di salah satu pondok pesantren, ada seorang gadis cantik bernama Fatimah. Ayah nya Fatimah seorang pemilik pesantren bernama Ustad Zaidan,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon safitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
prt2
Di sebuah desa di lereng gunung ada sebuah desa yang damai pemandangan yang indah. Ada sosok laki-laki yang berjalan di jalan setapak menghirup udara segar di pagi hari.
"Pagi pak ustad Faisal,"sapa salah seorang yang berpapasan dengan ya.
"Pagi juga pak,"bales Ustad Faisal sembari tersenyum tipis.
"Lagi olahraga ya pak ustad?"tanya orang itu sambil berjalan di samping ya.
"Iya nih pak,"jawab pak ustad Faisal dengan tersenyum tipis.
"Oh gitu pak saya permisi dulu ya pak ustad,"pamit orang itu sambil melihat ke arah pak ustad Faisal.
"Iya pak mari,"ucap ustad Faisal itu sembari tersenyum tipis.
Ustad Faisal itu pun kembali ke rumah nya dan dia di sambut oleh istri yang bernama halimah dan seorang putra yang bernama Rizki.
"Abi!"teriak Rizki sambil berlari ke arah ya.
"Oh anak abi udah bisa berlari nya perasaan kemarin masih bayi,"ucap ustad Faisal sambil menggendong anak ya.
"Kamu udah jalan pagi nya mas?" tanya Halimah sambil berjalan ke arah mereka berdua.
"Iya dede aku baru saja datang,"jawab ustad Faisal sembari tersenyum lembut.
"Oh gitu,masuk mas makan udah siap di meja makan,"ucap Halimah sambil melihat ke arah Ustad Faisal.
Mereka pun masuk ke dalam rumah dan duduk di meja makan.
"Rizki kalau makan kita harus apa dulu?"tanya ustad Faisal sambil melihat ke arah anaknya.
"Baca doa ayah,"jawab Rizki denga khas anak kecil.
"Bagai mana doa nya?"tanya ustad Faisal dengan tersenyum.
"Sambil mengakat tangan nya allahumma barik lana fi ma razaqtana wa qina 'adzabannar ,Amiin."
"Anak Abi kamu sudah hafal kamu dapat nilai 100,"ucap Ustad Faisal sambil mengelus ke pala anaknya.
Mereka menyelesaikan makan nya dan membereskan meja makan itu. Saat di dapur Halimah pun merasa kangen sama orang tuanya.
"Mas aku kangen sama Abi dan umi,"ucap Halimah sambil melihat ke arah suaminya.
"Aku juga Fatimah,"ucap Naim sambil melihat ke arah Fatimah.
Bener mereka adalah Fatimah dan Naim yang mengganti identitas mereka sebagai Faisal dan Halimah.
Flashback on.
Satu bulan sebelum kebebasan sendy.
Naim mengumpulkan semua orang ke rumah nya mulai dari orang tua Fatimah dan Naim serta anggota geng motornya.
"Kenapa kami di kumpulkan Naim?"tanya salah seorang dari anggota geng motor nya.
"Aku ingin kalian ambil peran dalam rencana ku ini,"jawab Naim sembari melihat ke arah mereka semua.
"Rencana apa yang ingin kamu lakukan nak?"tanya ibu Naim sambil melihat ke arah anak nya.
Naim pun menceritakan semua nya apa yang dia rencanakan peran apa yang akan mereka peran akan.
"Kamu kenapa bisa merencanakan hal itu mas?"tanya Fatimah sambil melihat ke arah Naim.
"Aku ingin kamu dan anak kita itu yang ada di dalam perut mu terbebas dari wanita gila itu,"jawab Naim dengan wajah datar.
"Siapa wanita gila itu?"tanya Fatimah sambil melihat ke arah Naim.
"Siapa lagi kalau bukan sendy,"jawab Naim sambil melihat ke arah Fatimah.
Setelah di bujuk akhir nya Fatimah dan orang tua mereka pun setuju.
"Baiklah kita siap semua nya semoga rencana kita ini berhasil,"ucap Naim sambil melihat ke arah mereka.
Akhirnya mereka pun menyiapkan mobil yang sama persis seperti mobil Naim dan patung yang di buat sedemikian rupa seperti Fatimah dan Bayi mereka yang akan lahir. Malam nya Fatimah pun merasa kan sakit di perutnya ingin melahirkan Fatimah pun segera di bawa ke rumah sakit sesampai nya di rumah sakit. Kurang lebih satu jam bayi mereka pun lahir dan di beri nama Rizki. Fatimah pun di rawat di sana selama 1 minggu untuk pemulihan akhir nya Fatimah pun di persilakan pulang di malam hari nya .
Mereka pun menjalan kan aksinya.
Mobil yang di kendarai oleh Naim pun mengambil jalan lain karena malam itu jalan raya cukup sepi mobil yang sudah di siapkan itu pun di jatuh kan ke jurang mobil itu pun terguling-guling lalu meledak suara ledakan itu . saat ledakan itu terjadi orang yang ada di dekat sana pun lansung berlari ke sana untuk mengatahui suara ledakan apakah itu sesampai nya di sana mereka melihat sebuah mobil meledak dan orang di mobil itu kemungkinan tewas. Akhir ya mereka menelpon polisi polisi pun samapai di tempat ke jadian dan menanyakan ke semua orang.
"Kapan terjadi nya pak?"tanya pak polisi itu ke pada salah satu saksi.
"Sekitar jam 10:30 pak,"jawab salah satu saksi mata.
"Setelah itu kami mendengar suara ledakan di dasar jurang sesampai nya kami di sana kami melihat sebuah mobil merah sudah berada di sana,"sambung saksi mata itu.
"Baik pak terimakasih info nya kami akan menyelidiki nya,"ucap pak polisi itu sambil menjabat tangan orang itu.
"Sama sama pak,"jawab orang itu sambil mejabat tangan pak polisi.
"Saya permisi dulu pak,"pamit pak polisi itu sambil berlalu meninggal kan orang itu.
Pak polis itu berjalan meninggalkan orang tadi dan melanjutkan penyelidikan tak lupa memberi garis polis. Setelah 1 minggu penyelidikan meraka pun mengatahui bahawa pemilik mobil itu adalah Naim pemilik perusahan PT**** dan mereka pun menelpon orang tua Naim.
Ring
Ring hp orang tua Naim berbunyi.
"Selamat pagi pak,"ucap seseorang di sambungan telepon itu.
"Pagi juga pak,"jawab Ayah Naim sembari meletakan ponsel itu di ponsel itu di kuping nya.
"Gini pak anak anda mengalami ke celakaan dan mobil nya di temukan di jatuh di jurang,"ucap polis itu dari sambungan telpon itu.
"Apa!"teriak ayah Naim dengan shok.
"Dan kedaan mayat ya mengalami luka bakar 100% maka dari itu kami tidak bisa mengenali korban.
"Baik pak setidak nya bisa di makam kan pak walau hanya abu/tulang nya saja pak,"ucap ayah Naim dengan suara sedih.
"Baik lah pak kami akan mengantar nya ke rumah duka,"ucap polisi itu sembari meletakan ponsel di kupingnya.
Akhir nya sambungan telepon itu pun di tutup ke esokan pagi nya jasad ketiga nya pun di bawa ke rumah duka.
"Polisi ada tidak tau kalau itu hanya patung mas,"ucap Ibu Naim sambil melihat ke arah Ayah Naim.
"Iya apa lagi sendy,"ucap Ayah Naim sambil tersenyum.
"Iya mas,"ucap ibu Naim sambil melihat ke arah suaminya.
Setelah 1 minggu Sendy pun keluar dari penjara rencana yang di rencanakan selama satu bulan pun di mulai.
Sesampainya sendy di rumah orang tua Naim sendy melihat bendera kuning di depan rumah orang tua Naim. Dia pun menangis di samping jasad ya yang tak lain adalah patung.
"Sayang kenapa kamu ninggalin aku,"ucap sendy yang duduk di samping patung bentuk Naim .
"Kenapa kamu memilih meninggalkan aku dan bersama dia,"sambung sendy sambil menunjuk ke arah jasad Fatimah.
"Heheh bikin ketawa aja,"batin orang tua Naim.
Mereka pun makam kan nya setelah pemakaman mereka pun kembali kerumah setelah sampai di rumah orang tua Naim pun bingung antara senang dan sedih.
Senang karena anak mereka bisa memulai ke hidupan nya tanpa di ganggu oleh sendy.
Sedih ya karena mereka tidak bisa melihat cucu mereka besar.
Flashback off
"Mas kapan kita bisa ketemu ayah dan ibu mas?"tanya Fatimah sambil melihat ke arah Naim.
"Belum tau dede mas juga masih cari cara untuk bertemu mereka dede,"jawab Naim sambil melihat ke arah Fatimah.
Akan kah mereka bisa bertemu orang tua mereka tunggu bab berikut nya.
BERSAMBUNG...
semoga semangat up terus ya
salam kenal dari 'aku akan mencintaimu suamiku' jgn lupa mampir 🤗🤗
aku datang lagi kalo udh up up uphhh~
Awas kalau nanti lu jatuh cinta,🪓