Astri Wijaya mengenal Pasquela Sioulus sebagai pria yang tampan dan disukai banyak wanita.
Dia tidak berharap lebih untuk dicintai dan dimiliki oleh Pasquela, karena ia tahu apa yang harus diterimanya saat ia menerima seorang Pasquela Sioulus.
Perjalanan cinta mereka seperti menyusuri jalan sunyi hanya berdua tanpa mengetahui apakah ada rintangan didepannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aryani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 31.
" Kemana Anda akan membawaku ?," tanya Astri ketika mereka sudah berada didalam mobil yang disewa oleh pria itu beserta sopirnya .
" Ketempat yang bisa memanjakan perut lapar ku," jawab Pasquela tersenyum.
" Oke, aku akan menemani Anda," jawab Astri .
" Bagus. Aku menyukai wanita yang mengerti apa yang diinginkan oleh pria nya ."
" Pria nya ?, apa maksudnya ?," tanya Astri heran.
" Lupakan," jawab Pasquela cepat dengan wajah jengkel.
Astri melirik dengan geli pada laki-laki yang berada disampingnya.
" Kenapa ?," tanya Pasquela menatap Astri langsung dengan merubah posisi duduknya menghadap gadis yang duduk disampingnya.
" Aku tidak menduga bahwa Anda seorang pria yang mudah ngambek," jawab Astri tanpa dapat menahan tawanya setelah ia melihat raut wajah Pasquela yang benar-benar jengkel.
" Baiklah. Aku tidak akan bicara lagi yang dapat membuat Anda jengkel atau kesal.," ucap Astri dengan kalem.
Tidak berapa lama mereka tiba di restoran yang cukup terkenal dan selalu menyajikan live music.
" Aku mengajakmu kemari karena aku menginap di sini juga." ucap Pasquela saat ia membuka pintu mobil dan diikuti oleh Astri dari pintu sebelahnya.
" Hem, aku menyukainya ," jawab Astri sambil berjalan berdampingan dan Pasquela mengambil tangannya untuk digenggam membuat ia meliriknya sambil tersenyum.
" Izinkan aku menggenggam tanganmu untuk malam ini ," bisik Pasquela sambil mengecup punggung tangannya.
Astri merasa tersanjung sekaligus khawatir dengan perasaannya.
" Apakah aku bisa menjalin hubungan dengan pria ini ?, sementara aku tahu berapa banyak wanita yang pernah menjadi kekasihnya. Aku bahkan tidak tahu apakah saat ini ia sedang menjalin hubungan dengan siapa. Bisakah aku bertaruh dengan perasaanku?," ucap Astri dalam hati karena melihat perlakuan Pasquela pada dirinya yang menurutnya sangat berlebihan.
" Ada apa ?, apakah kamu tidak menyukainya ?," bisik Pasquela lembut.
" Aku tidak tahu. Terus terang aku tidak tahu apa tujuan Anda bersikap seperti ini padaku. Aku tidak ingin tersanjung dengan perhatian yang berlebihan dari Anda dan bisa membuatku tertipu. Jadi katakan padaku, apa maksud Anda ?," kata Astri dengan menatap Pasquela meminta pria itu jujur.
" Aku menyukaimu dan hal tersebut sudah aku katakan berkali-kali padamu."
" Suka sebagai apa ?, bila sebagai teman maka Anda tidak perlu bersikap seperti ini padaku. Bila lebih dari teman, apakah aku pantas menerimanya. Aku minta maaf bila aku merasa besar kepala atau apapun namanya. Aku hanya ingin bersikap jujur pada Anda, janganlah bersikap yang bisa membuatku mengartikan lain," ujar Astri panjang lebar.
Mendengar pernyataan Astri membuat Pasquela menatap wajah gadis yang berada didepannya dengan berjuta rasa.
" Maukah kamu bekerja denganku ?, atau ikut berlibur denganku ke Amerika ?," tanya Pasquela tiba-tiba membuat Astri terbelalak.
" Astaga..., aku tidak mungkin menerima tawaran dari Anda sementara aku tidak tahu ada hubungan apa antara kita."
" Apakah harus mempunyai hubungan lebih dulu. Anggap saja, kamu mengunjungi negara yang akan menjadi tempatmu bekerja nantinya,"
" Apakah Anda masih ingat saat aku menandatangani kerjasama dengan National Bank, salah satu syaratnya aku ikut mengelola nya, dan kini Anda memberi penawaran untuk bekerja dengan Anda. Apakah aku adalah gadis yang sangat beruntung ?, dan mengapa aku harus mempercayai nya ?,"
" Kamu terlalu berpikir jauh. Aku hanya menawari mu untuk bekerja denganku dan sebagai awalnya kamu bisa melihat lokasi tempatmu bekerja nantinya,"
" Maafkan bila aku berpikir terlalu jauh, tapi entah mengapa justru pemikiran seperti itu yang aku perlukan sekarang ini," ujar Astri.
" Aku tidak memintamu untuk segera memutuskan, aku akan menunggumu memberikan jawaban. Dan aku sangat berharap jawaban tersebut mampu membuat diriku puas." ucap Pasquela penuh keyakinan yang dalam.
" Terima kasih Anda tidak mendesak ku. Apa rencana Anda selama di Kota Malang ini ?," tanya Astri setelah mereka menyelesaikan makan siang.
" Besok pagi aku akan kembali Ke Florence Italia, sudah terlalu lama aku berada diluar rumah," jawab Pasquela kalem.
" Kalau begitu apakah aku perlu mengucapkan selamat jalan pada Anda sekarang ?," goda Astri kembali bersikap ceria.
" Apa kau tahu, sikap seperti inilah yang membuatku tertarik padamu ," bisik Pasquela dengan mendekatkan wajahnya ke telinga Astri membuat pipi gadis itu merona.
" Apakah Anda tahu, sikap seperti inilah yang membuatku jantungan," balas Astri pelan dan tanpa diduga Pasquela mendaratkan bibirnya pada mulut Astri yang sedang bicara.
Dengan rasa kaget yang teramat sangat Astri menatap Pasquela dengan tatapan tidak percaya.
" Apakah Anda tahu, bahwa Anda telah mencuri ciuman pertamaku secara tidak sopan.?," tanya Astri mencoba bersikap biasa setelah rasa terkejutnya hilang.
Sementara itu Pasquela masih menatap bibir Astri yang merah dan rasanya ia masih ingin mencium dan menghisap bibir merah yang dimiliki oleh gadis didepannya.
emang hrs ketemu sm astrid