NovelToon NovelToon
Sistem Kekayaan Tak Terbatas

Sistem Kekayaan Tak Terbatas

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Sistem / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Budidaya dan Peningkatan / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:15k
Nilai: 5
Nama Author: Jin kazama

Rangga yang ditindas dan dibully oleh teman-temannya di kampus. Kini hidupnya berubah drastis setelah dia mendapatkan sistem kekayaan tak terbatas. Dirinya yang dulu terpuruk, kini mulai menunjukkan dominasinya.


Entah itu kehormatan, kekuatan, kekayaan, ketenaran, popularitas, wanita, semua bisa didapatkan dengan mudah. Ikuti kisah Rangga dan petualangannya yang penuh dengan adegan adegan seru yang mendebarkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jin kazama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23. Tiba Di Wilayah Utara.

Bab 23. Tiba Di Wilayah Utara.

Seorang pemuda baru saja turun dari sebuah kapal feri. Tak lama kemudian, seorang pria paruh baya menyusulnya keluar, tubuhnya gemetar hebat karena di selimuti oleh ketakutan yang luar biasa.

Meskipun pemuda di depannya tidak menunjukkan ancaman sedikit pun, aura yang merembes keluar dari tubuhnya begitu menekannya. Seolah dirinya benar-benar berada di ambang kematian.

Dua sosok yang berbeda usia itu adalah Rangga dan juga seorang pria paruh baya yang menjadi komplotan penculik dari anak-anak sebelumnya namanya adalah Tony.

Untuk mempermudah perjalanannya ke wilayah Utara. Rangga secara pribadi membeli kapal feri ini. Dengan panduan dari Tony keduanya tiba di tempat tujuan dengan sangat cepat.

Setelah memastikan lokasinya benar dengan gps-nya ditunjukkan oleh sistem akhirnya Rangga mengetahui jika Wilayah utara ini bernama Pulau Gracia.

Jika mencocokkannya dengan peta yang ditunjukkan oleh sistem, luas wilayah pulau Gracia ini bisa dibilang cukup luas.

Jika diperkirakan luasnya sekitar 2890 km².

Akan tetapi kanan kiri hanya ada lautan luas pulau ini seperti pulau individu yang menyendiri. Ini lebih mirip sebuah pulau terpencil yang sangat jauh dari keramaian sebuah pulau yang sangat cocok jika dijadikan markas untuk melakukan tindakan kejahatan dan sebagainya.

Kehadiran Rangga di sana tentu saja langsung menarik perhatian orang-orang yang sedang berjaga.

Ya, wilayah itu dijaga dengan ketat oleh banyak sekali orang dengan

berbagai macam senjata ada yang memegang tongkat besi, pistol dan bahkan senjata tajam.

Aura yang berkah keluarkan juga tidak main-main semuanya rata-rata adalah petarung di ranah Bumi level 5 dengan berbagai tahapan yang berbeda-beda.

Lima orang menghampiri Rangga. Salah begitu antara mereka memasang wajah galak dengan ekspresi yang tidak ramah.

"Siapa kau?"

Mendengar itu, Rangga hanya terkekeh. Kemudian, tatapan matanya berubah menjadi sangat tajam dan mengerikan.

"Hanya orang lewat yang akan mengirim kalian semua ke neraka."

Detik berikutnya aura dari petarung ranah Langit level 9 tahap puncak pun meletus dari dalam tubuhnya.

"WUSH! BOOM!"

Seketika lima orang itu langsung terhempas ke segala arah, tidak cukup sampai disitu, badai energi yang berputar juga langsung menghempaskan banyak orang yang ada di sekitarnya.

Untuk para bajingan yang berani menculik anak kecil untuk transaksi jual-beli dan mendapatkan keuntungan pribadi, Rangga sama sekali tidak menahan diri.

Namun, dia masih menyembunyikan kekuatan yang sebenarnya. Dia yakin dalam dibalik semua ini adalah sosok yang memiliki kekuatan yang luar biasa.

Jika itu bukan kekuatan maka dia pasti memiliki pengaruh yang besar, membuatnya bisa menggerakkan kekuatan yang luar biasa. Sehingga membuat pihak kepolisian kesulitan untuk mengatasi masalah ini.

Kasus penculikan anak yang semakin hari semakin meninggalkan ketakutan di hati masyarakat. Jika ini terus berlanjut maka generasi selanjutnya di negara "Leaf Maple"

benar-benar tidak akan ada harapan, dan

nasib negara hanya akan menjadi tempat penjajahan negara asing.

"Para bajingan seperti kalian tidak layak hidup." Ujarnya dengan suara yang sangat dingin.

Detik berikutnya, aura yang luar biasa dahsyat kembali meletus dari dalam tubuhnya.

Setiap kali Rangga melangkah maka fluktuasi energi yang luar biasa dahsyat akan keluar dari dalam tubuhnya. Jika sebelumnya energi itu hanya 30% kini dia meningkatkannya menjadi 50% membuat orang-orang yang berada di ranah bumi itu meledak menjadi kabut darah dalam hitungan detik.

"BOOM! BOOM! BOOM!"

Dirinya yang berjalan perlahan benar-benar seperti Asura yang membawa kematian dalam setiap langkahnya. Dengan teknik devour yang dia miliki. Kabut darah yang ada di sekitarnya dan jiwa-jiwa orang-orang yang telah terpisah dari tubuh mereka itu mulai terserap masuk ke dalam tubuhnya sendiri.

Semakin lama aura membunuh yang keluar dari dirinya menjadi semakin pekat. Tubuhnya bahkan mulai memancarkan energi Merah Gelap yang sangat mengerikan.

Tanpa sadar setiap langkah Rangga dalam melakukan pembantaian, dalam prosesnya dia menyatukan aura membunuh dari setiap orang,

dipadukan dengan energi Qi dan darah, dia menciptakan energi kematian.

Bahkan, tanpa sadar raut wajahnya yang sebelumnya yang penuh dengan kemanusiaan dan kasih sayang, saat diselimuti oleh energi kematian, kini berubah menjadi kejam dan sadis. Setiap pembantaian yang dilakukan dia akan tersenyum nyerinya penuh dengan kepuasan.

Untungnya kekuatan jiwanya yang kuat menekan energi kematian ini hingga tidak menelan kesadarannya.

Dia berhenti sejenak dan mengurutkan kening..

"Perasaan apa ini?"

"Apa yang sebenarnya terjadi padaku?

Mengapa aku sangat senang saat membantai mereka?" gumamnya merasa aneh dengan dirinya sendiri. Bahkan lebih cenderung ke rasa takut.

Ya, saat ini dia merasa takut pada dirinya sendiri. Dia takut jika dirinya akan berubah menjadi sosok mesin pembunuh tanpa belas kasihan.

"Sialan, perasaan ini benar-benar membuatku tidak nyaman."umpatnya dalam hati.

Dia, ingin sekali bertanya pada sistem, akan tetapi saat ini sistem masih dalam mode proses upgrade ke level 2. Jadi sistem benar-benar terkunci dan itu membuatnya tak berdaya.

"Huh...semoga saja perasaan itu tadi bukan hal yang buruk." ucapnya.

Saat dia sedang merenung dan berpikir tanpa disadari semua orang yang ada di sekitarnya yaitu seluruh anggota yang berjaga di Pulau Grasia sangat terkejut.

Tubuh mereka gemetaran, wajah mereka pucat pasi, jangankan mengangkat senjata untuk menyerang untuk menopang diri mereka agar tetap tegak berdiri saja rasanya begitu berat.

Keberadaan Rangga begitu agung begitu kuat begitu mengerikan hingga membuat mereka merasakan ketakutan yang terpatri dalam hati mereka.

Hingga kini terjadilah pemandangan yang cukup aneh orang-orang yang tadinya berbondong-bondong menyerang kini berlarian untuk melarikan diri.

Akan tetapi Rangga hanya tersenyum sini saat melihat mereka semua.

"Mau melarikan diri? apakah kalian pikir kalian bisa lari?" ucapnya dengan nada datar.

Detik berikutnya, kekuatan mentalnya menyebar sehingga tubuh semua orang menjadi kaku tak bergerak. Tubuh mereka berdiri diam seperti patung batu akan tetapi serat mata mereka memancarkan ketakutan yang luar biasa.

Lalu sama seperti sebelumnya orang-orang yang tidak bisa bergerak itu meledak satu persatu jadi kabut darah.

"BOOM! BOOM! BOOM!"

Sama seperti sebelumnya darah dan jiwa mereka langsung terserap dalam tubuh Rangga.

Sebenarnya, jika menurut aturan, tubuh Rangga sudah meledak menjadi kabut darah sejak awal.

Karena sejatinya dia hanya memiliki tubuh Fana. Akan tetapi, keberadaan sistem membantunya menyesuaikan diri, atau lebih sederhananya, membuat proses penyerapan energi Qi jiwa dan darah tersebut menjadi energi kematian yang tersimpan di dalam tubuhnya alih-alih meredakannya energi itu menyatu dan benar-benar selaras dengan dirinya.

Jika petarung lainnya memiliki dantian sebagai wadah energi, maka Rangga tidak memerlukannya, tubuhnya adalah dantian itu sendiri.

Faktanya, sosok Rangga yang dipilih oleh sistem memiliki takdir yang jauh lebih besar dari apa yang pernah Rangga bayangkan sendiri.

Namun, hanya ini yang bisa dilakukan oleh sistem untuk sementara selama sistem masih dalam mode proses upgrade.

Di Tempat Lain.

Seorang pria paruh baya duduk di kursi kebesarannya. Tangannya memegang gagang telepon. Tidak lama kemudian dia meletakkannya di atas meja.

Pria paruh baya itu baru saja mendapat kabar dari bawahannya, jika ada orang asing yang datang entah dari mana dan melakukan pembantaian besar-besaran di pinggiran dermaga. Kekuatannya begitu mengerikan hingga tidak ada yang bisa menghentikannya bahkan petarung ranah langit pun meledak menjadi kabut darah.

"Menarik! Setelah sekian lama akhirnya muncul satu orang yang membuatku harus turun tangan secara pribadi." gumamnya tersenyum menyeringai.

Kemudian matanya melirik pada sesosok pemuda yang ada di sampingnya umurnya sekitar 20 tahun. Postur tubuhnya tegap. Dia memiliki garis rahang yang tegas,

tatapan matanya tajam seperti binatang buas, dan ada garis bekas luka melintang mengerikan di bagian mata kirinya.

Pria paruh baya itu berkata,

"Edwin! Apa kau tidak penasaran dengan tamu baru kita? Pergilah dan sambut tamu kita dengan baik. Karena dia memberikan kejutan yang menyenangkan, maka kita harus memberikan kejutan yang sama untuknya." ucapnya dengan senyum kecil.

"Baik Ayah Angkat! aku akan menyambutnya dengan baik." jawabnya dengan datar sambil membungkukkan badan, sebagai gestur memberikan rasa hormat.

"Hmm..!"

Pria paruh baya itu mengangguk.

Kembali Ke Rangga.

Dia masih terus melangkah dan semakin lama orang bunuh dan aura kematian menyebar ke segala arah. Sementara itu bagaimana Dnegan Tony? Pria paruh baya yang ikut bersama Rangga menjadi penunjuk jalan?

Tak perlu ditanyakan lagi, dirinya ikut meledak mau jadi kabut darah bersama orang-orang lainnya, karena tak kuasa menahan kekuatan dari tubuh Rangga.

Dan Rangga sendiri juga tidak memperdulikannya, karena bagaimanapun dia ada bagian dari mereka. Itu bisa dianggap sebagai karma karena telah melakukan perbuatan buruk.

Saat tangga terus berjalan tiba-tiba Dia merasakan aura mengerikan yang datang mendekat dengan kecepatan tinggi. Seketika matanya menyipit karena dia merasakan jika yang datang kali ini bukanlah petarung dengan level rendah seperti sebelumnya, melainkan petarung dengan level Surga yang sama dengan dirinya.

Hanya saja, levelnya jauh lebih rendah sosok yang datang itu berada di level 2 tahap puncak. Sedangkan dirinya saat ini berada di level 7 tahap puncak.

"Oh! Aku tidak menyangka ada seorang petarung yang memiliki kekuatan level Surga disini." gumamnya dengan gembira di balik nada suaranya.

Dia merasa senang karena bisa sedikit mengerahkan kekuatannya untuk bertarung dengan orang tersebut.

Sosok yang datang kali ini benar-benar layak untuk mendapatkan apresiasinya. Tidak seperti semut-semut lemah yang langsung meledak menjadi kabut darah hanya karena fluktuasi energi yang ia keluarkan.

Tidak lama kemudian sosok pemuda tiba di depan Rangga tubuhnya melayang dan mulai mendarat dengan sempurna.

Aku lihat begitu banyak orang yang mati dan bau amis darah yang menyelimuti udara, niat membunuh yang luar biasa dahsyat langsung melonjak dari dalam tubuhnya.

Tanpa aba-aba dia langsung mengepalkan tinjunya yang dipenuhi oleh energi Qi. Detik berikutnya ia melayangkan tingginya ke depan tepat ke arah dimana Rangga berada.

"WUSH!"

Fluktuasi energi langsung memadat dan membentuk sebuah kepalan tinju ke arah Rangga yang melesat dengan kecepatan tinggi seperti ledakan peluru meteor.

Melihat itu, bukannya marah Rangga justru tertawa.

"Hahaha Aku tidak menyangka para bajingan

seperti kalian ternyata bisa marah juga."

Tanpa ragu, Rangga segera mengulurkan tangannya untuk menyambut tinju itu.

"WUSH!"

Gelombang energi Qi yang dahsyat langsung menderu. Memadat membentuk sebuah kepalan tangan yang melesat dengan kecepatan tinggi ke arah tinju yang melesat ke arahnya.

Dan tanpa bisa di cegah lagi..

"BOOM!"

Dua tinju saling bertabrakan. Suaranya begitu kencang seperti ledakan bom. Menyebabkan badai energi yang menyebar ke segala arah. Menghancurkan segala hal yang ada di sekitarnya menjadi rata dengan tanah dalam sekejap mata.

Dalam waktu singkat, area luas dalam radius 2 km langsung rata menjadi tanah.

1
Anonymous
lanjut thor semangat
erick hardiansyah
Luar biasa
DigiDaw
Perbanyak "Dialog antar tokoh", jangan kebanyakan POV ini itu Thor.
Pakde
lanjut
Pakde
lanjut thor
Pakde
up dong thor
Pakde
lanjut thor
Putra Pratama
akhirnya up juga author
iky__
Crazy up thor paling nggak 2/3 bab perhari
Dhio Trihartanto
Luar biasa
Ryan Hidayat
sebelumnya 738.000.000 (Juta)
sekarang harusnya 2.000.738.000.000 (Triliun)
Ryan Hidayat
pura² miskin author
TUAN AMIR
teruskan lagi thor dan semangat thor
TUAN AMIR
ceritanya bagus. teruskan semangat/Determined//Determined/
Engki Sphartakx
semangat bg, ceritanya menarik, jangan lupa up nya bg mntap
Muhamad U Fadillah Udwm
thir beresin dlu cerita awall bruu bikin lgiii bruuu
Ari Deo Saputra
semangat nulis nya bro
Ari Deo Saputra
lanjut up nya
Ari Deo Saputra
lanjutkan bang
Jamal Amir
lanjutkan Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!