Alana adalah Seorang gadis yang memiliki kelainan hormon dan hanya sang Ibu yang mengetahui kelainan tersebut, tapi suatu hari ternyata Lana harus menerima kenyataan jika kedua Orang tuanya di kabarkan meninggal dunia dan dia terpaksa ikut kedua Om nya ke Luar Negeri karena kedua nya tinggal di sana
Lalu Apa yang akan terjadi selanjutnya jika Lana yang ternyata memiliki kelainan hormon sejak sekolah akan tinggal di Rumah Om nya yang kedua nya masih belum menikah dan naas nya kelainan itu akhirnya di ketahui oleh ke dua Om nya saat mereka baru tiba di Luar Negeri
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YeNitya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
Lana perlahan-lahan kembali ke kamar dan mulai mengumpulkan semua barang penting nya, untungnya saja koper yang berisi alat peretas hadiah ulang tahun dari Ayah nya yang sangat berharga, dia bawa ke mana-mana, tak dia tinggal kan di Kanada kemaren
Setelah Lana membereskan semua barang nya yang dia jadi kan satu dalam koper kecil nya, Lana kembali berpura-pura tidur sambil mengeluarkan air mata dan menangis dalam diam
Tak lama Lana pun mendengar suara langkah kaki mendekati kamar nya
"Syukur deh, dia masih tidur ku kira tadi dia sudah bangun dan mendengar cerita kita" ucap Dom pada Edward
"Iya, aku bersyukur dia tak mendengar apa yang kita cerita kan tadi" ucap Edward
Si*lan selama ini mereka menikmati tubuh ku ternyata di balik itu semua mereka berdua tau tentang status ku dan mereka berdua ternyata sengaja menutupi semua ini atas dasar cinta gumam Lana yang pura-pura memejamkan mata nya sambil mengepalkan tangan nya
Aku harus keluar dari sini dengan persiapan yang matang dan melarikan diri dari mereka, ternyata liburan ke Bali hanya modus mereka berdua yang ingin membuat ku semakin terlena dengan cinta mereka dan ketika aku tidur, mereka akan bersenang-senang dengan kekasih nya yang berpura-pura menjadi Pramugari tadi gumam nya lagi
Satu Jam Kemudian
Lana pun berpura-pura bangun, karena Lana merasa saat ini pesawat telah sampai di Bandara Jakarta
"Om" panggil Lana dengan suara lembut
"Sudah bangun Sayang" ucap Edward
"Heemm, sudah Om" ucap Lana
"Ayo kita turun bersama" ucap Edward yang menggandeng tangan Lana dan membawakan koper milik Lana
"Aku aja yang bawa Om" ucap Lana
"Kenapa Honey, tiba-tiba pengen bawa?" ucap Dom tiba-tiba
"Gak apa-apa, aneh aja kalau gak bawa apa-apa, kalau bawa gini kan berasa kayak ada yang di pegang-pegang Om" kilah Lana
"Oh gitu, ya udah kamu aja yang bawa" ucap Edward tersenyum
"Makasih Om" sahut Lana sambil tangan satu nya di gandeng oleh Edward dengan erat
Setelah mereka sampai di luar pesawat pribadi Edward, Edward yang membawa Lana ke dalam Bandara Jakarta di ikuti oleh Dom di belakang mereka
"Om, aku ke kamar mandi dulu ya, kebelet nih" ucap Lana dengan wajah tak nyaman
"Jangan lama-lama ya Lana, sini Om bawain koper nya" ucap Dom
"Aku bawa aja Om, di dalam nya ada alat kosmetik aku juga, aku juga gak mau terlihat jelek di mata orang lain" ucap Lana seketika memberikan alasan
"Ya udah, kami tunggu di situ ya" ucap Edward menunjuk kursi yang berada di sana tak jauh dari kamar mandi
"Ya Om" ucap Lana yang bergegas pergi ke kamar mandi dan langsung mengganti pakaiannya, lalu pergi ke luar Bandara dan menghentikan taksi yang ada di sana
"Kemana Mba?" ucap Supir taksi tadi
"Ke pemakaman XX Pak" ucap Lana yang menahan rasa sedih nya sejak tadi lalu air mata itu keluar perlahan-lahan saat ini di sudut mata nya dan Lana mencoba menghapus nya namun selalu terus keluar
Lana yang saat ini membuka laptop nya dan mulai meretas CCTV Bandara yang ada diri nya saat keluar dari kamar mandi dan menuju taksi tadi langsung dia hapus seketika, hingga pasti nya ke dua Om nya tak dapat mencari nya saat ini walau pun mereka orang terkenal yang bisa mengakses CCTV Bandara dengan sangat mudah
Edward dan Dom yang telah menunggu Lana selama setengah jam, baru merasa aneh saat merasa Lana tak kembali kepada mereka saat ini
"Dom, kemana Lana, kok belum balik-balik dari kamar mandi" ucap Edward yang mulai panik
"Ayo kita cari dia di Kamar mandi yang dia tunjuk tadi" ucap Dom
Kemudian keduanya langsung bergegas menuju kamar mandi dan menanyakan setiap orang yang baru keluar dari sana
Setelah beberapa waktu, tenyata Lana tak di temukan oleh Edward dan juga Dom
"Kenapa dia tiba-tiba menghilang begini" ucap Edward dengan nada Frustasi
"Apa dia dengar cerita kita tadi saat akan menangkap para mata-mata musuh tadi?" tanya Dom sambil menatap Edward
"Bisa jadi Dom, sikap dia terlihat aneh sejak turun dari Pesawat, apa semuanya sudah terdengar oleh Lana tentang status nya? kalau iya pasti dia salah paham sama kita Dom" ucap Edward yang sangat panik saat ini
"Padahal aku sudah sangat mencintai nya sekali saat ini Dom" ucap nya lagi sambil menarik rambut nya memikirkan hilang nya kekasihnya atas keteledoran mereka berdua
"Kita ke bagian CCTV Ed, kita cek selama setengah jam yang lalu" ucap Dom yang bergegas ke bagian CCTV
Beberapa menit kemudian
"Apa sudah menemukan nya?" tanya Edward dan Dom hanya menggeleng pelan
"Dia pasti sudah menghapus nya dengan alat yang dia bawa Dom" sahut Edward dengan sangat yakin
"Iya, aku kadang lupa kalau memiliki Kekasih yang pintar dalam hal peretasan" ucap Dom
"Ini sudah mulai siang Ed, kita pesan hotel dulu aja untuk menaruh barang kita, lalu kita akan pikirkan cara selanjutnya mencari Lana" ucap Dom
"Ya sudah, oke" sahut Edward yang hanya bisa mengikuti kemauan Dom saat ini
Di tempat Lana
Saat Lana telah sampai di Pemakaman, Lana langsung berjalan ke Nisan Ayah dan Ibu nya
"Ayah,Ibu,ini Lana, Lana kangen banget, maaf Lana baru mengunjungi kalian" ucap Lana sambil menangis deras di sana
"Ayah,Ibu, Lana gak percaya ternyata ke dua Om yang Lana sayangi selama ini ternyata ngebohongi Lana, lalu kalau mereka ngebohongin Lana, Lana bakal percaya dengan siapa lagi di Dunia ini" ucap Lana yang bercerita sambil terus mengurai air mata nya
Hingga matahari sangat terik mengenai tubuh nya, Lana mulai mencari tempat untuk ber naung sebentar dan Lana melihat ada pohon besar di balik pemakaman Ayah dan Ibu nya saat ini
Ketika Lana berlindung di sana dengan mengangkat koper nya, Lana melihat ada satu mobil taksi yang berhenti di depan pemakaman tersebut
Lana pun bersembunyi dengan sangat baik di belakang pohon itu, seketika Lana melihat kedua Om palsu nya itu turun dari taksi yang mereka tumpangi saat ini
Edward dan Dom yang tadi nya ingin memesan Hotel, mereka saat ini malah memutuskan untuk pergi ke pemakaman Kakak dan Kakak ipar nya, siapa tau Lana berada di sana, karena memang tujuan mereka menginap di Jakarta adalah mengunjungi makam mereka berdua
Namun setelah sampai di Sana, mereka malah tak menemukan siapa pun dan terlihat sangat sepi dan tak ada tanda-tanda keberadaan Lana saat ini
kasian lana