Lanjutan Chelsea and The Ghosts
Bermula dari Seiichi Park yang dihantui oleh arwah gadis koma bernama Sasikirana, membuat dirinya terlibat kasus kejahatan yang sadis, terstruktur hingga tidak memperdulikan nyawa manusia.
Kasus Sasikirana membuat Seiichi bersama dengan Divisi Kasus Dingin Polda Metro Jaya berhadapan dengan mafia hukum yang bukan hanya dari kejaksaan tapi juga kehakiman.
Puncaknya, saat ada korban, Klan Pratomo pun turun membantu para polisi-polisi yang masih lurus dan berdedikasi.
Generasi ke delapan klan Pratomo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bukti Awal
"Ichi, kita ketahuan kalau masuk kemari," bisik Seiya ke earpiece Seiichi.
"Apa bisa dihapus?" balas Seiichi yang sedang kesal karena harus pakai sidik jari untuk membuka brankas itu.
"Alden sedang melakukannya."
"Bagus! Aku sedang pusing karena Tante Saida pakai sidik jari ini lemari besinya!" omel Seiichi.
"Bisa kok diakali." Seiya pun masuk ke dalam kamar Saida. "Aku pernah diajari sama Oom Duncan dan Mas Shakira." Seiya pun mulai mengambil laptopnya dan beraksi melakukan hack jalan belakang.
"Mas Ichi ...."
"Ya mbak Lilis?"
"Ada dua preman yang tidak percaya ada hantu. The pocong boys dan K2K ( Kunti 2 Kunti, plesetan dari M2M ) tidak berhasil membuatnya jatuh!" lapor mbak Lilis.
"Pak Gondo dimana?"
"Apa mas Ichi punya ide?"
Seiichi tersenyum culas dan Seiya melihatnya.
"Gue serem kalau muka lu udah begono," ucap Seiya.
***
"Pak Longga, dua orang itu tidak takut sama Pocong Boys dan mbak Kunti. Sepertinya dia pegang jimat deh!" lapor Darussalam.
"Jimat?" tanya Longga. "Jimat apa?"
"Jimat biar berani."
"Kalau dia pakai jimat, berarti aslinya dua orang itu penakut kan?" senyum pak Sakera.
"Dan warga juga sudah kembali ke rumah setelah huru hara tadi," lapor Tole.
"Pak Longga ... Pak Gondo ... Ada permintaan dari mas Ichi!" lapor mbak Lilis.
"Gimana?" tanya Pake Sakera.
"Jadi gini ...."
***
"Mas Ichi dapat ide dari mana buat skenario seperti itu?" tanya Sasikirana bingung melihat Seiichi tampak santai.
"Film horor jadul lah!" jawab Seiichi. "Kalau kamu punya Opa yang absurd, bokap lebih parah absurdnya, maka kamu akan mendapatkan banyak ide absurd."
"Absurd?"
"Iya Sasi, keluarga aku dikenal sebagai keluarga absurd." Seiichi terkejut saat melihat hasil hack Seiya berhasil.
"Sasi, keluarga Park yang Gangnam ini memang absurd. Kalau keluarga Park yang Busan, cool macam vampir," timpal Seiya.
"Ada dua tho?" tanya Sasikirana.
"Ada keluarga Park di keluarga Pratomo. Aku anak Gangnam, keluarga Park di New York anak Busan." Seiichi melihat ada beberapa hardisk eksternal disana. "Apakah ini semua buktinya?"
"Beberapa, mas Ichi."
"Ada kunci dan beberapa amplop." Seiya mengambil salah satu amplop dan membukanya. Kedua saudara sepupu dengan satu arwah itu terkejut saat membaca kertas-kertas itu.
"Astaghfirullah ... Ini bukti keuangan dan transkrip pembicaraan Mentri BUMN yang meminta upeti!" bisik Seiichi.
"Lihat nominalnya!" ucap Seiya.
Seiichi menggelengkan kepalanya. "Kita ambil semua!"
Seiya lalu memasukkan semua barang yang ada di dalam ke tas ranselnya dan mereka pun kembali menutup brankas itu. Putra Brigjen Rayyan itu lalu memasang jebakan di brankas itu.
Ponselnya terdengar bergetar dan Seiya pun menerimanya dari bluetooth headsetnya.
"Ya Alden?" sapanya.
"Mas, penyadapnya ada banyak tapi sudah aku matikan semua. Kamu dan mas Ichi aman. Oh, aku berhasil mendapatkan main receiver nya," lapor Alden.
"Dimana?"
"IT Departemen Telekomunikasi, salah satu BUMN yang sedang dibidik oleh Jaksa Ammar Thahir," jawab Alden. "Tapi, server mereka masih dibawa Jang Corp, jadi bisa aku hajar."
"Ya ampun. Data orang Indonesia kan ada disana semua!" ucap Sasikirana.
"Kita mulai pakai mode terenkripsi mulai sekarang, Ichi." Seiya menatap sepupunya. "Termasuk para anggota divisi kasus dingin dan semua anggota keluarganya."
Seiichi mengangguk. "Termasuk keluarga kita, Seiya. Bukan apa-apa, Oom Ai kan juga ikutan menolong Sasi?"
Seiya mengangguk. "Kalau aku rasa, Oom Ai dan generasi tujuh punya ponsel yang memang khusus terenkripsi sama seperti halnya kita."
"Jadi sudah waktunya kita pakai ponsel khusus yaaa." Seiichi tersenyum. "Aku rela tidak membantu toko emas Appa demi bisa gegeran."
"Idih! Itu kan maunya kamu!" cebik Seiya.
"Lha Appa kasih ijin kok."
***
"Sateeee ... Sate ayam ... Asli Madura ...."
Dua preman yang masih bertahan di rumah keluarga Thahir itu saling berpandangan. Gara-gara tadi rekan-rekan mereka ribut melihat hantu hingga pada kabur.
"Bang Dul, ada yang jual sate. Aku lapar ...."
Orang yang dipanggil 'Bang Dul' itu menoleh. "Sate? Di jam satu malam? Yang benar saja Jok!"
Pria yang dipanggil 'Jok' itu hanya nyengir. "Aku lapar bang Dul."
"Ya udah. Sate !"
Tukang sate yang sedang mendorong gerobak itu pun menghampiri dua orang yang masih duduk di kursi yang ada disana.
"Sate bang?" tanya si penjual sate yang memakai baju khas orang Madura.
"Iya. Masing-masing dua porsi ya."
"Baik bang."
"Bang, sate ya!"
Ketiga orang itu menoleh dan tampak seorang wanita datang memakai baju tidur model baby doll dan jaket menghampiri tukang sate itu.
"Ah syukurlah ... Aku kelaparan!" senyum wanita itu.
Dul dan Jok menatap wanita manis itu dengan tatapan kepo karena mereka belum pernah melihatnya.
"Kamu orang baru?" tanya Dulu.
"Iya, baru pindah kontrakan disana," jawab gadis itu sambil menunjuk ke arah ujung jalan.
"Kok aku belum pernah lihat kamu sebelumnya. Nama kamu siapa ?" tanya Dul.
"Lilis."
***
Yuhuuuu up malam Yaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
spa tau bnrn jdoh,kn bru pcaran jg tu pjaan htimu....mnta sm ka hana spya klian brjdoh....😂😂😂
mending sama bu grace aja🤭
mas faris mau jd pekesor????
udh tau pnya pwang,mlah mau nikung ktanya.....🤣🤣🤣
tapi kasihan juga nanti cucunya ustadz Amir