NovelToon NovelToon
The Way He Touched Me

The Way He Touched Me

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Balas Dendam / Beda Usia / Teen Angst / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: Sheninna Shen

"Cinta bukan hanya tentang rindu dan sentuhan. Tapi juga tentang luka yang diwariskan, dan rahasia yang dikuburkan."

Kael Julian Dreyson.
Satu pria, dua identitas.
Ia datang ke dalam hidup Elika Pierce bukan untuk mencintai ... tapi untuk menghancurkan.

Namun siapa sangka, justru ia sendiri yang hancur—oleh gadis yang berhasil membuatnya kehilangan kendali.

Elika hanya punya dua pilihan :
🌹 Menikmati rasa sakit yang manis
atau
🌑 Tersiksa dalam rindu yang tak kunjung padam.

“Kau berhasil membuatku kehilangan kendali, Mr Dreyson.” — Elika Pierce

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sheninna Shen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rindu Berujung Pilu

...❤︎...

..."Bertemu bukan lagi tentang rindu, tapi tentang siapa yang paling tega."...

...❤︎...

Mata Elika mendadak berkaca-kaca. Dadanya terasa lapang dan lega. Kali ini, tanpa harus berusaha keras, semesta memberikan ia kesempatan untuk bertemu langsung dengan pria yang ia rindukan.

Elika melangkah maju tanpa ragu. Mendekati meja di mana ia yakin, bahwa pria yang duduk itu adalah sosok yang menjadi tujuan utama dia ke Berlin.

"Kael ...." Suara Elika parau dengan kerongkongan yang tercekat. Ia berdiri di depan meja, menatap Kael yang tampil berbeda dengan Julian yang pernah ia temui sebelumnya. Tak ada kacamata, tak ada pakaian santai.

Kini ... pria itu berpenampilan layaknya seorang pemilik dari perusahaan terkenal, di mana namanya sangat familiar di dunia otomotif. Mantel hitam dengan kualitas tinggi, potongan dan gaya rambut yang rapi. Serta, aroma parfum maskulin yang menebarkan kesan mewah dan elegan.

Kael menghela nafas pelan. Ia menyilangkan kedua tangannya ke dada. Mengangkat wajah dengan sedikit arogan, dan menatap Elika dengan sangat sinis. Menampakkan bahwa tak ada cinta yang tersisa di dirinya.

"Elika Pierce?" suara yang menusuk keluar dari bibir Kael, pria yang menyembunyikan kerinduan terhadap gadis yang ada di depannya. "Apa aku salah orang?"

Elika menggeleng pelan. Kedua sudut bibirnya terangkat. Menampakkan sebuah senyuman yang sangat manis. "Ini aku."

"Okay." Kael meraih cangkir kopinya. Lalu menyeruput sedikit kopi yang masih hangat itu. Kemudian ia kembali meletak cangkir tadi ke atas tatakannya. "Jadi ... kau masih berani bertemu denganku?"

"Kenapa aku harus takut?" Elika duduk di kursi yang ada di depan Kael. Ia meletakkan tas yang ia sandang di bahu ke atas kursi kosong sebelahnya.

Kael mengerutkan keningnya. Menatap tak mengerti dengan apa yang gadis itu ucapkan. "Apa kau tidak menyesal? Bukankah aku sudah melakukannya? Membuatmu menyesal sampai rasanya ... ingin mati?"

Elika hanya tersenyum menatap Kael. Tak ada kalimat yang bisa mewakili kebahagiaan hatinya saat ini.

"Tak perlu ku jelaskan. Harusnya malam itu, kau sudah cukup tahu. Aku itu orang yang seperti apa."

Senyum manis gadis itu pudar. Dadanya mendadak sesak.

Elika menyatukan kedua tangannya ke atas meja. Ia tertunduk, dengan mata yang mulai basah. Kerongkongannya tercekat. Tapi ada satu kalimat yang sudah sekian lama ia tahan. "Aku ...."

"Aku merindukanmu," bisik Elika putus asa.

"Merindukan Julian atau Kael?" sentil Kael tajam. "Sayangnya, Julian itu tidak nyata, Elika. Jadi, perasaanmu juga tidak nyata."

Kael bangkit dari duduknya. Kemudian ia merapikan mantelnya sambil menatap Elika tanpa belas kasih. "Pergilah. Aku tak ingin melihatmu lagi."

"Lagipula, kau tidak sesuai untukku. Kehidupan kita bertolak belakang," imbuhnya tanpa basa basi.

Yang dimaksud Kael bukanlah status antara dia yang merupakan pemilik perusahaan, dan Elika hanya gadis muda yang tidak sekaya raya dia. Tapi, kehidupan penuh cinta dan kasih sayang yang Elika dapatkan sejak lahir, tidak ada padanya. Sementara dirinya hanya bisa memberikan kekasaran, ketidak pekaan dan asing dengan cinta serta kasih sayang yang tulus.

Usai mengucapkan kalimat tajam itu pada gadis yang rapuh, Kael bergegas membayar minumannya yang belum habis ke kasir. Lalu, suara lonceng di pintu terdengar.

Elika terisak pilu. Cinta yang ia dambakan, ternyata tak berarti apa-apa di mata pria itu. Ia tak berniat mengejar, karena tak ada tenaga yang tersisa, saat hati yang tulus dirobek sedemikian rupa.

"Aku tidak menyesal. Tapi ... aku merindukanmu sampai rasanya ingin mati, Kael," batin Elika terluka.

Sementara itu, Kael melangkah menuju ke gedung PG Auto Corp.. Tak membutuhkan waktu yang lama, lift membawanya ke lantai yang ia tuju. Semua karyawan yang melihatnya, mereka menyapa Kael dengan sopan.

Hingga tepat di depan ruangan, di mana ada sebuah ruang tunggu yang mewah dengan sofa yang empuk, Emma dan Conner terlihat mematung menatap ke arah Kael.

"Mr. Kael Julian Greyson?" Wajah Conner mendadak pucat. Begitupun Emma. Pasang suami istri itu benar-benar tak bisa mengontrol ekspresi wajah mereka saat ini.

"Mr. Greyson," Logan mendekat ke arah Kael. "Maaf, saya sudah meminta mereka untuk membuat jadwal—"

Kael mengangkat tangannya. Membuat Logan tak melanjutkan ucapan.

"Hi. Morning, Mr and Mrs—" Kael menekankan intonasi suaranya saat menyebut nama belakang Conner. "—Conner?"

"Ah ... eum ... morning, Mr. Greyson." Conner terbata-bata.

"Apa Logan tidak menyambut kalian dengan benar?" pancing Kael sengaja. Maksudnya menyambut dengan benar adalah kebalikannya.

Conner terkekeh pelan. Tawa yang terkesan kaku dan canggung. Serta sungkan. "Tidak apa-apa."

"Marilah," ajak Kael sambil berbalik badan menuju ke ruangannya. "Ikut ke ruanganku."

"Eve, siapkan minum dan camilan untuk tamu kita," imbuh Kael, memberi perintah pada sekretaris yang sedang membukakan pintu untuk Kael melangkah masuk.

Kael melangkah dengan sangat elegan. Aura yang ia pancarkan terkesan mahal dan membuat orang-orang merasa terintimidasi. Ia duduk di sofa mewah yang ada di ruangannya. Menunggu pasangan suami istri itu duduk di hadapannya.

Conner dan Emma merasa canggung. Namun mereka duduk di sofa itu, berhadapan dengan Kael.

"Saya tak menyangka, ternyata ... Anda adalah tutor putri kesayangan saya," papar Conner terbata-bata.

Conner menatap Emma. Mengajak istrinya untuk ikut bersuara.

"Iya. Ternyata Anda pria yang berkencan dengan anak saya," timpal Emma, ikut bersuara.

Kael menatap datar ke arah Conner. Kemudian ia bersandar, menaikkan kedua tangannya ke atas sandaran sofa.

"Hm. Bagaimana ya?" Kael menyilangkan kakinya. "Kami melakukannya sebatas one night stand."

Kael tersenyum. Sebuah senyuman yang sangat menyebalkan.

Telinga Conner dan Emma mendadak panas. Jantung mereka rasanya terbakar, saat anak perempuan satu-satunya diperlakukan murahan seperti itu. Conner mengepalkan tangannya.

"Mr. Pierce." Kael menatap Conner dengan sangat tajam. Tatapannya seolah-olah sedang menguliti Conner hidup-hidup. "Aku ini orang yang sangat sibuk. Jadi, langsung saja pada intinya."

Conner menarik nafasnya. Meskipun hatinya masih sakit karena anak semata wayangnya dilecehkan, tapi ... masa depan perusahaan lebih penting. Karena, jika perusahaannya hancur, masa depan istri dan anaknya juga ikut hancur.

"Ini berkaitan dengan saham di Jams Corp." Conner membuka suara. "Bisakah—"

"Mr. Pierce ... tak ada pebisnis yang ingin rugi," sela Kael.

"Anda benar, Mr. Greyson." Sahut Conner sambil mengangguk.

"Aku menarik sahamku dari sana, tentu saja setelah memperhitungkan kalau aku akan rugi jika tidak segera menariknya," Kael menyilangkan tangannya ke dada. "Keputusanku sudah final. Aku tidak akan pernah menginvestasikan sahamku kembali ke Jams Corp.."

"Jadi, sebaiknya Anda kembali dan jangan buang-buang waktu ku yang berharga," imbuh Kael dengan sangat angkuh. Ia tak peduli, apakah Conner dan Emma akan tersinggung. Karena niat awalnya memang ingin menyiksa pria itu.

...❤︎❤︎❤︎...

...To be continued .......

1
Sleepyhead
Love is the ultimate winner because it brings us joy, fulfillment, and a sense of purpose..

But love can also be a disaster due to the hatred and resentment that lingers....
Sleepyhead
Yess, you're so mean
Ita rahmawati
mimpinya kael serem bgt,,tp masih penuh misteri 🤭
Ita rahmawati
itu mah si lagan yg demen belanja 🤦‍♀️🤦‍♀️🤣🤣
Ita rahmawati
ayolah elika gk usah ikut campur urusan ortumu sm kael,,bangkrut ya udh biarin kalo kael mau balas dendam ya biarin juga 🤣
Sleepyhead
This is fuckin insane.. she's totally beauty, thats why Kael adoring U
Sleepyhead
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/ oooh i see, Logan Shopocholic yaah.... wkkwkkk
Sleepyhead
Dah, Elika... mending lu cabut aj dah dari sisi Kael...
Lagian ku merasa hidup lu ga pantas utk bersanding dengan Kael bukan..
ditambah finansial orangtua lu udh ga menunjang utk hidup hadon, pergi jauh-jauh..
support dr anak satu-satunya akan lebih dibutuhkan untuk orangtuamu..

Dan tinggalkan Kael dengan seribu penyesalan terdalam karena terlalu sibuk dengan mendendam.
Ita rahmawati
kamu gk akan bisa menolak pesonanya elika kael 🤣🤣
W I 2 K
wanita cerdas..... 👍👍
vj'z tri
auto panas dingin ya mr.kael mmm 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Sleepyhead
Hummm.. nakal tp suka 🤣🤣
Sleepyhead
Yah solusinya Junior Kael harus hadir di antara mereka, agar dendam dimasa lalu mencair
Sleepyhead
Cinta yg rumit yahhhh... huuuftt
Ita rahmawati
gk usah khawatir kael,,apapun yg terjadi elika akn ttap bersamamu ,,mungkin tapi 🤣
Sleepyhead
Gadis nyaa 🤭😂 Kael Kael Kael u R totally foolish and childish
Sleepyhead
(-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩___-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩)
Sleepyhead
OH my.. she's beauty
Sleepyhead
Barely, Love and hate are two sides of the same coin...
Indeed Love and hate have equal emotional intensity, but opposite directions, and one can swiftly turn into the other with betrayal or heartbreak
Sleepyhead
It feels like my heart is being torn apart, stabbed by multiple knives.... /Cry//Cry/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!