Perfect Love

Semenjak kejadian dia tidur bersama Karin, devan terus merenungi bayangan yang selalu muncul.

Bayangan malam panas nya di hotel saat dia merusak Karina hingga hamil.

Namun dia merasa jika dalam bayangan itu bukan Karina, melainkan orang lain. Tapi siapa? Devan tak tahu itu.

Jika dipikir pikir. Bila dugaan devan benar jika bukan Karina yang bersamanya malam itu. Berarti dia di tipu oleh Karina yang mengaku jika dialah orang yang di rusaknya.

Devan mengepalkan tangannya. Rahangnya mengetat kala mengingat bahwa Karina yang mengakibatkan dia batal menikah dengan Alana.

Devan harus cari tahu itu. Dia harus tahu siapa sebenarnya wanita yang bersamanya malam itu.

Dan jika terbukti bukan Karina yang bersamanya. Dia harus memberikan Karina pelajaran akibat telah menipunya dan membuatnya kehilangan Alana.

Tapi bagaimana caranya dia mencari tahu? Sedangkan yang ia ingat hanya bayangan bayangan itu.

Devan tampak berpikir. Sedetik kemudian dia ingat jika wanita yang bersamanya dalam bayangan itu memiliki tanda lahir berwarna coklat. Meskipun samar samar dia mengingat letak tandanya berada di bahu kanan yang membentuk nyaris seperti bulan sabit.

Karina tidak memilikinya devan yakin itu. Tapi siapa yang memiliki tanda lahir seperti itu. Dia harus memastikannya.

Devan menghubungi Alana untuk mengajak nya makan siang bersama. Awalnya Alana menolak.

Namun dengan alasan devan tak akan mengganggunya lagi setelah ini akhirnya dia menyetujuinya.

Sekitar sepuluh menit dari istirahat jam makan siang. Devan sudah duduk di kursi cafe yang di janjikan.

Alana kini tengah menemani mily berbelanja bulanan di salah satu supermarket. Mereka hanya berdua saja.

Sebenarnya tadi Sean merengek ingin ikut. Tapi Alana yang masih khawatir tak mengizinkannya. Sean berhenti merengek kala opa nya mengajaknya membeli eskrim.

" Bagaimana hubungan kamu dengan Diana dan Jerry?" Tanya mily. Tangannya sibuk memilih makanan.

" Emm baik." Jawab alana seadanya.

Diana dan Jerry memang sering datang ke rumah mily setelah mengetahui mereka memiliki cucu tampan.

Pernah sekali Diana ingin mengajak Sean bermain ke rumahnya. Namun Alana menolak. Dia takut jika Sean akan bertemu devan. Meski Diana sudah mewanti wantinya jika itu tidak akan terjadi.

" Lalu bagaimana hubunganmu dengan devan?".

Mily tahu Alana sering berinteraksi dengan devan dari Diana. Diana menceritakan jika mereka satu projek. Dalam artian tidak akan jika tidak melakukan interaksi.

Alana menelan ludahnya. Dari mana ibunya tahu jika dia sering berinteraksi dengan devan.

" Emm baik bu". Jawab alana gugup.

Mily hanya mengangguk. " Ibu dengar kamu satu proyek bersama devan dari Diana. Kenapa kamu gak pernah cerita kalau kalian satu pekerjaan?"

Alana bingung harus menjawab apa. " Emm. Aku takut ibu khawatir. Jadi aku menyembunyikannya. Lagian cuma satu bulan dan akan berakhir beberapa hari lagi" jelasnya.

Mily mengangguk saja. " Yasudah. Tapi kalau bisa kamu itu kalau ada apa apa bilang sama ibu. Ibu juga berhak tahu masalah kamu". Nasihat mily.

Alana hanya mengangguk. Mereka selesai belanja dan melanjutkan membayar di kasir.

Ketika dia mengantri tiba tiba ponselnya berdering. Alana pun melihatnya dan tertera disana jika devan lah yang menghubunginya.

" Ibu. Bisakah ibu menggantikan ku. Aku ingin mengangkat telpon sebentar."

Mily mengambil alih belanjaan yang akan dibayar.

Alana sedikit menjauh dari lokasi ibunya berada. Lalu mengangkat panggilan.

" Hallo Dev ada apa?" Tanya Alana to the point.

" Aku ingin mengajakmu makan siang. Apakah kau bisa?"

" Bukankah sudah ku bilang Dev. Kita tak bisa berinteraksi lebih. Kau harus ingat ada hati istrimu yang sedang kau jaga. Maaf aku tidak bisa".

" Sekali ini saja al kita makan siang bareng".

" Aku tidak bisa dev"

" Ini yang terakhir. Setelahnya aku berjanji tidak akan mengajak mu makan lagi".

Alana tampak berpikir. Sebelum akhirnya dia setuju.

" Baik. Aku tunggu di cafe yera coffenes".

Setelahnya Alana menutup Telponnya. Dia menghampiri mily yang ternyata sudah selesai membayar.

" Ibu maaf aku ada urusan. Ibu ingin aku antar dahulu atau ingin naik taksi". Tanya Alana.

" Kau ada urusan? Kalau begitu ibu naik taksi saja".

" Ibu yakin? Aku bisa mengantar ibu dulu". Tawar alana.

" Tidak usah Al. Ibu naik taksi saja. Nanti kamu telat."

Akhirnya alana membiarkan Miky naik taksi. Dia menunggu taksi itu datang sebelum pergi. Guna memastikan ibunya baik baik saja.

" Ibu. Tolong sampai kan pada Sean aku tidak bisa makan siang bersama nya." Pesan Alana.

Dia takut putranya ngambek karena tak memberitahu nya jika Alana ada urusan.

Mily mengangguk dan masuk ke dalam taksi.

Setelah kepergian ibunya Alana meljukan mobilnya menuju cafe yang tadi dia sebutkan.

Dua puluh menit akhirnya alana sampai. Dia dapat melihat devan yang duduk menunggunya.

" Maaf aku terlambat" ucap alana saat Alana sudah duduk.

Devan tersenyum." Tidak papa. Kau ingin pesan apa biar aku pesankan".

" Spageti cheese saja. Minumannya aku ingin coklat dingin". Ujar Alana.

Devan pun memesankan nya. Sambil menunggu devan mencoba mengajak Alana ngobrol.

" Aku minta maaf atas sikap Karina padamu Al".

" Tidak papa. Aku memaklumi".

" Bisakah kau jangan terlalu menghindar. Kita bisa bersikap biasa saja al. Untuk ucapan ku waktu itu kau lupakan saja. Kita berteman saja". Devan mencoba membujuk Alana.

" Aku sudah bersikap sewajarnya Dev. Jika kita terlalu akrab hal itu akan berakibat pada Karina. Dia istrimu yang pasti sakit hati melihat suaminya makan berdua bersama wanita lain. Aku juga wanita Dev aku bisa merasakannya. Jadi aku akan bersikap sewajarnya agar tidak menyakiti hati yang lain".

' tapi kau menyakitiku al' lirih devan dalam hatinya.

Devan tak menjawab. Dia tahu Alana sangat keras kepala. Sekali dia membantah maka akan selamanya begitu. Tak akan bisa di ganggu gugat kecuali keinginannya sendiri.

Sebenernya devan tak terlalu peduli soal Karina yang sakit hati. Dia jauh lebih sakit saat Karina memisahkannya bersama alana.

Makanan mereka datang. Mereka memakannya dengan senyap. Tidak ada percakapan setelah itu.

Setelah selesai devan memohon untuk mengantar Alana pulang. Dengan alih alih untuk yang terakhir. Bahkan dia rela menyimpan mobilnha dahulu untuk mengantar Alana.

Namun dengan tegas alana menolak. Dia kekeh untuk pulang sendiri. Devan pun mengalah dan pulang lebih dahulu.

Saat Alana akan masuk ke dalam mobil tiba tiba sebuah pesan masuk yang membuat jantung Alana seakan berhenti.

" Al Sean hilang".

**mohon tinggalkan jejak.....

like..

vote...

komen...

selagi gratis😉**