Jackie Anderson adalah pewaris tunggal kekayaan milik keluarga Anderson yang kaya raya.
hidupnya berubah setelah kecelakaan yang menewaskan kedua orang tuanya dan membuat dia kehilangan kewarasannya,
banyak penderitaan yang dia alami hingga akhirnya dia dapat kembali menjadi pemilik harta kekayaan keluarganya yang sebelumnya telah di kuasai oleh adik angkat sang papa.
bagaimana kelanjutannya
ikuti kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon M@RI@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 7
Yakob juga merasa ada keanehan pada diri anak ini dia terus melihat pada bocah yang selalu tersenyum itu.
" Nak Siapa namamu?!" tanya Asih namun bocah itu menggeleng dengan semangat, Yakob membuang nafasnya kasar.
" Hufftt,.. sepertinya ada yang salah dengan anak ini bu?!" Asih mengangguk dia juga melihatnya seperti itu.
Dengan lembut Asih berkata, " Nak, makan dulu ya, sudah satu bulan ini kau tak makan dengan baik pasti kau sangat lapar!" Anak itu mengangguk antusias sambil tersenyum bahagia.
Asih segera berdiri, " Sebentar ya, ibu akan buatkan kamu bubur, tunggu !" dengan bahagia Asih segera masuk kedapur, sedangkan Yakob tak bicara sepatah katapun dia terus menatap pada pemuda itu yang sedang tersenyum senyum sendiri.
" A,. aku La,. par,. !" ucap bocah itu sambil menggoyang goyangkan lengan Yakob.
" Iya sebentar nak, ibumu sedang membuatkan bubur untuk kamu!" akhirnya Yakob bicara dia yakin anak ini memiliki kelainan karena dia melihat dari cara dia bicara dan menunjukkan gaya bicaranya.
" I,.. bu..?" tanyanya, yakob mengangguk.
" Iya nak, ibu sudah membuatkan ini untukmu, ayo makan?!" Asih datang dengan bubur yang masih mengeluarkan asap.
" Ini ibumu dan ini Ayahmu, kau bisa panggil kami seperti itu!" Asih menjelaskan.
" Ibu, bapak,..?!" ucap anak itu heran, Asih tersenyum dengan ramah.
" Iya sayang,.. namamu Arya kau adalah putra ibu dan bapak!" Asih menjelaskan sedangkan Yakob hanya terdiam dia masih bingung bagaimana caranya menanyakan keluarga anak ini jika ternyata dia seperti seorang anak autis, Yakob berdiri.
" Buk, aku ke hutan dulu mau cari kayu bakar!" Asih mengangguk, kemudian Yakob pergi.
" Nah, sekarang kau makan yah, ibu akan menyuapimu, sebentar ibu tiupkan dulu ini panas!" Dengan penuh kesabaran Asih memberikan makan pada anak yang dia beri nama Arya itu dia terlihat sangat bahagia karena sekarang dia memilih Seorang putra.
Sementara Yakob sudah memasuki hutan, " Aku akan mencari tahu tentang anak itu, sepertinya aku harus ke tempat di mana kami menemukannya!" Yakob terus berjalan dia ingin mendatangi tempat di mana dia menemukan Arya.
Sebelum dia sampai ke tujuannya dia mendengar suara langkah kaki Yakob segera bersembunyi.
" Di mana bocah itu, awas saja kalau aku menemukannya akan aku manfaatkan dia, hik, hik, hik!" Yakob melihat seorang pria seusianya berbicara sendiri namun pria itu berdiri dengan bergoyang goyang wajahnya memerah.
" Sepertinya dia sedang mabuk, tapi tadi dia berkata bocah, apa jangan jangan,..!" Yakob ingin keluar dari persembunyiannya namun langkahnya terhenti saat mendengar.
" Aahh, sial,. kemana hilangnya bocah itu, gara gara dia sia sia saja usahaku membunuh kedua orang tuanya, hik, hik, hik!" Yakob tak jadi mendekat dia terus berusaha untuk mendengar ocehan orang tersebut.
" Hanya bocah itu yang bisa aku manfaatkan, hik, hik, hik, untuk menikmati harta keluarganya, hok, hik, hik!" dia adalah Arifin setelah dia keluar dari apartemen kumuhnya dia mendatangi club tempat biasa dia berkumpul dan mabuk-mabukan, Arifin kembali minum dengan janji akan membayarnya setelah menemukan Anak dari David Anderson dan dia sudah membayangkan akan menguasai semua hartanya dengan mengurus Jackie Anderson.
" Aku tak tahu dia masih hidup atau sudah mati, hik, hik, hik!" Arifin terduduk lemas di atas rumput sambil terus mengoceh
" Aku pikir setelah kalian mati, hik, hik, hik, kalian akan mewariskan semua harta kepadaku, hik, hik, karena aku adalah saudaramu satu satunya, meskipun hanya saudara, hik, hik, angkat, hehehe!" Yakob terus mendengarkan ocehan pria yang sedang mabuk itu.
" Kalau dia masih hidup aku akan merawatnya demi harta itu, hehehe, akan aku manfaatkan kau bocah tengok, hok, hik, hik!" tapi,.. i jika kau sudah mati, aku tak mendapatkan apa apa, hik, hik, emang Dasar Dave kurang ajar!" Tiba-tiba pria itu berteriak.
" Kau,.. sudah mempersulit hidupku Dave, hik, hik, hik!" Yakob terus mendengarkan ocehan pria itu hingga tanpa sadar pria itu tertidur di sana.
" Sepertinya aku harus segera membawa anak itu jauh dari sini, aku tak ingin mereka menemukannya, kasihan anak itu akan di manfaatkan demi harta kedua orang tuanya yang sudah mereka bunuh, aku harus segera pulang dan memberitahukan ibu!" Yakob kembali ke arah rumahnya secepatnya dia harus membawa anak itu dari sini karena dengan keadaan anak itu Yakob tak sampai hati jika di manfaatkan oleh orang orang yang mengharapkan harta warisannya.
***
