama Larasati langsung saja mempertanyakan apa yang sejak tadi menjadi beban di pikirannya.
“Kenapa kamu gak kasih tau mama sama papa sebagai orang tua kamu jika kamu akan menikah dengan Bianca. Apa kamu sudah tidak lagi menganggap mama dan papa sebagai orang tua kamu? Satu lagi, kamu juga gak pernah lagi menghubungi mama meski mama udah sering minta kamu buat menghubungi mama?!” Mama Larasati bertanya sekaligus mengungkapkan kekecewaan di dalam hatinya.
Kenzo menghela nafas. Padahal malam itu dia ingin pergi menemui Meisya untuk memberikan penjelasan atas berita yang sudah tersebar di media. Sayangnya niatnya harus urung dia lakukan karena kedatangan sang mama dan dia harus menjelaskan banyak hal pada mamanya.
“Aku memang berencana untuk menikah dengan Bianca. Tapi tidak dalam waktu dekat ini. Apa yang dikatakan Bianca di media, hanyalah keinginannta saja. Bukan karena keinginanku juga.” Jelas Kenzo.
Mama Larasati sedikit lega mendengarnya. Tapi dia tetap saja ingin mempermasalahkannya. “Mama minta sama kamu buat berdamai dengan papa kamu dulu sebelum kamu mengambil keputusan untuk menikah. Karena bila kamu gak mau berdamai sama papa, mama gak akan kasih restu kamu menikah dengan siapapun. Termasuk dengan Bianca.”
Kenzo terdiam. Memikirkan nasib Meisya sebagai wanita yang sudah berstatus sebagai istrinya. “Bagaimana kalau mama tahu kalau aku udah nikah sama Meisya. Apa mama juga gak akan merestui pernikahan kami meski Meisya sedang mengandung keturunan keluarga kami?”
***
Jika teman-teman suka dengan cerita Meisya dan Kenzo, tinggalkan komentar dan klik tombol suka sebelum meninggalkan halaman ini. Satu lagi, jangan lupa kasih rate bintang 5 ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️ seperti biasanya.
Untuk seputar info karya, teman-teman bisa follos akun instaggram @shy1210 yaaa
Terima kasih🌺
bagaimanapun meisya adalah istrimu yang harus kamu lindungi..ingat ada anak yang dikandungannya dan anak itu g salah
ada juga ke adaan selanjutnya makin buruk, masa depan anak yg tdk memiliki keluarga lengkap