NovelToon NovelToon
KAISAR DEWA SEMESTA

KAISAR DEWA SEMESTA

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Fantasi Timur / Romansa Fantasi / Identitas Tersembunyi / Perperangan / Penyelamat
Popularitas:8k
Nilai: 5
Nama Author: Sang_Imajinasi

Long Zhu, Kaisar Dewa Semesta, adalah entitas absolut yang duduk di puncak segala eksistensi. Setelah miliaran tahun mengawasi kosmos yang tunduk padanya, ia terjangkit kebosanan abadi. Jenuh dengan kesempurnaan dan keheningan takhtanya, ia mengambil keputusan impulsif: turun ke Alam Fana untuk mencari "hiburan".

Dengan menyamar sebagai pengelana tua pemalas bernama Zhu Lao, Long Zhu menikmati sensasi duniawi—rasa pedas, kehangatan teh murah, dan kegigihan manusia yang rapuh. Perjalanannya mempertemukannya dengan lima individu unik: Li Xian yang berhati teguh, Mu Qing yang mendambakan kebebasan, Tao Lin si jenius pedang pemabuk, Shen Hu si raksasa berhati lembut, dan Yue Lian yang menyimpan darah naga misterius.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11: Utang, Pencuci Cangkir, dan Pemandu Anggur

Keheningan di gudang bawah tanah itu begitu pekat hingga terasa berat. Para peminum lain yang bersembunyi di sudut-sudut gelap telah berhenti bernapas. Mereka menatap enam patung es yang berkilauan mengerikan di bawah cahaya lentera.

Mu Qing mendorong dirinya lepas dari pelukan pelindung Shen Hu. Dia mendarat di lantai dengan goyah, kakinya gemetar, tetapi punggungnya tetap tegak lurus. Dia menatap tajam ke arah Zhu Lao, ekspresi dinginnya retak oleh rasa tidak percaya.

"Aku tidak punya uang," katanya datar. Suaranya serak tapi stabil. "Lima belas perak... kurasa itu harga yang pantas untuk nyawaku, tapi aku tidak memintamu menyelamatkanku."

Zhu Lao mendengus, seolah baru mendengar lelucon yang buruk.

"Menyelamatkanmu?" ulangnya. "Gadis kecil, jangan terlalu memikirkan dirimu sendiri. Aku sama sekali tidak peduli dengan nyawamu. Hidup dan mati itu membosankan."

Dia menunjuk ke genangan yang kini kosong di lantai. "Kau. Membuat. Mereka. Menumpahkan. Anggurku. Kau berutang padaku. Itu saja."

Logika yang tidak berperasaan itu lebih menakutkan daripada serangan es tadi.

Saat Mu Qing mencoba memproses ini, Tao Lin bergerak.

Pria yang tadinya pemabuk sombong itu kini pucat pasi. Dia gemetar hebat, bukan karena kedinginan, tetapi karena pencerahan yang menakutkan. Dia, seorang jenius Ranah Raja, telah mencoba meracuni makhluk ini dengan Niat Pedang. Dia seharusnya sudah menjadi debu.

Dengan gerakan kaku, Tao Lin meluncur dari bangkunya. Dia tidak berlutut. Dia melakukan sembah penuh, dahinya membentur lantai kayu yang kotor dengan bunyi gedebuk yang keras.

"Senior... tidak... Leluhur!" Suara Tao Lin pecah. "Saya... Tao Lin... telah buta karena kesombongan! Saya tidak menyadari Surga yang Agung sedang duduk di seberang saya! Kejahatan saya tak termaafkan!"

Zhu Lao tampak sangat kesal. "Oh, bagus. Satu lagi drama. Bangun. Kau menghalangi jalan keluar."

"Leluhur!" Tao Lin tetap bersujud. "Saya telah menghina Anda! Saya mencoba meracuni Anda! Dan Niat Pedang sayalah yang memulai pertarungan yang menumpahkan anggur Anda! Utang ini milik saya, bukan miliknya!"

Tao Lin merogoh jubahnya yang bernoda anggur, tangannya gemetar begitu hebat hingga dia hampir tidak bisa memegangnya. Dia mengeluarkan sebuah token kayu hitam kecil, diukir dengan gambar jurang tanpa dasar.

"Ini 'Token Jurang Pedang'!" katanya, menawarkannya dengan kedua tangan. "Hanya ada tiga di dunia ini! Ini bisa ditukar dengan satu permintaan apa pun dari Master Sekte Pedang Besi! Nilainya... tak terhitung! Cukup untuk membeli seratus kendi anggur! Terimalah ini sebagai permintaan maaf saya!"

Zhu Lao menatap token itu dengan jijik.

"Terlalu rumit."

"A-apa?"

"Itu utangnya," Zhu Lao menunjuk Mu Qing dengan dagunya. "Bukan utangmu. Aku tidak suka menukar utang. Itu tidak bagus."

Dia mengalihkan pandangannya kembali ke Mu Qing, yang berdiri membeku.

"Jadi," kata Zhu Lao, menyandarkan punggungnya ke kursi. "Kau tidak punya uang. Kau tidak punya teman. Dan kau dikejar oleh sekte yang tampaknya cukup merepotkan." Dia melirik ke patung-patung es. "Dan orang-orang ini akan mencair. Mungkin dalam satu jam. Mungkin dua. Tergantung seberapa buruk teknik mereka sebenarnya."

Ancaman itu tersirat dengan jelas. Penyelamatannya hanya sementara.

Wajah Mu Qing menegang. Dia lebih baik mati daripada memohon.

Zhu Lao tampak bosan. "Aku benci utang yang menggantung. Tidak teratur." Dia mengetuk-ngetukkan sumpitnya ke meja. "Mari kita lihat... Li Xian adalah pembawa tasku yang tidak punya tas. Shen Hu adalah pemanggang ubiku."

Dia melirik Tao Lin, yang masih bersujud di lantai. "Dan kau..."

Tao Lin menahan napas.

"...kau akan menjadi pemandu anggurku. Kau punya selera yang lumayan, meskipun Dao-mu payah. Tugasmu adalah menemukan kedai yang bagus."

Tao Lin mengangkat kepalanya, matanya dipenuhi rasa terima kasih yang tak terhingga. "Ya, Leluhur! Suatu kehormatan!"

"Sekarang bangun, kau membuatku pusing."

Zhu Lao akhirnya menatap Mu Qing.

"Masalahnya... aku masih kekurangan orang. Aku butuh seseorang untuk... mencuci cangkir anggur. Dan mungkin menyalakan api untuk ubi Shen Hu. Pekerjaan yang kotor."

Mu Qing menatapnya, tidak mengerti. "Kau... menawariku pekerjaan?"

"Aku menawarimu cara untuk membayar lima belas perakmu," ralat Zhu Lao. "Dengan upah biasa... kurasa utangmu akan lunas dalam... katakanlah... delapan puluh tahun? Mungkin seratus, jika kau lambat."

Ini adalah tawaran yang paling menghina, paling tidak masuk akal, dan satu-satunya tawaran yang dia miliki.

Di satu sisi, ada Sekte Es Abadi yang akan segera mencair dan menyeretnya kembali ke pernikahan politik atau membunuhnya. Di sisi lain, ada seorang kakek tua yang seperti dewa, seorang raksasa pemakan ubi, seorang bocah lumpur yang gigih, dan seorang master pedang yang kini bertindak seperti pelayan.

Itu adalah pilihan yang mudah.

Mu Qing menarik napasnya yang pertama kali terasa stabil. "Aku... pandai menyalakan api," katanya pelan.

Zhu Lao tersenyum tipis. "Bagus. Utang dicatat. Kau adalah pencuci cangkir."

Dia berdiri dari kursinya. "Baiklah. Ayo pergi."

"Pergi... kemana, Leluhur?" tanya Tao Lin, buru-buru bangkit dan membersihkan debu dari lututnya.

"Mencari anggur lagi, tentu saja," kata Zhu Lao, seolah itu adalah hal yang paling jelas di dunia.

"Tapi... mereka?" Li Xian menunjuk dengan gugup ke patung-patung es. "Sekte Es Abadi... mereka akan..."

Zhu Lao melambaikan tangannya dengan acuh tak acuh saat dia berjalan menuju pintu keluar yang hancur.

"Itu masalah untuk diriku di masa depan. Dan aku benci orang itu. Biarkan dia yang mengurusnya."

1
Yanka Raga
😎🤩
Yanka Raga
🤩😎
Yanka Raga
😎🤩
Yanka Raga
ttap extra semangaaat yaa💪
Yanka Raga
oke Thor 👍👌
Yanka Raga
😎😍
Yanka Raga
😍😎
Yanka Raga
😎😍
Yanka Raga
😍😎
Yanka Raga
awal dari usaha tekad yg kuat
😍💪
Yanka Raga
🤩😎
Yanka Raga
truslah pd tekad yg kuat Li Xian
💪
Yanka Raga
😎🤩
Yanka Raga
🤩😎
Yanka Raga
😎🤩
Yanka Raga
huahaaa , , , kutivator puncak tertinggi tersedak rasa cabai 🤭
Yanka Raga
cabe2an kaliee 😆🤭
Yanka Raga
🤩😎
Nanik S
Alur dan cerita yang bagus
Nanik S
Gurunya keren sekali
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!