Seorang gadis yang memiliki kelainan jantung sejak lahir, harus bertahan hidup sendiri membesarkan kedua adiknya.
Kerja keras dan banting tulang sanggup dia lakukan demi masa depan adik adiknya. Bahkan masa depannya sendiri tak pernah dia pikirkan.
Hingga suatu ketika keadaan memaksanya untuk menggadaikan harga diri serta hidupnya.
Dan dengan terpaksa harus menikah dengan orang yang tak pernah mencintainya.
Nah, untuk mengetahui kisah selanjutnya? Simak saja di karyaku yang terbaru berjudul
" Harga Diri Yang Tergadaikan ".
Selamat membaca, jangan lupa subscribe, like, vote, dan semua dukungan. 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewidewie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part: 31
" Aku butuh uang, aku butuh uang banyak" Racau Nabila.
Laki laki itu pun terdiam sambil terus mengusap lembut kepala Nabila.
" Tuan, aku butuh uang 2 milliar, tuan tenang saja itu setara dengan keperawanku. Tuan ku mohon aku rela menggadaikannya. Plis aku mohon tuan" Ucap Nabila lirih dan masih berada di dalam dekapan laki laki itu.
Tanpa menunggu lama laki laki itu pun segera membawa tubuh Nabila yang sudah tidak sadarkan diri dengan cara di bopong.
Ceklek bruks
Laki laki tersebut membawa Nabila ke sebuah apartemen mewah yang besar dan tinggi menjulang.
" Beristirahatlah Nabila " Ucap laki laki itu kemudian melangkah pergi setelah menjatuhkan tubuh gadis itu di atas ranjang king size nya.
Namun Nabila lebih dulu meraih tangannya membuat laki laki itu berhenti dan menoleh kepadanya.
" Aku benar benar butuh uang itu"
Nabila pun mulai melepaskan pegangan tangannya dan melepaskan kancing bajunya secara perlahan.
Laki-laki itu pun hanya terdiam dan menunduk tak berani menatap gadis yang berada di depannya.
Nabila terus melepaskan bajunya hingga tak tersisa dan
Cup
Nabila pun menyambar bibir laki laki itu dengan brutal.
" Cukup bil, aku tidak mau kamu membenciku" Laki laki itu berusaha menjaga kesadarannya dan menghindari serangan Nabila.
Tapi Nabila tetap menempelkan tubuhnya dengan memeluknya dari belakang " Tapi aku menginginkannya ".
Laki-laki itu pun terdiam sejenak dan gagal menjaga birahinya. Dia pun memutar tubuhnya kemudian membalas serangan Nabila dengan ciuman lembut.
Kedua insan itu pun saling berpagutan dengan penuh gairah. Sesekali laki laki itu menghisap dada kecil Nabila dan memainkannya dengan lembut.
Mereka pun tidak bisa lagi dihentikan.
" Achh, sakittt " Nabila menjerit saat lelaki itu mulai memasukkan miliknya ke dalam lembah surgawinya.
" Tenang Bil, aku akan melakukannya dengan perlahan " Bisiknya.
"Ach ach " Air mata mulai menetes di kedua netra yang terpejam. Nabila mendongak menahan sakit di bagian intinya.
Rasanya sangat perih bagaikan dirobek dengan benda tajam hingga darah segar mengalir di bawahnya.
Perlahan laki laki itupun membenamkan senjatanya dan memeluk erat sejenak tubuh gadis itu, kemudian mulai menggerakkannya perlahan.
Dan lenguhan, erangan serta teriakan kenikmatan mewarnai kamar apartemen mewah itu yang menjadi saksi penyatuan dua insan yang sedang dimabuk gairah.
Hingga beberapa jam mereka melakukannya.
Nabila pun terkulai lemas di samping tubuh laki laki itu. Begitu juga dengan sang lelaki yang tak kalah lemasnya setelah pelepasan yang kesekian kalinya.
Kemudian mereka pun menutupi tubuhnya dengan selimut dan tertidur dengan posisi saling berpelukan.
🌺
🌺
🌺
"Emh " Rima yang berada di parkiran sebuah supermarket tiba tiba saja dibekap seseorang dari belakang.
Dan sebuah mobil menghampiri kemudian membawanya pergi dari sana.
Sementara itu, William yang sangat mengkhawatirkan istrinya pun mulai mencari cari keberadaannya. Dia pun menanyakan kepada sopir di rumahnya dan asisten pribadi Rima namun tidak ada yang tahu dia di mana, karena Rima pergi ke supermarket seorang diri dan sudah lebih dari empat jam belum kembali.
William melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya menunjukan pukul 12 malam " Aduh ke mana si mama jam segini belum pulang" William mondar mandir memikirkan keadaan istrinya.
" Erland tidak bisa dihubungi, apa aku lapor polisi ya. Tapi belum 24 jam belum bisa dianggap hilang. Apa aku susul ke supermarket saja " William pun bergegas mengambil jaket dan kunci mobilnya kemudian meminta bang Udin untuk ikut bersamanya.
Tak butuh waktu lama William dan bang Udin tiba di supermarket tempat biasanya Rima dan teman temannya belanja.
" Pak, jam segini pusat perbelanjaan pasti sudah tutup " Ucap Bang Udin.
William mengusap kasar wajahnya kemudian mencarinya di pinggir jalan sambil menjalankan mobilnya perlahan.
Hingga subuh menjelang tapi pencarian tetap nihil tak membuahkan hasil.
Semua teman istrinya dia hubungi, saudara pun tak ada yang melihat keberadaan Rima.
William semakin frustasi.