NovelToon NovelToon
Takdir Cinta Alana

Takdir Cinta Alana

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO
Popularitas:28.4k
Nilai: 5
Nama Author: Anisah Cute

Adit terpukul saat tau istrinya mengalami kecelakaan.
Dan kisah Cinta Alana putri dari Adit dan Vina yang tak seindah kehidupan nya selalu di tolak dan hanya di manfaatkan saja uang dan kebaikan nya.
Yuk baca dan jadi la saksi kisah ini.
hanya di Novel Toon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anisah Cute, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31

Vina yang mendengar teriak di dekat telinga nya langsung terbangun dengan reflek langsung saja melayangkan tamparan kearah Vino orang yang mengagetkan nya

Plak...!

Mereka yang melihat Vina menampar saudara nya langsung tertawa. Melihat apa yang di lakukan Vina.

"Astagfirullah Vina pedes amat, sakit Vina." ucap Vino dengan mengelus pipi nya yang terkena tampar.

"Siapa suruh ngagetin orang lagi tidur, gak tau apa orang masih ngantuk." ucap Vina

Mereka semua tertawa saat melihat wajah merah Vino saat terkena tamparan Vina.

"Hahahaha....!"

"Maka nya Vin jangan ganggu macan tidur merah dah tu muka" ucap Noah.

Adit hanya bisa menggeleng melihat kelakuan Vino terhadap istrinya. Dia sudah tak heran dengan kelakuan Vino dan saudara nya yang lain jika sudah ketemu dengan Vina.

Suara tawa mereka terdengar hingga keluar kamar Adit. Membuat Rian dan sang istri yang ingin melihat Adit di jam 7 pagi membuka perlahan pintu ruangan dan menatap tajam kearah semua saudara Vina.

Ceklek.

Saat pintu terbuka mereka semua terdiam mengira perawat yang datang. Ternyata Rian yang datang dengan wajah tak bersahabat.

"Ah kirain siapa ternyata kamu Rian." ucap Noah santai.

"Kalian tau ini rumah sakit! Adit butuh istirahat dan kalian datang hanya untuk bercanda." ucap Rian menatap kearah semua orang.

Vina tertunduk terdiam mendengar ucapan Rian yang pedas. Sedangkan yang lain menatap tak percaya dengan sikap Rian.

Chan langsung berdiri di hadapan semua adik nya saat Rian menatap tajam kearah Vina dan yang lain.

"Kita tau ini rumah sakit, toh kita gak ganggu pasien lain. Adit saja tidak keberatan kenapa kamu keberatan Rian. Jaga sikap kamu terhadap adik - adik saya Rian. Saya diam bukan berarti saya suka adik - adik saya kamu bentak." ucap Chan dengan menatap tajam kearah Rian.

"Bukan begitu Chan. Suara tawa kalian itu terdengar sampai keluar gak enak di dengar pasien yang lain." ucap Rian sekarang dengan nada yang sedikit rendah.

"Kita memang besar bersama baik buruk nya kamu kita semua tau. Jadi berhenti bersikap kasar dan sok ngatur Adrian Mahardika." jawab Chan.

Chan tak pernah suka saat di hadapan nya adik - adik nya di rendah kan oleh orang lain. Vino yang melihat Rian yang datang - datang langsung marah langsung menatap kearah Vivian keponakan ibu nya.

"Via kamu kan dokter sekali - sekali Rian tekanan darah nya coba di cek, siapa tau tensi nya tinggi habis marah - marah terus, awal gejala stroke itu ya gitu suka marah - marah dari pada kamu marah - marah Rian mending gabung sama kita bisa awet muda kamu. Lihat bang chan tetap gagah walau usianya sudah 27 tahun." ajak Vino.

Tuk...!

"Kenapa bercanda selalu bawa - bawa abang ha..!" ucap Chan dengan memukul kepala Vino.

"Astagfirullah abang. Tadi Vina sekarang abang. Dari tadi pagi perasaan kepala saya di pukul terus. Ini kepala bapak- bapak bang." protes Vino.

"Iya bapak - bapak gak ada otak kalau ngomong." kesal Chan terhadap Vino.

Vivian yang mendengar candaan Vino untuk suami nya ingin tertawa tapi dia tahan. Karena dia tau Rian pasti akan marah saat Ada orang yang mentertawakan nya.

"Iya nanti saya akan tensi tekanan darah mas Rian. Sudah saya mau keruangan saya dulu. Oh iya Dit cepat sembuh ya." ucap Vivian.

Adit hanya mengangguk mendengar ucapan Vivian. Suasana yang tadi nya rame jadi sepi dan kaku karena ada Rian. Hingga Rian pergi baru lah mereka semua bisa bernafas lega.

"Astaga Adit...! Itu beneran Rian? kenapa hidup nya kaku banget sekarang." tanya Mahendra.

"Mana saya tau kebanyakan beban pikiran mungkin." ucap Adit.

Setelah kepergian Rian. Vina melihat begitu banyak kantong plastik merasa heran.

"Kalian bawa apa?" tanya Vina.

"Sarapan buat kita semua kecuali Adit dia cuma boleh makan buah dan makan - makanan rumah sakit. ini semua yang bayari abang Vino yang paling ganteng lho Vin." ucap Vino.

"Masa." ucap Vina ragu mendengar yang di katakan saudara nya.

Tuk...!

Mulut mu mau di sumpal pakai donat, jangan percaya Vin. kita malakin bang Chan. haha...!" tawa Mahendra.

"Wah enak Vina kapan di bayarin bang."

"Ogah bayarin kamu. Kamu kalau sudah belanja gak inget² sama kayak Mahar." ucap Chan.

"Nama nya juga saudara bang pasti sama lah. emang Ais gak doyan belanja?" Tanya Vina.

"Itu mami Saga jangan di tanya sama saja sama kalian berdua, kalau kalian bertiga di satuin bisa rugi besar abang." jawab Chan.

Vina membuka semua plastik yang berisi sarapan tersenyum senang karena melihat begitu banyak makanan yang ada di plastik, sayang tak semua bisa di makan oleh Vina.

"Astaga banyak banget bang siapa yang mau makan. Vina mana bisa makan ini semua sekarang. Ada yang pantau." bisik Vina kearah Chan.

"Kamu bisa makan keu sus, sisa nya jangan khawatir ada Noah, Vino dan Mahendra yang menghabiskan." jawab Chan dengan tersenyum kearah Vino dan yang lain nya.

Ketiga nama yang dia sebut langsung menatap Chan tak percaya, jika mereka yang harus menghabiskan semua nya yang mereka beli untuk Vina.

"Jangan bercanda bang sebanyak ini mana muat perut kita." jawab Vino.

"Ide siapa beli sebanyak ini? di suruh belanja malah kesempatan belum lagi yang di dalam mobil." jawab Chan.

"Ide Vino." tunjuk Mahendra kearah Vino yang tak ingin di salahkan oleh abang nya .

"Enak aja itu ide, itu ide nya bang Noah." tunjuk vino lagi kearah Noah.

"Lah...! Eh curut kenapa jadi saya yang salah kan saya hanya memberi kode tersenyum mana tau isi otak kita sama." jawab Noah.

"Sudah - sudah berisik, Kalian itu sama saja. Ayo makan Vina sudah laper malah saling salah."

Vina memakan nasi kuning dan kue sus setelah dia makan nasi. Saat mereka sedang sarapan bersama Nita yang mengira ruangan Adit tak ada orang langsung masuk dengan wajah ceria menyapa Adit saat dia membuka pintu.

Ceklek.

"Pagi kak a...! Nita langsung terdiam saat melihat ruangan Adit ramai oleh abang - abang nya Vina.

"Ehh...! Maaf ganggu kirain gak ada orang." ucap Nita dengan senyum canggung kearah abang - abang nya Vina yang lagi sarapan bersama Vina.

"Gak papa Nit ayo masuk saja mau periksa kak Adit kan?" Tanya Vina.

"Iya mbak." jawab Nita.

Sedangkan Mahendra dia hanya fokus dengan nasi yang ada di harapan nya, tanpa memperdulikan keberadaan Nita di ruangan itu. Karena dia sedang berusaha menatap hati nya agar bisa lepas dari masa lalu.

1
Anan Sah
Lanjut Thorr
Nining Mulyaningsih
suja juga sama sikap mahar sekarang dia mulai ingin berdiri sendiri tapi malahh mengabaikan semua keluarganya dan suaminya .Raka kamu harus bekerja keras lagi balikin. keceriaan nya Mahar
nur asiah
ahhhh Vina ada2 saja
penasaran kok Sayur asam rasa ketek,emang pernah nyoba ya🤣🤣🤣🤣
Biancilla
kenapa gak bicarain ke Raka sih mahar daripada kamu menjual hasil desain kamu....yakin Raka juga bakalan dukung niat kamu kalau kamu mau mendirikan butik lagi...dia itu sebenarnya gak miskin loh mahar
Nia Suciati
asiik Raka dapet jatah juga. kayanya udah puasa lama ini/Facepalm/
vay73
❤❤❤😇😇😇
Yanti99
wah mahar diam menjual.karya nya,,mungkin dia ingin punya butik tapi tau Raka bukan orang berada,,padahal aslinya Raka punya rumah gede cukup mapan lah,sekarang lagi pura" biasa biar mahar berubah..ya mungkin mahar belum bisa berdamai dengan keadaannya sekarang yg tiba" berubah dari tadinya berkecukupan sekarang harus terbiasa sederhana
Anan Sah
Lanjut Thorr
Novi Manggala Qirani
Kayak nya mahar ngira suami nya orang pas² an beneran, sampe mau bantu ekonomi nya begitu
Padahal sebenarnya nggak gitu gitu amat, cuma ga sekaya keluarga mahar aja.
Anan Sah
Bukan nya makin dewasa Mahar eh taunya malahan semakin jadi anak kecil saja...
Em Bun
hihi raka ga puasa nih
Vay
♥️♥️💜💜😍😍
selingkuhan cakra
sedih baca diary dri indah.. semoga kamu bahagia disna insah
Estri Gunyani
mahar nanti pelan2 juga bisa mengerti raka jadi istri yg sholehah.
Estri Gunyani
ayo mahar semangat semoga kamu bisa menjadi diri sendiri dan bangga bisa sukses.
Nina Ananda
oalahh kenapa coba harus diem² jual desain rancangan kmu sendiri ke org lain sihh mahar, sayang banget coba kalau bicarain ke Raka ke inginan kamu mau buka butik sendiri d jakarta pasti suami mu bakal usahain
asyikk nya yg lagi mengenang masa lalu, bahagia selalu ya Vina Adit 🤗
Yanti99
duh si mahar kenapa jadi beku kaya es batu bukannya sadar,,mungkin belum saatnya mahar berubah
Nhie Anie
kirain bakalan sadar si Mahar,iya sch nurut tapi diam membisu kyk gitu ya gak baik juga,,
Astagfirullah,dengan cara apa supaya Mahar sadar dan mau mengerti,ini Mahar malah berbalik membenci keluarganya,,,
mungkin Raka udah keterlaluan sma Mahar,tapi ini buat kebaikan Mahar,,
moga Mahar dapet hidayah,,
Nhie Anie
semoga apa yg dilakukan Raka ke Mahar bisa merubah sikap egois dan gak menghargai Mahar ya,,,
tapi emang sch Raka keterlaluan harusnya jangan langsung suruh Mahar belanja,baru juga sampai dan Mahar gtau arah jalan pulang,alhasil nyasar kan,,/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Vina baik bgt sch,,semoga kamu dan kandunganmu sehat selalu ya,,/Smile//Smile/
Nhie Anie
Ya Ampun Mahar,mulut kamu tuh ngeselin bgt,kenapa dulu kamu mau sma Raka klo ujung²nya banyak ngeluh kyk gitu,,emang sch perlu bgt adaptasi yg tdnya semua tersedia trs skrg tiba² hidup sederhana,tapi semoga z Mahar bisa bersikap lebih menghargai orang lain terutama suaminya dan gak egois lagi,,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!