Betapa sakit hatinya Arman, setelah sekian lama berpacaran dengan Arsyta lalu bertunangan. Ketika saatnya mau melangsungkan kejenjang pernikahan, begitu pupus begitu saja, tanpa sebab, tanpa aral yang merintanginya.
Arman berpikir apakah penyebabnya yang sebenarnya. Apakah dari dirinya sendiri, ataukah dari Arsyta, atau memang dari pihak ketiga yang menjadi perusak hubungan mereka berdua.
Hal inilah yang masih menjadi tanda tanya Arman seorng pria tampan, kaya, namun tetap berpenampilan sederhana.
Bagaimanakah percintaan mereka selanjutnya? Hubungan asmaranya yang begitu indah dan mempesona penuh gairah. Cintanya hancur berkeping-keping, seperti asap yang bertebaran entah kemana hilangnya.
Tapi dengan keteduhan hatinya, Arman harus puas dengan perjuangan yang selama ini dikorbankan.
Akankah cinta Arman terbalaskan, ataukah hanya pasrah dan diam membisu?.
Lalu bagaimanakah Arman menyikapinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ahmad Berkah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPS. XXXI. ARSYTA SUDAH KEMBALI KERUMAHNYA
Suasana sore itu terlihat begitu indah dan romantis. Mentari sore itu mulai perlahan tenggelam di ufuk barat. Warnanya pun ada kemerahan dan oranye terlihat jelas di ujung sana.
Dilansir detikInet, sebenarnya warna langit saat Matahari tenggelam bisa bervariasi tergantung beberapa faktor. Akan tetapi umumnya berwarna oranye, merah atau pink. Warna oranye saat Matahari terbenam adalah karena kombinasi faktor seperti hamburan cahaya dan adanya partikel di atmosfer ( info google)
Arsyta yang merasa sudah tenang dihatinya secara perlahan berkendaraan menuju arah pulang. Semilir angin sore yang seakan menampar wajahnya tersebut terasa segar.
Masih dalam ingatannya begitu indahnya kejadian malam itu. Ia masih membayangkannya dengan wajah Andrean mantan kekasihnya yang dulu telah bertemu kembali.
Walaupun ia merasa puas dengan kelakuannya tersebut untuk membalaskan dendamnya dengan Arman. Namun ia juga terbetik dalam sanubarinya dengan keterikatan pertunangannya. Ach entahlah, pikirnya kemudian.
Beberapa saat kemudian Arsyta sudah sampai ke rumahnya. Ibunya pun terkaget melihat Ia sudah berada di teras depan rumah.
" Arsyta, kemana aja kamu beberapa hari ini. Arman dan teman-temanmu mencari Katanya ketempat nenek, setelah dihubungi di sana juga tidak ada! Kamu jangan memalukan keluarga Ar ! Kasian ibu yang menanggungnya." Ungkap Ibunya dengan nada emosi, sembari mendekatinya.
Arsyta hanya terdiam. Pikirannya masih meawang-awang kemana-mana. Kemarahan Ibunya tak dihiraukan. Walaupun ia merasa bersalah, namun sebenarnya bukan kesalahannya. Pikir hatinya yang masih galau.
" Ya, sudah kamu istirahat. Minggu depan keluarga Arman masu kerumah untuk memastikan rencana pernikahan dan acara resepsi perkawinan." Ungkap Ibunya dengan tenang.
Karena sifatnya Arsyta demikian setiap ada masalah selalu diam. Ibunya juga menyadari perlakuannya tersebut. Nunggu dia merasa tenang dulu.
Sementara itu Arman yang sudah berada di rumahnya merasa kaget ketika notifikasi ponselnya berbunyi. Setelah dibukanya WassAppnya ternyata terdapat pesan dari seseorang yang tidak dikenalnya yang menyatakan bahwa jangan ganggu Devi lagi. Karena dia akan segera melangsungkan pernikahannya.
"Gila kenapa ini. Devi lagi! Apa hubungannya dengan dia." Gerutu Arman dalam hatinya.
Setelah di hubungi dan dichatingnya balik, ternyata sudah dibloknya. " Siapa yang main-main ini." Tambahnya dengan rasa dongkol.
Setelah mandi-mandi Arman segera bersiap-siap untuk berencana mendatangi Devi, ada apa sebenarnya dengan dia.
Kejadian yang ia lakukan malam itu rasa tidak percaya..Antara sadar dan tidak antra bahagia dan penuh penyesalan.Biarlah! Pikirnya kemudian.
Sebelum berangkat menemui Devi ia masih berpikiran apakah Arsyta masih marah gegara status itu. Namun kalau dibiarkan masalah akan bertambah lagi dan tak akan selesai. Apalagi acara resepsi pernikahan yang sebentar lagi dilangsungkan bisa gagal.
Lalu Devi pun dihubunginya, " Hallo! Apa khabar? Kamu dimana.sekarang?" Tanya Arman dengan tenang sekaligus ingin mengetahui keberadaannya.
" Ada yang Mas Arman sampaikan kepadamu.Penting ini!" Ucapnya lagi penuh keseriusan.
" Ya, Mas saya masih ada keperluan lagi.Ada apa ya mas?" Tanya Devi spontan, seakan ingin mengetahui maksud dan tujuannya.
" Bisa ketemu ya sore ini, Dev! Ada yang mas bicarakan. Nggak bisa dibicarakan di handphone." Ungkap Arman dengan sangat rahasia.
" Dimana tempatnya, Mas?" Tanya Devi lagi
" Nanti saya share lokasinya." Jawab Arman lagi dengan singkat.
" Sampai nanti lagi ya. Dev! Bye! " Kemudian Arman langsung mematikan ponselnya.
Devi pun bingung kenapa Arman ingin bertemu dengannya. Apakah ada salah dengannya selama ini. Ataukah ada hal yang lain yang lebih penting.